Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan

Maternitas Dengan Distosia


Power & Passage
By:
Melva Manurung,S.Kep.,Ns
DEFENISI

Distosia adalah persalinan yang panjang,


sulit atau abnormal yang timbul akibat
kondisi yang berhubungan dengan faktor
persalinan (Bobak, 2004).
Distosia adalah kesulitan dalam jalannya
persalinan (Mochtar, 1998).
Distosia adalah tidak adanya kemajuan
dari persalinan (FK UI, 1984).
1. Distosia Karena Kelainan
His(Power)
Adalah his yang tidak normal, baik
kekuatan maupun sifatnya, sehingga
menghambat kelancaran persalinan.
Tanda-tanda his normal;
Fundal dominan
Simetris
Makin lama, makin kuat, makin sering
Relaksasi baik
KLASIFIKASI
DAHULU SEKARANG

Inersia Uteri Primer, yaitu Inersia uteri Hipotonik, adalah


terjadi pada permulaan fase laten. kelainan his dengan kekuatan
Sejak awal his tidak adekuat, yang lemah/ tidak adekuat untuk
sehingga sulit untuk memastikan melakukan pembukaan serviks
apakah penderita telah memasuki atau mendorong anak keluar,
keadaan inpartu atau belum. terjadi pada kala pembukaan
Inersia Uteri Sekunder, yaitu serviks, fase laten atau fase aktif
terjadi pada fase aktif kala satu maupun pada kala pengeluaran.
atau kala dua. Permulaan his baik, Inersia Uteri Hipertonik, adalah
selanjutnya terdapat gangguan kelainan his dengan kekuatan
atau kelainan. cukup besar namun tidak ada
koordinasi kontraksi dari bagian
atas, tengah atau bawah uterus
sehingga tidak efesien untuk
membuka serviks.
ETIOLOGI

Primigravida Tua
Faktor Herediter, emosi dan ketakutan
Salah pimpinan persalinan atau
pemberian obat-obatan
Kesalahan letak janin dan disproporsi
sefalopelvik
Kelainan Uterus
Kehamilan postmatur
2. Distosia Karena Kelainan Jalan
Lahir (Passage)

Adalah distosia karena kelainan jalan lahir


yang disebabkan oleh adanya kelainan
pada jaringan keras/ tulang panggul atau
kelainan pada jaringan lunak panggul.
KLASIFIKASI

1. Distosia Pelvis
a. Defenisi
Adalah kelainan bentuk dan ukuran
panggul.
Kelainan tulang panggul dapat berupa;
 Kelainan bentuk panggul, mis; panggul
jenis Rachitis.
 Kelainan ukuran panggul, mis; Android,
Antropoid, Platipeloid.
b. Diagnosis

Anamnesis
Inspeksi
Palpasi
Pelvimetri Klinis
Rontgen Pelvimetri
c. Prognosis

1. Bahaya bagi ibu


 Partus berlangsung lama
 Terjadi ruptur uteri
 Terjadi Fistula
 Infeksi Intrapartum
2. Bahaya bagi janin
 Angka Kematian yang tinggi
 Ketuban pecah dini, infeksi intrapartum
c. Komplikasi

Persalinan berlangsung lama


Edema dan hematoma jalan lahir
Perdarahan intrakranial
Kaput Suksedaneum dan sefalo-
hematoma yang besar
Robekan pada tentorium serebri dan
perdarahan otak
Fraktur pada tulang kepala
2. Distosia Jaringan Lunak
a. Defenisi
Adalah distosia akibat jalan lahir lunak
yang dapat menghalangi lancarnya
persalinan seperti kelainan serviks uteri,
vagina, selaput darah.
b. Klasifikasi
1. Distosia Serviks;
 Serviks kaku (Rigid cervix)
 Serviks gantung (Hanging cervix)
 Serviks Konguler (Conglumeratio)
 Edema Serviks
2. Kelainan pada selaput darah dan vagina
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesa
 Riwayat partus lalu yang berlangsung lama
 Adanya persalinan yang ditolong dengan alat-
alat
 Adanya komplikasi kehamilan
 Adanya komplikasi persalinan sebelumnya
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Khusus
c. Pemeriksaan Penunjang
B. Diagnosa Keperawatan

Adanya kelainan pada his (power) dan jalan lahir


(passage) yang mengakibatkan kesulitan dalam
persalinan, maka dapat ditegakkan diagnosa sebagai
berikut :
1. Resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan
persalinan disfungsional
2. Koping tidak efektif berhubungan dengan persalinan
yang lama, nyeri dan keletihan
3. Ansietas berhubungan dengan tidak adanya kemajuan
dan kebutuhan akan induksi persalinan
4. Nyeri yang berhubungan dengan intensitas kontraksi
uterus
C.IntervensiKeperwatan
DX.1.
Intervensi Keperawatan Rasional

Kaji frekuensi kontraksi Dengan secara dini


uterus mengenal pola disfungsi
Dorong klien mengubah persalinan, komplikasi dapat
posisi dicegah, kegiatan
menstimulasi aktivitas uterus
Memantau kemajuan dilatasi
serviks dan pendataran dan pola persalinan yang
normal
Kaji adanya dehidrasi
Pantau masukan dan
haluaran
Kolaborasi
- berikan oksitosin sesuai
program
DX.2
Intervensi Keperawatan Rasional

1.Anjurkan klien untuk Relaksasi dan penurunan


relaksasi dan mengubah tingkat kecemasan
posisi memfasilitasi koping yang
2. Berikan informasi kepada positif terhadap situasi
klien tersebut
tentang apa yang terjadi Pemberian informasi dan
dukungan dapat meningkatkan
3.Tawarkan tindakan untuk
koping
Mengupayakan
kenyamanan seperti
Masase.
4.Berikan informasi tentang
kenyataan
nyeri
DX.3

Intervensi Keperawatan Rasional

Berikan informasi Tindakan menenangkan


tentang kemajuan dan memberi informasi
persalinan dapat mengurangi rasa
Berikan informasi cemas dan
tentang prosedur meningkatkan
Dorong klien untuk pemahaman. Hal ini bisa
mengungkapkan meningkatkan perasaan
perasaannya klien dalam mengontrol
situasi.
Dengarkan keluhan klien
DX.4

Intervensi Keperawatan Rasional

Anjurkan klien untuk Teknik pernapasan dan


melakukan teknik relaksasi untuk mengupayakan
relaksasi kenyamanan, lingkungan yang
Tinjau kembali teknik tenang dan pemberian obat
pernapasan nyeri bisa mengurangi nyeri,
atau meningkatkan respon
Anjurkan perubahan posisi
koping klien terhadap nyeri
Lakukan tindakan untuk
mengupayakan
kenyamanan
Upayakan lingkungan yang
tenang
Kolaborasi
- berikan obat nyeri sesuai
program

Anda mungkin juga menyukai