Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH BERPIKIR KRITIS DALAM KEBIDANAN

STUDI KASUS

Dosen Pengampu : Dr. Finta Kundarti, M.Keb

Disusun Oleh:

Sheilla Hapsari Ariza P. (P17321194062)

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2023
DESKRIPSI KASUS

Seorang ibu datang ke RS dengan G2 P1001 uk 40 minggu. Bidan datang diantar oleh
tetangganya. Hasil pemeriksaan tensi 120/80 mmHg, nadi 80 x/mnt, suhu 370C, pernapasan
20x/mnt, his 3x selama 10 menit selama 40 detik, Pasien mengeluh pembukaan 2 cm, eff
20%, ketuban positif, janin tunggal, presentasi kepala.h kesakitan dan berteriak setiap kali his
muncul. Bidan menyarankan agar suami atau orang terdekat dapat memberikan support
mental kepada pasien dan mengurangi rasa nyeri secara non farmakologis dengan cara
memberi sentuhan, akan tetapi ternyata suami tidak ikut serta dalam mengantar pasien ke RS
dikarenakan suami bekerja di luar negeri sejak 2 bulan yang lalu. 4 jam kemudian dilakukan
pemeriksaan dan tidak ada kemajuan pada pemeriksaan dalam dan didapatkan bahwa his
semakin melemah. Bidan menyampaikan bahwa kondisi ini adalah normal.

DESKRIPSI

Pada mata kuliah berpikir kritis dalam kebidanan pemberian tugas untuk menganalisis
berpikir kritis pada kasus yang sudah diberikan. Pada kasus semu yang diberikan didapatkan
data bahwa seorang ibu G2P1001 usia kandungan 40 minggu merasakan kenceng-kenceng
datang ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan fisik dilakukan didapatkan hasul TD : 120/80
mmHg, N : 80x/mnt, S : 37⁰C, RR : 20x/mnt, his 3x selama 10 menit selama 40 detik,
pembukaan 2 cm, eff 20%, ketuban positif, janin tunggal, presentasi kepala.

Pasien mengeluh kesakitan dan berteriak setiap kali his muncul. Bidan menyarankan
agar suami atau orang terdekat dapat memberikan support mental kepada pasien dan
mengurangi rasa nyeri secara non farmakologis dengan cara memberi sentuhan, akan tetapi
ternyata suami tidak ikut serta dalam mengantar pasien ke RS dikarenakan suami bekerja di
luar negeri sejak 2 bulan yang lalu. Bagi banyak wanita, rasa sakit yang mereka alami selama
persalinan akan menjadi bentuk rasa sakit paling parah yang pernah mereka alami .Nyeri
yang dirasakan wanita pada saat persalinan bervariasi dan kompleks. Persalinan merupakan
salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam hidup seorang wanita, oleh karena itu,
penanganan nyeri persalinan merupakan momen yang krusial tidak hanya untuk memberikan
kenyamanan lebih bagi ibu bersalin, namun juga untuk menghilangkan stres dan penderitaan
mereka (Malevic et al., 2019). Menurut Madden dalam penelitiannya, teknik seperti hipnosis
telah diusulkan sebagai cara untuk membantu wanita mengatasi rasa sakit selama
persalinan. Hipnosis mewakili aspek kesadaran yang mirip dengan melamun dan melibatkan
pemusatan perhatian ke dalam dan peningkatan respons terhadap sugesti. Saran adalah
komunikasi verbal dan non-verbal, yang dapat memengaruhi persepsi (seperti cara kontraksi
dialami), suasana hati, atau perilaku. Saat melahirkan, wanita dapat menggunakan hipnosis
dalam berbagai cara; untuk mempromosikan relaksasi, sebagai cara untuk melepaskan diri
dari rasa sakit atau untuk mengubah persepsi mereka, misalnya, merasakan kontraksi sebagai
cara untuk lebih dekat dengan kelahiran bayi mereka daripada pengalaman rasa sakit dan
penderitaan yang lebih sering dikaitkan dengan cedera dan kecacatan (Madden et al., 2016).
Doula kelahiran bukanlah penyedia medis. Sebaliknya, mereka adalah pendamping
persalinan terampil yang memberikan dukungan fisik, emosional, dan informasi kepada ibu
selama persalinan dan segera setelah melahirkan (Perawatan Doula). Dukungan persalinan
terus menerus, pada tahap pertama persalinan berhubungan dengan manajemen nyeri (Smith
et al., 2021).
ANALISIS
Persepsi perempuan terhadap nyeri dipengaruhi oleh masalah fisiologis (misalnya posisi
melahirkan) dan/atau psikologis (misalnya ketakutan, kecemasan), dan kualitas hubungan
perempuan-penyedia layanan. Beberapa wanita dapat mengatasi nyeri persalinan dengan baik
tanpa intervensi apa pun, sedangkan wanita lainnya memerlukan metode farmakologis
dan/atau non-farmakologis untuk menghilangkan rasa sakitnya. Manajemen nyeri yang
efektif telah menjadi komponen penting dari rencana perawatan bagi wanita subur. Secara
global, intervensi farmakologis sering digunakan selama persalinan. Analgesia epidural
dianggap sebagai bentuk pereda nyeri yang efektif, namun hal ini belum tentu dikaitkan
dengan pengalaman positif saat melahirkan. Selain itu, bentuk pereda nyeri ini mahal, dapat
menurunkan perasaan kontrol wanita, menunda kala dua persalinan dan meningkatkan
kemungkinan intervensi lebih lanjut (seperti kelahiran instrumental, dan operasi caesar)
(Thomson et al., 2019).
Metode pereda nyeri non-farmakologis yang berhubungan dengan relaksasi dan pijat disebut
sebagai intervensi pikirantubuh . Metode relaksasi seperti yoga, musik dan teknik pernapasan,
serta berbagai bentuk pijatan (misalnya shiatsu, pijat refleksi) dirancang untuk menimbulkan
ketenangan dan mengalihkan/mengurangi rasa sakit pada wanita bersalin. Percobaan teknik
relaksasi selama persalinan telah melaporkan berkurangnya intensitas nyeri, peningkatan
kepuasan terhadap pereda nyeri dan persalinan, dan tingkat kelahiran pervaginam dengan
bantuan yang lebih rendah, tanpa hasil yang merugikan (Zuarez-Easton et al., 2023).
DAFTAR PUSTAKA

Madden K, Middleton P, Cyna AM, Matthewson M, Jones L. Hypnosis for pain management
during labour and childbirth. Cochrane Database Syst Rev. 2016 May
19;2016(5):CD009356. doi: 10.1002/14651858.CD009356.pub3. PMID: 27192949;
PMCID: PMC7120324.

Malevic, A., Jatuzis, D., & Paliulyte, V. (2019). Epidural Analgesia and Back Pain after
Labor. Medicina (Kaunas), 55(7), 1–8. https://doi.org/10.3390/medicina55070354

Thomson, G., Feeley, C., Moran, V. H., Downe, S., & Oladapo, O. T. (2019). Women’s
experiences of pharmacological and non-pharmacological pain relief methods for labour
and childbirth: A qualitative systematic review. Reproductive Health, 16(1).
https://doi.org/10.1186/s12978-019-0735-4

Zuarez-Easton, S., Erez, O., Zafran, N., Carmeli, J., Garmi, G., & Salim, R. (2023).
Pharmacologic and nonpharmacologic options for pain relief during labor: an expert
review. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 228(5), S1246–S1259.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2023.03.003

Anda mungkin juga menyukai