Stress
Sumber Stress
1. Cedera mekanik cedera oleh suatu kekuatan atau
penekanan yang menyebabkab fraktur,abrasi,
kontusio dan laserasi
2. Cedera oleh agen fisik cedera oleh suatu
lingkungan abnormal seperti fluktuasi panas-dingin,
tekanan yang berlebih, sengatan listrik dan radiasi.
3. Cedera oleh agen kimia alkohol, obat-obatan dan
racun.
4. Defisit neurologi yang ditimbulkan oleh insufisiensi
suplai zat zat esensial seperti oksigen, nutsien.
5. Infeksi invasi mikroorganisme patogen yang
kehidupannya bergantung pada host, berkembang
biak didalam host dan menimbulkan tanda dan
gejala.
Adaptasi sel
Hypertrophy
Hyperplasia
Atrophy
Metaplasia
Dysplasia
Respon sel
terhadap
rangsangan
fisiologik dan
patologik
Respon Sel Terhadap Stress
1. Respon non-adaptive
2. Respon adaptive.
1. Respon Non-Adaptive :
Stress Sel tak mampu mengatasi respon sel
non-fungsional degenerasi.
Physiologis atau
Pathologis
PHYSIOLOGIC HYPERPLASIA
1. Hyperplasia Hormonal
hiperplasia mammae saat
puberitas/ saat hamil
2. Hyperplasia Compensatory
reggenerasi hepar
setelah reseksi partial
Female Breast Tissue after
Puberty
Lactating breast during pregnancy
Penyebab Hyperplasia
Patologis
1. Pengaruh hormone hyperplasia
endometrium karena estrogen
2. Hyperplasia bukan proses
neoplasma tetapi dapat
menjadi tempat utama dari
keganasan
“Atypical Hyperplasia”
endometrium memiliki carier risiko
meningkatnya perkembangan
adenocarcinoma endometrium.
Endometrium Hyperplasia
Proliferative Normal Endometrium Endometrial Hyperplasia
Benign Prostatic Hypertrophy
3. ATROPHY
Penurunan ukuran dari
suatu sel atau organ
karena kehilangan
substansi sel tersebut
(penurunan ukuran dan
jumlah sel)
Physiologi Atrophy
Perkembangan normal
Notochord (masa pembentukan
embrio)
Duktus Thyroglossal
Uterus yang diikuti kelahiran
Penyebab Pathologis
Atrophy
1. Penurunan kerja jaringan
2. Hilangnya persarafan
3. Penurunan suplai darah
4. Nutrisi yang tidak bagus
5. Hilangnya stimulasi endokrine
6. Tekanan
* *
Hypoplastic Renal
5. METAPLASIA
Perubahan reversible
(dapat diperbaiki)
salah satu sel dewasa
dapat digantikan dengan
sel dewasa lainnya
Metaplasia
Disebabkan oleh:
Iritasi kronis (cigarette smoke; calculi in ducts)
Defisiensi Vitamin A
B. Perubahan Reversible
C. Sel mati
Renal Normal
Normal Tubulus ginjal
Inflamasi
Pola terjadinya
Necrosis
Coagulasi kematian hypoxic (except brain)
Liquef-active infeksi bacterial, kematian
hypoxic di jaringan otak (infarction)
Caseous tuberculosis
Lemak enzymatic atau kerusakan trauma
menjadi jaringan lemak; contoh:Pancreatitis
(enzymatic)
Gangren biasanya melibatkan extremitas
bawah dan kadang2 berupa necrosis coagulasi
Fibrinoid kompleks immune di arteri
Tipe-tipe morfologik
nekrosis jaringan
Secara makroskopik dan dengan
pemeriksaan mikroskop dapat dikenali
beberapa bentuk nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:
1. Nekrosis koagulasi
2. Nekrosis liquefaktif (mencair)
3. Nekrosis lemak
4. Nekrosis kaseosa (perkejuan)
1. Nekrosis koagulasi
Terjadi denaturasi protein dan juga terjadi
hambatan enzim-enzim litik
Arsitektur sel tidak berubah tetapi sel menjadi
padat, dan menyerupai putih telur yang
dimasak.
Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian
kerangka luar sel relatif utuh.
Terjadi akibat penghambatan kegiatan enzim
intra sel yang disebabkan oleh terhentinya aliran
darah sehingga sel mengalami anoksia.
Nukleus menghilang dan sitoplasma yang
mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik
Nekrosis koagulasi-infrak ginjal
2. Nekrosis liquefaktif
Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis
enzimatik sel-sel yang mati.
Jaringan nekrosis mencair oleh aktivitas enzim
intrasel sehingga terbentuk lubang yang berisi
cairan yang biasanya disertai dengan
pembentukan pus.
Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu
terjadi pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari
sel-sel yang mati.
Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada
peradangan purulen akibat efek heterolitik
leukosit polimorfonuklear pada pus.
Nekrosis liquefaktif-infark otak
.
Abses otak dengan Liquef-
active Necrosis
3. Nekrosis lemak
Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada
jaringan lemak.
Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis
pankreatik akut dan merupakan konsekuensi
pelepasan lipase pankreas ke jaringan
peripankreas.
Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel
lemak.
Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel
lemak mengalami saponifikasi (pembentukan
sabun dari asam lemak) dengan mengikat
natrium, kalium dan kalsium.
NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT
Necrosis Lemak (kiri) dan Pancreas Normal (kanan)
4. Nekrosis kaseosa
(perkejuan)
Memiliki 2 gambaran nekrosis koagulasi maupun
likuefaktif.
Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah
granuloma tuberkolusa, yang mengandung
bahan seperti keju yang putih atau
kekuningandan merupakan asal nama nekrosis
tipe ini.
Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh,
tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.
Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf (tidak
berbentuk) bergranula halus.
NEKROSIS KASEOSA-
TUBERCULOSIS PARU
Gangren Necrosis
DONE...!