MARASMUS
Oleh:
NIM 202311101168
f. Gangguan metabolik
g. Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain
telah disingkirkan.
h. Penyapihan
Hilangnya lemak di bantalan kulit Daya tahan tubuh menurun Asam amino esensial menurun
dan produski albumin menurun
Anoreksia, diare
Defisit Nutrisi
F Manifestasi klinis
Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaan yang terlihat
mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Akibatnya
ialah wajah si anak lonjong, berkeriput dan tampak lebih tua (old man face).
Otot-otot lemah dan atropi, bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan maka
anggota gerak terlihat seperti kulit dengan tulang. Tulang rusuk tampak lebih
jelas. Dinding perut hipotonus dan kulitnya longgar. Berat badan turun menjadi
kurang dari 60% dari berat badan yang sesuai dengan usianya. Suhu tubuh bisa
rendah karena lapisan penahan panas hilang (Nurarif &Kusuma, 2015).
Selain itu manifestasi marasmus antara lain sebagai berikut :
1. Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
3. Cengeng, rewel
4. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
5. Perut cekung
G Pemeriksaan penunjang
1) Pengakjian
a. Identitas pasien
2) Alasan Masuk
4) Diet
1) Data umum
a) Perubahan rambut
c) Tinja encer
Marimbi, Hanun. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi pada
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. X
Nama Panggilan : Xx
Umur / Tgl. Lahir : 12 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
B. KELUHAN UTAMA
Klien datang kerumah sakit dengan keluhan terdapat luka pada hampir seluruh
tubuh, klien mengeluh nyeri pada area yang mengalami luka
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengalami malnutrisi akibat pengabaian dari orang tua dan lesi pada
daerah mulut sehingga klien mengeluh tidak nafsu makan. Klien mengatakan
mengalami luka dan adesi selama satu tahun terakhir
Upaya yang telah dilakukan :
Keluarga mengatakan tidak membawa klien kerumah sakit akibat tidak memiliki
biaya untuk berobat
Terapi yang diberikan :
Keluarga mengatakan hanya memberi salep yang didapat dari apotek tanpa
resep dokter
c. Motorik halus
Klien dapat melakukan motorik halus sesuai dengan perkembangannnya
d. Bahasa
Tingkat bahasa klien sesuai dengan perkembangannya
Gambar 1.
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Lapisan subepitel diisi dengan limfosit (Gambar 2a). Pewarnaan direct
immunofluorescence (DIF) menunjukkan endapan imunoglobulin G pada
permukaan keratinosit (Gambar 2b), yang mendukung diagnosis pemfigus
vegetans
Gambar 2.
L. TERAPI
2. Oral
3. Parenteral
Pasien menerima deksametason intra vena 6 mg / hari selama 2 minggu
4. Lain – lain
Klien diberi diet 1.500 kkal / hari, terdiri dari makanan lunak (3 kali / hari)
dan diet ekstra cair (3 kali 100 mL) sebagai pengobatan kolaboratif dari
bagian pediatrik dan gizi
Mahasiswa
NIM 202311101150
ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
(Berdasarkan Prioritas)
TANGGAL
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN KETERANGAN
PERUMUSAN
1 Nyeri kronis b.d gangguan imunitas d.d klien tampak 11 mei 2021
meringis
4 Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan d.d pada 11 mei 2021
daerah mulut terdapat luka melepuh dan terdapat lesi
vegetatif.
1 Nyeri kronis b.d gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
imunitas d.d klien tampak selama 3x24 jam, nyeri kronis pada pasien Observasi
meringis dapat teratasi, dengan kriteria hasil:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Indikator Awal Ditingkatkan ke
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
durro
1 2 3 4 5 2. Identifikasi faktor yang memperberat
Keluhan 2 √ dan memperingan nyeri
nyeri
Terapeutik
meringis 2 √
3. Berikan teknin nonfarmakologis untuk
Keterangan
mengurangi nyeri
1 : meningkat
2 : cukup meningkat Edukasi
3 : sedang
4 : cukup menurun 4. Jelaskan penyebab, priode dan pemicu
5 : menurun nyeri
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
6. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
2 Defisit nutrisi b.d ketidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Konseling nutrisi (I.03094)
mampuan menelan makanan Observasi :
selama 3x24 jam, defisit nutrisi pada pasien
d.d pada daerah mulut 3. Identifikasi kebiasaan makan dan prilaku
dapat teratasi. yang akan diubah
terdapat luka melepuh dan
4. Monitor intake dan output cairan, nilai
terdapat lesi vegetatif. hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat durro
badan
Berat Badan (L.05038) Terapeutik :
4 Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan tidur (I.05174)
hambatan lingkungan d.d selama 3x24 jam, gangguan pola tidur pada
Observasi
pada daerah mulut terdapat pasien dapat teratasi.
luka melepuh dan terdapat 1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
Pola tidur (L.05045) durro
lesi vegetatif. 2. Identifikasi faktor pengganggu
Ditingkatkan ke
Indikator Awal skala Terapeutik
1 2 3 4 5
Keluhan 1 4 3. Modifikasi lingkungan
sulit tidur
4. Batasi waktu tidur siang, jika perlu
Keluhan 1 4
sering 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
terjaga
Kemampuan 1 4 Edukasi
berkativitas
6. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
PPNI.
July Rahardja, Reti Hindritiani, dan Hendra Gunawan. 2017. The Rare
Case of Pemphigus Vegetans in Association with Malnutrition