Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat di masyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat. Sehingga banyak ibu yang merasa bangga kalau anaknya sangat gemuk, dan di satu pihak ada ibu yang kecewa kalu melihat anaknya tidak segemuk anak tetangganya. Sebenarnya kekecewaan tersebut tidak beralasan, asalkan grafik pertumbuhan anak pada KMS sudah menunjukkan kenaikan yang kontinu setiap bulan sesuai lengkungan grafik pada KMS dan berada pada pita warna hijau, maka anak tersebut pasti sehat. Lebihlebih kalau anak itu menunjukkan perkembangan mental yang normal, artinya perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan social sesuai dengan umurnya, maka anak tersebut walaupun tidak terlalu gemuk, tetapi secara fisik, social maupun mental adalah sehat. Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gi!i, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. "ari berbagai tulisan mengenai obesitas pada anak, ternyata banyak masalah yang dihadapai anak yang obesitas ini. Lebihlebih kalau obesitas pada masa anakanak berlanjut sampai dewasa. #ahkan ada seorang ahli yang mengatakan, bahwa makin panjang ikat pinggang seseorang, maka akan makin pendek umurnya. "engan perkataan lain, makin gemuk seseorang akan semakin banyak penyakitnya, sehingga jarang yang mencapai umur panjang. $ngka kejadian obesitas pada anak di %egaranegara maju terus bertambah. Menurut &eil #& '((', angka kejadian di $merika meningkat )*+ ,dari '-+ menjadi .'+/. Sedangakn angka kejadian di 0ndonesia masih belum ada datadatanya. Tetapi dari pengamatan seharihari mulai banyak ditemukan kasus obesitas pada anak. B. TUJUAN PENULISAN '. Mahasiswa mampu memahami dan mendeskripsikan konsep dasar obesitas pada anak. .. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada anak yang mengalami obesitas. 1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami obesitas. BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. ,www.medicastore.com/ Obesitas merupakan keadaaan 0ndeks Massa Tubuh ,0MT/ anak yang berada diatas persentil ke (- pada gra2ik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya. ,0nstitute of medicine ,0OM/ di $S/ Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. ,3i2i 4uhanita S.,5i!i.%et/ Obesitas adalah keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. ,$rief Mansjoer, dkk/ B. KLASIFIKASI #erdasarkan etiologinya, umumnya obesitas dibagi menjadi6 '. Obesitas Primer 6 disebabkan faktor nutrisi dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi masukan makanan, yaitu masukan makan berlebih disbanding dengan kebutuhan energi yang diperlukan tubuh. .. Obesitas Sekunder 6 yang disebabkan adanya penyakit atau kelainan congenital ,mielodisklasia/, endokrin ,sindrom cushsing, sindrom freulich, sindrom mauriach, pseudoparatiroidisme/ atau kondisi lain ,sindrom klinefelter, sindrom turner, sindrom down, dll/. Menurut patogenesis dapat dibagi menjadi dua golongan6 '. Regulatory obesity 6 gangguan primernya berada pada pusat yang mengatur masukan makanan. .. Obesitas metabolic 6 kelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat. Menurut gejala klinisnya obesitas dibagi menjadi6 '. Obesitas sederhana ,simple obesity/ Terdapat gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan hormonal 7 mental 7 fisik lainnya, obesitas ini terjadi karena factor nutrisi. .. #entuk khusus obesitas a. Kelainan endokrin7 hormonal Tersering adalah sindrom cushing, pada anak yang sensiti2e pada pengobatan dengan hormon steroid. b. Kelainan somato dismorfik Sindrom prader-willi, sindrom summit dan carpenter, sindrom Laurence-moon- biedle, dan sindrom cohen. Obesitas pada kelainan ini hampir selalu disertai mental retardasi dan kelainan ortopedi. c. Kelainan hipotalamus Kelainan pada hipotalamus yang mempengaruhi nafsu makan dan berakibat terjadinya obesitas, sebagai akibat dari kraniofaringioma, leukemia serebral, trauma kepala, dll. #erdasarkan penggolongan berat badan, obesitas dibagi menjadi6 '. Obesitas ringan6 kelebihan berat badan .*)*+ .. Obesitas sedang6 kelebihan berat badan )''**+ 1. Obesitas berat6 kelebihan berat badan 8'**+ Obesitas berat ditemukan sebanyak -+ diantara orangorang yang gemuk. C. PENYEBAB Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori yang lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh 7 pemasukan makan yang berlebihan ke dalam tubuh. 9enyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa factor6 '. Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh a. 9ada #ayi #ayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh ibunya, bahwa setiap kali minum harus habis. Kebiasaan untuk memberikan minuman 7 atau makanan setiap kali menangis. 9emberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini. 4enis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi ,terlalu kental, terlalu manis, kalorinya tinggi/, sehingga bayi selalu haus 7 minta minum. b. :aktor 9sikis $pa yang ada di dalam pikiran sesorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. #anyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. 5angguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. $da dua pola makan abnormal yaitu6 makan dalam jumlah yang sangat banyak (binge) dan makan di malam hari ,sindroma makan pada malam hari/. Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stress dan kekecewaan. #inge mirip dengan bulimia ner2osa, dimana seseorang makan dalam jumlah yang sangat banyak, bedany pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. 9ada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari. c. 5aya hidup masa kini Kecenderungan anakanak sekarang suka makanan ast ood! yang berkalori tinggi seperti 6 ;amburger, 9i!!a, $yam goreng dengan kentang goreng, ice cream, aneka makan mie, dll. .. 9enggunaan kalori yang kurang #erkurangnnya pemakaian energi dapat terjadi pada anak yang kurang akti2itas fisiknya, seharian nonton T3, dll. Lebihlebih kalau nonton T3 sambil tidak berhenti makan, maka cenderungan menjadi obesitas akan menjadi besar. 1. :aktor lingkungan 5en merupakan factor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku 7 pola gaya hidup ,misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan sertabagaimana aktifitasnya/. Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktifitasnya. ). :aktor kesehatan #eberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya6 Sindroma yang diwariskan, contohnya6 sindroma cushing, sindroma prader- willi ;ormonal Kelenjar pituitary dan fungsi hipotalamus. 9enyebab yang jarang dari obesitas adalah fungsi hipotalamus yang abnormal. Sehingga terjadi hiperagia ,nafsu makan yang berlebihan/ karena gangguan pada pusat kenyang di otak. #eberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan seperti 6 lesilesi hipotalamus, hipofisis, dan lesi otak yang lain. -. :actor perkembangan 9enambahan ukuran atau jumlah selsel lemak ,atau keduanya/ menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. 9enderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanakkanak bisa memiliki sel lemak sampai lima kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. 4umlah selsel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel. <. $kti2itas fisik Kurang aktifitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang orang yang tidak aktif memerlukan sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktifitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. =ntuk terjadinya obesitas tidak hanya tergantung dari berbagai macam penyebab yang telah disebutkan di atas, tetapi dipengaruhi oleh faktorfaktor predisposisi lainnya misalnya 6 '. ;erediter ,faktor keturunan/ Kecenderungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orang tuanya obesitas, maka anaknya mempunyai resiko )*+ menjadi obesitas, sedangkan kalau kedua orang tuanya obesitas, maka resiko menjadi >*+. .. Suku 7 #angsa 9ada suku 7 bangsa tertentu kadangkadang terlihat banyak anggotanya yang menderita obesitas. 1. 9andangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat adalah yang bayi yang gemuk. ). $nak cacat, anak aktifitasnya kurang karena problem fisik7 cara mengasuh. -. =mur orang tua yang sudah lanjut baru punya anak, anak tunggal, anak ?mahal@, anak dari orang tua tunggal, dll. <. Meningkatnya keadaan social ekonomi seseorang. Orang tua yang dulunya berasal dari keluarga yang kurang mampu, maka mereka cenderung memberikan makanan sebanyakbanyaknya pada anakanaknya. $tau keluarga yang migrasi dari %egara berkembang ke %egara yang maju atau kaya. A. Obatobatan Obatobat tertentu ,misalnya steroid dan beberapa antidepresi/ bisa menyebabkan penambahan berat badan. D. PATOFISIOLOGI Terjadinya obesitas menurut jumlah sel lemak, adalah sebagai berikut 6 '. 4umlah sel lemak normal, tetapi terjadi hipertrofi 7 pembesaran. .. 4umlah sel lemak meningkat 7 hiperplasi dan juga terjadi hipertrofi. 9enambahan dan pembesaran jumlah sel lemak paling cepat pada masa anakanak dan mencapai puncaknya pada masa meningkat dewasa. Setelah masa dewasa tidak akan terjadi penambahan jumlah sel, tetapi hanya terjadi pembesaran sel. Obesitas yang terjadi pada masa anak selain hiperplasi juga terjadi hipertrofi. Sedangkan obesitas yang terjadi setelah masa dewasa pada umumnya hanya terjadi hipertrofi pada sel lemak. Obesitas pada anak terjadi kalau intake kalori berlebihan, terutama pada tahun pertama kehidupan. Bangsangan untuk meningkatkan jumlah sel terus berlanjut sampai dewasa, setelah itu terjadi pembesaran sel saja. Sehingga kalau terjadi penurunan berat badan setelah masa dewasa, bukan karena jumlah sel lemaknya yang berkurang tetapi besarnya sel yang berkurang. "isamping itu, pada penderita obesitas juga menjadi resisten terhadap hormone insulin, sehingga kadar insulin dalam peredaran darah akan meningkat. 0nsulin berfungsi untuk menurunkan lipolisis dan meningkatkan pembentukan jaringan lemak. E. MANIFESTASI KLINIK Obesitas dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi yang tersering pada tahun pertama kehidupan, usia - C < tahun dan pada masa remaja. 5ejala obesitas antara lain 6 '. $nak dengan obesitas lebih berat dari anak seusianya ,terlihat sangat gemuk/. .. 9ertumbuhan tulangnya lebih cepat matang dan lebih berkembang. $nak yang obesitas relatif lebih tinggi pada masa remaja awal, tetapi pertumbuhan memanjangnya selesai lebih cepat, sehingga hasil akhirnya mempunyai tinggi badan yang lebih pendek dari usia sebayana. 1. #entuk muka anak tidak proporsional, hidung dan mulut terlihat kecil, dagu ganda ,double chin/. ). Terdapat timbunan lemak pada daerah payudara adipositas ,buah dada seolaholah berkembang/ yang biasanya terjadi pada anak lakilaki. -. 9enis pada anak lakilaki terlihat kecil, oleh karena sebagian organ tersebut tersembunyi dalam jaringan lemak pubis. <. 9aha dan lengan atas besar, jarijari tangan relati2e kecil dan runcing. A. 9erut menggantung dan sering disertai strie. >. Sering terjadi gangguan psikologis, baik sebagai penyebab ataupun sebagai akibat dari obesitasnya. (. $nak lebih cepat mencapai masa pubertas. '*. terjadi gangguan pernafasan dan sesak nafas. 9enimbunan lemak yang berlebihan di dalam diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paruparu sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas meskipun penderita hanya melakukan aktifitas ringan. #iasanya terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu ,tidur apneu/ sehingga pada siang hari penderitanya sering merasa ngantuk. F. KOMPLIKASI #erbagai keadaan yang erat hubungannya dengan obesitas, baik yang terjadi pada masa bayi maupun masa dewasa, antara lain 6 '. Terhadap kesehatan Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anakanak. Tetapi bila obesitas masih terjadi setelah masa dewasa, maka morbiditas maupun mortalitasnya akan meningkat. Terdapat korelasi positif antara tingkat obesitas dengan berbagai penyakit infeksi, kecuali T#D. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tersebut, dikaitkan dengan menurunnya respons imunologik sel T dan akti2itas sel polimorfonuklear. .. Saluran pernafasan 9ada bayi, obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernapasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paruparu. $danya hipertrofi tonsil dan adenoid akan mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas, sehingga mangakibatkan anoksia dan saturasi oksigen rendah, yang disebut sindrom Dhubby 9uffer. Obstruksi kronis saluran pernapasan dengan hipertrofi tonsil dan adenoid, dapat mengakibatkan gangguan tidur, gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah yang abnormal. Keluhan lainnya adalah nafas yang pendek. 1. Kulit Kulit sering lecet karena gesekan. $nak merasa gerah 7 panas, sering disertai miliaria, maupun jamur pada lipatan kulit. ). Ortopedi $nak yang obesitas pergerakannya lambat. Sering terdapat kelainan ortopedi seperti Legg9erthee disease, genu 2algum, slipped femoral capital epiphyses, tibia 2ara, dll. -. Efek psikologis Kurang percaya diri. $nak pada masa remaja yang obesitas biasanya pasif dan depresi. Karena sering tidak dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan oleh teman sebayanya, juga sulit mendapatkan pacar karena merasa potongan tubuhnya jelek, tidak modis, merasa rendah diri sehingga mengisolasi dari pergaulan teman temannya. 5angguan kejiwaan ini juga dapat sebagai penyebab terjadinya obesitas, yaitu dengan melampiaskan stress yang dialaminya kemakanan. <. #ila obesitas pada masa anak terus berlanjut sampai masa dewasa, dapat mengakibatkan 6 ;ipertensi pada masa adolensi. ;iperlipidemia, ateroskerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi maligna pada dewasa. "iabetes. Sindrom 9ickwickian merupakan komplikasi yang berat dari obesitas dewasa, yaitu gangguan pada jantung dan pernapasan, hipo2entilasi. "engan manifestasi polisitemia, hipoksemia, sianosis, pembesaran jantung, gagal jantung kongestif, dan somnolen. Kita harus berhatihati pada pemberian oksigen konsentrasi tinggi pada anak ini. =saha pengurusan badan sangat penting kalau terjadi komplikasi ini. Maturitas seksual lebih awal, menstruasi sering tidak teratur. G. PENATALAKSANAAN KE9EB$&$T$% Tujuan pengobatan obesitas pada anak berbeda dengan pengobatan obesitas dewasa, karena tujuannya hanya menghambat laju kenaikan berat badan yang pesat tersebut dan tidak boleh diit terlalu ketat. Sehingga pengaturan diitnya harus dipertimbangkan bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan. Olah raga atau aktifitas tubuh yang teratur sangat penting dalam upaya penatalaksanaan obesitas pada anak. 9ada prinsipnya, pengobatan pada anak dengan obesitas adalah sebagai berikut6 '. Memperbaiki factor penyebab, misalnya kesalahan cara pengasuhan maupun factor kejiwaan. .. Motifasi penderita obesitas dewasa tentang perlunya pengurusan badan. Sedangkan orang tua atau bayi anak yang obesitas harus dimotifasi tentang pentingnya memperlambat kenaikan berat badan bayi atau anaknya. 1. Memberikan diit rendah kalori yang seimbang untuk memperlambat kenaikan berat badan. ). Menganjurkan penderita untuk olah raga yang teratur atau anak bermain secara aktif sehingga banyak energi yang digunakan. #aik terapi diet maupun psikoterapi harus diberikan kepada seluruh keluarga sehinga seolaholah turut serta dalam usaha pencapaian berat badan tersebut. Dara pengaturan diitnya adalah sebagai berikut 6 '. 9ada bayi yang mengalami obesitas, tujuan terapi untuk menurunkan berat badannya seperti pada obesitas dewasa tetapi memperlambat kecepatan kenaikan berat badannya. #ayi diberikan diit sesuai dengan kebutuhan normal untuk pertumbuhan, yaitu ''* kkal7kg.##7hari untuk bayi kurang dari < bulan dan (* kkal7kg.##7hari untuk bayi lebih dari < bulan. Susu btol jumlahnya harus dikurangi dengan cara dielingi dengan air tawar. Tidak dianjurkan memberikan susu yang diencerkan, susu rendah 7 lemak. "isamping itu kita anjurkan pada ibunya agar anak tidak digendong saja, tetapi dibiarkan melakukan aktifitas. .. 9ada anak pra sekolah yang mengalami obesitas, kenaikan berat badannya harus diperlambat, dengan memberikan diet seimbang <* kkal7kg.## perhari. $tau bisa juga dari makanan keluarga dengan porsi kecil dan menghindari makanan yang mengandung kalori tinggi. Selain itu kita harus mendorong anak untuk melakukan aktifitas fisik dan mencegah menonton t2 berlebihan. 1. 9ada anak usia sekolah ,pra pubertas/ yang obesitas, kita berusaha mempertahankan berat badan anak dan menaikkan tinggi badannya. "iet yang diberikan sekitar '.** kkal7hari atau sekitar <* kkal7kg.## perhari. Mendorong anak melakukan aktifitas fisik secara sendirisendiri maupun secara berkelompok. ;indari menonton t2 terlalu lama dan makan makanan yang berkalori tinggi. ). 9ada obesitas dewasa, kita harus menurunkan berat badannya untuk mencapai berat badan yang diharapkan sesuai dengan tinggi badannya. "iet yang diberikan sekitar >-* kkal7hari, atau kalau ingin menurunkan berat badan -** gram7minggu, kurangi kalorinya -** kkal7hari. Selain itu dorong untuk melakukan aktifitas, baik sendiri sendiri maupun berkelompok. Mendorong anak agar mau melakukan interaksi dengan temantemannya. ME"0S Terapi pengobatan $da . jenis utama obatobatan yang digunakan untuk mengatasi obesitas6 '. Obat anti obesitas yang mengurangi nafsu makan, obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar neurotransmitter pada persambungan diantara ujungujung syaraf di otak , sinaps /. Macammacam obat anti obesitas 6 :enfluramin , fen / dan deksfenfluramin, kedua obat ini menekan nafsu makan terutama dengan meningkatkan pelepasan serotonin oleh selsel syaraf. Efek dari fen dapat menyebabkan hipertensi pulmoner dan efek dari deksfen menyebabkan katup jantung. :entermin, menekan nafsu makan dengan menyebabkan pelepasan norepinefrin oleh selsel syaraf. .. Obat yang menghalangi penyerapan !at gi!i dari usus, antara lain 6 orlistat , menghalangi penyerapan lemak di usus. G. PENCEGAHAN Mencegah obesitas jauh lebih baik dari pada mengobati kalau sudah terjadi obesitas. Fang penting adalah bagaimana mengubah pandangan masyarakat agar mereka tidak mengangap bahwa sehat itu identik denan gemuk. 9endegahan harus sedini mungkin yang dimulai sejak dari bayi, yaitu dengan memberikan $Si. #ayi yang minum $S0 jarang yang menjadi obesitas, karena komposisi $S0 mempunyai mekanisme tersendiri dalam mengontrol berat badan bayi. Komposisi $S0 pada saat baru mulai disusu , foremilk / lemaknya sedikit, sedangkan pada akhir menyusu , hind milk / kadar lemaknya lebih tinggi, sehingga menimbulkan rasa ? nek ? pada bayi, akibatnya bayi akan menghentikan menyusu. 9emberian $S0 eksklusif ) bulan, kemudian makanan tambahan diberikan mulai umur ) bulan, dan pemberian $S0 dianjurkan sampai umur . tahun. Tidak memberikan minuman atau makanan setiap anak menangis, kecuali kalau kita yakin bahwa anak tersebut memang lapar. KMS , kartu Menuju Sehat / perlu untuk memantau pertumbuhan anak, sehingga kita mengetahui setiap penyimpangan arah dari grafik berat badan anak. $nak sedini mungkin dikenalkan aktifitas disik, baik melalui bermain maupun olah raga. Menonton t2 hanya sebagai selingan saja. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN a. &awancara &awancara anak dan keluarga untuk mengetahui factor psikologis yang mungkin berperan pada obesitasstandar budaya, penggunaan makanan untuk penenangan, hubungan sebaya dan interpersonal keluarga, penggunaan makanan sebagau penghargaan. "apatkan riwayat obesitas pada keluarga dan kebiasaan diet serta makanan kesukaan. "apatkan riwayat kesehatan, termasuk analisa grafik berat badan, kebiasaan makan, perilaku, terutama yang berhunungan dengan akti2itas fisik. b. 9emeriksaan :isik Lakukan pemeriksaan fisik, obser2asi adanya manifestasi kegemukan6 a. $nak tampak kelebihan berat badan b. #erat badan diatas standar, dapat di hitung dengan menggunakan alat timbang berat badan secara langsung atau dihitung dengan menghubungkan berat badan dengan tinggi badan dengan cara menghitung #M0 , body mass indeG / yaitu ##7T# , dalam meter/ c. Ketebalan lipatan kulit lebih dari standar, cara pengukuran 6 ukur tebal lipatan kulit dengan menggunakan alat pengukur yang dinamakan Daliper di beberapa tempat seperti bagian trisep, subskapula, suprailiaka, dsb. ;asil pengukuran dibandingkan dengan baku yang ada dan jika didapati kelebihan melampaui ' S" , standard de2iation /, maka anak tersebut dianggap menderita obesitas. Tebal lipatan kulit tidak tergantung dari tinggi badan, hingga dapat memberi nilai untuk tiap umur dan jenis kelamin. d. Lemak tubuh meningkat diatas standar. c. 9emeriksaan 9enunjang 9emeriksaan prosedur diagnostic untuk menentukan anak dengan obesitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut 6 '. =nderwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasakan jumlah air yang tersisa .. #O" 9O" merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki #O" 9O", jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh. 1. "EH$ , dual energy Hray absorptiomery /, menyerupai skening tulang. Sinar H digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh. ). 4angka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diuk,ur dengan jangka , suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps / -. #ielektric impedance analysis , analisis tahanan bioelektrik /, penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa. <. 9emeriksaan antropometri, yang sering digunakan adalah berat badan terhadap tinggi badan, berat badan terhadap umur, dan tebal lipatan kulit. Driteria yang digunakan untuk menentukan obesitas adalah sebagai berikut6 O2ernutrisi Obesitas '.## terhadap T# , pre pubertas / ..## terhadap umur ''*''(+ Std. (*(- persentil ''*''(+Std. (*(- persentil 87I'.*+Std 8(- persentil 87I'.*+Std. 8(- persentil 8. S" diatas mean umur obesitas 1. lapisan kulit ,trisep7subscapula/ ). lipatan kulit , tanner '(<. / *1< bulan *'> tahun 8.S" 8(* persentil 8. S" 8(- persentil A. #ody mass indeG , #M0 /, merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan atau membandingkan berat badan dengan tinggi badan. #M0 merupakan rumus matematika dimana berat badan , dalam kilogram / di bagi dengasn tinggi badan , dalam meter / pangkat dua. Sesorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai #M0 sebesar 1* atau lebih. B. PATHWAY KEPERAWATAN Masukan energi yang 9enggunaan kalori yang kurang :aktor :aktor Melebihi dari dan faktor perkembangan Kesehatan J 9redisposisi Kebutuhan tubuh lingkungan 9embesaran J penambahan jumlah sel lemak Obesitas 9emasukan makanan yang berat badan meningkat penimbunan lemak #erlebihan ke dalam tubuh berlebihan di Keterbatasan perubahan $kti2itas fisik penampilan fisik C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 9erubahan %utrisi Lebih dari Kebutuhan Tubuh 9ola nafas tidak efektif 0ntoleransi $kti2itas 5angguan ;arga "iri Koping 0ndi2idu Tidak Efektif 9enimbunan lemak berlebihan di bawah diafragma dan didalam dinding dada Menekan paruparu 5angguan pernafasan dan sesak nafas '. 9erubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan disfungsi pola makan, factor herediter .. 9ola nafas tidak efektif berhubungan dengan obesitas 1. 0ntoleransi akti2itas berhubungan dengan gaya hidup monoton, fisik yang besar ). Koping indi2idu tidak efektif berhubungan dengan tidak adanya atau kurang olah raga, gi!i buruk, kerentanan indi2idu -. 5angguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan fisik, internalisasi umpan balik negati2e C. INTERVENSI "iagnosa keperawatan ' %OD 6 Menunjukan status gi!i6 asupan makanan dan cairan Tujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi seimbang dan ## ideal. Kriteria hasil6 '. 9asien akan mendekati berat badan ideal .. Mengalami asupan yang adekuat, tetapi tidak berlebihan, menyangkut kaori, lemak, karbohidrat, 2itamin, mineral, besi dan kalsium 1. Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu %0D 6 #antuan pengurangan berat badan, akti2itas keperawatan6 '. Tentukan pola makan saat ini melalui catatan pasien mengenai segala sesuatu yang dimakan, termasuk waktu jumlah yang dimakan, dimanan makanan tersebut dikonsumsi, akti2itas yang dilakukan selama makan, perasaan pada waktu makan, dan sebagainya .. Kaji lingkungan makan untuk menentukan kemungkinan efek pada obesitan , dimanan, dengan siapa, akti2itas saat makan / 1. $jarkan kepada pasien atau keluarga tentang pemilihan makanan yang tepat untuk mengendalikan jumlah lemak dna kalori yang dikandung oleh suatu makanan ). #antu dengan menyesuaikan diet terhadap gaya hidup dan tingkat akti2itas -. Timbang berat badan pasien dalam inter2al yang tepat <. Kolaborasi dengan ahli gi!i dalam menentuknan diit yang sesuai untuk pasien "iagnosa keperawatan . %OD 6 Status respirasi6 2entilasi Tujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola nafas pasien dapat adekuat Kriteria hasil 6 9asien atau keluarga akan '. Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernafas .. :rekuensi respirasi dalam batas normal =sia :rekuensi nafas per menit ##L 1- C )* * C ' th 1* C -* ' C 1 th .- C 1. ) C '' th .* C 1* '. C '> th '< C '( 1. Tidak ada nafas pendek %0D 6 9engelolaan jalan nafas '. 9antau pola nafas .. 9antau kecepatan irama, kedalaman dan usaha respirasi 1. 9antau respirasi yang berbunyi seperti mendengkur ). 9osisikan pasien untuk mengoptimalkan pernafasan seperti posisi semi fowler -. 9antau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengalsengal "iagnosa keperawatan 1 %OD 6 "aya tahan Tujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat beraktifitas dengan normal Kriteria hasil6 '. 9asien akan meningkatkan akti2itas fisik .. Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas 1. Menyeimbangkan akti2itas dan istirahat %0D 6 Terapi akti2itas, akti2itas keperawatan6 '. Kaji pola akti2itas dan minat pasien untuk meningkatkan akti2itas .. Moti2asi akti2itas rutin seperti berjalan, naik tangga, dan sebagainya 1. Bencanakan akti2itas dengan pasien atau keluarga yang meningkatkan kemandirian dan daya tahan, misalnya6 anjurkan periode alternati2e untuk istirahat dan akti2itas berikan penguatan yang positif untuk akti2itas yang meningkat motifasi tujuan yang sederhana, realities dan dapat dicapai oleh pasien yang meningkatkan kemandirian dan daya tahan ). Motifasi akti2itas yang menekankan perbaikan diri bukan kompetisi untuk menghindari ras gagal dan perasaan ditolak -. $njurkan keluarga pasien untuk membantu akti2itas pasien dalam meningkatkan kemandirian dan daya tahan serta mengajarkan kepada keluarga mengenai akti2itas pasien "iagnosa keperawatan ) %OD 6 Koping Tujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan koping indi2idu kembali efektif Kriteria hasil6 '. mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif .. menggunakan pernyataan 2erbal dan non2erbal yang sesuai dengan situasi 1. melaporkan penurunan perasaan negati2e %0D 6 9eningkatan koping, aktifitas keperawatan 6 '. %ilai kesesuaian pasien terhadap gambaran diri dan dampak dari situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungannya dengan orang lain .. #erikan informasi informasi factual yang erkait dengan penyakit kepada paien maupun keluarga 1. 5unakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan dan ciptakan suasana penerimaan ). Turunkan rangsangan lingkungan yag dapat disalah artikan sebagai suatu ancaman -. "ukung pengungkapan secara 2erbal tentang perasaan, persepsi dan ketakutan "iagnosa keperawatan - %OD 6 ;arga diri Tujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan harga diri meningkat. Kriteria hasil6 '. Mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal .. Menerima kritikan dari orang lain 1. Menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social %0D 6 9eningkatan harga diri, akti2itas keperatan6 '. Tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilain diri .. $jarkan orang tua akan pentingnya ketertarikan dan dukungannya terhadap perkembangan konsep diri yang positif pada anak 1. ;indari tindakan yang dapat melemahkan pasien ). Kaji pencapaian keberhasilan sebelumnya -. #erikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan pasien dalam pencapaian D. EVALUASI "G ' 0ndicator skala Skala ' 6 tidak adekuat 9asien sama sekali tidak mendekati ## ideal $supan nutrisi pasien sama sekali tidak adekuat 9asien sama skali tidak bisa menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu. Skala . 6 Bingan 9asien sedikit demi sedikit mendekati ## ideal ,.-+/ $supan nutrisi pasien sedikit mendekati adekuat 9asien sedikit bisa menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu. Skala 1 6 Sedang 9asien agak mendekati ## ideal ,-*+/ $supan nutrisi pasien agak mendekati adekuat 9asien agak bisa menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu. Skala ) 6 Kuat 9asien mendekati ## ideal ,>*+/ $supan nutrisi pasien sudah adekuat 9asien sudah bisa menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu. Skala - 6 $dekuat total ## pasien ideal ,'**+/ $supan nutrisi pasien adekuat 9asien bisa menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu. "G . 0ndikator skala Skala '6 Ekstrem 9asien sangat sulit bernafas :rekuensi respirasi pasien sama sekali tidak normal %afas pendek pasien sangat kuat Skala . 6 Kuat 9asien sulit bernafas :rekuensi respirasi pasien tidak normal %afas pendek pasien kuat Skala 1 6 Bingan 9asien sudah mampu bernafas normal tapi sesekali sesak :rekuensi pasien sudah mulai normal Kadangkadang terdapat nafas pendek pada pasien Skala ) 6 Sedang 9asien mampu bernafas :rekuensi respirasi pasien normal 4arang terdapat nafas pendek pada pasien Skala - 6 Tidak 9asien bernafas sangat adekuat :rekuensi respirasi pasien sangat adekuat %afas pendek pasien tidak ada "G 1 0ndicator skala Skala ' 6 tidak sama sekali $ktifitas fisik pasien tidak meningkat sama sekali Tingkat daya tahan pasien tidak adekuat sama sekali untuk beraktifitas $ktifitas dan istirahat pasien tidak seimbang sama sekali Skala . 6 Bingan $ktifitas fisik pasien sedikit meningkat sama sekali Tingkat daya tahan pasien sedikit adekuat untuk beraktifitas $ktifitas dan istirahat pasien sedikit seimbang Skala 1 6 Sedang $ktifitas fisik pasien mulai meningkat Tingkat daya tahan pasien mulai adekuat untuk beraktifitas $ktifitas dan istirahat pasien mulai seimbang Skala ) 6 #erat $ktifitas fisik pasien meningkat ,sering dilakukan/ Tingkat daya tahan pasien adekuat untuk beraktifitas $ktifitas dan istirahat pasien seimbang Sakal - 6 Sangat berat $ktifitas fisik pasien meningkat drastic ,selalu dilakukan/ Tingkat daya tahan pasien adekuat penuh untuk beraktifitas $ktifitas dan istirahat pasien seimbang "G ) 0ndicator skala Skala ' 6 tidak pernah 9asien tidak pernah mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif 9asien tidak pernah menggunakan 2erbal dan non 2erbal yang sesuai dengan situasi 9asien tidak pernah melaporkan penurunan perasaan negati2e Skala . 6 4arang 9asien jarang mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif 9asien jarang menggunakan 2erbal dan non 2erbal yang sesuai dengan situasi 9asien jarang melaporkan penurunan perasaan negati2e Skala 1 6 kadang C kadang 9asien kadang C kadang mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif. 9asien kadang C kadang menggunakan 2erbal dan non 2erbal yang sesuai dengan situasi. 9asien kadang C kadang melaporkan penurunan perasaan negatif. Skala ) 6 sering 9asien sering mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif. 9asien sering menggunakan 2erbal dan non 2erbal yang sesuai dengan situasi. 9asien sering melaporkan penurunan perasaan negatif. Skala - 6 konsisten 9asien selalu mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif. 9asien selalu menggunakan 2erbal dan nion 2erbal yang sesuai dengan situasi. 9asien selalu melaporkan penurunan perasan negati2e. "G - 0ndikator skala Skala ' 6 tidak pernah 9asien tidak pernah mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal 9asien tidak pernah menerima kritikan dari orang lain. 9asien tidak pernah menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social. Skala . 6 jarang 9asien jarang mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal. 9asien jarang menerima kritikan dari orang lain. 9asien jarang menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social. Skala 1 6 kadang C kadang 9asien kadang C kadang mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal. 9asien kadang kadang menerima kritikan dari orang lain. 9asien kadang kadang menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social. Skala ) 6 sering 9asien sering mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal. 9asien sering menerima kritikan dari orang lain. 9asien sering menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social. Skala - 6 konsisten 9asien konsisten mengungkapkan penerimaan diri secara 2erbal. 9asien konsisten menerima kritikan dari orang lain. 9asien konsisten menceritakan keberhasilan dalam sekolah atau kelompok social. DAFTAR PUSTAKA #ehrman, Bichard E. '((>. "lmu #esehatan $nak. 4akarta 6 E5D. Mansjoer, $rif., dkk. .***. #apita Selekta #edokteran %disi & 'ilid (. 4akarta 6 Media $esculapius. 9udjiad, Solihin. '((*. "lmu )i*i #linis pada $nak. 4akarta 6 :K=0. Soetjiningsih. '((-. +umbuh #embang $nak. 4akarta 6 E5D. &ilkinson, 4udith M. .**<. ,uku Saku -iagnosa #eperawatan dengan "nter.ensi /"0 dan #riteria 1asil /O02 4akarta 6 E5D. &ong, "onna L. .**1. Pedoman #linis Perawatan Pediatrik %disi 3. 4akarta 6 E5D. http 6 77 www2medicastore2com. http 6 77 www2depkes2go2id. http 6 77 www2armacia2com2 http 6 77 www2gi*i2net.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis