Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN PERSALINAN KALA II

RISWANTI, S.ST., M.Keb


KONTRAK PERKULIAHAN
 Kehadiran15%
 Uas 15%
 Tugas 20%
 Praktikum 35%
 Sikap 15%
Pengertian kala II persalinan
 Adalah suatu proses pengeluaran buah kehamilan
sebagai hasil pengenalan proses dan
penatalaksanaan kala pembukaan

 Batasan kala II di mulai ketika pembukaan


serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan
kelahiran bayi. Kala II juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi .
ASUHAN SAYANG IBU
 Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip
saling menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar
asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama
persalinan dan kelahiran bayi
TINDAKAN ASUHAN SAYANG IBU
PADA KALA II
 Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan
ada perasaan dekat dengan bidan
 Memberikan dukungan emosional
 Membantu pengaturan posisi
 Memberikan cairan dan nutrisi
 Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
 Pencegahan infeksi
 Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari
ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan
ASUHAN PADA KALA II
1. Pemantauan ibu dan janin
a. Kontraksi
 Palpasi kontraksi uterus (kontrol tiap 10 menit)

 Frekuensi setiap 30 menit selama fase aktif.

 Lamanya kontraksi yang terjadi dalam 10 menit observasi.

 Kekuatan kontraksi dalam detik

b. Tanda-tanda gejala kala II persalinan:


 Ibu merasa ingin meneran (Doran)

 Adanya tekanan pada spincter anus(Teknus)

 Perineum menonjol(Perjol)

 Vulva vagina membuka(Vulka)

 Pengeluaran lendir bercampur darah


Doran, Teknus, Perjol, Vulka
c. Keadaan umum
 Kesadaran

 Tekanan darah dan temperatur : setiap 4 jam

 Nadi : setiap ½ jam

 Volume urin, protein,dan aseton.

 Respon keseluruhan pada kala II :

 Keadaan dehidrasi

 Perubahan sikap/perilaku

 Tingkat tenaga (yang dimiliki)


2. Kemajuan persalinan /tanda pasti persalinan :
 Pembukaan serviks

 Penurunan kepala janin

3. Pemantauan janin :
a. Saat bayi belum lahir :
- Menentukan bagian terendah janin
- Periksa DJJ setelah setiap kontraksi tiap 30 menit
- Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat
menumbung
b. Saat bayi lahir :
Segera setelah lahir, letakkan bayi di atas kain bersih
dan kering yg disiapkan di atas perut ibu.
Batasan lama kala II
1 jam untuk primigravida
 15 menit untuk multigravida
 Kala 2 yang berlangsung lebih dari 2 jam pada
primigravida atau 1 jam pada multipara dianggap
sudah abnormal
MENOLONG PERSALINAN
SESUAI APN
POSISI MENERAN
Manfaat posisi meneran …..
 Memberikan banyak manfaat
 Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
 Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek
 Laserasi perineum lebih sedikit
 Lebih membantu meneran
 Nilai apgar lebih baik
1. Posisi setengah duduk
Keuntungan :
 Memberikan rasa nyaman
bagi ibu
 Memberikan kemudahan
untuk beristirahat diantara
kontraksi
 Membantu penurunan
janin dengan bantuan
gaya gravitasi sehingga
mempercepat kelahiran
2. Posisi merangkak
Keuntungan :
 Mengurangi rasa nyeri
pada punggung saat
persalinan
 Membantu bayi
melakukan rotasi
 Peregangan perineum
lebih sedikit
. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan :
 Membantu penurunan
kepala bayi
 Memperbesar dorongan
untuk meneran
 Mengurangi rasa nyeri
4. Posisi berbaring miring ke kiri
Keuntungan :
 Memberi rasa santai pada
ibu yang letih
 Memberi oksigen yang
baik pada janin karena
mengurangi penekanan
pada vena cava inferior
 Membantu mencegah
terjadi laserasi perineum
POSISI YANG TIDAK DIANJURKAN
Posisi terlentang (supine)
 Posisi ini dapat memperlama waktu persalinan. Besar kemungkinan terjadi
laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan
punggung.
 Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta,
vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga
menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu
dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress.
 Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
 Buang air kecil terganggu.
 Mobilisasi ibu kurang bebas.
 Ibu kurang semangat.
 Rasa nyeri yang bertambah
Cara meneran yang baik
Meneran hanya diperbolehkan sewaktu ada his
dan pembukaan sudah lengkap.
Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan
dorongan alamiahnya selama kontraksi.
Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada
saat meneran.
 Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan
beristirahat diantara kontraksi.
Jika ibu berbaring miring atau setengah
duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah
untuk meneran jika ia menarik lutut kearah
dada dan menempelkan dagu ke dada.
Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong
saat meneran.
Jangan melakukan dorongan pada fundus
untuk membantu kelahiran bayi.
AMNIOTOMI
 Adalah tindakan utk membuka selaput
ketuban (amnion) dgn membuat robekan
kecil yg kemudian akan melebar secara
spontan akibat gaya berat cairan dan
adanya tekanan di dlm rongga amnion.
 Dilakukan pd saat pembukaan lengkap dan
di antara kontraksi
INDIKASI:
 Pembukaan lengkap
 Solusio placenta
 Penolong akan memasang electrode pemantau
janin internal
BAHAYA POTENSIAL AMNIOTOMI
 Prolaps tali pusat (jika ketuban pecah
dengan kondisi kepala janin belum engage,
janin memiliki presentasi majemuk atau
bayi kecil).
 Infeksi intrauterus (jika ketuban pecah
sebelum persalinan dimulai dan pecahnya
ketuban berlangsung lama).
KEUNTUNGAN AMNIOTOMI:
 Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya
mekonium
 Punctum maksimum DJJ akan lebih jelas
 Mempermudah perekaman pd saat memantau janin
 Mempercepat pembukaan serviks
KERUGIAN AMNIOTOMI:
 Terjadi kompresi tali pusat
 Dapat menimbulkan trauma kepala janin

Caput succedaneum Cephal hematoma


CARA MELAKUKAN AMNIOTOMI
EPISIOTOMI
 Episiotomi adalah insisi pada perineum yang
dilakukan sebelum kelahiran bayi.
 Suatu tindakan operatif berupa sayatan pada
perineum meliputi selaput lendir vagina, cincin
selaput dara, jaringan pd septum rektovaginal,
otot perineum dan kulit depan perineum.
INDIKASI :
 Gawat janin
 Persalinan pervaginam dgn penyulit (distosia
bahu, presentasi muka)
 Adanya jaringan parut pada perineum
 Perineum kaku dan pendek
 Adanya ruptur yg membakat pada perineum
 Prematuritas  utk mengurangi tekanan pd kepala
KONTRA INDIKASI :
Bila persalinan tidak pervaginam
 Bila terdapat kondisi untuk tjd perdarahan yg
banyak sepertipenyakit kelainan darah.
KERUGIAN :
 Episiotomi merupakan mutilasi apabila dilakukan tanpa alasan
yg sangat jelas
 Jaringan parut yg terjadi dapat menyebabkan dispareunia
apabila jahitanya terlalu erat
 Apabila jahitan tidak cukup erat vagina akan menjadi
kendur
 Adanya jaringan parut akan menyebabkan episiotomi ulang
 Terjadi infeksi
 Hematoma
 Perdarahan
WAKTU YANG TEPAT UNTUK
MELAKUKAN EPISIOTOMI:
 Pada waktu puncak his dan pada saat pasien
meneran.
 Perineum sudah tipis
 Lingkar kepala pada perineum sekitar 5cm
JENIS EPISIOTOMI:
CARA MELAKUKAN EPISIOTOMI
TUGAS
 Pelajarialat dan instrument APN
 Fungsi Dari alat Tersebut

Anda mungkin juga menyukai