Persalinan Adalah adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan dari pendamping sangat diperlukan persalinan yang sehat dan memuaskan Faktor yang mempengaruhi Persalinan Passageway (Jalan Lahir) Bagian ini meliputi tulang panggul dan jaringan lunak leher rahim/ serviks, panggul, vagina, dan introitus (liang vagina) Passenger (Janin, Plasenta, ketuban) Passenger yang dimaksud disini adalah penumpang/ janin. Passenger/ janin dan hubungannya dengan jalan lahir, merupakan faktor utama dalam proses melahirkan. Hubungan antara janin dan jalan lahir termasuk tengkorak janin, sikap janin, sumbu janin, presentasi janin, posisi janin dan ukuran janin. Power (Kontraksi/HIS Ibu) Otot rahim atau myometrium berkontraksi dan memendek (relaksasi) selama kala I persalinan. Psychlogic ibu Jika cemas ibu berlebihan maka dilatasi/ pelebaran serviks akan terhambat sehingga persalinan menjadi lama serta meningkatkan persepsi nyeri. Jika ibu mengalami kecemasan maka akan meningkatkan hormone yang berhubungan dengan stress seperti beta-endorphin, hormone adrenocorticotropic, kortisol dan epineprin. Konsep Dasar Persalinan KALA I Pengertian KALA I Kala I dimulai dengan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur & meningkat (frekuensi & kekuatannya) hingga servix membuka lengkap (10 cm). Kala I adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung 12 jam untuk primigravida dan 8 jam untuk multigravida. Selaput membrane amnion atau selaput janin biasanya pecah selama tahap ini Peningkatan curah jantung ibu Denyut nadi ibu bisa meningkat Penurunan motilitas/ gerakan gastrointestinal, yang menyebabkan peningkatan waktu pengosongan lambung (Mattson & Smith, 2004) Ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus saat serviks membuka dan menipis Fase Laten KALA I Dimulai sejak awal berkontraksi sampai penipisan & pembukaan servix secara bertahap Berlangsung hingga servix membuka < 4 cm Umumnya berlangsung hampir/ hingga 8 jam Fase Aktif KALA I Frekuensi & lama kontraksi uterus meningkat secara bertahap (kontraksi 3 X dalam 10 menit, selama 40 detik/ lebih) Dari pembukaan 4 cm – 7 cm terjadi kecepatan rata- rata 1 cm/ jam (nulipara/ primigravida) atau > 1 cm – 2 cm (multipara) Terjadi penurunan bagian terbawah janin Fase Transisi KALA I Dilatasi servix 8 – 10 cm, terjadi kecepatan rata- rata 1 cm/ jam (nulipara/ primigravida) atau > 1 cm – 2 cm (multipara) Asuhan Keperawatan Persalinan KALA I Pengkajian KALA I Tanda vital ibu DJJ dan kontraksi uterus Perubahan serviks Posisi Janin dan penurunan kepala di panggul Respon ibu untuk bersalin dan menghadapi nyeri Diagnose Keperawatan KALA I Nyeri berhubungan dengan proses persa Takut berhubungan dengan persalinan, ancaman bahaya untuk diri sendiri atau ja Kekurangan pengetahuan tentang proses persalinan Resiko perfusi ibu/ janin tidak efektif berhubungan dengan perfusi dalam persalinan Risiko infeksi yang berhubungan dengan periksa dalam (PD) vagina setelah pecah ketuba Tindakan Keperawatan KALA I Penuhi kebutuhan ibu dengan lingkungan yang tenang dan dukung psikologis (untuk mengurangi kecemasan atau depresi) Anjurkan untuk ambulasi & mengosongkan kandung kemih Anjurkan adanya pendamping persalinan Lakukan pemeriksaan darah & urin jika diperlukan Konsep Dasar Persalinan KALA II Pengertian KALA II Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan servix sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi Intervensi Medis KALA II Persiapkan untuk persalinan Persiapkan episiotomy jika diperlukan Bantu ibu untuk melahirkan bayinya Tanda pasti kala II (melalui Vaginal Touche/ pemeriksaan dalam): Pembukaan servix telah lengkap Terlihat bagian kepala bayi melalui introitus vagina Adaptasi Fisiologis KALA II Tekanan intratorakal meningkat selama kala II akibat dorongan janin Tahanan perifer meningkat selama kontraksi, Tekanan Darah meningkat & nadi menurun Cardiac Output meningkat selama persalinan Diaforesis & hiperventilasi selama persalinan meningkatkan kehilangan cairan Perubahan perilaku klien karena kontraksi & terdorongnya janin Klien mungkin merasa tenaganya habis Asuhan Keperawatan Persalinan KALA II Intervensi Keperawatan KALA II Ajarkan klien teknik mengedan Observasi perdarahan perineum Siapkan tempat & alat u/ bersalin Bantu klien u/ memilih posisi bersalin Siapkan persalinan termasuk peralatan emergency Bersihkan perineum Konsep Dasar Persalinan KALA III Pengertian KALA III Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi & berakhir dengan lahirnya plasenta & selaput ketuban. Pemisahan plasenta biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah melahirkan Tanda Lepasnya Plasenta KALA III Perubahan bentuk & Tinggi fundus uterus Tali pusat memanjang Semburan darah mendadak & singkat Adaptasi Psikologis KALA III Klien mungkin fokus terhadap kondisi bayi Klien mungkin merasa tidak nyaman karena kontraksi uterus sebelum pengeluaran plasenta Asuhan Keperawatan Persalinan KALA III Manajemen Aktif KALA III Pemberian suntikan oksitosin 10 unit yang diberikan IntraMuskuler dalam 1 menit setelah bayi lahir Melakukan penegangan tali pusat terkendali Masase fundus uteri Intervensi Medis KALA III Pada persalinan, neonatus ditempatkan pada dada dan perut ibu, dengan kontak kulit bayi ke kulit ibu Tunggu kelahiran plasenta Periksa plasenta setelah melahirkan Intervensi Keperawatan KALA III Menilai tanda-tanda vital ibu setiap 15 menit Bantu kelahiran plasenta Berikan oksitosin untuk meminimalkan perdarahan terus Kenalkan bayi pada klien & lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) jika bayi stabil Konsep Dasar Persalinan KALA IV Pengertian KALA IV Persalinan : kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta & berakhir 2 jam setelahnya Adaptasi Psikologis “ Klien berfokus pada bayi Klien mulai memiliki peran sebagai ibu Aktivitas primer yaitu mempromosikan bonding ibu & bayi Adaptasi Psikologis Asuhan Keperawatan Persalinan KALA IV Intervensi Medis KALA IV Perbaikan episiotomi atau laserasi Periksa plasenta Menilai fundus dengan menilai kerasnya fundus Berikan oksitosin, Methergine (obat anti perdarahan) Intervensi Keperawatan KALA IV Kaji lokhea (warna, jumlah, bau) fundus (posisi & konsistensi) Inspeksi perineum & luka episiotomi jika ada Kaji adanya distensi kandung kemih & anjurkan ibu untuk berkemih secara teratur Monitor Tanda Tanda Vital Kaji neonatus termasuk Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration (APGAR) skor & pastikan neonatus beradaptasi dengan lingkungan extrauterin Fasilitasi bonding/ ikatan batin ibu & bayi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis