Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum Wr.

Wb.

Muhammad fairus shaleh


20151660099
Endometriosis
 Merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan
keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium
di luar uterus. Jaringan endometrium itu bisa
tumbuh di ovarium, tuba falopii, ligamen pembentuk
uterus, atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon,
ureter dan pelvis.
 Endometriosis adalah suatu penyakit dimana
bercak-bercajaringan endometrium tumbuh di luar
rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium
hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Etiologi

Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis,


antara lain:
  Wanita usia produktif ( 15 – 44 tahun )
  Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (<27 hari)
   Menstruasi yang lama (>7 hari)
   Peningkatan jumlah estrogen dalam darah
 Keturunan : memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama.
  Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis
  Terpapar Toksin dari lingkungan Biasanya toksin yang berasal
dari pestisida, pengolahan kayu dan produk kertas, pembakaran
sampah medis dan sampah-sampah perkotaan.
Patofisiologi 

 Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang


memiliki ibu atau saudara perempuan yang menderita
endometriosis memiliki resiko lebih besar terkena penyakit ini
juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormal yang diturunkan
dalam tubuh wanita tersebut. Gangguan menstruasi seperti
hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi sistem hormonal
tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupa gangguan sekresi
estrogen dan
progesteron yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel
endometrium. Sama halnya dengan pertumbuhan sel endometrium
biasa, sel-sel endometriosis ini akan tumbuh seiring dengan
peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh
   Gambaran Klinik
Tanda dan gejala endometriosis antara lain :
1.   Nyeri :
  Dismenore sekunder
 Dismenore primer yang buruk
 Dispareunia
  Nyeri ovulasi
Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha,
dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.
Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan
seksual
  Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
2.  Perdarahan abnormal
 Hipermenorea
  Menoragia
  Spotting sebelum menstruasi
  Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum
menstruasi atau di akhir menstruasi
 
3.  Keluhan buang air besar dan buang air keci
  Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air besar
  Darah pada feces
  Diare, konstipasi dan kolik
 Penanganan
1.      Pencegahan
2.      Observasi dan Pemberian Analgetika
3.      Terapi Hormonal
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Riwayat Kesehatan Dahulu


2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Riwayat obstetri dan menstruasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :


1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d gangguan menstruasi,
proses penjalaran penyakit.
2. Resiko gangguan harga diri b.d infertilitas
3. Resiko tinggi koping individu / keluarga tidak efektif
b.d efek fisiologis dan emosional gangguan, kurang
pengetahuan mengenai penyebab penyakit.
4. Resiko tinggi gangguan citra tubuh b.d gangguan
menstruasi
(Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
EGC : Jakarta)
INTERVENSI KEPERAWATAN
 

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam nyeri klien akan
berkurang.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak meringis kesakitan,
keringat berkurang.
Intervensi ;
a. Pantau/ catat karakteristik nyeri (respon verbal, non verbal, dan respon hemodinamik)
klien.
R/ untuk mendapatkan indicator nyeri.
b. Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
R/untuk mendapatkan sumber nyeri.
c. Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala merupakan metode
yang mudah serta terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri.
d. Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien rasakan.
R/ ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap nyeri sehingga
klien merasakan nyeri semakin meningkat.
 
NEXT...
e. Jelaskan penyebab nyeri klien.
R/dengan mengetahui penyebab nyeri klien dapat bertoleransi
terhadap nyeri.
f. Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi, distraksi, massage.
R/ memodifikasi reaksi fisik dan psikis terhadap nyeri.
g. Berikan pujian untuk kesabaran klien.
R/meningkatkan motivasi klien dalam mengatasi nyeri.
h. Kolaborasi pemberian analgetik ( ibuprofen, naproksen, ponstan) dan
Midol.
R/ analgetik tersebut bekerja menghambat sintesa prostaglandin dan
midol sebagai relaksan uterus.
2. Resiko gangguan harga diri berhubungan dengan infertile pada
endometriosis
a) Berikan motivasi kepada pasien
R/; mningkatkan harga diri klien dan merasa di perhatikan.
b) Bina hubungan saling percaya
R /: hubungan saling percaya memungkinkan klien terbuka pada
perawat dan sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya.
c) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang di miliki
R /: mengidentifikasi hal – hal positif yang masih di miliki klien. 
3. Resiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan gangguan menstruasi
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan …..x 24 citra diri klien
akan meningkat.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna,
penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi.
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien.
R/klien dengan mudah mengungkapkan masalahnya hanya kepada orang
yang dipercayainya.
b. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan
pandangan tentang dirinya.
R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam
membuat penyelesaian.
c. Diskusikan dengan system pendukung klien tentang perlunya
menyampaikan nilai dan arti klien bagi mereka.
R/ penyampaian arti dan nilai klien dari system pendukung membuat
klien merasa diterima.
NEXT...
d. Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada pada klien dan
dukung kekuatan tersebut sebagai aspek positif.
R/mengidentifikasi kekuatan klien dapat membantu klien
berfokus pada karakteristik positif yang mendukung keseluruhan
konsep diri.
e. Libatkan klien pada setiap kegiatan di kelompok
R/ Memungkinkan menerima stimulus social dan intelektual yang
dapat meningkatkan konsep diri klien.
f. Informasikan dan diskusikan dengan jujur dan terbuka tentang
pilihan penanganan gangguan menstruasi seperti ke klinik
kewanitaan, dokter ahli kebidanan.
R/ Jujur dan terbuka dapat mengontrol perasaan klien dan
informasi yang diberikan dapat membuat klien mencari
penanganan terhadap masalah yang dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai