Anda di halaman 1dari 31

SASARAN

PATIENT
SAFETY
Dosen Pengampu : Summy Dwi Antono,

1
KELOMPOK
10
Elok Diana L.
(P17321191002)
Pingky M. P.N
(P17321194061)
Sheilla H.A.P
(P17321194062)
Hanun Affanin
(P17321194071)
Hepi Efita (P17321194082)
2
Sasaran Patient Safety
Penyusunan sasaran ini mengacu
kepada Nine Life-Saving Patient
Sasaran Keselamatan Pasien adalah
Safety Solutions dari WHO Patient
syarat diterapkan di semua rumah
Safety (2007) yang digunakan juga
sakit yang diakreditasi oleh Komisi
oleh Komite Keselamatan Pasien
Akreditasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit PERSI (KKPRS
PERSI), dan dari Joint Commission
International (JCI).

Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021) 3


Sasaran Patient Safety

4 Purwaningsih, dkk (2022)


SASARAN PATIENT SAFETY

01 | Sasaran 1 02 | Sasaran 2 03 | Sasaran 3


Peningkatan keamanan
Ketepatan indentifikasi Peningkatan
obat yang perlu
pasien komunikasi yang
diwaspadai
efektif

04 | Sasaran 4 05 | Sasaran 5 06 | Sasaran 6


Kapasitas tepat-lokasi, Pengurangan resiko
Pengurangan resiko
tepat-prosedur, tepat- infeksi terkait layanan
pasien jatuh
pasien operasi kesehatan

Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021) 5


SASARAN I : KETEPATAN
IDENTIFIKASI PASIEN
Maksud sasaran ini adalah untuk melakukan
dua kali pengecekan yaitu
1 2
untuk identifikasi pasien
untuk kesesuaian
sebagai individu yang akan
pelayanan atau pengobatan
menerima pelayanan atau
terhadap individu tersebut
pengobatan

6 Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021)


Elemen Penilaian Sasaran 1
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis.
4. Pasien identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur.
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang
konsisten pada semua situasi dan lokasi.

Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021) 7


Gelang
Identitas
Pasien

8
Manfaat Proses Identifikasi Pasien
Memudahkan
dokter untuk
Mencegah salah mengevaluasi
pasien kondisi pasien
setiap harinya
Mencegah
tertukarnya
identitas pasien

Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021) 9


Cara Identifikasi Pasien Rawat Jalan

1 2 3
Petugas pelayanan Apabila pasien tidak bisa Setelah selesai
menanyakan langsung diajak berkomunikasi menanyakan identitas
kepada pasien maka petugas pasien, maka petugas
menanyakan kepada
mengenai identitas mencocokkan isentitas
keluarga pasien atau yang
pasien pasien pada formulir
menemani.

1 Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021)


Cara Identifikasi Pasien Rawat
Inap
Identifikasi segera dilakukan pada saat pasien baru masuk
di unit perawatan
Petugas mengecek dan memastikan jika semua pasien yang ada di
rawat inap menggunakan gelas identitas pasien sesuai prosedur

Jika pasien berpindah tempat tidur, atau ruangan maka segera


menyesuaikan identitas sebelumnya

Petugas harus mengidentifikasi pasien dengan melihat gelang dan


memastikan sudah benar menjalani pemeriksaan atau menerima
tindakan medis atau menerima terapi.

Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021) 1


Cara Identifikasi Pasien Rawat
Inap
Petugas kemudian mencocokan kesesuaian antara identitas
pasien,setiap akan dilakukan pemeriksaan atau pemberian
terapi, petugas selalu mengidentifikasi nama lengkap dan
nomor rekam medis.

Untuk pasien kesedarannya menurun, petugas melakukan


identifikasi dengan melibatkan keluarga pasien yang
menemani.

1 Irmawati Mathar & Isna Bayin Igayanti (2021)


SASARAN II: PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF

Komunikasi efektif, yang tepat waktu,


akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami
oleh pasien, akan mengurangi kesalahan,
dan menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien.

Purwaningsih, dkk (2022) 1


SASARAN II: PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF

Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan prosedur untuk


perintah lisan dan telepon termasuk, yaitu :

1 2 3

penerima perintah mengkonfirmasi bahwa


Mencatat lengkap
membacakan kembali apa yang sudah
perintah atau hasil dituliskan dan dibaca
(read back) perintah atau
pemeriksaan hasil pemeriksaan ulang adalah akurat

1 Purwaningsih, dkk (2022)


Elemen Penilaian Sasaran 2
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerimaperintah.
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan
dibacakan kembali secara lengkap oleh penerimaperintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi
perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.

Purwaningsih, dkk (2022) 1


SASARAN III: PENINGKATAN KEAMANAN OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI

Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high- alert medications) adalah


obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius
(sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obat yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Soun Alike/LASA).

1 Purwaningsih, dkk (2022)


SASARAN III: PENINGKATAN KEAMANAN OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI

Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi


kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan
obat-obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit
terlebih dahulu sebelum ditugaskan, atau pada keadaan gawat
darurat.

Purwaningsih, dkk (2022) 1


Elemen Penilaian Sasaran 3
1. Kebijakan atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,
menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat.
2. Implementasi kebijakan dan prosedur.
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian
yang kurang hati-hati di area tersebut sesuaikebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus
diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restricted).

1 Purwaningsih, dkk (2022)


SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-
PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu


prosedur dalam mengurangi terjadinya masalah
kesalahan dalam salah lokasi, salah prosedur, dan salah
pasien dalam operasi, yaitu dengan melalui proses
verifikasi pra-operatif.

Purwaningsih, dkk (2022) 1


Elemen Penilaian Sasaran 4
1) Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan
melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2) Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses
lain untuk memverifikasi saat pre-operasi tepat lokasi,
tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen
serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
fungsional.

2 Purwaningsih, dkk (2022)


Elemen Penilaian Sasaran 4
3) Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat
prosedur tepat sebelum dimulainya suatu tindakan
pembedahan.
4) Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk
mendukung proses yang sama untuk memastikan tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk
prosedur medis yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

Purwaningsih, dkk (2022) 2


2
SASARAN V: PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit melakukan proses kolaboratif untuk


mengembangkan kebijakan yang mengadopsi petunjuk
hand hygiene yang bertujuan untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi

Purwaningsih, dkk (2022) 2


Elemen Penilaian Sasaran 5
1) Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara
umum (al.dari WHO Patient Safety).
2) Rumah sakit menerapkan program hand hygiene
yangefektif.
3) Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko dari
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

24 Purwaningsih, dkk (2022)


2
26
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN
JATUH

Rumah sakit perlu mengvaluasi resiko pasien jatuh dan mengambil


tindakan untuk mengurangi resiko cedera. Evaluasi yang dilakukan
yaitu riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol, gaya
jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan
oleh pasien.

Purwaningsih, dkk (2022) 2


Elemen Penilaian Sasaran 6
1) Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas
pasien terhadap risiko jatuh dan melakukan asesmen
ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi
atau pengobatan, danlain-lain.
2) Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko
jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap
berisiko jatuh.

28 Purwaningsih, dkk (2022)


Elemen Penilaian Sasaran 6
3) Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan
dampak dari kejadian tidak diharapkan.
4) Kebijakan atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit

Purwaningsih, dkk (2022) 29


Daftar Pustaka
1. Mathar, Irmawati & Isna Bayin Igayanti. 2021.
_Manajemen Informasi Kesehatan (Pengelolaan
Rekam Medis) Edisi Revisi_. Yogyakarta : Penerbit
Deepublish
2. Kemenkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien.
3. Purwaningsih, dkk. 2022. Manajemen Patient Safety
Dalam Keperawatan. Makassar : Rizmedia

30
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai