Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TINDKAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN G2 P0 A1DENGAN


INPARTU KALA II DI RUANG VK RSUD PURWODADI

Di Susun Oleh

CIPTO TRI HARMOKO S.Kep

N420184438

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KUDUS
2018
JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA : CIPTO TRI HARMOKO, S.Kep

NIM : N420184438

HARI/TNGGAL : 3 JULI 2018

JUDUL JURNAL : PENGARUH TERAPI PIJAT TERHADAP PENGURANGAN


CEMAS (ANCEYTAS) PADA Ny.S G2P0 A1 DENGAN
INPARTU KALA II

1. Identitas

Nama Klien (inisial) : Ny. R


Umur : 28 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Semen 5/8 Sindurejo Toroh
Diagnosa Medis : G2 P0 A1 hamil 39 minggu
Tanggal masuk RS : 03/07/2018
Tanggal pengkajian : 03/07/2018

2. Pengkajian
Pasien datang ke IGD RSUD Purwodadi pada tanggal 3 JULI 2018 jam 11:40
wib kiriman dari Puskesmas Toroh dengan G2P0 A1 hamil 39 minggu , TD :
127/80 mmHg, S : 36oC, RR : 20 x/mnt, N : 84 x/mnt, TFU : 28 cm, DJJ :
147-150 x/mnt, kemudian jam 13:20 wib klien di pindah ke ruang VK, di VK di
dapatkan pemeriksaan TFU 26 cm, His 1x/ 20”.
.
DS :
- Pasien mengatakan cemas
- Pasien mengatakan baru pertama kali melahirkan
DO :

- Pasien tampak cemas


- Psien sering bertanya tanta tentang kondisinya
3. Hal yang dipelajari : Terapi Pijat Terhadap Pengurangan cemas pada pasien
intranatal
4. Analisis
Cemas atau ansietas merupakan reaksi emosional yang timbul oleh
penyebab yang tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman
dan merasa terancam. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman
individu yang subyektif yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya.
Cemas berbeda dengan takut, sesorang yang mengalami kecemasan tidak
dapat mengidentifikasikan ancaman. Cemas dapat terjadi tanpa rasa takut
namun ketakutan tidak terjadi tanpa kecemasan. Tindakan invasif (operasi
sectio caesarea ) adalah faktor yang menyebabkan ibu menjadi cemas,
kurangnya pengetahuan tentang prosedur tindakan mengikabatkan sressor
bagi ibu yang akan menghadapi persalinan (Danuatmaja, 2008).
tingkat pengetahuan yang rendah pada seseorang berhubungan dengan
kecemasan atau stress yang dialami, dimana semakin rendah tingkat
pengetahuan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kecemasan atau
stress yang dialami terhadap suatu permasalahan. Ansietas dapat
diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis, perilaku dan
secara langsung melalui timbulnya gejala sebagai upaya untuk melawan
ansietas. Intensitas perilaku akan meningkat sejalan dengan peningkatan
tingkat kecemasan (Kaplan, 2007)
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami
secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas
berbeda dengan rasa takut yang merupakan penilaian intelektual terhadap
sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap
penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan
hidup, tetapi tingkat kecemasan yang parah tidak sejalan dengan
kehidupan(Hawari D. 2007)
Saat ini banyak sekali cara yang digunakan dalam menghilangkan
kecemasan persalinan. Cara tersebut adalah dengan tindakan medis dan
tindakan non medis. Tindakan non medis, antara lain, adalah relaksasi, teknik
pemusatan pikiran dan imajinasi, teknik pernafasan, hidroterapi, masase atau
sentuhan terapeutik, hipnosis, akupuntur dan lain-lain. Tindakan tersebut
mempunyai tujuan untuk pengurangan cemas serta tidak menyebabkan efek
samping pada ibu dan bayi (Hidayat, 2006).
Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi
cemas saat akan menjalani persalinan dengan endorphin-induced massage.
Pijat tersebut merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup
penting diberikan pada wanita hamil, saat menjelang hingga melahirkan. Terapi
pijat endorphin berfokus pada pengurangan nyeri persalinan melalui terapi
pijatan yang dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin.
Endorfin adalah senyawa dalam tubuh yang menimbulkan perasaan nyaman
(Kuswandi, 2011).
Endorfin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan,
seperti pernapasan yang dalam, relaksasi, atau meditasi. (Kuswandi, 2011).
Endorphin-induced Massage dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan
darah, serta meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan
memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Teknik ini dapat
meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi
persalinan. Pijatan dimulai pada lengan atas kemudian turun hingga pada
lengan bawah. Pijatan bisa juga dilakukan pada daerah bahu, punggung, leher
dan juga paha (Mongan, 2009).
Menurut Danuatmaja & Meiliasari (2004), ibu yang dipijat dua puluh
menit setiap jam sebelum persalinan akan lebih terbebas dari rasa cemas. Hal
ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorfin yang merupakan senyawa penimbul rasa nyaman. Pijat secara lembut
membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman dalam menjalani
persalinan serta dapat membuat ibu merasa lebih dekat dengan orang yang
merawatnya.
Teknik pijat yang dilakukan berfokus pada tulang punggung mulai dari
leher sampai sampai ke punggung bawah. Mulai dari tulang triangular sakrum
dan terus ke panggul, pantat dan paha
DAFTAR PUSTAKA

Danuatmaja, B., dan Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa


Sakit. Jakarta : Puspa Swara
Mander, R, (2003). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC
Hidayat, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Pro
Kuswandi (2011). Keajaiban hypno-birthing. Jakarta : Pustaka Bunda
Danuatmaja, B., dan Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa
Sakit. Jakarta : Puspa Swara

Hawari D, Manajemen Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia, 2007.
Kalpan HI, Sadock BJ, Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis, Edisi 7, Alih Bahasa Lydia I Mandera, Jakarta : Bina Rupa Aksara,
2007

Anda mungkin juga menyukai