Anda di halaman 1dari 17

AKIBAT KEKURANGAN , KELEBIHAN

ZAT GIZI SERTA RENTAN GIZI

Dasar Ilmu Gizi


KELOMPOK 5 IKM - A
ANISA NURGRAHA R.2101010037
DALLA ZAHIRA KHOIRIYAH R.2101010018
SAFIRAH HAYYA FIRGIN R.2101010038
TAUFIK NUR HIDAYAT R.2101010043
VENA ANGGIYANI R.2101010024
LATAR BELAKANG

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis
kelamin, umur dan status kesehatan . Nutrisi atau gizi, adalah semua senyawa
yang diperlukan untuk fungsi tubuh, meliputi mineral, vitamin, lemak,
karbohidrat, dan protein.
Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya,
masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah
muncul masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas dapat
terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh
ketidak seimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan
fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan. Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus (positive energy balance) dalam jangka waktu
cukup lama, maka dampaknya adalah terjadinya obesitas.
MATERI PEMBAHASAN

KEKURANGAN Z AT GIZI KELEBIHAN Z AT GIZI

UPAYA PEMERINTAH
KELOMPOK RENTAN GIZI DALAM MENGATASI
KASUS GIZI
KEKURANGAN ZAT
GIZI

Kurang zat gizi adalah suatu kondisi ketidakseimbangan nutrisi.


Saat asupan nutrien dan energi lebih sedikit dibandingkan
kebutuhan tubuh, maka terjadilah kekurangan gizi. Adapun akibat
ari kekurangan gizi yaitu diantaranya :
1. Penurunan Berat Badan
2.Kesulitan Konsentrasi
3.Kulit Pucat
4.Rambut yang Kering dan Rontok
5.Mudah Lelah
Istilah kekurangan gizi sering kali
dikaitkan dengan malnutrisi.
Namun, malnutrisi sendiri
merupakan masalah kesehatan
serius yang terjadi akibat asupan
gizi yang tidak seimbang.

Dalam istilah medis, kurang gizi dan gizi buruk disebut sebagai
Malnutrisi Energi Protein (MEP). Jika kurang gizi adalah Malnutrisi
Energi Protein (MEP) ringan, maka gizi buruk adalah Malnutrisi Energi
Protein (MEP) berat.
KURANG GIZI

1.WASTING 2. STUNTING 3. UNDERWEIGHT


Jika seorang anak Kekurangan gizi juga bisa Anak - anak dengan
memiliki berat badan menyebabkan stunting, berat badan yang
yang rendah yaitu tinggi badan anak
rendah pada usia rata-
dibandingkan tinggi lebih pendek dibandingkan
ratanya disebut
badannya (tinggi tapi tinggi badan anak-anak
kurus), ia dikatakan mengalami underweight.
seusianya.
mengalami wasting. Mereka juga dapat
Kondisi ini biasanya
Kondisi ini biasanya berkaitan dengan mengalami stunting,
menandakan kurangnya asupan gizi wasting, atau keduanya.
penurunan berat dalam jangka panjang dan Dalam jangka panjang,
badan dalam jumlah penyakit yang muncul kondisi ini juga bisa
besar dan waktu yang berulang. meningkatkan risiko
cepat (bersifat akut). penyakit.
GIZI BURUK
1. KWASHIORKOR 2. 3. BERI-BERI
MARASMUS
Kwashiorkor umumnya Marasmus dapat menimpa Beri-beri terjadi karena tubuh
lebih banyak menimpa anak-anak dan orang kekurangan vitamin B1
anak-anak dan kasusnya dewasa, serta berisiko (thiamine). Vitamin ini
masih banyak terjadi di tinggi menyebabkan berperan penting dalam
negara-negara berkembang. kematian, jika tidak mengatur kinerja serta fungsi
Gejala dari penyakit ini ditangani. sistem saraf dan otot, menjaga
Ciri-ciri orang terkena fungsi saluran pencernaan, dan
antara lain kelelahan, kulit
marasmus adalah tubuh proses metabolisme
kering dan bersisik, rambut
kurus kering dan tulang karbohidrat menjadi energi.
kering atau kusam, perut
yang menonjol, terutama Gejala beri-beri basah antara
buncit, hilangnya massa
tulang iga dan bahu. Selain lain sering terbangun di
otot, pembengkakan di malam hari dengan sesak
bawah kulit (edema), itu, kulit lengan, paha, dan
napas, denyut jantung
perubahan mood, serta susah bokong penderita akan
meningkat, sesak napas saat
menambah berat dan tinggi tampak kendur, serta
beraktivitas, dan kaki bagian
badan. wajahnya terlihat seperti
bawah bengkak.
orang tua.
KEKURANGAN ZAT GIZI
KEKURANGAN ZAT GIZI
KELEBIHAN ZAT GIZI

Kelebihan zat gizi atau overnutrition adalah konsumsi nutrisi berlebihan karena
sering minum multivitamin atau kebiasaan makan terlalu banyak makanan. Bahaya
kelebihan nutrisi sebagian besar berkaitan dengan karbohidrat dan lemak.
Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus,
hipertensi, dan penyakit hati (Almatsier,2009)
Overweight dan obesitas khususnya jika disertai dengan lingkaran perut
yang besar, turut memberikan kontribusi yang signifikan pada permasalahan
kesehatan, penurunan kualitas hidup dan peningkatan biaya kesehatan (Gibney
dkk,2008).
AKIBAT KELEBIHAN
GIZI 2.HIPOTERMIA AIR
1. OBESITAS 3. TOKSISITAS
Toksisitas adalah kondisi
Hiponatremia adalah
Obesitas adalah suatu kondisi yang menandakan adanya
kondisi di mana jaringan
di mana tubuh mengalami tubuh kelebihan air efek toksik atau racun, dalam
penumpukan sehingga mengencerkan hal ini terkait terlalu banyak
lemak akibat kadar natrium di sekitar sel. gizi. Nutrisi yang tidak
kolesteroltinggi. Dalam bentuknya yang mampu menyuplai kalori
ringan, hiponatremia bisa untuk pola makan bisa
Penyebab obesitas disebabka menyebabkan sakit kepala, berbahaya jika
n oleh faktor gaya hidup kram otot dan pingsan, mengonsumsinya terlalu
tidak sehat misalnya tetapi kondisinya dapat
meningkat begitu cepat, banyak. Sementara vitamin
kebiasaan makan yang larut dalam lemak
makanan tinggi gula sehingga
= menyebabkan
kejang, kerusakan otak, sangat rentan menimbulkan
dan lemak, dan jarang atau bahkan kematian. efek samping karena
berolahraga fisik. menyimpannya di jaringan
adiposa.
RENTAN GIZI
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok
di dalam masyarakat yang paling mudah
menderita gangguan kesehatannya atau rentan
karena kekurangan gizi. Biasanya kelompok
rentan gizi ini berhubungan dengan proses
kehidupan manusia, oleh sebab itu kelompok
ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam
siklus kehidupan manusia.
Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri
dari :
1. Kelompok bayi : 0-1 tahun 
2. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5
tahun
3. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun
4. Kelompok remaja : 13-20 tahun
5. Kelompok ibu hamil dan menyusui.
6. Kelompok usia lanjut
PERAN PEMERINTAH DALAM
MENGATASI MASALAH GIZI

Secara makro, dibutuhkan ketegasan kebijakan,


strategi, regulasi, dan koordinasi lintas sektor dari
pemerintah dan semua stakeholders untuk menjamin
terlaksananya poin- poin penting seperti
Masalah gizi lebih yang disebabkan pemberdayaan masyarakat, pemberantasan
oleh kemajuan ekonomi pada kemiskinan, ketahanan pangan, dan pendidikan yang
lapisan masyarakat tertentu disertai secara tidak langsung akan mengubah budaya buruk
dengan kurangnya pengetahuan dan paradigma di tataran bawah dalam hal perawatan
tentang gizi (Azrul,2004; Subandi, gizi terhadap keluarga termasuk anak.
2005; Subandi, 2011).

"Upaya penanggulangan masalah gizi


dilakukan melalui perbaikan pola asuh, pola
makan, peningkatan akses air bersih dan
sanitasi, serta peningkatan aktivitas fisik,"
=
3 PERANAN 1. Peran sebagi pembiaya (fasilitator) : pemerintah
PEMERINTAH bertanggungjawab dalam penyediaan dana atau
membuat system pelayanan kesehatan rakyat yang
DALAM
berkualitas yang dapt diakses oleh masyarakatmiskin.
MENANGANI
MASALAH GIZI

2. Peran sebagai Pelaksana Pelayanan :


pemerintah bertanggung jawab dalam
menyediakan pelayanan yang berkualitas.

3. Peran sebagai Regulator : menjamin


tersediannya lembaga pelayanan kesehatan
pemerintah dan swasta yang aman / patient
safety.
KESIMPULAN

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis
kelamin, umur dan status kesehatan .
Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi
terutama gizi kurang atau stunting dan gizi lebih atau obesitas. Di Indonesia
berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan
prevalensi stunting sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi
yang ditargetkan dalam rpjmn 2020-2024, yakni 14%.Sementara itu,
berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8%
dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Target angka obesitas di
2024 tetap sama 21,8%, upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas
tidak naik. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit.
Perlunya Upaya penanggulangan masalah gizi dilakukan melalui perbaikan
pola asuh, pola makan, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, serta
peningkatan aktivitas fisik oleh seluruh sektor untuk lebih peduli.
THANK YOU
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS FOR US ?

Anda mungkin juga menyukai