Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat

Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu

Noni Hendrita1, Ratih Bayuningsih2


1,2 Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Keluarga

Info Abstrak
Artikel
Article Hospitalisasi yang dialami anak usia prasekolah menyebabkan terjadinya peningkatan
History: kecemasan karena beberapa tindakan menimbulkan trauma pada suatu bagian tertentu,
Accepted seperti pengambilan darah, pemberian obat, prosedur operasi, dan perawatan medis. Salah
November satu implementasi keperawatan untuk mengatasi hospitalisasi dengan terapi bermain.
30th Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi mewarnai gambar
2023 terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani
hospitalisasi di RS Rawalumbu. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan rancangan eksperimen semu (Quasi Experiment), dengan menggunakan one grup
pretest posttest design. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah dan
didampingi orangtua yang bersedia menjadi responden. Pengumpulan data menggunakan
instrumen untuk mengukur tingkat kecemasan responden dengan HARS (Hamilton Anxiety
Rate Scale) dan analisa data dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat
pengaruh pemberian intervensi mewarnai gambar terhadap penurunan tingkat kecemasan
anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di RS Rawalumbu (p-value= 0,000; α= 0,01).
Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi bermain dengan mewarnai gambar terbukti
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani
Hospitalisasi.

Kata kunci : Hospitalisasi, Mewarnai Gambar, Prasekolah, Tingkat Kecemasan

Abstract

Abstract
Hospitalization experienced by children is thought to cause increased anxiety because some
actions cause trauma to a particular area, such as taking blood, administering medication,
surgical procedures and medical treatment. One application of bleeding is to overcome
hospitalization with play therapy. This study aims to determine the effect of providing coloring
picture intervention on reducing anxiety levels in children of gestational age who are hospitalized
at Rawalumbu Hospital. This research design uses a quantitative approach with a quasi-
experimental design (Quasi Experiment), using a one group pretest posttest design. The inclusion
criteria in this study were pre-school age children and parents who were willing to be
respondents. Data collection used instruments to measure respondents' anxiety levels with HARS
(Hamilton Anxiety Rate Scale) and analyzed data with the Wilcoxon Test. The results of this study
show that there is an effect of providing coloring picture intervention on reducing the anxiety
level of children of gestational age who are hospitalized at Rawalumbu Hospital (p-value= 0.000;
α= 0.01). It can be concluded that providing play therapy with coloring pictures has proven to
influence the level of anxiety in gestational age children undergoing hospitalization.

Keyword: Coloring pictures, Anxiety Level, Preschool, Hospitalization.

Corresponding author:
nonihendrita305@gmail.com
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023
DOI: doi.org/10.32584/jika.v6i2.2312
e-ISSN 2621-296X
67
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9

PENDAHULUAN ringan sampai dengan berat yang akan


mempengaruhi proses penyembuhan anak
Berdasarkan data World Health selama menjalani perawatan di rumah sakit
Organization (WHO) tahun 2016 terdapat 35 (Wawan, 2019).
juta anak di dunia yang mengalami
kecemasan saat mendapatkan perawatan di Pada penelitian lain yang dilakukan Marni et
rumah sakit. World Health Organization al., (2018), dengan judul penelitian
(WHO) anak yang di rawat di Amerika pengaruh terapi bermain mewarnai
Serikat diperkirakan lebih dari 5 juta terhadap penurunan kecemasan pada anak
menjalani perawatan di rumah sakit dan usia prasekolah di TK, menyatakan bahwa
sebanyak 50% dari jumlah tersebut terapi bermain mewarnai gambar adalah
mengalami kecemasan, dengan lama rawat terapi yang dapat diberikan pada anak yang
yang dialami anak 3-10 hari. Menurut Suari, mengalami kecemasan di sekolah. Hasil
(2019) menyatakan bahwa kecemasan yang penelitian yang didapatkan dari 30
dialami anak usia prasekolah sebagian besar responden berada pada rentang kecemasan
dikarenakan ketika anak menjalani berat dengan nilai mean (28,6), setelah
hospitalisasi. diberikan terapi bermain dengan mewarnai
gambar didapatkan hasil rata-rata (mean)
Hospitalisasi adalah dimana masuknya (20,1), dengan demikian terdapat perbedaan
seseorang ke rumah sakit dengan upaya agar tingkat kecemasan pada anak sebelum dan
mendapatkan pemeriksaan diagnostik, setelah dilakukan terapi mewarnai gambar,
prosedur operasi, perawatan medis, dengan kriteria anak tampak lebih rileks dan
pemberian obat, menstabilkan keadaan menjadi terdistraksi saat anak tidak
tubuh serta pemantauan kodisi seseorang ditemani orangtua di sekolah.
yang sedang menjalani pengobatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari survei Mewarnai gambar merupakan suatu
kesehatan nasional (SUSENAS) pada tahun kegiatan kreativitas, dimana anak akan
2017 menyatakan bahwa, terdapat 3,21% memberikan beberapa goresan warna pada
atau sekitar 2.555.160 jiwa mengalami suatu bentuk atau gambar yang sesuai
keluhan kesehatan dan harus menjalani dengan keinginan anak, sehingga terciptalah
hospitalisasi upaya mendapatkan sebuah kreasi seni (Aryani et al., 2021).
perawatan yang intensif (Novianty & Terapi mewarnai gambar secara psikologis
Shahroh, 2020). dapat membantu anak dalam
mengekspresikan perasaan cemas, takut,
Dari data yang diperoleh menyatakan bahwa sedih, tertekan dan emosi. (Suari, 2019).
jumlah anak yang mengalami keluhan Selain itu mewarnai gambar juga
kesehatan dan harus menjalani hospitalisasi memberikan dampak positif pada anak yang
cukup tinggi, dampak yang dapat terjadi mengalami kecemasan akibat hospitalisasi
pada anak yang mengalami stress akibat yaitu, anak akan merasa rileks karena
hospitalisasi adalah gangguan adanya aktivitas yang menghasilkan karya
perkembangan dan gangguan emosional seni serta anak dapat mengenali gambar dan
(Suari, 2019). memilih warna yang cocok untuk diberikan
pada gambar tersebut (Sudirjo, Encep.
Penyebab dari gangguan perkembangan dan Muhammad, 2018). Terapi mewarnai juga
gangguan emosional ini adalah ketika anak sebagai salah satu cara untuk menstimulasi
menjalani perawatan yang cukup lama di perkembangan khususnya pada anak usia
rumah sakit. Lamanya anak dirawat dirumah prasekolah.
sakit menyebabkan peningkatan kecemasan
nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
68
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
Sebuah penelitian yang menyatakan bahwa METODE
mewarnai gambar dapat menurunkan
tingkat kecemasan pada anak yaitu menurut Desain penelitian ini menggunakan
Aryani et al., (2021) dengan judul penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan
pengaruh terapi bermain mewarnai gambar eksperimen semu (Quasi Experiment),
terhadap kecemasan hospitalisasi pada dengan menggunakan one grup pretest
Anak prasekolah, menyatakan bahwa posttest design, yaitu dengan jenis variabel
bermain dengan mewarnai gambar adalah terikat (Dependent) dan variabel bebas
sebuah terapi yang dapat diberikan pada (Independent) yang diukur dalam waktu
anak yang mengalami hospitalisasi, dengan bersamaan, kemudian menjadi kelompok
bermain anak akan terlepas dari rasa takut intervensi yang diberikan terapi bermain
dan stress yang dialami. Selain itu terapi dengan mewarnai gambar. Penelitian ini
bermain juga dapat membuat anak menjadi dilakukan di RS Rawalumbu diruangan NS 4.
lebih rileks dan melupakan perasaan sedih, Sampel yang digunakan sebanyak 38
marah, serta cemas yang dialami ketika responden dengan teknik purposive
menjalani hospitalisasi. Kuesioner yang sampling. Sampel dalam penelitian ini harus
digunakan adalah 15 pertanyaan tentang memenuhi kriteria inklusi seperti pasien
kecemasan. Hasil yang didapatkan dari 35 anak usia prasekolah (3-6 tahun),
responden anak yang diberikan terapi didampingi orang tua atau keluarga,
mewarnai gambar menyatakan bahwa bersedia diajak bermain mewarnai gambar,
terdapat 29 atau sekitar (82,9%) anak yang tidak dalam menjalani perawatan khusus,
mengalami penurunan kecemasan, dengan dapat mewarnai dengan tangan yang
kriteria gambaran anak mengalami terpasang infus. sedangkan kriteria
penurunan kecemasan adalah anak tidak eksklusinya pasien usia prasekolah yang
lagi menangis, rewel, dan mulai untuk mengalami kelemahan fisik, memiliki
beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. keterbatasan gerak ekstremitas atas, pasien
anak yang tidak kooperatif, pasien anak usia
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang prasekolah yang menjalani perawatan
dilakukan peneliti di RS Rawalumbu dari 20 intensif.
anak yang dirawat dengan berbagai keluhan
kesehatan yang dialami terdapat 15 Instrument yang digunakan yaitu dengan
diantaranya mengalami kecemasan akibat Kuesioner Hars Kuesioner kecemasan HARS
hospitalisasi. gambaran yang diperlihatkan (Hamilton Anxiety Scale) yang berisi 14
oleh anak-anak yang mengalami kecemasan pertanyaan yang dikelompokan menjadi 4
akibat hospitalisasi tersebut adalah anak tingkatan kecemasan: ringan dengan
merasa tidak nyaman dengan lingkungan (rentang nilai 14-20), sedang dengan
rumah sakit, gelisah, menangis, serta anak (rentang nilai 21-27), berat dengan (rentang
tampak takut saat dilakukan pemeriksaan 28-41), dan berat sekali dengan (rentang
oleh perawat. >42). skala ini digunakan untuk mengukur
semua tanda kecemasan baik secara psikis
Beberapa cara yang dapat dilakukan upaya maupun somatik dan juga dapat digunakan
menenangkan anak tersebut yaitu dengan untuk mengukur tingkat kecemasan pada
memberikan penjelasan kepada anak bahwa anak dan orang dewasa.
tidak ada tindakan yang menakutkan seperti
yang ada di bayangan anak tersebut. Tetapi Hasil uji validitas yang dilakukan oleh
penanganan hospitalisasi yang diberikan mayasari, 2019 dengan jumlah sampel
oleh perawat masih minim. Sehingga saya sebanyak 30 responden pada kuesioner
akan melakukan pemberian terapi bermain HARS (Hamilton Ansiety Rate Scale) dengan
dengan mewarnai gambar upaya untuk 14 item pertanyaan didapatkan hasil R-tabel
menurunkan tingkat kecemasan pada anak sebesar 0,3610, dengan hasil yang diperoleh
yang sedang menjalani hospitalisasi. terdapat 2 item pertanyaan mengenai
nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
69
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
gangguan Kecerdasan dengan R-Hitung Perempuan 17 34,2
(0,125) dan Urogeital dengan R-hitung
(0,204) sehingga kedua pertanyaan tersebut Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Kecemasan
tidak valid. Sedangkan pada hasil uji Responden Sebelum Dan Setelah Diberikan
reliabilitas dengan sampel sebanyak 30 Intervensi Mewarnai Gambar
responden pada kuesioner HARS diperoleh
Tingkat Sebelum Setelah
hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0.780 dengan kecemasan intervensi intervensi
jumlah 12 kuesioner yang reliabel. n % n %
Tidak ada 0 0 20 52,7 %
Pemberian terapi bermain terhadap kecemasan
penurunan tingkat kecemasan anak usia (<14)
prasekolah yang menjalani hospitalisasi di Kecemasan 4 10,6% 16 42,2%
ringan
RS Rawalumbu dilakukan selama 1 bulan,
(14-20)
terdiri dari 1 sesi dimana sebelum diberikan
terapi bermain dengan mewarnai gambar Kecemasan 26 68,6% 2 5,2%
berat
terlebih dahulu akan dilakukan pengukuran (20-27)
tingkat kecemasan pada anak dengan Kecemasan 8 20,9% 0 0
menggunakan Kuesioner HARS yang terdiri berat sekali
dari 14 item pertanyaan, pertanyaan (28-41)
tersebut dibantu menjawab oleh wali/orang Total 38 100 38 100
tua pasien serta peneliti melakukan
observasi kepada pasien. Setelah dilakukan
pengukuran tingkat kecemasan pada anak Sebelum diberikan intervensi mewarnai
kemudian anak akan diminta untuk memilih gambar terdapat 8 responden dengan
beberapa contoh gambar yang sudah persentase (20,9%) mengalami kecemasan
disediakan oleh peneliti. Alat yang berat sekali (panik). Sedangkan setelah
diperlukan saat pasien melakukan terapi diberikan intervensi mewarnai gambar
bermain dengan mewarnai gambar adalah: terdapat 20 responden dengan persentase
kertas gambar yang sudah berisikan gambar (52,7%) tidak mengalami kecemasan lagi.
(kartun, buah-buahan, dan benda), pensil Dari hasil observasi dan wawancara dengan
warna, dan papan klip. Setelah anak selesai orang tua/ wali responden yang dilakukan
mewarnai gambar selanjutnya dilakukan peneliti selama penelitian kecemasan
kembali pengukuran tingkat kecemasan hospitalisasi yang dialami responden
pada anak dengan menggunakan kuesioner disebabkan adanya trauma terhadap
HARS. Kegiatan pemberian terapi mewarnai tindakan medis yang mungkin menyebabkan
gambar diberikan selama 15-20 menit. perlukaan pada bagian tubuh responden,
misalnya pada saat pemasangan infus,
HASIL pengambilan darah, pemberian obat melalui
selang infus.
Tabel 5.1 Distribusi karakteristik demografi
responden usia prasekolah yang menjalani Tabel 5. 3Distribusi tingkat kecemasan
hospitalisasi di RS Rawalumbu (n=38). responden sebelum dan sesudah diberikan
Karakteristik Intervensi intervensi mewarnai gambar di RS
Responden frekuensi persentase Rawalumbu
(%)
Usia
>3 – 4 tahun 17 44,7
>4 – 5 tahun 9 23,7
>5 – 6 tahun
12 31,6
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 65,8

nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
70
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
Selain itu pada hasil penelitian yang
Median Interquartile p-value
dilakukan Boyoh, dkk juga menyatakan
Variabel range bahwa rentang usia 3- 4 tahun memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan mengeksplor
Kecemasan segala sesuatu yang ada disekitarnya,
24,00 27,00 – bahkan tidak jarang untuk mencoba hal baru
Tingkat 21,75 0,000
dan cenderung lebih aktif, diagnosa yang
kecemasan
Sebelum biasa muncul pada anak yang menjalani
mewarnai perawatan di rumah sakit adalah demam,
gambar sesak nafas, mual muntah, dan gea yang
13,00 16,00 – disebabkan oleh bakteri, dimana bakteri
Tingkat 10,00 tersebut bisa saja menempel pada makanan
kecemasan
Setelah ataupun pada benda yang digunakan pada
mewarnai saat bermain di lingkungannya, selain itu
gambar infeksi saluran pernafasan atas yang bisa
terkena pada saat anak berada di
lingkungannya ataupun mengalami kelainan
Hasil uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa p- kongenital (BoyoH & Magdalena, 2018).
value 0,000 ˂ 0,01 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi oleh Rahman, dkk memiliki mayoritas
bermain mewarnai gambar berpengaruh responden berusia pada rentang 5- 6 tahun
terhadap tingkat kecemasan anak usia dengan presentasi (56,7%), menyatakan
prasekolah yang menjalani hospitalisasi di RS bahwa usia seringkali dikaitkan dengan
Rawalumbu. pencapaian perkembangan kognitif anak,
pada usia ini anak belum mampu menerima
PEMBAHASAN dan mempersepsikan penyakit dan
pengalaman baru dengan lingkungan asing,
Pada penelitian ini mayoritas responden yang sering sekali menyebabkan anak
berumur dengan rentang usia (>3 – 4 tahun) mengalami stress akibat lingkungan dan
yaitu sebanyak 17 responden dengan kebiasaannya sehari-hari sehingga
persentase (44,7 %). Semakin muda usia memudahkan anak untuk terjadinya
anak, kecemasan hospitalisasi akan peningkatan kecemasan (Rahman et al.,
semangkin tinggi, anak usia infant, toddler 2020).
dan prasekolah lebih memiliki kemungkinan
mengalami stress akibat perpisahan Karena Mayoritas jenis kelamin responden pada
kemampuan kognitif anak yang masih penelitian ini adalah laki-laki yaitu sebanyak
terbatas untuk memahami proses 21 responden dengan persentase (55,3%,)
hospitalisasi (Heri & Intan, 2017). menurut wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap orang tua dari responden
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian menyatakan bahwa anak berjenis kelamin
yang dilakukan oleh Dwi Aryani, dengan laki-laki lebih cenderung aktif dan lebih sulit
judul “Penelitian Pengaruh Terapi Bermain untuk diberikan arahan, namun bila orang
Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan tua menerapkan anak dengan aturan yang
Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah” peneliti seharusnya dipatuhi anak akan lebih mudah
menyatakan usia prasekolah dengan untuk di arahkan. Ketika anak yang
rentang <3 – 4 tahun dengan presentasi hasil menjalani hospitalisasi akan menyebabkan
(44, 6 %) yang paling banyak menjalani peningkatan kecemasan yang disebabkan
hospitalisasi dan dapat mengikuti kegiatan adanya rasa takut baik dengan prosedur
terapi bermain dengan mewarnai gambar tindakan medis, lingkungan sekitar, dan
(Aryani et al., 2021). suasana baru.
nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
71
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
Jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat kecemasan anak sebelum dan sesudah
stress hospitalisasi, dimana anak dilakukan Play therapy Coloring dimana
perempuan yang menjalani hospitalisasi setelah terapi bermain terjadi penurunan
memiliki tingkat kecemasan yang lebih tingkat kecemasan anak. Kegiatan terapi
tinggi dibanding anak laki-laki, walaupun bermain efektif untuk diterapkan sebagai
ada beberapa yang menyatakan bahwa tidak salah satu metode intervensi dalam
ada hubungan yang signifikan antara jenis menurunkan tingkat kecemasan anak yang
kelamin dengan tingkat kecemasan anak mengalami hospitalisasi dengan P-value
(Saputro & Fazrin, 2017). 0,000 < α = 0,05 (Nurjanah et al., 2022).

Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Wowling,dkk dengan judul yang dilakukan oleh Relina,dkk yang
penelitian “Pengaruh Terapi Bermain berjudul “Pengaruh Terapi Mewarnai
Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Gambar Dengan Pasir Warna Terhadap
Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Kecemasan Anak Prasekolah 3-5 Tahun”,
Akibat Hospitalisasi Di ruangan Irina E BLU dimana jumlah responden sebanyak 30
RSUP. Prof Dr. R. D. Kandu Manado” dengan responden dengan jenis penelitian pre-
hasil penelitian jenis kelamin laki-laki lebih experimental design dengan rancangan
banyak dibanding jenis kelamin perempuan penelitian one group pretest and posttest
dengan jumlah 17 orang (57,7%). Anak laki- design Uji statistik paired sample t-Test
laki lebih sering sakit dibanding anak dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05),
perempuan, akan tetapi belum diketahui hasil P-value = 0,000 (< 0,05), sehingga
secara pasti untuk penyebabnya mengapa dapat disimpulkan bahwa terdapat
demikian, meskipun jenis kelamin bukan pengaruh terapi mewarnai gambar dengan
faktor dominan penyebab munculnya pasir warna terhadap tingkat kecemasan
kecemasan (Wowiling et al., 2016) anak prasekolah 3-5 tahun di ruang Tulip II
A RSUD Ulin Banjarmasin (Relina et al., n.d.).
Pengaruh Pemberian Terapi Bermain
Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Pada penelitian lain yang dilakukan oleh
Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Kartika, dkk pada judul penelitian “The
Menjalani Hospitalisasi di RS Rawalumbu influence of play therapy with coloring the
picture toward the anxiety at preschool
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P- children during hospitalitalization”
value sebesar 0,000 < ᵅ 0,01 yang mana menjelaskan bahwa terdapat pengaruh
menunjukan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain dengan mewarnai gambar
pemberian intervensi bermain dengan terhadap kecemasan anak prasekolah saat
mewarnai gambar terhadap penurunan hospitalisasi dengan nilai p-value 0.000 < α
tingkat kecemasan anak yang menjalani 0,05 (Kartika et al., 2022).
hospitalisasi antara sebelum dan setelah
diberikan intervensi mewarnai gambar. KESIMPULAN

Penelitian ini didukung dengan hasil Pemberian terapi bermain dengan


penelitian yang dilakukan oleh beberapa mewarnai gambar memberikan pengaruh
peneliti sebelumnya dengan variabel yang terhadap penurunan tingkat kecemasan
sama atau serupa diantaranya penelitian pada anak usia prasekolah yang menjalani
yang dilakukan oleh Suci Nurjanah, dkk yang hospitalisasi di RS Rawalumbu. Dibuktikan
berjudul “Play Therapy Coloring Untuk dengan penurunan tingkat kecemasan yang
Menurunkan Kecemasan Anak Prasekolah diukur dengan menggunakan kuesioner
Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rsud Hars dilakukan setelah memberikan terapi
Jombang Jawa Timur” Hasil kegiatan bermain dengan mewarnai gambar, dengan
menunjukkan perbedaan signifikan tingkat p-value (0,000). Hasil penelitian ini
nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
72
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
diharapkan dapat bermanfaat bagi Nurjanah, S., Dwi, S., Putri, R., Prasetyo, J.,
pelayanan kesehatan untuk dapat Lohbener, K., Indramayu, K., Barat, J.,
memberikan terapi mewarnai gambar upaya Km, A., Loli, K. D., Barat, K. S., Kediri, K.,
menurunkan tingkat kecemasan anak usia Timur, J., Rejo, T., & Timur, J. (2022).
prasekolah yang sedang menjalani Play Therapy Coloring Untuk
Hospitalisasi. Menurunkan Kecemasan Anak
Prasekolah Yang Mengalami
REFERENSI Hospitalisasi Di Rsud Jombang Jawa
Timur. 01(01), 27–33.
Aryani, D., Zaly, N. W., Tinggi, S., &
Kesehatan, I. (2021). Pengaruh Terapi Rahman, Z., Fadhilah, U., & Afiqah. (2020).
Bermain Mewarnai Gambar terhadap Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai
Kecemasan Hospitaslisasi pada Anak Gambar Terhadap Kecemasan Akibat
Prasekolah. 10(1), 101–108. Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.2 Hangtuah Tanjungpinang.
89
Relina, D., Suaka, S., & Banjarmasin, I. (n.d.).
BoyoH, D., & Magdalena, E. (2018). Pengaruh Pengaruh terapi mewarnai gambar
Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan pasir warna terhadap
Terhadap Tingkat Kecemasan Anak kecemasan anak prasekolah 3-5 tahun.
Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi Di 000.
Ruangan Anak Di Rumah Sakit Advent
Bandar Lampung. Jurnal Skolastik, 2, Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak Sakit
62–69. Wajib Bermain di Rumah Sakit (E. Y.
Agustina (ed.); 1st ed.). forum ilmiah
Heri, S. Intan, F. (2017). Anak sakit wajib kesehatan (forikes).
bermain dirumah sakit. forum ilmiah
kesehatan (forikes). Suari, S. I. (2019). Pendampingan Orangtua
Saat Bermain Terhadap Dihospitalisasi
Kartika, A. R., Winarsih, B. D., & ... (2022). The Parents Assembly When Playing With
Influence of Play Therapy With Anxiety in Children ’ S Presidents Who
Coloring The Picture Toward The Are Hospitalized. IV(1), 144–149.
Anxiety At Preschool Children During
Hospitalization. Menara Journal of Sudirjo, E. Muhammad, N.A. (2018).
Health …, 79–89. pertumbuhan dan perkembangan
https://jurnal.iakmikudus.org/article motorik (konsep perkembangan dan
/view/9%0Ahttps://jurnal.iakmikudu pertumbuhan fisik dan gerak manusia)
s.org/article/download/9/8 (pertama). UPI Sumedang Press.

Marni, Ambarwati, R., Hapsari, F. N., & Wawan, S. (2019). Inovasi Terapi Bermain
Wonogiri. (2018). Pengaruh Terapi Mewarnai Untuk Menurunkan Tingkat
Bermain Mewarnai Terhadap Kecemasan Akibat Efek Hospitalisasi
Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Pada Anak Usia Pra Sekolah. 4–11.
Prasekolah. 7(1), 24–29.
Wowiling, F. E., Ismanto, A. Y., & Babakal, A.
Novianty, T., & Shahroh, Y. (2020). Pengaruh (2016). Pengaruh Engaruh Terapi
Terapi Bermain Mewarnai Gambar Bermain Mewarnai Gambar Terhadap
Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia
Usia Prasekolah. Jurnal Ilmiah Wijaya, Pra Sekolah Akibat Hospitalisasi Di
12(1), 130–140. Ruangan Irina E Blu Rsup. Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado. 000, 1–23.Yousuf,
nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu
73
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 6 No 2, Nov 2023/ page 1-9
R., Akter, S., Wasek, S. M., Sinha, S.,
Ahmad, R., & Haque, M. (2022).
Thalassemia: A Review of the
Challenges to the Families and
Caregivers. Cureus, 14(12), 8–15.
https://doi.org/10.7759/cureus.3249
1

Zaidah, L. (2020). Pengaruh Baby Gym


Terhadap Motorik Kasar Pada Anak
Delayed Development Usia 3-12 Bulan
Di Posyandu Melati Purbayan
Kotagede Yogyakarta. Jurnal Ilmiah
Fisioterapi, 3(1), 8–14.Dharma
University.

nonihendrita305@gmail.com - Pengaruh Pemberian Terapi Bermain: Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Rawalumbu

Anda mungkin juga menyukai