Dosen Pembimbing
Ns. Hesty, S.Kep, M.Kes
Disusun oleh
Nandiayuska
A.Doni Saputra
PENGERTIAN
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun
kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti (Wiknjosastro, 2005).
Premenstrual syndrome (PMS) adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti ; rasa cemas, depresi,
suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat badan, pembengkakan, sakit pada
payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat timbul sekitar 7-10 hari sebelum datangnya haid
dan memuncak pada saat haid timbul (Bardosono, 2006).
ETIOLOGI
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun
kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti (Wiknjosastro, 2005).
Premenstrual syndrome (PMS) adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti ; rasa cemas, depresi,
suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat badan, pembengkakan, sakit pada
payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat timbul sekitar 7-10 hari sebelum datangnya haid
dan memuncak pada saat haid timbul (Bardosono, 2006).
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala,
perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae, dan sebagainya, sedang pada
kasus-kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan
gejala-gejala fisik tersebut diatas (Wiknjosastro, 2005). Dikatakan PMS jika ditemukan 8 gejala yang
sering muncul atau terjadi (Maulana, 2008).
PENGKAJIAN
d. Riwayat menstruasi: menarche umur berapa tahun, silklusnya teratur atau tidak, banyak atau
sedikit.
h. Koping : apa yang dilakukan bila setiap kali ada masalah waktu menstruasi
i. Nyeri : lokasi( di punggung, simpisis, paha, abdomen,dll), intensitas, kualitas, pola, gejala
penyerta, serta koping terhadap nyeri
j. Status emosi: malu dengan keadaan, putus asa, menyalahkan diri, merasa tidak ada kekuatan,
merasa tidak berguna.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase menstruasi..
b. Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan terapinya berhubungan dengan kurang
informasi.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase menstruasi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam nyeri klien akan berkurang.
Kriteria hasil: klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak memegang punggung, kepala atau
daerah lainnya yang sakit, keringat berkurang.
Intervensi;
1. Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan respon hemodinamik)
klien. R/ untuk mendapatkan indicator nyeri.
2. Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien. R/untuk
mendapatkan sumber nyeri.
R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala merupakan metode yang
mudah serta terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri.
4. Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien rasakan.R/
ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap nyeri sehingga klien
merasakan nyeri semakin meningkat.
R/ meningkatkan sirkulasi dan menurunkan kontraksi uterus sehingga iskemia tidak terjadi.
Tujuan: setelah diberikan penyuluhan klien akan mengetahui tentang gangguan menstruasi
Kriteria hasi: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejalanya ,serta
penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal.
Intervensi:
a. Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai menstruasi yang normal, jenis gangguan
menstruasi,penyebab, gejala dan penanganannya.
.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Premenstruasi sindrom adalah sekelompok gejala yang terjadi menjelang periode menstruasi.
Gejala ini bisa fisik, perilaku atau keduanya. Setiap wanita mengalami gejala yang berbeda.
Kenyataan, ada lebih dari seratus lima puluh gejala terkait dengan sindrom premenstruasi ini. Gejala-
gejala ini berlangsung beberapa hari sebelum menstruasi. Pada beberapa kasus, gejala ini juga
muncul pada hari pertama atau kedua menstruasi (Ramaiah, 2006).
Wanita dengan prementruasi sindrom mengalami berbagai variasi gejala fisik dan psikis 2
hingga 14 hari sebelum siklus menstruasi. Gejala-gejala premenstruasi sindrom menghilang setelah
datangnya menstruasi. Diperkirakan sekitar 75% wanita mengalami premenstruasi sindrom, dan 20-
50% diantaranya ditengarai mengganggu aktivitas sehari-hari. Sekitar 3-5% yang mengalami episode
“tidak berdaya” (referensi lain menyebutkan 10% mengalami gangguan berat). Owen (Consultant
Obstetrician and Gynaecologist) dalam Cakmoki (2007) menyebutkan bahwa penetapan berat
ringannya premenstruasi sindrom berubah-ubah tergantung pada terganggunya aktifitas sehari-hari.
Bagi wanita yang sangat mengenali dirinya sendiri dan dapat mengelolanya, boleh jadi
premenstruasi sindrom tidaklah terlalu mengganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 3, Jakarta:EGC..
www.medikaholistik.com