Anda di halaman 1dari 27

BMI, Obesitas, Malnutrisi dan hubungannya

dengan pola makan sehat


Subtopik yang dibahas

01 03
BMI (Body Mass Index) Malnutrisi

02 04
Obesitas Hubungannya dengan pola
makan sehat
01
BMI
BMI
BMI (Body Mass Index) atau IMT (Index Massa Tubuh) adalah pengukuran lemak tubuh yag menjadi penilaian
untuk menentukan apakah berat badan seseorang dalam kondisi normal, kurang atau obesitas berdasarakan tinggi
dan berat badan yang bisa diterapkan pada pria dan wanita.

Berikut adalah rumus menghitung IMT atau BMI

IMT =

Setelah menghitung BMI atau IMT, maka anda dapat melihat apakah berat badan anda tergolong ideal berdasarkan
kategori berikut (satuan kg/m2).

1. Kurus : <18,5
2. Normal : 18,5 - 22,9
3. Overweight : 23 – 27,5
4. Obesitas : >27,5
02
Obesitas
Obesitas

Menurut kamus Dorland, obesitas adalah


peningkatan berat badan melebihi batas
kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akumulasi
lemak berlebih dalam tubuh. Pada prinsipnya,
pada obesitas ditemukan ketidakseimbangan
antara masukan energi dan energi yang
diekluarkan, dimana masukan energi lebih besar
dari pengeluarannya.
Gejala Obesitas

1. 2. 3.
Kebiasaan tidur Ruam atau infeksi pada Sering merasakan ngantuk
mendengkur. kulit dan lelah.

4. 5. 6.
Nyeri pada punggung atau Berhenti nafas pada saat Berat badan melebihi berat
sendi. tiudr secara tiba – tiba. badan ideal.
Tipe Obesitas berdasarkan penyebaran lemak

Tipe buah Apel


Tipe buah Pear
Ditandai dengan penumpukan
lemak berlebih pada bagian Kelebihan lemak pada wanita

tubuh sebelah atas yaitu sekitar disimpan dibawah kulit bagian

pundak, dada, leher.pada pria daerah pinggul dan paha,

obesitas umumnya menyimpan sehingga tubuh berbentuk seperti

lemak pada dibawah kulit buah pear.

dinding perut sehingga bentuk


tubuh seprti buah apel.
Tipe obesitas berdasarkan kondisi sel lemaknya.

Tipe Hiperplastik Tipe Hipertropik Tipe Hiperplastik dan


Hipertropik
Kegemukan yang terjadi karena Kegemukan terjadi karena
Terjadi karena jumlah dan
jumlah sel yang lebih banyak ukuran sel yang lebih besar ukuran selnya melebihi batas
dibandingkan kondisi normal, dibandingkan ukuran sel normal. normal. Obesitas tipe ini dimulai
tetapi ukurannya sel – selnya Kegemukan tipe ini terjadi pada
pada masa anak – anak dan terus
normal sesuai ukuran sel normal usia dewasa. berlangsung hingga dewasa.
dan terjadi pada usia anak –
anak.
Penyebab seseorang terkena Obesitas

1. Tidak melakukan aktivitas fisik.


2. Mengonsunsumsi makanan berkalori tinggi.
3. Mengonsumsi oabat – obatan tertentu seperti
obat diabetes, anti depresants, steroids.
penyakit yang ditimbulkan oleh Obesitas

Obesitas adalah penyakit yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan risiko terkena sejumlah
penyakit degenartif. Penyakit yang diakibatkan adalah Diabetes Melitus Type II, Stroke, Hipertensi,
penyakit Kardiovaskular, Disiplidemia.
Faktor risiko terkena obesitas

 
Faktor risiko
  obesitas dapat terjadi karena banyak faktor, “namun, 90% obesitas terjadi karena
gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inghe Permadhi, MS, SpGK, speialis gizi klinik dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal lain yang juga dapat menyebakan faktor
berisiko obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25% - 35%.
(Hasdianah, Sandu, Yuly, 2014: 67)
Cara mencegah obesitas

1. Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga denga rutin


2. Mengkonsumsi makanan rendah lemak dan sehat.
3. Menjaga pola hidup sehat.
03
Malnutrisi
Malnutrisi

Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat dari kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan
dari energi, protein, dan nutrisi lain yang berdampak buruk pada bentuk tubuh Fungsi tubuh dan
klinik. Keadaan malnutrisi akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan akan berakibat pada
kelainan metabolik, perubagan fisiologis, fungsi organ, atau jaringan dan hilangnya masa tubuh.
Malnutrisi terjadi melalui proses berkesinambungan yang diawali dengan asupan nutrisi yang
tidak kuat dan bila makin berat dapat diikuti perubahan metabolisme dan komposisi tubuh yang
ditandai dengan penurunan nilai antropometri dan biokimiawi
Penyebab malnutrisi
Sedangkan pada anak-anak umumnya disebabkan
oleh kurangnya nafsu makan, gangguan
pencernaan, dan bertambahnya kebutuhan energi
yang dibutuhkan tubuh, terkena infeksi parasit,
kekurangan asupan makanan, 1 6 campak, diare, malaria, meminum air kotor, AIDS,
gangguan makan. penyakit hati, penyakit ginjal dan kekurangan
asupan gizi tambahan.

ketergantungan terhadap alkohol atau


obat-obatan. 2 5 Terisolasi secara sosial

Kondisi kesehatan mental.


3 4 kemiskinan
Bentuk malnutrisi

1. Under nutrition 2. Over nutrition


Kekurangan konsumsi pangan
Kelebihan konsumsi pangan.

2. Specific deficiency 3. imbalance

Kekurangan zat gizi tertentu. Keadaan disproporsi zat gizi,


Mislnya Iodium, Fe. misalnya tinggi kadar kolestrol
karena tidak seimbangnya kadar
LDL,HDL,VLDL.
Gejala klinis penyakit gizi buruk

marasmik -
Marasmus
kwashiorkor

1 2 4
3

kwashiorkor stunting
marasmus
Kwashiorkor
Marasmik - kwashiorkor
Stunting

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang cukup umum


di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi.. Gejala-gejala stunting yakni : Postur anak lebih
pendek dari anak seusianya, Proporsi tubuh cenderung
normal, tapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk
usianya, Berat badan lebih sedikit untuk anak seusianya,
Pertumbuhan tulang tertunda.
Kasus Kwashiorkor dan Stunting

Kasus kwashiorkor
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dengan berat 12 kg dan tinggi 105
cm. pada pasien dapat diketahui adanya rambut seperti jagung, bengkak pada
punggung kaki, tidak adanya Iga ngambang, tidak adanya baggy pants.
masalah pasien ini adalah gizi buruk kwashikor tipe 5.

Kasus stunting
Seorang bayi dengan inisial By. D berjenis kelamin laki-laki dan berusia 6
bulan. Saat dilakukan pengukuran didapatkan tinggi badan bayi yaitu 63 cm
dan setelah dilakukan perhitungan Z-score diperoleh nilai sebesar -2,19 SD
sehingga baby D dapat dinyatakan stunting.
Kasus marasmus

Seorang anak berusia 1 tahun dengan berat 5,4 kg dan tinggi 65 cm


lingkar lengan atas 12 cm dan lingkar kepala 46 cm. Terdapat tanda gizi
buruk berupa wajah orang tua, mata cekung, baggy pants dan wasting.
Kemudian diperiksa darah perifer lengkap yang menunjukkan adanya
anemia dengan HB 10,6 g/dL. Pemeriksaan radiologi didapatkan kesa
TB paru aktif, menurut sang ibu pasien pernah kontak langsung dengan
penderita TB aktif yaitu pamannya. Pasien didiagnosin saat masuk
rumah sakit menderita marasmus tingkat 5 dengan gagal tumbuh dan
perawakan pendek disertai TB dan anemia nutrisi.
Pola makan sehat

Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan jenis
makan dalam bentuk susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat gizi yang terdiri dari enam zat yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Dan keaneka ragam makanan. Konsumsi pola
makan seimbang merupakan susunan jumlah makanan yang
dikonsumsi dengan mengandung gizi seimbang dalam tubuh dan
mengandung dua zat ialah: zat pembagun dan zat pengatur. Makan
seimbang ialah makanan yang memiliki banyak kandungan gizi dan
asupan gizi yang terdapat pada makanan pokok, lauk hewani dan lauk
nabati, sayur, dan buah(Kharchenko, 2011).
Daftar pustaka
Hasdinah. Sandu Siyoto. Yuly peristyowati.2014. Gizi Pemanfaatan Gizi ,Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Menkes: Ada Tiga Kelompok Permasalahan Gizi di Indonesia. (2012). Retrieved 6 April 2021, from 
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20121121/286362/menkes-ada-tiga-kelompok-permasalahan-gizi-di-i
ndonesia/

2018 Nutrition Country Profile: Indonesia. (2018). Retrieved 6 April 2021, from 
https://globalnutritionreport.org/documents/77/Indonesia.pdf
Riset Kesehatan Dasar 2013. (2013). Retrieved 6 April 2021, from 
https://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Stunting in a nutshell. (2015). Retrieved 6 April 2021, from 
https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell

Yandi, Ratu Adini. "Seorang Anak Perempuan Usia Lima Tahun dengan Kwashiorkor." Jurnal Medula 4.3 (2016):
128-132.
Sayoeti, Talitha Badzlina, and Rogatianus Bagus Pratignyo. "MARASMIC WITH FAILURE TO THRIVE AND
STUNTING ACCOMPANIED PULMONARY TUBERCULOSIS AND NUTRITIONAL ANEMIA." Jurnal
Agromedicine 1.1 (2014): 22-27.
Ayu, Rita Ayu, and Erwina Sumartini. "STUDI KASUS PADA BAYI STUNTING USIA 6-12 BULAN DI DESA
SINGAPARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA TAHUN 2019." JURNAL KESEHATAN
BIDKESMAS RESPATI 2.11 (2020): 8-25.
Daftar pustaka
Diasmianti, Erika Armylia (2019) Gambaran Pola Makan Anak Kegemukan dan Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Di
MI Khadijah Malang. Diploma (D3) thesis, Poltekkes RS dr. Soepraoen.
Sari wulan.(2019). Malnutrisi pada lansia di kota pekanbaru. Jurnal kesehatan komunitas.
Retrived from https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/296/167
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mengenai Obesitas Universitas Muhammadiyah Semarang 2017 -
http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai