Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.


Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran
dari dalam rahim melalui jalan lahir.

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika proses nya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu ) tanpa adanya penyulit. Persalinan dimulai
(inpartu) sejak uterus berkontraksi daan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir denga lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (JNPK-
KR, 2007).

Meniurut Kepmenkes 900/MenKes/SK?XI/VII/2002 tentang Registrasi dan


Praktik Bidan, kompetensi bidan dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran
adalah sebagai berikut.

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan


setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.

B. Tujuan Asuhan persalinan

Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai


pertolongan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan
sayang bayi. (saepudin, 2007:100)

Tujuan dari asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan


hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui
berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERMULAAN PERSALINAN
1. Tanda persalinan sudah dekat

Sebelum terjadinya persalinan, beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki


kala pendahuluan (preparatory stage of labor), dengan tanda-tanda sebaagai
berikut.

a. Terjadi lightening.
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uterus
karena kepala bayi sudah masuk kedalam panggul.

Penyebab dari proses ini adalah sebagai berikut.

 Kontraksi Braxton Hicks


 Ketegangan dinding perut
 Ketegangan ligamentum rotundum
 Gaaya berat janin, kepala kearah bawah uterus.

Mulai menurunnya bagian bawah bayi kepelvis terjadi sekitar 2 minggu


menjelang persalinan. Bila bagian terbawah janin bayi telah turun, maka ibu
merasa tidak nyaman ; selain nafas pendek pada trimester 3, ketidak nyamanan
disebabkan karena adanya tekanan bagian terbawah pada struktur daerah pelvis,
secara spesifik akan mengalami hal berikut.

 Kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan ekspansi


berkurang, sehingga frekuensi berkemih meningkat.
 Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang melewati
foramen obturator yang menuju kaki, sering menyebabkan terjadi kram pada kaki.
 Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena menyebabkan terjadinya udema
karena bagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali dari bagian
bawah tubuh.

2
Gambaran lightening pada primigravida menunjukan hubungan normal antara
ketiga –p yaitu : power (his), pasage (jalan lahir), dan passenger (bayi dan
plasenta). Pada multipara gambarannya tidak sejelas pada primigravida, karena
masuknya kepala janin kedalam panggul terjadi bersamaan dengan proses
persalinan.

2. Terjadinya his atau permulaan

Pada saaat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks Yang kadang
dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien
mengeluh adanya rasa sakit dipinggang dan terasa sangat menggangu, terutama
pada pasiendengan ambang rasa sakit yang rendah. Adanya perubahan kadar
hormon estrogen dan progesteron menyebabkan oksitosin semakin meningkat dan
dapat menjalankan fungsinya dengan efektif untuk menimbulkan kontraksi atau his
permulaan. His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri
sebagai berikut.

 Rasa nyeri ringan dibagian bawah.


 Datang tidak teratur
 Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan
 Durasi pendek
 Tidak bertambah bila beraktivitas.
 Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
 Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.

Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya mulai bertambah,


kadang bercampur darah (bloody show). Dengan mendekatnya persalinan, maka
serviks menjadi matang dan lembut, serta terjadi obliterasi serviks dan
kemungkinan sedikit dilatasi.

Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan


perubahan pada serviks (membuka dan menipis), berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap. Pada ibu yang belum inpartu, kontraki uterus tidak mengakibatkan
perubahan pada serviks.

3
B. TANDA MASUK DALAM PERSALINAN
1. Terjadinya HIS persalinan

Karakter dari his persalinan.

 Pinggang terasa sakit menjalar kedepan


 Sifat his teratur, intterval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
 Terjadi perubahan pada serviks.
 Jika pasien menambah aktivitasnya, misalnya dengan berjalan, maka kekuatannya
bertambah.

2. Pengeluaran lendir dan darah (penanda persalinan)

Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan.

 Pendataran dan pembukaan.


 Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
terlepas.
 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

3. Pengeluaran cairan

Sebagian pasien mebgeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput ketuban. Jika
ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat berlangsung dalam 24
jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya diakhiri dengan
tindakan tertentu, misalnya ekstansi vakum, atau sectio casera.

C. TANDA GEJALA INPARTU

1. Timbul rasa oleh adanya his yanng datang lebih kuat, sering, dan teratur.

2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan
kecil pada serviks . sumbatan mukus yang berasal dari sekresi servikal dari

4
profilerasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan, berperan sebagai barier
protektif dan menutup servikal selama kehamilan. Bloody show adalah
pengeluaran dari mukus.

3. Kadang- kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membran yang


normal terjadi pada kala I perssalinan hal ini terjadi pada 12% wanita, dan lebih
dari 80% wanita akan memulai persalinan secara spontan dalm 24 jam.

4. Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada berikut ini.
Adalah perbedaan penipisan dan dilatasi servik antara nulipara dan multipara.

a. Nulipara.

Biasanya sebelum persalinan, servik menipis sekitar 50-60% dan pembukaan


sampai 1cm, dan dengan dimulainya persalinan, biaanya bu nulipara mengalami
penipisan servik 50-100%, kemudian mulai terjadi pembukaan.

b. Multipara

Pada multipara sering kali servik tidak menipis pada awal persalinan, tetapi hanya
membuka 1-2cm. Biasya pada multipara servik akan membuka, kemudian
diteruskan dengan penipisan.

5. kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada servik (frekuensi minimal 2 kali


dalam 1 menit)

D. TANDA – TANDA BAHAYA PERSALINAN

Ada beberapa tanda-tanda bahaya ibu bersalin yang akan mengancam jiwanya
diantara : syok pada saat persalinan, perdarahan pada saat persalinan, nyeri kepala,
gangguan penglihatan, kejang atau koma, tekanan darah tinggi, persalinan yang
lama, gawat janin dalam persalinan, demam dalam persalinan, nyeri perut hebat,
sukar nafas.

Pada saat memberikan asuhan bagi ibu bersalin, penolong harus selalu waspada
terhadap kemungkinan timbulnya masalah atau penyulit. Menunda asuhan kegawat
daruratan akan meningkatkan resiko kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru

5
lahir. Langkah atau tindakan yang akan dipilih sebaiknya dapat memberikan
manfaat dan memastikan bahwa proses persalinan akan berlangsung aman dan
lancar sehingga akan berdampak baik terhadap keselamatan ibu dan bayi yang akan
dilahirkan (JNPK-KR, 2007).

E. SIFAT HIS PERSALINAN


 Pinggang terassa sakit yang menjalar kedepan.
 Teratur, interpal makin pendek dan kekuatannya makin besar
 Mempunyai pengaruh terhadap pembukaan servik
 Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah.

F. PROSEDUR PERSALINAN NORMAL


1. Melihat tanda dan gejala kala dua
Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran,ibu merasa tekanan yang semakin
meningkat pada rektum dan vagina,perenium tampak menonjol,vulva dan spinter
anal membuka.
2. Lima benang merah dalam asuhan persalinan normal
a. .Membuat keputusan klinik antara lain pengumpulan data subyek dan
objektif,diagnosis kerja, penatalaksanaan klinik,evaluasi hasil implementasi
tatalaksana.

b. Asuhan sayang ibu dan bayi antara lain,persalinan merupakan peristiwa alami
sebagian besar persalinan umumnya akan berlangsung normal,menolong
mempasilitasi prosess persalinan,tidak asing,bersahabat,rasa saling percaya,tahu
dan siap membantu kbutuhan klaen,memberi dukungan meril,dan kerja sama
semua pihak( penolong klaendan keluarga ).

c. Mencegah infeksi antara laen,kewaspadaan standart,mencegah terjadinya dan


tranmisi penyakit,proses pncegahan infeksi instrumen dan aplikasinya dalam
pelayanan,barier protektif budaya bersih dan lingkungan yang aman.

6
d. Rekam medik ( dokumentasi ) antara lain, kelengkapan status
klaen,anamnesis,prosedur dan hasil pemeriksaaan pisik,laboraturium,dan uji atau
penapisan tambahan lainnya,fatograf sebagai instrumen membuat keputusan dan
dokumentasi klaen,kesesuaian kelaikan kondisi klaen dan prosedur klinik
terpilih,upaya dan tatalaksana rujukan yang diperlukan.

e. Sistem rujukan efektif yaitu,alasan keperluan rujukan,jenis rujukan ( darurat atau


optimal ).Tatalaksaan rujukan,upaya yang dilakukan selama merujuk,jaringan
pelayanan dan pendidikan,menggunakan sistem umum atau sistem internal rujukan
kesehatan.

G. NYERI PADA PERSALINAN


Sebelum persalinan sebagai perjalanan yang berlanjut (Halldorsdottir dan
karlsdottir, 1996), saat wanita menganggap persalinan sebagai komponen utama,
yang terdiri dari nyeri dan kerja keras.

1. Asal nyeri persalinan

a. Nyeri pada persalinan tanpa komplikasi


Nyeri pada persalinan biasanya dikaitkan dengan regangan, tekanan, dan
robekan struktur-struktur lokal. Walaupun karakteristik yang berbeda dikaitkan
dengan nyeri pada kala persalinan yang berbeda (moore, 1997), tidak jelas apakah
karakteristik ini ditentukan oleh pengkajian nyeri, oleh status emosional wanita
atau oleh intervensi perawat.

b. Nyeri pada persalinan dengan komplikasi


 Persalinan OP
 Ruptur uteri
 Inversio uteri

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dasar dari asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi baru lahir serta upaya pencegahan komplikasi
terutama perdarahan pascapersalinan, hipotermi dan asfiksia bayi baru lahir (IBI
2003) .

Sebelum terjadinya persalinan, didahului dengan tanda-tanda sebagai berikut :


kekuatan his makin sering terjadi dan teraturdengan jarak dan kontraksi yang
semakin pendek. Dapat terjadi pengeluaran pervaginam yaitu pengeluaran lendir
atau pengeluaran lendir bercampur darah. Dapat juga disetai ketuban pecah. Pada
pemeriksaan dalam terdapat perubahan serviks yaitu : pelunakan serviks,
pendataran serviks dan terjadinya pembukaan serviks. (Manuaba. 1998).

B. Kritik dan Saran


Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
dan kesempurnaan tugas kami atas kritik dan sarannya kami sampaikan
terimakasih.

8
9

Anda mungkin juga menyukai