Anda di halaman 1dari 43

KEGAWAT DARURATAN OBSTERTI

KELOMPOK 6
1. I Gede wisnanda ari putra (201901052)
2. Trisinta (201901078)
3. Pingki ( 201901069)
4. Yordan sesar (201901082)

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
DEFINISI KEGAWAT DARURATAN OBSTERTI

Kegawatdaruratan obstetri adalah suatu keadaan yang datangnya


tiba-tiba, tidak diharapkan, mengancam jiwa, sehingga perlu
penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah morbiditas
maupun mortalitas. Kegawatdaruratan Obstetri adalah Perdarahan
yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan
meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kehamilan
(abortus, mola hidatidosa, kista vasikuler, kehamilan ekstrauteri/
ektopik) dan perdarahan pada minggu akhir kehamilan dan mendekati
cukup bulan (plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, perdarahan
persalinan per vagina setelah seksio sesarea, retensio plasentae/
plasenta inkomplet), perdarahan pasca persalinan, hematoma, dan
koagulopatiobstetri.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Abortus

adalah pengeluaran hasil konsepsi yang usia kehamilannya kurang


dari 20 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gram. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan adanya amenore, tanda-tanda kehamilan,
perdarahan hebat per vaginam, pengeluaran jaringan plasenta dan
kemungkinan kematian janin. Abortus diklasifikasikan menjadi
1. Spontan / alamiah terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun.
2. Buatan / sengaja aborsi yang dilahkukan secara sengaja
3. Terapeutik / medis aborsi yang di lahkukan atas indikasi medik
karena terdapatnya suatau permasalahan atau komplikasi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
komplikasi

Perdarahan (hemorrhage)
Perforasi
Infeksi dan tetanus
Syok

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Mola Hidatidosa (hamil anggur)

Mola Hidatidosa (hamil anggur) adalah suatu massa atau


pertumbuhan di dalam rahim yang terjadi pada awal kehamilan. Mola
Hidatidosa merupakan kehamilan abnormal, dimana seluruh villi
korialisnya mengalami perubahan hidrofobik. tetapi faktor-faktor yang
mungkin dapat menyebabkan dan mendukung terjadinya mola, antara
lain:
1. Faktor ovum, di mana ovum memang sudah patologik sehingga
mati, tetapi terlambat dikeluarkan
2. Imunoselektif dari trophoblast
3. Keadaan sosioekonomi yang rendah
4. Paritas tinggi
5. Kekurangan protein
6. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Amenorrhoe dan tanda-tanda kehamilan.


2. Perdarahan pervaginam dari bercak sampai perdarahan berat.
Merupakan gejala utama dari mola hidatidosa, sifat perdarahan
bisa intermiten selama berapa minggu sampai beberapa bulan
sehingga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
3. Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
4. Tidak dirasakan tanda-tanda adanya gerakan janin maupun
ballottement.
5. Hiperemesis, pasien dapat mengalami mual dan muntah cukup
berat

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
komplikasi

1. Akan terjadi pendarahan yang sangat hebat sampai terkadi


syok dan akan menjadi sangat fatal kalau tidak segera
ditangani
2. Jika terjadi pendarahan terus menerus pasti akhirnya akan
menyebabkan kekurangan sel darah putih atau anemia
3. Akan terjadi Infeksi Sekunder
4. Perforasi Karena Keganasan dan Tindakan
5. Sekitar 18 – 20 persen orang yang mengidap penyakit ini
berubah dari awal berupa molahodati dosa bisa menjadi
mola destruens atau kariokarsinoma.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Kehamilan etopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar


rongga uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya
implantasi kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di
tuba,jarang terjadi implantasi pada ovarium. faktor-faktor penyebab yang
terjadi pada tuba yang dapat mendukung terjadinya kehamilan ektopik:
1. Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur, sehingga terjadi
perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke
dinding rahim
2. Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya.
Atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan
kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur
3. Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang
menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Nyeri yang terjadi serupa dengan nyeri


melahirkan
2. sering unilateral (abortus tuba) hebat dan akut
(rupture tuba)
3. ada nyeri tekan abdomen yang jelas dan
menyebar.
4. Kavum douglas menonjol dan sensitive
terhadap tekanan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu


pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir. beberapa faktor yang diduga dapat
membuat ibu hamil lebih berisiko menderita kondisi ini, yaitu:
1. Posisi janin tidak normal, misalnya sungsang atau lintang
2. Riwayat keguguran
3. Bentuk rahim yang tidak normal
4. Riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
5. Riwayat operasi pada rahim, seperti kuret, pengangkatan miom,
atau operasi caesar

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Perdarahan tanpa nyeri


2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9. Denyut jantung janin
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
12. Presentasi mungkin abnormal

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
komplikasi

1. kelahiran prematur.
2. Selama persalinan plasenta previa dapat menyebabkan
ruptur atau robekan jalan lahir
3. prolaps tali pusat
4. perdarahan postpartum
5. perdarahan intrapartum
6. serta dapat menyebakan melekatnya plasenta
sehingga harus dikeluarkan secara manual atau
bahkan dilakukan kuretase.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Antonia Uteri

Atonia uteria (relaksasi otot uterus) adalah uterus tidak


berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus
uteri (plasenta telah lahir). Kontraksi uterus merupakan mekanisme
utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia
uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini. Perdarahan
pospartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serabut-serabut
miometrium yang mengelilingi pembuluh darah yang
memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri terjadi
apabila serabut-serabut miometrium tersebut tidak berkontraksi,
kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi kembali setelah
melahirkan. Kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan
pascapersalinan yang dapat membahayakan nyawa ibu.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Penanganan rahim yang sulit kontraksi
setelah melahirkan
1. Pijat uterus atau rahim.
biasanya dokter akan
meletakkan satu tangan di
vagina dan menekannya
melawan rahim sementara
tangan yang lain menekan
rahim melalui perut
2. Obat-obatan uterotonik
seperti oxytocin dan
methylergonovine
3. Transfusi darah

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Uterus tidak berkontraksi dan lembek


2. Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan
pasca persalinan primer)
3. Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada: syok
(tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil,
ekstremitas dingin, gelisah, mual.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
komplikasi

1. Penyebab keadaan ini diawali dengan pembekuan


darah yang berlebihan. Tubuh akan mengaktivasi
antiplasmin untuk menghancurkan produk pembekuan
tersebut hingga jumlah faktor pembekuan berkurang
dan malah terjadi perdarahan yang berlebihan.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Solusio Plasenta

Solusio plasenta adalah lepasnya Sebagian atau seluruh jaringan


plasenta yang berimplantasi normal pada kehamilan diatas 22 minggu
dan sebelum anak lahir. merupakan salah satu penyebab perdarahan
ibu hamil pada trimester ketiga yang terkait dengan kematian ibu dan
janin. beberapa faktor yang diduga mempengaruhi nya, antara lain:
1. Pre-eklampsia
2. Trauma
3. Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior
4. Uterus yang sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban
pecah, kehamilan ganda pada waktu anak pertama lahir.
5. Ketuban pecah sebelum waktunya

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his.


2. Anemi dan syok, beratnya anemi dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar.
3. Uterus keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi uterus
bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang placenta
sehingga uterus teregang (uterus en bois).
4. Palpasi sukar karena rahim keras.
5. Fundus uteri makin lama makin naik
6. Bunyi jantung biasanya tidak ada
7. Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus menerus (karena
isi uterus bertambah
8. Sering ada proteinuri karena disertai preeclampsia

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Komplikasi

Ibu hamil yang menderita solusio plasenta kemungkinan bisa


mengalami:
1. Gangguan pembekuan darah.
2. syok akibat kehilangan darah.
Komplikasi yang dapat dialami bayi akibat solusio plasenta adalah:
1. Kelahiran prematur, sehingga bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah.
2. Asupan nutrisi dan oksigen pada janin terganggu, sehingga
pertumbuhan janin di dalam kandungan juga terhambat.
3. Meninggal dalam kandungan, jika kondisi solusio plasenta yang
dialami tergolong parah.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Retensio Plasenta

adalah Keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 30 menit


setelah bayi lahir. Faktor penyebabnya antara lain:
1. His kurang kuat (penyebab terpenting).Plasenta sudah lepas tetapi
belum keluar karena atonia uteri dan akan menyebabkan
perdarahan yang banyak.
2. Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba),
bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis); dan
ukurannya (plasenta yang sangat kecil).Plasenta yang sukar lepas
karena penyebab ini disebut plasenta adhesiva. Plasenta adhesiva
ialah jika terjadi implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta
sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme perpisahan
fisiologis.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

1. Rasa nyeri pada perut yang terjadi dalam waktu


lama.
2. Keluarnya cairan berbau busuk dari dalam
vagina.
3. Perdarahan hebat setelah keluarnya janin.
4. Kenaikan suhu tubuh.
Ketika retensio plasenta terjadi, langkah utama yang paling
tepat dilakukan adalah mengeluarkan plasenta dari rahim
menggunakan tangan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Komplikasi

• perdarahan postpartum dan endometritis


postpartum.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Ruptur Uteri

• Rupture uteri adalah robekan pada uterus,merupakan salah satu


bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjut dan persalinan yaitu
robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau persalinan pada saat
umur kehamilan lebih dari 28 minggu.dapat meluas keseluruh dinding
uterus dan isi uterus tumpah keseluruh rongga abdomen. Penyebab
kejadian ruptur uteri, yakni:
1. Tindakan obstetric
2. Ketidakseimbangan fetopelvik,
3. Letak lintang yang diabaikan
4. Kelebihan dosis obat bagi nyeri persalinan atau induksi
persalinann
5. Jaringan parut pada uterus
6. Kecelakaan.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

• Gejala klinis berupa pendarahan pervaginam


yang terus-menerus setelah bayi lahir.
Kehilangan banyak darah tersebut menimbulkan
tanda-tanda syok yaitu penderita pucat, tekanan
darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil,
ekstrimitas dingin, dan lain-lain. Penderita tanpa
disadari dapat kehilangan banyak darah
sebelum ia tampak pucat bila pendarahan
tersebut sedikit dalam waktu yang lama.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Komplikasi

1. Perdarahan dalam jumlah banyak


2. Kemungkinan besar bayi meninggal karena
kekurangan oksigen di dalam kandungan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pemeriksaan Penunjang

1. USG
2. CT Scan
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan ultrasonografi
5. Pemeriksaan histologis

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Penatalaksaan

Evakuasi
1. Perbaiki keadaan umum, Airway, Transfusi, laparoskopi dan laparotomi
2. Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap. Bila kanalis sevikalis
belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam kemudian dilakukan kuret
3. Memberikan obat – obatan antibuotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum
penderita.
4. 7 – 10 hari setelah kerokan pertama dilakukan kerokan kedua untuk membersihkan
sisa jaringan
5. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun. Paritas 4
atau lebih dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih
Pengawasan lanjutan
6. Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pill
7. Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2 – 3 tahun, yaitu setiap minggu pada triwulan
pertama, setiap 2 minggu pada triwulan kedua, setiap bulan pada 6 bulan berikutnya.
8. Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan : gejala klinis, keadaan umum dan
perdarahan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ASUHAN KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI
Pengkajian
- Primer Assessment
1. Data Subyektif
Keluhan Utama
2. Data Obyektif
Airway
Breathing
Circulation
Disability

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Sekunder Assessment
1. Eksposure : Pasien tampak pucat
2. Five intervention : Tekanan darah menurun, nadi cepat dan kecil,
suhu meningkat
3. Give Comfort : Nyeri perut yang hebat, kram atau rasa tertekan
pada pelvic
4. Head to toe : Meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
ginekologi,
menanyakan riwayat kehamilan, umur kehamilan, riwayat penggunaan
kontrasepsi, riwayat pemeriksaan kehamilan (ANC), riwayat penyakit
kronis atau akut, riwayat pengobatan serta riwayat alergi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa Keperawatan

1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan


2. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi
vulva lembab
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan
sirkulasi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Defisit Volume Cairan berhubungan
dengan perdarahan
Intervensi Rasional
• Ukur pengeluaran cairan • Jumlah cairan di tentukan oleh
pengeluaran/ perdarahan
• Berikan sejumlah cairan pervaginal.
pengganti • Transfusi mungkin diperlukan
• Kaji status hemodinamika pada perdarahan massif.
• Evaluasi status • Pengeluaran cairan pervaginal
sebagai akibat abortus
hemodinamika
memiliki karekteristik
bervariasi.
• Penilaian dapat dilakukan
secara harian melalui
pemeriksaan fisik
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan
perdarahan, kondisi vulva lembab

Intervensi Rasional
• Kaji kondisi keluaran/dischart • Perubahan yang terjadi pada
yang keluar ; jumlah, warna, dishart dikaji setiap saat dischart
dan bau keluar. Adanya warna yang lebih
gelap disertai bau tidak enak
• Terangkan pada klien mungkin merupakan tanda infeksi
pentingnya perawatan vulva • Infeksi dapat timbul akibat
selama masa perdarahan kurangnya kebersihan genital
• Lakukan perawatan vulva yang lebih luar
• Inkubasi kuman pada area genital
yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis
Intervensi Rasional
• Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien. • Untuk mengetahui jenis dan tingkatan
• Bantu pasien untuk mendapatkan nyeri klien akut atau kronis. Untuk
posisi yang nyaman dan gunakan menghindari interpretasi subjektif.
bantal untuk membebat atau • Untuk menurunkan ketegangan atay
menyokong daerah yang sakit bila spasme otot dan untuk
diperlukan. mendistribusikan kembali tekanan
• Rencanakan aktivitas distraksi pada bagian tubuh
• Pada saat tingkat nyeri klien tidak • Membantu klien memfokuskan pada
terlalu kentara, implementasikan teknik masalah yang tidak berhubungan
mengendalikan nyeri alternatif. dengan nyeri.
• Berikan obat yang dianjurkan untuk • Teknik nonfarmakologis pengurangan
mengurangi nyeri, bergantung pada nyeri akan efektif bila nyeri pasien
gambaran nyeri pasien. berada pada tingkat yang dapat
ditoleransi.
• Untuk menentukan keefektifan obat.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Gangguan Aktivitas berhubungan dengan
kelemahan, penurunan sirkulasi

Intervensi Rasional
• Kaji tingkat kemampuan • Mungkin klien tidak
klien untuk beraktivitas mengalami perubahan
• Bantu klien untuk berarti, tetapi perdarahan
memenuhi kebutuhan masif perlu diwaspadai
aktivitas sehari-hari untuk menccegah kondisi
• Evaluasi perkembangan klien lebih buruk
kemampuan klien • Mengistiratkan klien
melakukan aktivitas secara optimal
• Menilai kondisi umum
klien
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
TERIMAKASIH

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026

Anda mungkin juga menyukai