{ Nama Kelompok :
1.
2.
Muhammad Syamsul H
Nia Indah S W
3. Gita Amalia Y
4. Lafiana Nur I L
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada
anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah
sakit. Keadaan ini terjadi karena anak
berusaha untuk beradaptasi dengan
lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit,
sehingga kondisi tersebut menjadi faktor
stressor bagi anak baik terhadap anak
maupun orang tua dan keluarga (Wong,
2000).
Definisi
Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis
utama yang tampak pada anak (Nursalam,
Susilaningrum, dan Utami, 2005).
Jika seorang anak dirawat di rumah sakit, maka
anak tersebut akan mudah mengalami krisis
karena anak mengalami stres akibat perubahan
yang dialaminya. Perubahan tersebut dapat berupa
perubahan status kesehatan anak, Stresor atau
pemicu timbulnya stres pada anak yang dirawat di
rumah sakit dapat berupa perubahan yang bersifat
fisik, psiko-sosial, maupun spiritual
Stresor
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan
atau kesenangan.Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan
social dan bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena dengan bermain,anak-
anakakan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan
apa yang dapat dilakukannya dan mengenal
waktu, jarak serta suara (Wong, 2003).
Terapi Bermain
Terapi bermain efektif dalam menurunkan
tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang
sedang menjalani hospitalisasi, dari tingkat
kecemasan sedang menjadi tingkat
kecemasan ringan.
Fungsi bermain
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan yang normal pada saat sakit
anak mengalami gangguan dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Menggekpresikan perasaannya, keinginan
dan fantasi, serta ide-idenya.
3. Mengembangkan kreatifitas dan
kemampuan memecahkan masalah
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap
stress karena sakit dan dirawat di Rumah
Sakit
Tujuan Bermain
Menurut Supartini (2004), terapi bermain yang
dilaksanakan di rumah sakit tetap harus
memperhatikan kondisi kesehatan anak. Ada
beberapa prinsip permainan pada anak di
rumah sakit. Pertama, permainan tidak boleh
bertentangan dengan pengobatan yang sedang
dijalankan anak.
3 Terapi Bermain Terhadap Tingkat Penelitian berjenis kuantitatif ini Hasil penelitian menunjukkan
Kecemasan Pada Anak Usia 3–5 Tahun didesain dalam bentuk quasi bahwa tingkat kecemasan pada anak
Yang Berobat Di Puskesmas experiment melalui pendekatan pre- 3–5 tahun sebelum dilakukan terapi
post test design without controlling
bermain dengan mean (2,87),
yaitu kecemasan diukur sebelum dan
sesudah diberikan terapi bermain. median (3) dan standar deviasi
Jumlah sampel yang didapat (0,342). Tingkat kecemasan pada
sebanyak 75 anak. anak 3–5 tahun sesudah dilakukan
Hasil pengolahan data dianalisa terapi bermain dengan mean (2,39),
dengan menggunakan statistik non median (3) dan standar deviasi
parametrik yaitu Wilcoxon Signed (0,695). Hasil uji Wilcoxon Signed
Rank Test Rank Test menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan tingkat
kecemasan anak antara sebelum
dilakukan terapi bermain dengan
sesudah dilakukan terapi bermain di
Puskesmas Peukan Baro Kabupaten
Pidie dengan nilai p. Value 0,000.
4 Penurunan Tingkat Kecemasan penelitian eksperimental Hasil penelitian
Anak Akibat menggunakan pendekatan menunjukkan penurunan
Hospitalisasi dengan Penerapan One Group Pretest-Posttest kecemasan anak setelah
Terapi Bermain Design pada usia pra-sekolah diberi intervensi terapi
anak-anak. Penelitian ini bermain
ditujukan pada anak-anak dengan nilai p 0,002.
yang dirawat di rumah sakit
yang mengalami kecemasan
selama dirawat di rumah
sakit,
kemudian intervensi 3 hari
(terapi bermain), kemudian
diperiksa kembali tingkat
kecemasan pada anak-anak,
kecemasan
pengukuran menggunakan
Spent Children's Anxiety
Scale Induk Laporan Dan
telah menguji
keabsahan.
5 PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN Salah satu intervensi keperawatan anak
(PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN untuk membantu mengurangi kecemasan
ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG anak prasekolah selama menjalani
MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG
hospitalisasi adalah terapi bermain seperti
PERAWATAN ANAK
RSUD BANGKINANG TAHUN 2017 plastisin (playdought). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
bermain plastisin (playdought) terhadap
perubahan kecemasan anak usia prasekolah
(3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di
ruang perawatan anak RSUD Bangkinang
tahun 2017. Penelitian ini bersifat quasi
eksperimental dengan rancangan Non-
equivalent pretest-posttest. Pengambilan
sampel sebanyak 15 orang anak usia
prasekolah sebagai kelompok eksperimen
dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Kecemasan anak diukur
menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale
(TMAS). Pengambilan data dilakukan
dengan cara mengukur kecemasan sebelum
dan setelah diberikan intervensi berupa
terapi bermain plastisin (playdought).
Terimakasih