Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN

PENGEMBANGAN
BUDAYA PATIENT
SAFETY:
PENGURANGAN RISIKO
INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN
KESEHATAN
Dosen Pengampu: Erna Rahma Yani, M.Kep, Ns.,Sp.Kep.An

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kelompok 5:
1. Elok Diana Lorensa
2. Nur Azizah Bawafi 6. Pingky Malakianno Putri Nasima

3. Dinda Kartika Aprilliana 7. Sheilla Hapsari Ariza Putri

4. Nuri Alfina Komariyati 8. Fatati Zakia Maulina

5. Eka Sofilatul Ningsih 9. Sintya Oktian Dwi Wardani

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman dalam upaya mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes RI, 2011).
DEFINIS
I
Menurut IOM, keselamatan pasien (Patient Safety) didefinisikan sebagai
freedom from accidental injury, (Mulyana, 2013).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Budaya Keselamatan Pasien Terkait
Pengurangan Risiko Infeksi

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan langkah-langkah untuk mengurangi


risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. Contoh: supaya petugas, pasien dan
pengunjung mematuhi praktik kebersihan tangan, maka sarana mencuci tangan
termasuk hand sanitizer perlu disediakan di seluruh lokasi di rumah sakit disertai dengan
signase atau poster terpasang disetiap tempat yang dapat dilihat (Pancho, dkk, 2021).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Pengurangan Risiko Infeksi Terkait
Pelayanan Kesehatan

Tercapainya
pelayanan
HAIS PPI
kesehatan yang
bermutu.

(CPSI,
2017) flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Tujuan dan Sasaran
Tujuan:
untuk meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga melindungi
sumber daya manusia kesehatan, pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.

Sasaran:
seluruh pelaku pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi tingkat pertama, kedua,
dan ketiga.

(CPSI, 2017)
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Ruang Lingkup

Ruang lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait
pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang
harus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIS (bundles), surveilans HAIS,
pendidikan dan pelatihan serta penggunaan anti mikroba yang bijak (CPSI, 2017).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Konsep Dasar Penyakit Infeksi
Rantai infeksi (chain of Jenis dan faktor risiko Gangguan barrier
infection) HAIs anatomis

Perubahan mikroflora
Implantasi benda asing
normal

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kewaspadaan Standar

Kewaspadaan standar adalah praktik pencegahan infeksi yang berlaku untuk semua perawatan pasien, terlepas
dari status infeksi pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi, dalam pengaturan di mana perawatan kesehatan
diberikan. Praktik ini dirancang untuk melindungi pasien, petugas dan pengunjung agar tidak terjadi penularan
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan (Pancho, dkk, 2021).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
6. Lingkungan fasilitas layanan
1. Kebersihan tangan (hand kesehatan
hygiene) 7. Penanganan linen dan laundry di
2. Alat perlindungan diri (APD) fasilitas layanan kesehatan
3. Etika batuk 8. Penyuntikan yang aman
4. Penempatan pasien 9. Lumbal pungsi yang aman
5. Dekontaminasi peralatan 10. Perlindungan kesehatan
kesehatan karyawan
11. Pengelolaan limbah

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kebersihan Tangan (Hand Hygiene
Praktik hand hygiene yang benar adalah salah satu hal yang paling penting, sederhana,
dan murah yang dapat mengurangi prevalensi HAIs dan penyebaran resistensi antimikroba.
Beberapa penelitian membuktikan hal tersebut, diantaranya terdapat penelitian yang
menunjukkan bahwa mencuci tangan dapat membasmi perpindahan MRSA pada tenaga
kesehatan di ICU (Pancho, dkk, 2021).
WHO mengajak semua orang untuk terinspirasi oleh gerakan global untuk mencapai
cakupan kesehatan universal (UHC), yaitu mencapai kesehatan yang lebih baik dan
kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses
ke kualitas layanan kesehatan yang penting dan akses ke aman, efektif, kualitas dan
terjangkau obat-obatan esensial dan vaksin untuk semua (WHO, 2020).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Praktik mencuci tangan dengan sabun
dan air seharusnya dilakukan ketika:
1. Tangan terlihat kotor atau terkontaminasi dengan berbagai material seperti darah dan
cairan tubuh lain dan jika dicurigai atau terbukti terpapar bacillus anthracis

2. Setelah penggunaan toilet/kamar kecil

3. Sebelum dan setelah makan (Kemenkes, 2020

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Menurut panduan “Cuci Tangan Pakai
Sabun” yang dikemukakan oleh
Kemenkes, 2020 dengan dukungan
UNICEF kepada Pemerintah Indonesia
dalam rangka Pengendalian Penyebaran
COVID-19 di Indonesia, adalah sebagai
berikut (Kemenkes, 2020). flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Cara yang tepat Mencuci Tangan Pakai Sabun a) Mencuci tangan dengan benar mesti
dilakukan dengan menggunakan sabun
dan air bersih mengalir. Bila tidak ada
keran, kita bisa menggunakan timba atau
wadah lain untuk mengalirkan air.
b) Mencuci tangan dengan air saja tidaklah
cukup untuk mematikan kuman
penyebab penyakit.
c) Mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir adalah cara yang paling
hemat biaya untuk melindungi seseorang
dari infeksi dan penyakit menular,
termasuk COVID-19.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Cara yang tepat Mencuci Tangan Pakai Sabun a) Mencuci tangan pakai sabun selama
minimal 40-60 detik dan dengan
mengikuti semua langkah yang
dianjurkan terbukti efektif mematikan
kuman penyakit.
b) Mencuci tangan pakai sabun dapat efektif
bila tersedia sarana CTPS, dilakukan
pada waktu-waktu penting, dan dilakukan
dengan cara yang benar (Kemenkes,
2020).

Membersihkan Tangan dengan Menggunakan Mencuci tangan menggunakan cairan pembersih


Cairan Pembersih Tangan. tangan dapat dilakukan dalam situasi tertentu
dimana sabun dan air bersih tidak tersedia. Agar
hasilnya efektif, cairan pembersih tangan yang
digunakan hendaknya mengandung alkohol
dengan kadar minimal 60% (Kemenkes, 2020)..

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Cuci Tangan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Untuk melindungi diri dari dan pasien dari
kuman yang mematikan maupun kuman yang
kebal terhadap antibiotik, penyedia layanan
kesehatan harus memastikan tangannya
bersih dengan cara selalu mencuci tangan
pakai sabun dan air bersih mengalir. Bagi
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan maupun penjaga pasien di tempat
karantina mandiri, dan fasilitas karantina
serta isolasi masyarakat, berikut adalah
waktu-waktu penting untuk melakukan cuci
tangan pakai sabun (Kemenkes, 2020).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) merupakan berbagai jenis barier dan respirator yang digunakan
sendiri atau dalam kombinasi untuk melindungi selaput lendir, saluran udara, kulit, dan pakaian
dari kontak dengan agen infeksi. (CDC). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 2017, APD adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai
untuk melindungi petugas dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. Penggunaan APD
bertujuan untuk melindungi kulit dan membrane mukosa baik petugas atau pasien dari resiko
terpapar bahan atau benda yang mampu menularkan penyakit seperti darah, sekret, cairan
tubuh, serta bahan terkontaminasi lainnya (Pancho, dkk, 2021).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Jenis APD
Sarung Tangan Masker Gaun Pelindung

Kacamata (Gogle)
Sepatu Pelindung Topi Pelindung
dan Pelindung
Wajah (Face Shield

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Etika Batuk
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan
cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju
agar mikroba tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke
orang lain. Tujuannya adalah mencegah Penularan penyakit
melalui media udara disebut “air borne disease” (Pancho, dkk,
2021).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Cara Etika Batuk yang Benar
(1) Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju anda bila batuk atau bersin

(2) Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar.

(3) Cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dengan sabun atau pencuci
tangan berbasis alcohol

(4) Saat anda flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

RANCANGAN PROGRAM
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
“HAND HYGIENE”
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Program

Nama Program

Program ini diberikan nama “KEPEDULIAN


TERHADAP PENCEGAHAN INFEKSI (KTPI)”

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Program

Penanggung Jawab

KARU (KEPALA RUANGAN)

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Program
Anggota Tim

Seluruh Bidan di ruang bersalin dengan dikoordinasikan oleh


pemimpin tim pada saat shift dalam pelaksanaan program dan
pemimpin tim wajib melaporkan evaluasi pelaksanaan program oleh
anggota shift setiap harinya kepada KARU melalui lembar monitoring.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Persiapan

Bentuk persiapan dari program ini adalah dengan mengadakan rapat


bersama seluruh anggota di ruang bersalin dengan menggunakan
metode diskusi dan media berupa power point.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Rincian Pelaksanaan
Kebersihan Tangan/Hand Hygiene

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Dekontaminasi/Sterilisasi alat

Penatalaksanaan Linen
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front Media yang digunakan

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Evaluasi
Kebersihan Tangan/Hand Hygiene

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Dekontaminasi/Sterilisasi alat

Penatalaksanaan Linen
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

THANK YOU!

Any question?

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Anda mungkin juga menyukai