Herlinda Puspika Dewi ST181027 Iswatun Yuliyantini ST181028 Kartika Sari P ST181029 Kristiyaningsih ST181030 Lilis Utami ST181031 Lina Yulianni ST181032 Luh Iga Kinasih ST181033 Definisi Postmatur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu. Etiologi Belum diketahui secara pasti, namun faktor yang dikemukakan adalah hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Faktor Penyebab 1. Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering. 2. Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan. 3. Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus, merupakan penyebab yang jarang terjadi. 4. Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan predisposisi. 5. Faktor genetik juga dapat memainkan peran. Tanda dan Gejala 1. Gerakan janin jarang 2. Pada bayi Stadium 1 (kehilangan vernix caseosa + kulit keriput), Stadium 2 (Stadium 1 + pewarnaan mekoneum di kulit), Stadium 3 (Stadium 1 + warna kuning di kulit) 3. Berat bayi lebih berat 4. Sutura lebih keras 5. Rambut lebih tebal Patofisiologi Penurunan oksitosin
tidak ada his
Penundaan Persalinan
Penurunan fungsi plasenta Ya Tidak
Gawat Janin Makrosomia
Pemeriksaan Penunjang 1. USG untuk mengetahui usia kehamilan, derajat maturitas plasenta. 2. Kardiotokografi untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin. 3. Amniocentesis pemeriksaan sitologi air ketuban. 4. Amnioskopi melihat kekeruhan air ketuban. 5. Uji Oksitosin untuk menilai reaksi janin terhadap kontraksi uterus. 6. Pemeriksaan kadar estriol dalam urine. 7. Pemeriksaan sitologi vagina. Pengaruh terhadap Ibu dan Bayi 1. Pada ibu partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, perdarahan post partum 2. Pada bayi kematian 3x lebih besar dari persalinan aterm. Penatalaksanaan 1. Monitoring lebih sering setelah usia kehamilan lebih dari 40- 42 minggu 2. tidak ada tanda – tanda insufisiensi plasenta persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat. 3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan cervik, apabila sudah matang, boleh dilakukan induksi persalinan. 4. Persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi, 5. Tindakan operasi section caesarea dapat dipertimbangkan bila pada keadaan onsufisiensi plasenta Komplikasi pada Bayi Postmatur 1. Hipoksia 2. Hipovolemia 3. Asidosis 4. Sindrom gawat nafas 5. Hipoglikemia 6. Hipofungsi adrenal. Pencegahan 1. Pemeriksaan kehamilan teratur minimal 4x selama masa kehamilan 2. perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang . Dx. Ibu Post matur • Ansietas b/d proses kelahiran lama • Nyeri b/d operasi sectio caesarea • Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya keinginan untuk memperoleh informasi. Dx. Bayi Post matur • Kerusakan integritas kulit b/d maserasi INTERVENSI Gunakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien Diagnosa Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Ansietas b/d Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut proses kelahiran Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,tindakan prognosis lama Libatkan keluarga untuk mendampingi klien Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Kelola pemberian obat anti cemas INTERVENSI Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk Diagnosa mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri Nyeri b/d operasi Kurangi faktor presipitasi nyeri sectio caesarea Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali. INTERVENSI Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari penyakit Diagnosa Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan Kurangnya cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan pengetahuan b/d cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, kurangnya dengan cara yang tepat keinginan untuk Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang memperoleh tepat Sediakan bagi keluarga informasi informasi. tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat INTERVENSI Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap Diagnosa bersih dan kering Mobilisasi pasien Monitor kulit akan adanya kemerahan Kerusakan Oleskan lotion atau minyak/baby oil integritas kulit pada derah yang tertekan Monitor aktivitas dan b/d maserasi mobilisasi pasien Monitor status nutrisi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan Observasi luka luka Cegah kontaminasi feses dan urin Lakukan teknik perawatan luka dengan steril Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka Manuaba, Ida B.G. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mitayani. (2009). Asuhan Keparawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medikamed.unhas.ac.id/ Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, ed.3. Jakarta :EGC. Prawirorahardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan, ed.4. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo Sujiyatini. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Nuha Medika Tanto, C. (2014). Kapita Selekta Kedokteran: ed.4 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius. Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Varney’s Midwifery), ed.4, vol.2. Jakarta :EGC
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis