Anda di halaman 1dari 15

Aplikasi Terapi Bermain Mewarnai Gambar

Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah


(3-6 Tahun) Dengan Dengue Haemoragic
Fever (DHF) Di Ruang Samolo 3 RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur

Oleh:
Siti Lutfiah
NIM: 34403516124
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini masalah kesehatan yang ada di masyarakat khususnya pada anak
anak sangat banyak dan beragam macamnya seperti Diare, BP, kejang demam, pneumonia,
Dengue Haemoragik Fever (DHF), Tuberculosis paru (TB Paru), Infeksi Saluran Kemih
(ISK), dan demam typoid. Dengue Haemoragik Fever (DHF) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk
Aedes (Ae). Nyamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Penyakit Dengue Haemoragik Fever (DHF) banyak dijumpai terutama di daerah tropis
dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Jumlah kasus DHF di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat telah melewati
1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013
dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus
merupakan DHF berat. Perkembangan kasus DHF di tingkat global semakin meningkat,
seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus di hampir
100 negara (WHO, 2014).
Pada tahun 2015 jumlah penderita DHF yang dilaporkan sebanyak 523 kasus
dengan jumlah kematian 2 orang. Angka Insiden tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas
Cianjur, Puskesmas Nagrak dan Puskesmas Karang Tengah.
Menurut badan pemerintah statistika kabupaten cianjur tahun 2016 di Ruang
samolo 3 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur anak banyak dirawat dengan DHF yaitu 108
dan 6,58%.
Data terbesar pada anak dengan Dengue Haemoragik Fever (DHF)
terjadi pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah anak yang
rentan akan penyakit karena system imun yang belum kuat .
Permasalahan kesehatan yang terjadi pada anak usia prasekolah sering
mengakibatkan anak harus menjalani rawat inap, anak akan mengalami
kecemasan selama dirawat di rumah sakit/hospitalisasi.
Hospitalisasi adalah suatu keadaan kritis yang membuat anak untuk
tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pulang ke rumah.
Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif
yang sesua, kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego
karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya
Untuk mengurangi kecemasan selama di rawat di rumah sakit maka
akan dilakukan terapi bermain.
Terapi bermain adalah suatu terapi menyenangkan bagi anak anak dan
dapat meminimalkan atau menurunkan stress pada anak selama di rawat di
rumah sakit. Mewarnai gambar merupakan salah satu permainan yang
memberikan kebebasan/ kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan
sangat teraupetik (sebagai permainan penyembuhan).
Sesuai jurnal yang penulis gunakan, hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh (Putri, dan Yulia, 2018) dalam jurnal yang berjudul
“pengaruh terapi mewarnai gambar terhadap kecemasan anak usia
prasekolah akibat hospitalisasi” dengan hasil bahwa terapi ini
efektif dapat menurunkan kecemasan pada anak usia prasekolah
yang mengalami hospitalisasi. Hasil yang sama pun didapatkan
dalam jurnal hasil penelitian (Wowling, Ismanto, dan Babakal,
2014) dalam jurnal yang berjudul “pengaruh terapi bermain
mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah akibat hospitalisasi di ruangan Irina Eblu
RSUP.PROF.DR.R.D.Kandou Manado”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep Dengue Haemoragic Fever (DHF)


Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegpty (Susilaningrum, 2013).

B.Konsep Asuhan Keperawatan anak dengan Dengue


Haemoragic Fever (DHF)
Diagnosa Ansietas berhubungan dengan
hospitalisasi
Intervensi Lakukan terapi bermain mewarnai gambar

Tujuan : Ansietas teratasi


C. Konsep Bermain (Mewarnai Gambar)
Bermain adalah merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
bagi anak Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas,
gembira, atau perasaan lainnya sehingga dengan memberikan
kebebebasan bermain, orang tua juga mengetahui suasana hati anak
( Nursalam, 2008 ).

D. Konsep Kecemasan
Cemas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau
takut atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka
padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut
terjadi (Murwani, 2008).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data pendekatan kualitatif dan
dengan desain studi kasus.

B. Subjek Penelitian
2 anak usia prasekolah (3-6 tahun) dengan Dengue Haemoragic Fever
(DHF)

C. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Samolo 3 RSUD Sayang Kabupaten
Cianjur. Waktu yang digunakan yaitu pada bulan Januari – Mei 2019.
D. Setting penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Samolo 3 RSUD Sayang Kabupaten
Cianjur. Pada pasien An.R dilaksanakan di ruang samolo 3 RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur di kamar III bed 4 dengan jumlah bed
satu ruangan 10. Pada pasien An.V dilaksanakan di ruang samolo 3
RSUD Sayang Kabupaten Cianjur di kamar III bed 8 dengan jumlah
bed satu ruangan 10.

E. Metode pengumpulan data


Observasi, Wawancara, Dokumentasi, Studi Kepustakaan

F. Metode keabsahan data


Triangulasi sebagai gabungan/kombinasi berbagai metode yang dipakai
untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang
dan perspektif yang berbeda.
G. Metode analisa data
Menggunakan metode PICOT

H. Etik penelitian
Informed Consent, Anonimity (Tanpa Nama), Confidentiality
(Kerahasiaan).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang didapatkan pada kasus I dan kasus
II tidak terdapat kesenjangan antara teori dan hasil yang didapat
dilapangan.
B. Diagnosa
Terdapat kesesuaian antara diagnosa Kasus I dan II dengan
teori yang ada, terdapat 3 diagnosa yang muncul pada kasus I dan II.
C. Intervensi
Intervensi yang digunakan di lapangan sesuai dengan teori yang
ada dan sesuai dengan kebutuhan klien.
D. Implementasi
Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi, dan
implemensi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien.
E. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari saat
dievaluasi skala kecemasan berkurang pada kasus I dan Kasus II.
UNSUR KASUS

Problem/ Kasus I
Pasien/ kasus An.R berjenis kelamin perempuan berusia 3 tahun mengalami
pasien ansietas/kecemasan.
Kasus II
An.V berjenis kelamin perempuan berusia 6 tahun mengalami
ansietas/ kecemasan

Intervensi Pada kasus I dan II dilakukan tindakan terapi bermain mewarnai


gambar.
Comprasi/perbandingan intervensi Kasus I
Dilakukan tindakan terapi bermain
mewarnai gambar selama 3 hari dengan
frekuensi 1 kali selama 15 menit.
Kasus II
Dilakukan tindakan terapi bermain
mewarnai gambar selama 3 hari dengan
frekuensi 1 kali selama 15 menit.
Outcome/Hasil Pada kasus I dan II tindakan terapi
bermain mewarnai gambar efektif
menurunkan kecemasan
Waktu/te Kasus I
ori Selama 3 hari dilakukan tindakan terapi bermain mewarnai gambar
efektif menurunkan kecemasan dari hari pertama skor pretest 20
(kecemasan sedang) skor posttest 18 (kecemasan sedang) pada hari
kedua skor pretest 15 (kecemasan sedang) skor posttest 7
(kecemasan ringan) pada hari ketiga skor pretest 13 (kecemasan
sedang) skor posttest 7 (kecemasan ringan) , sesuai dengan jurnal
menurut Putri, Yulia (2017) dalam penelitiannya bahwa keefektifan
dari terapi bermain mewarnai gambar untuk mengurangi kecemasan
adalah selama 2 hari.
Kasus II
Selama 3 hari dilakukan tindakan terapi bermain mewarnai gambar
efektif menurunkan kecemasan, dari hari pertama skor pretest 24
(kecemasan berat) skor posttest 19 (kecemasan sedang) pada hari
kedua skor pretest 21 (kecemasan berat) skor posttest 13
(kecemasan ringan) pada hari ketiga skor pretest 13 (kecemasan
sedang) skor posttest 8 (kecemasan ringan) sesuai dengan jurnal
menurut Putri, Yulia (2017) dalam penelitiannya bahwa keefektifan
dari terapi bermain mewarnai gambar untuk mengurangi kecemasan
adalah selama 2 hari.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil pengkajian, perumusan diagnosa,
penyusunan intervensi, tindakan implementasi dan hasil
evaluasi tidak ada kesenjangan antara hasil yang di
dapat dengan teori yang ada. Dan dapat disimpulkan
bahwa terapi bermain mewarnai gambar efektif
menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah (3-6 tahun) selama di rawat di rumah sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai