“SNARS EDISI 1”
DISUSUN OLEH:
JAKARTA
2019
SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
Nama Kelompok 1. Lulu Ghina Hafidha (20170310025)
2. Tiara Nastiti Wijayanti (20170310027)
Mata Kuliah Standar Akreditas Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pegampu Ibu Siswati
Sasaran yang terkait dengan perekam medis dan informasi kesehatan ialah :
Bab ini berisi hak dan kewajiban pasien dan keluarganya, general consent, informed
consent, serta berkaitan dengan penelitian klinis (clinical trial) dan donasi, juga transplantasi
organ serta jaringan tubuh. Secara gamabaran umum, para pasiem diberi informasi tentang
hak dan kewajiban mereka dan bagaimana harus bersikap. Hasil pelayanan pada pasien akan
meningkat bila pasien dan keluarga yang tepat atau mereka berhak mengambil keputusan
diikutsertakan dalam pengambilan keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan
harapan, nilai, serta budaya.
I. Standar HPK.1: Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung jawab dan mendukung
hak pasien dan keluarga selama dalam asuhan.
II. Standar HPK 2: Rumah sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung
partisipasi pasien dan keluarga di dalam proses asuhan.
III. Standar HPK 3: Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
tentang proses untuk menerima, menanggapi, dan menindaklanjuti bila ada pasien
menyampaikan keluhan
IV. Standar HPK 4: Semua pasien diberi tahu tentang hak dan kewajiban dengan metode
dan bahasa yang mudah dimengerti.
PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)
V. Standar HPK 5: Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap
rawat inap, diminta menandatangani persetujuan umum (general consent). Persetujuan
umum harus menjelaskan cakupan dan batasannya.
PERSETUJUAN KHUSUS (INFORMED CONSENT)
VI. ORGAN Standar HPK 6: Pempinan rumah sakit bertanggung jawab untung
melindungi manusia/pasien sebagai subjek penelitian.
VII. Standar HPK 7: Rumah sakit memiliki sebuah komite etik penelitian untuk
melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang melibatkan
pasien sebagai subjeknya.
VIII. Standar HPK 8: Rumah sakit memberi informasi pada pasien serta keluarga tentang
bagaimana memilih untuk mendonorkan organ dan jaringan lainnya.
Nama Kelompok 1. Gita Fitrisia (20160310009)
2. Alivia Qais Rahmah (20160310010)
Mata Kuliah Standar Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pengampu Ibu Siswati
BAB 3
Tujuan asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan tentang kebutuhan asuhan,
pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan pengobatan berkelanjutan untuk
emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah. Proses
asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan dinamis yang digunakan pada sebagian
besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.
Penerapan konsep pelayanan berfokus pada pasien adalah dalam bentuk Asuhan Pasien
Terintegrasi yang bersifat integrasi horizontal dan vertikal dengan elemen: Dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan/Clinical Leader Profesional
Pemberi Asuhan bekerja sebagai tim intra- dan inter-disiplin dengan kolaborasi
interprofesional, dibantu antara lain dengan Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan
Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol,
Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
Manajer Pelayanan Pasien/ Case Manager Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan
keluarga. Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan kesehatan, dan
permintaan atau preferensinya. Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi sesuai dengan
tempat pelayanan. Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien. Asesmen ulang adalah penting untuk memahami
respons pasien terhadap pemberian asuhan, pengobatan dan pelayanan, serta juga penting
untuk menetapkan apakah keputusan asuhan memadai dan efektif.
Nama Kelompok 1. Allaty Zaraty (20170310008)
2. Febia Lintan Rahayu (20170310016)
3. Septia Clariza Mahardika (20170310031)
Mata Kuliah Standar Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pegampu Ibu Siswati
BAB 4
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
Tanggung jawab rumah sakit dan staf yang terpenting adalah memberikan asuhan dan
pelayanan pasien yang efektif dan aman. Hal ini membutuhkan komunikasi yg efektif,
kolaborasi, dan standardisasi proses untuk memastikan bahwa rencana, koordinasi, dan
implementasi asuhan mendukung serta merespons setiap kebutuhan unik pasien dan target.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa elemen :
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
Elemen Penilaian PAP 1 :
Rumah sakit menetapkan regulasi bagi pimpinan unit pelayanan untuk bekerja sama
memberikan proses asuhan seragam dan mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Asuhan seragam diberikan sesuai persyaratan sesuai butir a) sampai dengan pada
maksud dan tujuan PAP 1.
Elemen Penilaian PAP 2
Ada regulasi yang mengatur pelayanan dan asuhan terintegrasi di dan antarberbagai
unit pelayanan.
Hasil atau simpulan rapat dari tim PPA atau diskusi lain tentang kerjasama
didokumentasikan dalam CPPT.
Elemen Penilaian PAP 3
Ada regulasi proses identifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai
dengan populasi pasiennya serta penetapan risiko tambahan yang mungkin
berpengaruh pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
Staf dilatih untuk pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi. (lihat MKI 8.1, EP 3). (D,O,W)
PELAYANAN RESUSITASI
Elemen Penilaian PAP 3.2
Ada regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan selama 24 jam setiap
hari di seluruh area rumah sakit, serta peralatan medis untuk resusitasi dan obat untuk
bantuan hidup dasar terstandar sesuai dengan kebutuhan populasi pasien.
PELAYANAN DARAH
Elemen Penilaian PAP 3.3
Ada regulasi pelayanan darah dan produk darah meliputi butir 1 sampai dengan 6 pada
maksud dan tujuan.
Ada bukti pelaksanaan proses meliputi butir 1) sampai dengan 6) pada maksud dan
tujuan.
Ada bukti staf yang kompeten dan berwenang melaksanakan pelayanan darah dan
produk darah serta melakukan monitoring dan evaluasi.
Elemen Penilaian PAP 3.4
Ada regulasi asuhan pasien alat bantu hidup dasar atau pasien koma.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien dengan alat bantu hidup sesuai dengan regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien koma sesuai dengan regulasi.
PELAYANAN PASIEN PENYAKIT MENULAR DAN PENURUNAN DAYA TAHAN
(IMMUNO-SUPPRESSED)
Elemen Penilaian PAP 3.5
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien yang lemah dan lanjut usia yang tidak mandiri
menerima asuhan sesuai dengan regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien anak dan anak dengan ketergantungan sesuai
dengan regulasi.
PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI DAN TERAPI LAIN YANG BERISIKO TINGGI
Elemen Penilaian PP 3.9
Ada regulasi pelayanan khusus terhadap pasien yang mendapat kemoterapi atau
pelayanan lain yang berisiko tinggi.
Ada bukti pelaksanaan pelayanan pasien yang mendapat kemoterapi sesuai dengan
regulasi.
MAKANAN DAN TERAPI GIZI
Elemen Penilaian PAP 4
Pasien dalam tahap terminal dilakukan asesmen awal dan asesmen ulang.
Hasil asesmen menentukan asuhan dan layanan yang diberikan. Asuhan dalam tahap
terminal memperhatikan rasa nyeri pasien.
Elemen Penilaian PAP 7.1
Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan pasien dalam tahap terminal meliputi
butir 1 sampai dengan 6 pada maksud dan tujuan.
Staf diedukasi tentang kebutuhan unik pasien dalam tahap terminal.
Pelayanan pasien dalam tahap terminal memperhaikan upaya mengatasi rasa nyeri
pasien
Nama Kelompok 1. Ulfa Habibah (20170310002)
2. Irma Melati (20170310005)
3. Gina Alfaini (20170310007)
BAB 6
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
Pelayanan kefarmasian adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat merupakan komponen
yang penting dalam pengobatan simtomatik, preventif, kuratif, paliatif, dan
rehabilitatif terhadap penyakit dan berbagai kondisi, serta mencakup sistem dan
proses yang digunakan rumah sakit dalam memberikan farmakoterapi kepada
pasien. Pelayanan kefarmasian dilakukan secara multidisiplin dalam koordinasi
para staf di rumah sakit.
BAB 1
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
BAB 2
Pada bab ini dijelaskan bahwa progam PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yang didapat serta ditularkan antara pasien, staf, tenaga
professional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan
penunjang.
Pada standar peralatan dan alat kesehatan habis pakai rumah sakit
menurunkan resiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi
peralatan dengan baik serta mengelola dengan benar. Selain itu meningkatkan
mutu dan program edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan non klinis, pasien,
kelurga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien,
dengan mengintegrasikan progam PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien) dengan menggunakan indicator yang secara epidemiologik penting bagi
rumah sakit.
Nama Kelompok 1. Eni Setiyawati (20160310004)
2. Shela Cahya Pratiwi (20160310016)
Mata Kuliah Standar Akreditas Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pegampu Ibu Siswati
BAB 3
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)
Sesi 01
BAB 4
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
Rumah sakit dalam kegiatannya harus menyediakan fasilitas yang aman,
berfungsi, dan suportif bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung. Secara
khusus, manajemen harus berupaya keras mengurangi dan mengendalikan bahaya
dan risiko; mencegah kecelakaan dan cidera; dan memelihara kondisi aman.
Rumah sakit harus menyusun program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
yang mencakup enam bidang:
Bila di rumah sakit ada tenant/penyewa lahan (seperti sebuah restauran, kantin dll)
maka rumah sakit memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa tenant/penyewa
lahan tersebut mematuhi program manajemen dan keselamatan fasilitas.
Nama Kelompok 1. Katarina Yunita C.N (20160310007)
2. Rio Hikmahtiyardi (20170310011)
Mata Kuliah Standar Akreditsi Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pegampu Ibu Siswati
BAB 5
BAB URAIAN
KKS 1 Perencanaan Kebutuhan staf Rumah Sakit
KKS 2 Pola Ketenagaan dan Kebutuhan jumlah staf
KKS 2.1 Evaluasi berkala pola ketenagaan
KKS 2.2 Jumlah staf sesuai dengan misi Rumah Sakit
KKS 2.3 Uraian Jabatan
KKS 2.4 Penempatan kembali dari satu unit ke unit lain
KKS 3 Rekrutmen
KKS 4 Proses Seleksi seragam
KKS 5 Pelaksanaan Seleksi
KKS 6 File Kepegawaian
KKS 7 Orientasi umum dan Khusus
KKS 8 Pelaksanaan pelatihan
KKS 8.1 Pelatihan teknik resusitasi jantung paru tingkat dasar
KKS 8.2 Pelayanan kesehatan dan keselamatan staf
KKS 9 Kredensial Staf Medis
KKS 9.1 Verifikasi staf medis
KKS 9.2 Penerimaan Staf medis seragam dan transparan
KKS 10 RKK Staf medis
KKS 11 Review Kinerja Staf medis
KKS 12 Penetapan Ulang Staf Medis dan pembaharuan Kewenangan Klinis
KKS 13 Verifikasi dan kredensial staf keperawatan
KKS 14 RKK Staf Keperawatan
KKS 15 Review kinerja Staf Keperawatan
KKS 16 Verifikasi dan kredensial PPA
KKS 17 RKK PPA
KKS 18 Review Kinerja PPA
Nama Kelompok 1. Mikael Hendra Leonardo (20160310017)
2. Ndaru Kartiko (20170310035)
Mata Kuliah Standar Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Sesi 01
Dosen Pegampu Ibu Siswati
BAB 6
1.
Communication 7. Bukti tertulis/terekam atas
2.
Financial Biling segala tindakan pelayanan,
3.
Research & Education perkembangan penyakit,
4.
Assessment dan pengobatan selama
5.
Audit Klinis pasien berkunjung/dirawat
6.
Sebagai bahan di rumah sakit;
pertanggungjawaban dan 8. Legal Documentation
pelaporan
Standar MIRM meliputi organisasi dan manajemen, akses serta penyimpanan RM
dan RM pasien.