Anda di halaman 1dari 29

ASPEK DASAR NUTRISI PADA

MANUSIA

MASRYNA SIAGIAN, MSi


PENDAHULUAN

• Di dalam ruang lingkup ilmu gizi terdpt dua komponen penting


yaitu, makanan dan kesehatan tubuh
• Ilmu gizi adalah ilmu yg mempelajari zat-zat dari pangan yg
bermanfaat bagi kesehatan dan proses yg terjadi pada pangan
sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh
serta dampaknya terhdp pertumbuhan, perkembangan dan
kelangsungan hidup manusia (National Academy of
sciences, 1994)
PANGAN
Setiap substansi, baik organik maupun anorganik, ketika
dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan energi,
mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan
mengatur proses biologis/biokimia dalam tubuh.
PANGAN DIKATAKAN BAIK JIKA:

 Bergizi (nutritious)
 Mengenyangkan (satiety value)
 Bebas racun (free of toxin)
 Karakteristiknya baik (warna, aroma, rasa, tekstur)
 Higienis
ZAT GIZI
adalah komponen kimia dalam pangan yg dibutuhkan tubuh utk
satu atau lebih tujuan berikut : menyediakan energi,
membangun/memperbaiki jaringan, dan mengatur proses2 dalam
tubuh.
Catatan:
Kalau terjadi defisiensi, itu akan menyebabkan gangguan kesehatan
(nutritional disorder).
Contoh: Anemia Gizi Besi (AGB) karena kekurangan zat besi.
KLASIFIKASI ZAT GIZI
1. MENURUT FUNGSI
a. Pembangun (body-building):
(pembentuk jaringan atau
komponen struktural):
 air (s/d 66% BB)
 protein (20% BB)
 lemak (20% BB)
 karbohidrat (1% BB)
 mineral (4% BB)
b. Penghasil Energi:
 karbohidrat
 lemak
 protein
c. Pengatur:
 Semua kelompok zat gizi
2. MENURUT SIFAT KIMIA
a. Senyawa Organik:
 Karbohidrat
 Lemak
 Protein
 Vitamin
b. Senyawa anorganik:
 Air
 Mineral
MENURUT KEESENSIALANNYA:
Pada dasarnya semua zat gizi adalah esensial secara fisiologis, akan
tetapi ada beberapa yg dikelompokkan sebagai dietary essentials
(Zat gizi esensial adalah zat gizi yg harus disuplai dari makanan
karena tubuh tidak bisa menyintesisnya).
Ada juga zat gizi esensial bagi organisme tertentu, tetapi tdk bagi
organisme lain.
Contoh:
Asam askorbat (vitamin C) harus dikonsumsi manusia melalui
makanan, tetapi tidak untuk tikus, karena tikus dapat membuatnya
sendiri.
BERDASARKAN KONSENTRASINYA:
a. Zat Gizimakro
 Air
 Karbohidrat
 Lemak
 Protein
 Mineral (makromineral)
b. Zat Gizimikro
 Vitamin
 Mikroineral (trace minerals)
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI
Semua orang membutuhkan zat gizi dengan jenis yang
sama, akan tetapi kuantitasnya bervariasi menurut:
1. Umur,
2. Jenis kelamin,
3. Ukuran tubuh,
4. Aktivitas fisik,
5. Kondisi fisiologis, dan
6. Kondisi kesehatan
METABOLISME NUTRISI (Zat Gizi)

Metabolisme adalah pertukaran zat/perubahan pd


organisme yg meliputi proses kimia dan fisik, pembentukan dan
penguraian zat di dlm tubuh sehingga memungkinkan
berlangsungnya hidup.
ADA 2 JALUR METABOLISME

a. Anabolisme adalah reaksi membangun dari ikatan sederhana ke ikatan


lebih besar dan kompleks (memerlukan energi).
Mis: glukosa diubah menjadi glikogen
Glikogen
energi

Glukosa + Glukosa
b. Katabolisme adalah reaksi yg memecah ikatan kompleks menjadi
ikatan yg lebih sederhana (melepaskan energi)
mis:pemecahan glikogen menjadi glukosa
Glikogen

Glukosa
energi
GIZI SEIMBANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 41 TAHUN 2014 TENTANG


PEDOMAN GIZI SEIMBANG.
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi
yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Empat Pilar Gizi Seimbang:
1. Mengonsumsi anekaragam
pangan
2. Membiasakan perilaku hidup
bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB)
secara teratur untuk
mempertahankan berat
badan normal
PE NGE R TIAN S TATUS GIZI
S T ATUS GIZI adalah keadaan kes eimbangan
antara AS UPAN zat gizi dan KE BUTUHAN zat
gizi oleh tubuh untuk berbagai keperluan
pros es biologi

GIZI S E IMB ANG bila AS UPAN zat gizi S E S UAI


dengan KE B UTUHAN zat gizi = GIZI B AIK

GIZI TIDAK S E IMB ANG bila AS UPAN zat gizi


TIDAK S E S UAI dengan KE B UTUHAN zat gizi
(Kurang atau Melebihi) = KUR ANG GIZI atau
GIZI LE BIH
Gizi Seimbang = Gizi Baik

Berat normal

Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi

Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi


GANGGUAN KESEIMBANGAN
NUTRISI/ZAT GIZI

Masalah gizi yang paling


mengancam kesehatan di
Indonesia:
1. Pendek (Stunting)
2. Kurus (Wasting)
3. Gizi Kurang/Gizi Buruk
4. Gizi Lebih (Obesitas)
1. PENDEK (STUNTING)

• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada


anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat
dari kekurangan gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk usianya.
• Penyebab Stunting:
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC-Ante Natal Care
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas
3. Masih kurangnya akses rumah
tangga/keluarga ke makanan bergizi
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
Anak yang mengalami stunting akan memiliki:

 Tingkat kecerdasan tidak maksimal,


 Menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit
 Menurunnya tingkat produktivitas.
 Menghambat pertumbuhan ekonomii
 Meningkatkan kemiskinan dan
 Memperlebar ketimpangan.
2. KURUS (WASTING)

• Wasting adalah kondisi ketika berat badan


balita menurun sangat kurang, atau bahkan
berada di bawah rentang normal.
• Balita yang mengalami wasting umumnya
memiliki proporsi tubuh yang kurang ideal.
Wasting membuat berat badan balita tidak
sepadan dengan tinggi badan untuk anak
seusianya.
• Penyebab secara langsung disebabkan oleh
in-adekuat zat gizi dan penyakit infeksi
sedangkan penyebab pokok masalah gizi
kurang meliputi: ketahanan pangan yang
tidak memadai, perawatan ibu dan
pelayanan kesehatan yang tidak memadai.
• Anak wasting ditandai dengan badan yang kurus akibat kurangnya
asupan zat gizi sehingga massa tubuh tidak sesuai dengan tinggi badan
anak.
• Dampak wasting pada anak adalah mengalami penurunan
penerimaan terhadap lingkungannya, peningkatan frekuensi menangis,
kurang bergaul dengan sesama anak, kurang perasaan gembira, dan
cenderung menjadi apatis. Dalam jangka panjang, anak tersebut akan
mengalami gangguan kognitif, penurunan prestasi belajar, gangguan
tingkah laku, bahkan peningkatan resiko kematian
3. GIZI KURANG/GIZI BURUK

• Gizi kurang adalah suatu keadaan dimana


kebutuhan nutrisi pada tubuh tidak terpenuhi
dalam jangka waktu tertentu sehingga tubuh
akan memecah cadangan makanan yang
berada di bawah lapisan lemak dan lapisan
organ tubuh
• Gizi Buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat
berat pada anak berdasarkan indeks berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 SD
dan atau ditemukan tanda-tanda klinis
marasmus, kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor
PENYEBAB GIZI
KURANG/GIZI BURUK
Keterkai
tan
Berbagai
Faktor
Resiko
dan
Dampak
Kekuran
gan Gizi
4. GIZI LEBIH (OVERWEIGHT/OBESITAS)

• Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat


ketidak seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi
yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama
• Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
genetik,lingkungan (pola makan, aktivitas),dan obat-obatan dan
hormonal.
• Obesitas tidak hanya berdampak terhadap kesehatan secara fisik,
tetapi juga pada masalah sosial dan ekonomi
• Dampak Kesehatan yaitu dampak
metabolik (gangguan pada
pembuluh darah,jika dibiarkan akan
berkembang menjadi DM tipe 2 ),
dan dampak Penyakit lain, yaitu:
- Perburukan asma
- Osteoartritis lutut dan pinggul
(berhubungan dengan mekanik)
- Pembentukan batu empedu
- Sleep apnoea (henti nafas saat
tidur)
- Low back pain (nyeri pinggang)
- dll (gambar)
• Obesitas memiliki risiko
mengalami diabetes (44%),
penyakit jantung iskemik (23%) dan
kanker (7% - 41%)

Anda mungkin juga menyukai