Riwayat Alergi : -
Lama hari rawat : 2 hari
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Klien mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, klien
mengatakan jarang kontrol dan jarang minum obat. Tahun 2018 klien mengatakan,
pernah operasi batu ginjal di Semarang dan dianjurkan untuk mengikuti Hemodialisa
namun klien menolak karena pindah kerja ke Jakarta
- Oksigen nasal kanul dengan 4 liter/menit, terpasang poly catheter, Captopril 12.5
mg per oral (2x1) dan Lasik per injeksi (1x1), inhalasi Ventolin 2.5 cc per 8 jam,
Omeprazole 40 mg/12 Jam, Ceftriaxone 1 gr/12 Jam, Ondancentron 8 mg/12 jam
Respon Pasien :
- BB pasien 50 kg, Suara paru pasien vesikular, Bunyi jantung pasien S1,
Masih terlihat edema pada ekstremitas bawah, terpasang poly catheter, BAK
tidak menentu, volume 400cc/hari, BAK berwarna kuning agak keruh, klien
mengatakan BAK masih sedikit, Nadi pasien 90x/menit, TD pasien 150/90
mmHg, Pasien dalam keadaan semifowler, RR pasien 24x/menit, Nilai, Suara
napas ronchi, Terpasang oksigen nasal canul 3-4liter, SPO2 96%
Karu :
DX. Keperawatan :
1. Ketidakstabilan gula darah b.d. Resistensi insulin
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d BB menurun,
Cepat kenyang, nafsu makan menurun, BU hiperaktif
3. Gangguan Pertukaran gas b.d perubahan membrane alveolus-kapiler d.d
bunyi nafas tambahan, nafas cuping hidung, pola nafas abnormal
4. Resiko infeksi
Respon Pasien :
- Klien mengatakan badan lemas, Nafsu makan menurun, makan 1/4 porsi
habis, Klien memiliki riwayat DM tipe 2, BB 40 kg, hasil GDS pagi ini 250
mg/dL, , insulin Levomir 1x 5 UI pada jam 17.00, dada sebelah kiri tertinggal pada
saat bernapas, bentuk asimetris, penggunaan otot bantu pada interkosta kanan
kiri, vocal fremitus pada dada sebelah kiri menurun dibandingkan sebelah kanan.
Pada asukultasi terdengar bunyi ronkhi pada kedua lapang paru dan pernapasan
bronkovesikuler di kanan dan kiri., tampak luka bekas garukan yang masih basah,
merah dan keluar sedikit cairan, Ukuran lingkar lengan atas klien kanan kiri yaitu
21 cm, terdapat luka terbuka pada kaki sebesar 7 cm., Dilakukan perawatan luka
pagi-sore
Kesadaran composmentis, tidak selera makan, makan 1/4 porsi habis, BB 40 kg,
A mukosa bibir kering dan anemis, rongga mulut berbau khas seperti anggur, dengan kondisi
(Asessment) mulut kotor. Tampak sariawan pada lidah dan gusi, dada didapatkan dada sebelah kiri
tertinggal pada saat bernapas, bentuk asimetris, penggunaan otot bantu pada interkosta
kanan kiri, vocal fremitus pada dada sebelah kiri menurun dibandingkan sebelah kanan.
Pada asukultasi terdengar bunyi ronkhi pada kedua lapang paru dan pernapasan
bronkovesikuler di kanan dan kiri. ekstremitas atas dan bawah didapatkan pada kedua
tangan banyak luka garukan yang menghitam, pada kaki klien juga ditemukan luka bekas
garukan yang masih basah dan keluar sedikit cairan. Ukuran lingkar lengan atas klien kanan
kiri yaitu 21 cm. Tampak kaki sebelah kiri saat digerakkan terasa nyeri, dan terdapat luka
terbuka pada kaki sebesar 7 cm, Untuk kaki yang sebelah kanan mengalami mati rasa
sehingga kekuatan otot pada kaki sebelah kanan dan kiri masih 3 dan 2
- Hasil pemeriksaan ttv didapatkan; suhu tubuh 37 0C, frekuensi nadi 90x/menit,
frekuensi napas 27x/menit, tekanan darah 130/90 mmHg, CRT > 3 menit dan
saturasi oksigen 92%
Laboratorium :
direncanakan untuk cek sputum BTA 3x, cek sputum mikrobiologi & sitologi. Kontrol gula
darah harian, cek darah rutin per 3 hari sekali setelah antibitoik selesai. Diet 1500 kalori,
perawatan luka pagi-sore
Karu :
DX. Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
4. Resiko infeksi b.d penyakit kronis
Riwayat Alergi : -
Lama hari rawat : 3 hari
Riwayat Penyakit Dahulu :
klien telah menjalani kemoterapi dengan protokol neuroblastoma siklus pertama, Klien
mengatakan mempunyai riwayat merokok sejak dari sekolah menengah atas (SMU) dan
makin sering merokok karena pekerjaannya yang sering dilapangan
.Respon Pasien :
Laboratorium :
Klien direncanakan untuk cek tgl 13 november 2021 sputum BTA 3x, cek sputum
mikrobiologi & sitologi. Usg pada toraks dan marker bronkoskopi, serta CT Scan Toraks
kontras pada tanggal 15 Nov 2021 dan rencana pungsi pleura jika sesak makin bertambah,
rencana konsul dokter kardiologi konsul di acc
Karu :
Riwayat Alergi : -
Lama hari rawat : 4 hari
Riwayat Penyakit Dahulu :
- terpasang NGT dan kanul nasal oksigen dengan 5 liter/menit, terpasang poly
catheter, krofelermer
Respon Pasien :
- Masih Tampak ada pulsasi pada aorta, klien tampak terlihat masih pucat
terutama di ujung-ujung jari, CRT >3 detik, dan akral teraba dingin. Pada
perkusi, terdengar dullness pada dada sebelah kiri, dan ada BJ tambahan
berupa Gallop, diberikan krofelermer, ibu klien mengerti setelah dijelaskan
oleh perawat tentang suction, oksigen masih terpasang kanul nasal oksigen
dengan 4 liter/menit, masih terlihat sedikiyt retraksi dinding dada, respirasi 25
x/menit. Masih terlihat vokal fremitus dan taktil fremitus turun pada dada
sebelah kanan, masih terdengar bunyi redup pada dada sebelah kanan dan
sonor pada dada sebelah kiri. Masih Terdengar Ronchi pada paru sebelah
kanan dan sebelah kiri dengan bronkovesikuler
Laboratorium :
- Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,9 gr/dl, hematokrit 20 %,
leukosit 15.000/ μL, Trombosit 250.000/ μL, hasil ureum 40, Kreatinin 0,9,
Natrium 135 mmol/L, Kalium 4,0 mmol/L, dan Chlorida 90 mmol/. Hasil
AGD didapatkan pH 7,350, pCO2 53,5 mmHg, pO2 180 mmHg, HCO3 28,7
mmol/L, TCO2 38,3 mmol/L, Base excess 3,5, std HCO3 26,5 mmol/L,
saturasi O2 89,5%
- Hasil Toraks foto didapatkan Suspek TB paru. Anti HIV Konfirmasi Tes ke –
1 Reaktif, Tes ke – 2 reaktif, Sel T (CD4+) absolute 35 , Ureum darah 24
mg/dL, Kreatinin darah 0,8 mg/dL
Rencana pemeriksaan CT Scan otak dan konsul dokter paru acc cek sputum 15
nov 2021
Shift Selanjutnya:
R Intervensi yang perlu dilakukan :
(Recommendation) 1. kekurangan volume cairan b. d. Diare dan muntah
- Pantau pemasukan oral dan pemasukan cairan sedikitnya 2.500
ml/hari.Monitor suara jantung abnormal
- Buat cairan mudah diberikan pada pasien; gunakan cairan yang mudah
ditoleransi oleh pasien dan yang menggantikan elektrolit yang dibutuhkan,
misalnya Gatorade
- Kaji turgor kulit, membrane mukosa dan rasa haus
- Hilangakan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas,
berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu. Mengatur kecepatan atau
konsentrasi makanan yang diberikan berselang jika dibutuhkan
- Beri obat-obatan anti diare diberikan krofelermer
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sputum dalam
jumlah yang berlebihan
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentanng suctioning.
- Minta pasien nafas dalam sebelum suction ingin dilakukan.
- Monitoring status oksigen pasien
- Hentikan suksion dan berikan oksigenasi apabila pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan saturasi O2.
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu.
- Keluarkan secret dengan batuk atau suction.
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Karu :