ANAK PRASEKOLAH 3-5 TAHUN Debora, Arisska1, Sitompul, Dania Relina2 1Mahasiswa STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2,DosenSTIKES Suaka Insan Banjarmasin Email: ariskaa535@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Kecemasan pada anak prasekolah dapat disebabkan karena
perpisahan, perasaan kehilangan, cedera tubuh dan nyeri. Dampak kecemasan ini berisiko mengganggu tumbuh kembang anak dan proses penyembuhan. Upaya untuk mengurangi kecemasan anak dapat dilakukan dengan memberi terapi bermain mewarnai gambar dengan pasir warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi mewarnai gambar dengan pasir warna terhadap kecemasan anak usia prasekolah 3-5 tahun di Tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini adalah pre-experimental design dengan rancangan penelitian one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Sample yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 30 responden. Uji statistik paired sample t-Test dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hasil: Tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi yang paling tinggi yaitu kecemasan sedang dengan presentase 53,3% dan setelah diberikan terapi tingkat kecemasan berada pada tingkat kecemasan ringan dengan presentase 76,6%. Hasil p value = 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi mewarnai gambar dengan pasir warna terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah 3-5 tahun di ruang Tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh terapi mewarnai gambar dengan pasir warna terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah 3-5 tahun.
Kata Kunci: Hospitalisasi, Kecemasan, Terapi bermain.
LATAR BELAKANG sakit dan dapat menimbulkan trauma Kecemasan bisa dialami setiap dan stress pada klien yang baru orang biasanya perasaan ini muncul mengalami rawat inap di rumah sakit pada saat seseorang hendak sering menimbulkan stress karena menghadapi hal-hal yang penting, anak akan mengalami ketakutan hal-hal yang menentukan, hal-hal terhadap orang asing yang tidak yang menakutkan, dan lain-lain. dikenalnya dan pekerja rumah Perasaan ini juga sering muncul di sakit, perpisahan dengan orang hati anak-anak. Anak-anak sebagai terdekat, kehilangan kendali, pribadi yang masih labil tentu tidak ketakutan tentang tubuh yang bisa mengatasi masalah yang mereka disakiti, dan nyeri (Potter, 2012). alami sendiri. Kecemasan adalah Peneliti melakukan studi suatu keadaan perasaan keprihatinan, pendahuluan awal pada tanggal 03 rasa gelisah, ketidaktentuan atau November 2017 data dari Instalasi takut dari kenyataan atau persepsi Rekam Medik Rumah Sakit Umum ancaman sumber aktual yang tidak Daerah Ulin Banjarmasin di ruang diketahui atau dikenal (Stuart & anak gedung Tulip II A bahwa Sundeen, 2008). jumlah rekapitulasi pasien anak usia Kecemasan yang berlebihan 3-5 tahun yang mengalami pada anak dapat memberikan hospitalisasi atau rawat inap, dari dampak yang merugikan pada bulan Januari sampai Desember pikiran serta tubuh, bahkan dapat tahun 2016 berjumlah 1462 anak dan menimbulkan penyakit-penyakit pada bulan Oktober tahun 2016 fisik. Bila tidak diatasi sejak awal, sampai Oktober tahun 2017 kecemasan dapat mengurangi berjumlah 1494 anak, dan selama intensitas terapi dan perawatan tiga bulan terakhir yakni dari bulan selama masa penyembuhan di rumah Agustus sampai Oktober 2017 sakit. berjumlah 452 anak. Menggambar atau mewarnai Hasil observasi terhadap 5 anak merupakan salah satu permainan yang di rawat di ruang Tulip II A yang memberikan kesempatan anak (Anak) diperoleh bahwa anak sering untuk bebas berekspresi (Sujono & mengalami kecemasan selama masa Sukarmi, 2013). Aktivitas mewarnai perawatan di rumah sakit terutama memiliki banyak manfaat pada saat perawat melakukan diantaranya sebagai media tindakan keperawatan, anak yang berekspresi, membantu mengenal mengalami kecemasan tidak mau perbedaan warna, warna merupakan berpisah dari orang tuanya sebanyak media terapi, melatih anak 2 orang anak (40%). Anak menangis menggenggam pensil, melatih pada saat dilakukan pemasangan kemampuan koordinasi, infus, pemberian obat melalui mengembangkan kemampuan suntikan, pengambilan sampel darah motorik, mewarnai meningkatkan ada 3 orang anak (60%). Hasil konsentrasi, mewarnai melatih anak wawancara dari kelima orang tua mengenal garis batas bidang, anak, 1 (20%) dari 5 orang tua mewarnai melatih anak membuat mengatakan selama perawatan target. dirumah sakit anaknya menangis saat Hospitalisasi merupakan diberikan tindakan keperawatan perawatan yang dilakukan dirumah sampai loncat dari tempat tidur karena trauma pernah sakit sampel yaitu 30 responden. Kriteria sebelumnya, 3 (60%) dari 5 orang inklusi pada penelitian ini adalah: (1) tua mengatakan bahwa anaknya takut Anak usia 3-5 tahun; (2) Anak yang kepada perawat, menangis saat dirawat selama masa perawatan di pemasangan infus, dan 1 (20%) rumah sakit; (3) Selama dirawat di orang tua mengatakan bahkan dampingi orang tua; (4) Anak yang anaknya meminta untuk cepat pulang menyukai gambar dan mewarnai anak mengalami cemas. Observasi gambar. awal yang dilakukan peneliti di Pengambilan sampel dalam ruang anak gedung Tulip II A RSUD penelitian ini secara accidental Ulin Banjarmasin terapi bermain sampling ini dilakukan dengan yang sudah diterapkan untuk mengambil kasus atau responden mewarnai gambar adalah teknik yang kebetulan ada atau tersedia di mewarnai dengan crayon dan pensil suatu tempat sesuai dengan konteks warna. penelitian (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan penelitian- Instrumen yang akan digunakan penelitian yang ada, terbukti bahwa dalam penelitian ini adalah terapi bermain menjadi salah satu Preschool Anxiety Scale Revised teknik pengalihan perhatian anak dari (PASR) dan lembar observasi. rasa takut dan cemas akibat Preschool Anxiety Scale Revised hospitalisasi. Peneliti pun tertarik (PASR) adalah skala pengukuran untuk meneliti mengenai pengaruh yang berisi 22 skor kecemasan yang terapi mewarnai gambar dengan pasir meminta orang tua untuk warna terhadap kecemasan anak memberikan informasi yang benar prasekolah 3-5 Tahun. mengenai anaknya, ke 22 item pernyataan berisi pengukuran METODOLOGI kecemasan. Kuesioner ini bisa Jenis penelitian ini adalah digunakan untuk mengukur tingkat penelitian kuantitatif rancangan yang kecemasan anak pada usia 2,5 digunakan dalam penelitian ini sampai 6,5 tahun dimana fokus adalah pre eksperimental dengan pengisian kuesioner diberikan pada pendekatan one group pretest and orang tua sebagai wali responden. posttest design. Penelitian ini dilaksanakan pada Variabel penelitian ini terdiri tanggal 19 Februari sampai 19 Maret dari variabel bebas terapi mewarnai 2018. Penelitian ini dilaksanakan di gambar dengan pasir warna dan Tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin. variabel terikat kecemasan anak Intervensi diberikan sebanyak 3 prasekolah 3-5 tahun. kali dalam 3 hari. Langkah-langkah Populasi yang digunakan pada dalam penelitian ini yaitu peneliti penelitian ini adalah 452 pasien anak mengukur tingkat kecemasan anak yang di rawat di ruang Tulip II A sebelum diberikan terapi mewarnai dirumah sakit umum daerah Ulin gambar dengan pasir warna (pretest) Banjarmasin tahun 2018. menggunakan kuesioner PASR Sampel pada penelitian ini kemudian peneliti memberikan adalah anak yang dirawat di Tulip II intervensi pertama, kemudian hari A RSUD Ulin Banjarmasin dan telah kedua peneliti memberikan memenuhi persyaratan/kriteria yang intervensi yang kedua, dan pada hari telah ditetapkan oleh peneliti jumlah ketiga peneliti memberikan intervensi ketiga serta melakukan (2012) berdasarkan tingkat posttest untuk mengukur tingkat kematangan, semakin cukup usia, kecemasan anak setelah diberikan tingkat kematangan dan kekuatan terapi mewarnai gambar dengan pasir seseorang akan lebih matang dalam warna. berpikir dan logis. Tabel 1.3. Tingkat Kecemasan Akibat HASIL Hospitalisasi pada Anak Usia Tabel 1.1. Distribusi Frekuensi Prasekolah 3-5 Tahun Sebelum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Diberikan Terapi Mewarnai Gambar No. Jenis Freku Presentase dengan Pasir Warna. Kelamin ensi (%) No Kategori Pre 1. Laki-laki 13 43,3 Frekue Presentase 2. Perempuan 17 56,7 nsi (%) Jumlah 30 100 1. Tidak ada 0 0 kecemasan 2. Kecemasa 8 26,7 Tabel 1.1. menunjukkan bahwa n ringan responden perempuan lebih banyak dari 3. Kecemasa 16 53,3 responden laki-laki dengan presentase n sedang 56,7 % atau sebanyak 17 orang, dan 4. Kecemasa 6 20 hasil wawancara dari kepala ruangan di n berat 5. Kecemasa 0 0 ruangan tersebut mengatakan bahwa n berat banyak anak perempuan yang di rawat sekali daripada anak laki-laki. Jumlah 30 100
Jenis kelamin bukan faktor Tabel 1.3. menunjukkan tingkat
dominan terhadap munculnya kecemasan anak sebelum diberikan kecemasan, tingkat kecemasan yang terapi mewarnai gambar dengan pasir warna (pretest) yang paling tinggi tinggi terjadi pada wanita adalah kecemasan sedang yaitu 53,3 %, dibandingkan laki-laki yaitu 2:1 kecemasan ringan ada 26,7%, dan (Hawari 2011). kecemasan berat ada 20 %. Tabel 1.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia. No Usia Frekuensi Presentase (%) Tabel 1.4. Tingkat Kecemasan Akibat 1. 3 tahun 5 16,6 Hospitalisasi pada Anak Usia 2. 4 tahun 11 36,7 Prasekolah 3-5 Tahun Sesudah 3. 5 tahun 14 46,7 Diberikan Terapi Mewarnai Gambar Jumlah 30 100 dengan Pasir Warna. No Kategori Post Tabel 1.2. menunjukkan bahwa usia Frek Presenta responden didominasi oleh usia 5 tahun uens se (%) dengan presentase 46,7 % atau sebanyak i 1. Tidak ada 2 6,7 14 orang. kecemasan 2. Kecemasan 23 76,6 Faktor yang mempengaruhi ringan reaksi anak terhadap hospitalisasi 3. Kecemasan 5 16,7 sedang salah satunya usia. Semakin muda 4. Kecemasan 0 0 usia anak, semakin kurang berat kemampuannya beradaptasi, 5. Kecemasan 0 0 berat sekali sehingga timbul hal yang Jumlah 30 100 menakutkan (Wong, 2008), kemudian menurut Notoatmodjo Tabel 1.4. diatas menunjukkan bahwa seperti jarum suntik atau jarum infus. tingkat kecemasan anak setelah Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi mewarnai gambar hospitalisasi dapat menyebabkan dengan pasir warna (posttest) yang kecemasan. paling tinggi adalah kecemasan ringan Perawatan di rumah sakit juga yaitu 76,6 %. dapat membuat anak kehilangan Tabel 1.5. Hasil Uji Paired Sample T- kontrol terhadap dirinya. Secara Test: Pengaruh Terapi Mewarnai teoritis anak yang dirawat di rumah Gambar dengan Pasir Warna terhadap sakit kebanyakan anak akan Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah mengalami stress hospitalisasi yang 3-5 Tahun yang Mengalami berat, sehingga anak akan takut pada Hospitalisasi. pengobatan, anak merasa asing Variabel Kontrol Mean Std.D P value dengan lingkungan yang baru, dan eviati Sig. (2- on tailed) takut kepada petugas kesehatan Kecema Sebelu 44,76 10,71 0,000 dengan kondisi tersebut maka akan san m menimbulkan kecemasan pada anak. Sesuda 27,43 8,12 Selama anak dirawat dirumah sakit h anak membutuhkan lingkungan yang Tabel 1.5. diatas menunjukkan bahwa nyaman sehingga membuat anak hasil uji statistik setelah melakukan tidak merasa bosan dengan analisis dengan menggunakan program lingkungan yang ada dirumah sakit, SPSS dan menemukan hasil nilai salah satu cara yang dapat membantu signifikansinya diketahui bahwa nilai anak dalam mengurangi tingkat Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 ( α ), kecemasan anak adalah mengajak karena nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 anak untuk bermain. lebih kecil dari 0,05 maka dapat Bentuk permainan menurut disimpulkan bahwa penggunaan terapi Wong (2010), yang sesuai dengan mewarnai gambar dengan pasir warna anak usia pasekolah antara lain: dapat mengurangi tingkat kecemasan bermain menyusun puzzle, bermain akibat hospitalisasi. game sederhana, bermain musik dan PEMBAHASAN peran, mendengarkan cerita, melihat Peneliti berpendapat bahwa buku-buku menggambar, kecemasan anak prasekolah selama menggambar dan mewarnai gambar. mengalami hospitalisasi dipengaruhi Salah satu intervensi oleh berbagai faktor yaitu usia keperawatan anak yang dapat perkembangan anak, jenis kelamin, dilakukan perawat untuk mengurangi lama rawat, pengalaman dirawat kecemasan anak selama menjalani sebelumnya, sistem pendukung dan hospitalisasi adalah program terapi mekanisme koping. bermain dengan memperhatikan Sebagian besar anak takut prinsip bermain di rumah sakit. apabila berpisah dengan orang Terapi bermain merupakan salah satu tuanya, minta ditemani dengan orang intervensi yang efektif yang tua saat dilakukan tindakan, takut berfungsi untuk menangani atau berbicara atau bertemu dengan orang mengurangi kecemasan anak selama asing (perawat atau dokter) selama menjalani hospitalisasi. dirawat dirumah sakit, gugup selama Mewarnai gambar merupakan berada dilingkungan rumah sakit, terapi permainan yang kreatif untuk dan takut pada peralatan medis mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada Hasil penelitian ini diharapkan anak. Menggambar atau mewarnai dapat menjadi acuan tentang terapi suatu permainan yang memberikan bermain dalam mengatasi kecemasan kesempatan anak untuk bebas pada anak yang menjalani perawatan berekspresi dan sebagai permainan di rumah sakit namun dengan metode penyembuh. Mengekspresikan dan teknik yang berbeda yang sesuai perasaan dengan menggambar atau dengan tahap perkembangan dan mewarnai gambar berarti hobinya anak, serta meneliti lebih memberikan pada anak suatu cara dalam mengenai hubungan terapi untuk berkomunikasi (Whalley & bermain dengan tumbuh kembang Wong, 2008). anak setelah menerima dampak hospitalisasi. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh tingkat Acknowledgment kecemasan antara sebelum dan Saya berterimakasih kepada sesudah dilakukan intervensi metode kepada seluruh responden dan setiap terapi mewarnai gambar dengan pasir orang yang terkait dalam penelitian warna yang artinya Ha diterima ini. bahwa ada pengaruh terapi mewarnai gambar dengan pasir warna terhadap DAFTAR PUSTAKA kecemasan anak prasekolah yang Adriana, D. (2013). Tumbuh mengalami hospitalisasi dari hasil Kembang & Terapi Bermain penelitian di ruang Tulip II A RSUD pada Anak. Jakarta: Salemba Ulin Banjarmasin dengan 30 Medika responden diketahui bahwa sebelum Apriany, D. (2013). Hubungan dilakukan intervensi terapi mewarnai Antara Hospitalisasi Anak gambar dengan pasir warna (pretest) Dengan Tingkat Kecemasan tingkat kecemasan yang paling tinggi Orang Tua. Diakses pada berada pada tingkat kecemasan tanggal 04 November 2017, sedang dengan presentase 53,3% dan 23:02:28 sesudah dilakukan intervensi terapi Hawari. (2011). Manajemen mewarnai gambar dengan pasir Stress, Cemas,dan Depresi. warna (posttest) tingkat kecemasan Jakarta: EGC anak menjadi cemas ringan dengan Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar presentase 76,6% dan kecemasan Keperawatan Pediatri Edisi 2. sedang mengalami penurunan Diterjemahkan oleh Devi sebanyak 36,6% dari 53,3% menjadi Yulianti dan Dwi Widiarti. 16,7%. Jakarta: EGC Notoatmodjo. (2010). Metodologi Kesimpulan dan Saran Penelitian Kesehatan, Jakarta: Hasil penelitian mengungkapkan Rineka Cipta ada pengaruh terapi mewarnai Notoatmodjo. (2012). Kesehatan gambar dengan pasir warna terhadap Masyarakat Ilmu dan Seni. kecemasan anak pada usia Jakarta : Rineka Cipta prasekolah 3-5 tahun yang di Purwandari, H. Mulyono, W.A., & menjalani perawatan di ruang Tulip Sucipto, A. (2010). Terapi II A RSUD Ulin Banjarmasin. Bermain untuk Menurunkan Kecemasan Perpisahan pada Anak Prasekolah yang Mengalami Hospitalisasi. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017, 14:43:32 Potter, P.A & Perry A. G. (2012). Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC Sujono. R & Sukarmi. (2013). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu Stuart & Sundeen. (2008). Buku Saku Keperwatan Jiwa. Jakarta: EGC Whalley & Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pedriatik. Cetakan pertama. Jakarta: EGC Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 2. Jakarta: EGC Wong. (2010). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6 vol2.Jakarta: EGC