PADA ANAK
Intervensi :
Bimbing remaja dan kadang-kadang keluarga
Untuk :
1.Membuat catatan tentang segala sesuatu yang
dimakan, temasuk:
Lanjutan..
• Waktu makan
• Jumlah yang dimakan
• Dimana makanan tersebut dikonsumsi
• Aktivitas yang dilakukan selama makan
• Dengan siapa makanan itu dimakan atau di
makan sendiri
• Perasaan pada saat makanan tersebut dimakan
(mis marah, depresi, kesepian , gembira)
Lanjutan..
2. Identifikasi stimulus makanan
karena hal ini sering berperan dalam obesitas
- Rasa lapar
- Iklan televisi
- Mencium atau melihat makanan
2. Marasmus
Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori
protein yang terutama akibat kekurangan kalori
yang berat dan kronis terutama terjadi selama
tahun pertama kehidupan dan mengurusnya
lemak bawah kulit dan otot.Marasmus adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
kalori protein.Marasmus umumnya merupakan
penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena
terlambat diberi makanan tambahan
MARASMUS
Lanjutan..
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang
kebudayaan, agama pendidikan dan alamat.
2. Riwayat pemenuhan Kebutuhan nutrisi anak
3. Faktor predisposisi malnutisi seperti:
• Riwayat prenatal, natal dan postnatal
• Dampak hospitalisasi
• Perubahan peran keluarga
• Riwayat pembedahan
• Alergi
Lanjutan..
• Pola kebiasaan
• Tumbuh-kembang
• Imunisasi
• Psikososial dan psikoseksual
• Kemampuan interaksi anak
4. Riwayat Keluarga, seperti :
•Mengidentifikasi komposisi keluarga
•Fungsi dan hubungan anggota keluarga
•Kultur dan kepercayaan
•Perilaku yang dapat memengaruhi kesehatan
•Persepsi keluarga tentang penyakit pasien.
5. Pengkajian Klinik
Defisiensi Mikronutrien Manifestasi Klinik
Lemah dan cepat lelah
Anemia
Zat Besi Penurunan fungsi kognitif
Sakit kepala
Perubahan pada kuku
Keterlambatan
Perkembangan
Iodin
Penyakit Goiter
Retardasi Mental
Keterlambatan Pertumbuhan
Vitamin D Penyakit Riketsia
Hipokalemi
Defisiensi Mikronutrien
Manifestasi Klinik
Buta Malam
Xeroftalmi
Vitamin A
Keterlambatan Pertumbuhan
Perubahan Rambut
Zinc Anemia
Anemia
Cebol (dwarfisme)
Hepatosplenomegali
Asam Folat
Hiperpigmentasi
Hipogonadisme
Penyembuhan Luka Terlambat
6. Pengkajian Diagnostik Laboratorium
Darah lengkap, urine lengkap, feses lengkap,
protein serum (albumin, globulin), elektrolit
serum, transferin, feritin, profil lemak, fptp toraks
dan EKG.
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
tidak adekuatnya intake makanan, anoreksia
• Risiko ketidakseimbangan cairan b.d. intake cairan tidak
seimbang dengan pemakaian tubuh, adanya diare.
• Defisit aktivitas b.d penurunan kekuatan, cepat letih dan
perubahan kesadaran.
• Konstipasi b.d. pola makan yang kurang, imobilitas, efek
pengobatan.
• Risiko gangguan integritas jaringan kulit b.d. gangguan
elastisitas kulit, gangguan sirkulasi integritas kulit sekunder dari
penurunan status nutrisi tubuh.
• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. intake kalori
dan protein yang tidak adekuat.
• Risiko ketidakadekuatan program pengobatan b.d. salah
persepsi, sumber informasi, penurunan motivasi.
Rencana Keperawatan
Konstipasi b.d. pola makan yang kurang,
imobilitas, efek pengobatan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan keadaan kinstipasi dapat ditoleransi.