PENGUKURAN SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS TAMAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I DEFINISI..................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA....................................................................................... 12
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................... 13
iii
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di
Puskemas yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Puskesmas. Penyusunan
sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO
Patient Safety (2007).
Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari
konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Diakui bahwa
desain sistem yang baik secara intrinsik adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu tinggi, sedapat mungkin sasaran secara
umum difokuskan pada solusi-solusi yang menyeluruh.
Penilainan sasaran keselamatan pasien adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil perawatan kesehatan
yang aman dan berkualitas tinggi sesuai dengan sasaran keselamatan pasien
Nasional.
Dalam rangka pelaksanaan Panduan yang ada di Puskesmas Taman ini
dipandu oleh adanya Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas. Visi Puskesmas Taman
adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Taman. Dan Misi
Puskesmas Taman antara lain menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
kesehatan yang bermutu, dan sesuai standar, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Puskesmas Taman, serta meningkatkan pemberdayaanmasyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Taman. Adapun Tata Nilai Puskesmas Taman adalah
“TAMAN”, yang artinya Terbaik, Aman, Memuaskan, Akurat dan Nyaman.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
A. RUANG LINGKUP
Di Indonesia secara nasional untuk seluruh Fasilitas pelayanan
Kesehatan, diberlakukan Sasaran Keselamatan Pasien Nasional yang terdiri dari:
a. SKP.1 Mengidentifikasi Pasien dengan Benar
b. SKP.2 Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
c. SKP.3 Meningkatkan Keamanan Obat-obatan yang harus
diwaspadai
d. SKP.4 Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang
Benar, Pembedahan pada Pasien yang Benar
e. SKP.5 Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
f. SKP.6 Mengurangi Risiko Pasien Akibat terjatuh
2
pasien dengan bar-code, dan lain-lain. Nomor kamar pasien atau lokasi tidak
bisa digunakan untuk identifikasi. Kebijakan dan/atau prosedur juga
menjelaskan penggunaan dua identitas berbeda di lokasi yang berbeda di
puskesmas, seperti di pelayanan rawat jalan, unit gawat darurat, atau
termasuk identifikasi pada pasien koma tanpa identitas.
Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan
kebijakan dan/atau prosedur agar dapat memastikan semua kemungkinan
situasi untuk dapat diidentifikasi.
3
(read back) perintah atau hasil pemeriksaan; dan mengkonfirmasi bahwa apa
yang sudah dituliskan dan dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan/atau
prosedur pengidentifikasian juga menjelaskan bahwa diperbolehkan tidak
melakukan pembacaan kembali (read back) bila tidak memungkinkan seperti
situasi gawat darurat di UGD.
4
obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari
unit pelayanan pasien ke farmasi.
Puskesmas secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan
dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai
berdasarkan data yang ada di puskesmas. Kebijakan dan/atau prosedur juga
mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat,
seperti di IGD atau kamar operasi, serta pemberian label secara benar pada
elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di area tersebut, sehingga
membatasi akses, untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja/kurang
hati-hati.
5
handwritting) dan pemakaian singkatan adalah faktor-faktor kontribusi yang
sering terjadi.
Puskesmas perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu
kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi masalah
yang mengkhawatirkan ini. Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti
yang digambarkan di Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety
(2009), juga di The Joint Commission’s Universal Protocol for Preventing
Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery.
Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dan dilakukan
atas satu pada tanda yang dapat dikenali. Tanda itu harus digunakan secara
konsisten di puskesmas dan harus dibuat oleh operator/orang yang akan
melakukan tindakan, dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat. Penandaan
lokasi operasi dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel
struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang).
Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk:
1. Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar.
2. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang; dan
3. melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant2
yang dibutuhkan.
Tahap “Sebelum insisi” (Time out) memungkinkan semua pertanyaan
atau kekeliruan diselesaikan. Time out dilakukan di tempat, dimana tindakan
akan dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan melibatkan seluruh tim
operasi. Rumah sakit menetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan
secara ringkas, misalnya menggunakan checklist.
6
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang
seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
7
6. SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
Standar SKP VI
Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko
pasien dari cedera karena jatuh.
Elemen Penilaian :
1. Puskesmas menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap
risiko jatuh dan melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan
terjadi perubahan kondisi atau pengobatan, dan lain-lain.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka
yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di
Puskesmas.
8
BAB III
TATA LAKSANA
A. TATA LAKSANA
a. Pengukuran Sasaran Keselamatan Pasien di Puskesmas Taman
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tim KPP mensosialisasikan dan menentukan Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien;
2. Tim KPP menyepakati jadwal dan pelaksana kegiatan Pengukuran
Sasaran Kesalamatan pasien pada 7 area prioritas;
3. Tim KPP melakukan pengukuran Indikator Sasaran Keselamatan
Pasien sesuai jadwal yang disepakati;
4. Pelaksana pengukuran Indikator Sasaran Kesalamatan Pasien
mencatat hasil pengukuran pada form Pengukuran Indikator Sasaran
Kesalamatan Pasien;
5. Tim KPP membahas dan melakukan analisis serta rencana tindak lanjut
terhadap hasil pengukuran Indikator Sasaran Kesalamatan Pasien
pada setiap unit layanan prioritas;
6. Tim KPP mengevaluasi rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan tindak
lanjut dengan tujuan perbaikan bila terjadi risiko;
7. Tim KPP membuat laporan berkala setiap 3 (tiga) bulan dan
disampaikan kepada Tim Manajemen Mutu selanjutnya dilaporkan pada
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
9
BAB IV
DOKUMENTASI
A. DOKUMENTASI
1. Kebijakan Sasaran Keselamtan Pasien.
2. Pengukuran Indikator Sasaran Keselamatan Pasien.
10
Lampiran 1
n= N
1 + (Ne² )
Keterangan :
N : jumlah Populasi
n : jumlah penilaian
e²: error target kesalahan
= 97
1 + ( 97 x 0.05 )
= 16,58
= 17 orang
11