Perineum menonjol(Perjol)
Keadaan dehidrasi
Perubahan sikap/perilaku
3. Pemantauan janin :
a. Saat bayi belum lahir :
- Menentukan bagian terendah janin
- Periksa DJJ setelah setiap kontraksi tiap 30 menit
- Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat
menumbung
b. Saat bayi lahir :
Segera setelah lahir, letakkan bayi di atas kain bersih
dan kering yg disiapkan di atas perut ibu.
Batasan lama kala II
1 jam untuk primigravida
15 menit untuk multigravida
Kala 2 yang berlangsung lebih dari 2 jam pada
primigravida atau 1 jam pada multipara dianggap
sudah abnormal
MENOLONG PERSALINAN
SESUAI APN
POSISI MENERAN
Manfaat posisi meneran …..
Memberikan banyak manfaat
Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek
Laserasi perineum lebih sedikit
Lebih membantu meneran
Nilai apgar lebih baik
1. Posisi setengah duduk
Keuntungan :
Memberikan rasa nyaman
bagi ibu
Memberikan kemudahan
untuk beristirahat diantara
kontraksi
Membantu penurunan
janin dengan bantuan
gaya gravitasi sehingga
mempercepat kelahiran
2. Posisi merangkak
Keuntungan :
Mengurangi rasa nyeri
pada punggung saat
persalinan
Membantu bayi
melakukan rotasi
Peregangan perineum
lebih sedikit
. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan :
Membantu penurunan
kepala bayi
Memperbesar dorongan
untuk meneran
Mengurangi rasa nyeri
4. Posisi berbaring miring ke kiri
Keuntungan :
Memberi rasa santai pada
ibu yang letih
Memberi oksigen yang
baik pada janin karena
mengurangi penekanan
pada vena cava inferior
Membantu mencegah
terjadi laserasi perineum
POSISI YANG TIDAK DIANJURKAN
Posisi terlentang (supine)
Posisi ini dapat memperlama waktu persalinan. Besar kemungkinan terjadi
laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan
punggung.
Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta,
vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga
menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu
dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress.
Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
Buang air kecil terganggu.
Mobilisasi ibu kurang bebas.
Ibu kurang semangat.
Rasa nyeri yang bertambah
Cara meneran yang baik
Meneran hanya diperbolehkan sewaktu ada his
dan pembukaan sudah lengkap.
Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan
dorongan alamiahnya selama kontraksi.
Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada
saat meneran.
Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan
beristirahat diantara kontraksi.
Jika ibu berbaring miring atau setengah
duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah
untuk meneran jika ia menarik lutut kearah
dada dan menempelkan dagu ke dada.
Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong
saat meneran.
Jangan melakukan dorongan pada fundus
untuk membantu kelahiran bayi.
AMNIOTOMI
Adalah tindakan utk membuka selaput
ketuban (amnion) dgn membuat robekan
kecil yg kemudian akan melebar secara
spontan akibat gaya berat cairan dan
adanya tekanan di dlm rongga amnion.
Dilakukan pd saat pembukaan lengkap dan
di antara kontraksi
INDIKASI:
Pembukaan lengkap
Solusio placenta
Penolong akan memasang electrode pemantau
janin internal
BAHAYA POTENSIAL AMNIOTOMI
Prolaps tali pusat (jika ketuban pecah
dengan kondisi kepala janin belum engage,
janin memiliki presentasi majemuk atau
bayi kecil).
Infeksi intrauterus (jika ketuban pecah
sebelum persalinan dimulai dan pecahnya
ketuban berlangsung lama).
KEUNTUNGAN AMNIOTOMI:
Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya
mekonium
Punctum maksimum DJJ akan lebih jelas
Mempermudah perekaman pd saat memantau janin
Mempercepat pembukaan serviks
KERUGIAN AMNIOTOMI:
Terjadi kompresi tali pusat
Dapat menimbulkan trauma kepala janin