1. Trauma
2. Neoplasma
3. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah. Hal ini
dapat dicontohkan pada pasien dengan infark miokard akut atau
pun angina pektoris yang dirasakan adalah adanya nyeri dada
yang khas.
4. Peradangan. Nyeri yang diakibatkan karena adanya kerusakan
ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit
oleh pembengkakan.Contohnya adalah nyeri karena abses.
5. Penyebab nyeri juga disebabkan karena tindakan pembedahan
Tanda dan Gejala
1. Pernyataan verbal(mngeduh,menangis,sesak nafas)
2. Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir)
3. Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Keteganganotot,
peningkatan gerakan jari & tangan
4. Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (Menghindari percakapan,
Menghindari kontak sosial.
5. Penurunan rentang perhatian,( Fokus pada aktivitas menghilangkan
nyeri)
6. Individu yang mengalami nyeri dengan awitan mendadak dapat
bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang berlangsung selama
beberapa menit atau menjadi kronis. Nyeri dapat menyebabkan keletihan
dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien
dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan
terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan
perhatian terhadap nyeri.
Patofisiologi nyeri
Patofisiologi nyeri ini dapat digambarkan sebagai berikut
: Reseptor nyeri disebut nosiseptor. Nosiseptor mencakup
ujung-ujung saraf bebas yang berespon terhadap berbagai
rangsangan termasuk tekanan mekanis, deformasi, suhu yang
ekstrim, dan berbagai bahan kimia.Pada rangsangan yang
intensif, reseptor-reseptor lain misalnya badan Pacini dan
Meissner juga mengirim informasi yang dipersepsikan sebagai
nyeri.Zat-zat kimia yang memperparah nyeri antara lain adalah
histamin, bradikini, serotonin, beberapa prostaglandin, ion
kalium, dan ion hydrogen. Masing-masing zat tersebut tertimbun
di tempat cedera, hipoksia, atau kematian sel. Nyeri cepat (fast
pain) disalurkan ke korda spinalis oleh serat A delta, nyeri lambat
(slow pain) disalurkan ke korda spinalis oleh serat C lambat
Pengertian Nyeri Persalinan
Data Subyektif
Pada tanggal : 25 –07– 2017
Pukul : 15.00
Alasan kunjungan ini : Ada keluhan
Keluhan – keluhan : Ny. T merasa perutnya mules.
Riwayat menstruasi
Haid pertama : Umur 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : banyak
Dismenorche : tidak
Teratur / tidak teratur : teratur
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : Normal
Keluhan yang dirasakan (-) Rasa lelah
(-) Mual dan muntah yang lama
(-) Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya
Diet / makan
Makan sehari-hari biasa : Nasi + Sayur + Lauk dengan frekuensi 3 x 1 Perubahan makanan yang
dialami (termasuk ngidam, nafsu makan, dll)
Riwayat persalinan
Tempat melahirkan : Bidan
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : spontan, belakang kepala
Perinium : (-) utuh
(-) Robekan tingkat 1
Selama persalinan
Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita Ny A tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik.
Riwayat penyakit keluarga
Keluarga Ny.A tidak memiliki riwayat penyakit menular.
Riwayat sosial
Perkawinan : 1 kali
Kehamilan ini : Direncanakan
Perasaan tentang kehamilan ini : senang menanti kelahiran buah hati
Status perkawinan : kawin
Data Objektif
Status emosional : stabil
Tanda vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Denyut nadi : 80 x menit
BB sebelum hamil : 50 kg
Suhu : 360C
BB: 44 kg
Muka
Oedema : tidak ada
Conjuntiva : merah jambu
Sklera mata : putih
Dada : Simetris
Mamae : ada
Benjolan : tidak ada
Striae : (-)
Putting susu : menonjol
Rumusan Masalah
perencanaan rasional
Jelaskan fisiologis afterpain Untuk menambah pengetahuan
normal pada ibu ibu mengetahui nyeri yang
Berikan motivasi pada ibu untuk dialaminya
berkemih secara teratur Untuk melatih kebiasaan berkemih
Tutupi abdomen ibu dengan Menghindari abdomen terpapar
selimut langsung dengan benda asing
Berikan analgetik sesuai resep Untuk menetukan terapi yang
dokter digunakan
Berikan dorongan untuk Untuk menhilangkan atau
melakukan teknik relaksasi yang mengurangi rasa tidak
dipelajari pada periode prenatal nyaman yang dialami klien
Pelaksanaan keperawatan(DX. I)