2009 BATASAN PERSALINAN KALA II DIMULAI SAAT PEMBUKAAN SERVIKS LENGKAP DAN BERAKHIR DENGAN LAHIRNYA SELURUH TUBUH JANIN.
Tanda gejala kala II
•Ibu ingin meneran (dorongan meneran/doran)
•Perineum menonjol (perjol)
•Vulva membuka (vulka)
•Tekanan anus (teknus)
•Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
•Kepala telah turun di dasar panggul
Diagnosis Pasti Pembukaan lengkap Kepala bayi terlihat pada introitus vagina
Fase kala II (Aderhold dan robert)
Fase I : fase tenang, mulai dari pembukaan lengkap samapi timbul keinginan untuk meneran Fase II : fase peneranan, mulai dari timbulnya
kekuatan untuk meneran samapi kepala crowning
(lahirnya kepala) Fase III : fase perineal, mulai sejak crowning
kepala janin sampai lahirnya seluruh badan bayi
Kontraksi Sangat kuat dengan durasi 60-70 detik, 2-3 menit sekali Sangat sakit dan akan berkurang bila meneran Kontraksi mendorong kepala ke ruang panggul yang menimbulkan tekanan pada otot dasar panggul sehingga timbul reflak dorongan meneran Persiapan Persalinan 1. Persiapan ibu dan keluarga • Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi • Perawatan sayang ibu • Pengosongan kandung kemih/2 jam • Pemberian dorongan psikologis 2. Persiapan penolong persalinan • Perlengkapan pakaian • Mencuci tangan (sekitar 15 detik) 3. Persiapan peralatan • Ruangan* Peralatan persalinan • Penerangan * Bahan • Tempat tidur Amniotomi Indikasi amniotomi Jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka sepenuhnya Keuntungan amniotomi • Memungkinkan pengamatan atas cairan amniotik terutama ada atau tidaknya mekonium • Dimana pemantauan DJJ secara terus menerus diindikasikan, mk elektroda dapat diletakkaan langsung ke atas kulit kepala janin • Kateter perekam bs ditempatkan di dlm uterus dan dapat mengukur tekanan intrauterin secara langsung dan akurat • Bukti2 yang ditemukan akhir2 ini menunjukkan bahwa amniotomi dan stimulasi slauran genital bawah menyebabkan peningkatan dalam prostaglandin, dan hal ini selanjutnya menyempurnakan kontraksi uterus Penatalaksanaan kala II • setelah pembukaan lengkap, pmpin untk meneran pabila timbul dorongan spontan untuk melakukan hal itu • beristirahat diantara kontraksi • berikan posisi yang nyaman bagi ibu • pantau kondisi janin • bila ingin meneran, tapi pembukaan belum lengkap, anjurkan bernafas cepat atau biasa, atur posisi agar nyaman • bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran, anjurkan untuk mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran • bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin menran setelh 60 menit dari sejak pembuakaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak (beri asupan yang cukup) • bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi, rujuk ibu ke fasilitas rujukan Faktor yang menyebabkan pembukaan serviks Otot2 serviks menarik pada pinggir ostium Waktu kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks Waktu kontraksi, bagian dari selaput yang terdapat diatas kanalis servikalis ialah yang disebut ketuban. Asuhan Sayang Ibu Membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan yang menghargai kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan kepercayaan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, secara emosional sifatnya mendukung. asuhan sayang ibu melindungi hak-hak ibu untuk mendapatkan privasi dan menggunakan sentuhan bila diperlukan Menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan bahwa intervensi yang tidak perlu dan pengobatan untuk proses alamiah harus dihindarkan. Berpusat pada ibu dan bukan pada petugas kesehatan dan selalu melihat dahulu ke cara pengobatan yang sederhana dan non intervensi sebelum berpaling ke teknologi Menjamin bahwa ibu dan keluarganya diberitahu tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang bisa diharapkan POSISI MENERAN Posisi terlentang bisa menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya akan menekan aorta, vena kava inferior serta pembuluh2 lain dari sistem vena tersebut. hipotensi ini bisa menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa mengarah ke anoreksia janin Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada syaraf di kaki dan di punggung dan akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah punggung pada masa postpartum(nifas) Posisi berjongkok, menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi serta dapat melebarkan rongga panggul Posisi duduk, memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi, serta memberi kesempatan bagi ibu untuk istirahat diantara kontraksi Posisi berlutut, dapat mengurangi rasa sakit serta membantu bayio dalam mengadakan rotasi posisi yang diharapkan (ubun-ubun kecil depan) dan juga untuk mengurangi keluhan haemoroid Posisi berjalan, berdiri dan bersandar. efektif dalam membantu stimulasi kontraksi uterus serta dapat memanfaatkan gaya Asuhan Dukungan
Pemberian rasa aman, dukungan dan keyakinan
kepada ibu bahwa ibu mampu bersalin Membantu pernafasan Membantu teknik meneran Ikut sertakan serta menghormati keluarga yang menemani Berikan tindakan yang menyenangkan Penuhi kebutuhan hidrasi Penerapan Pencegahan Infeksi (PI) Pastikan kandung kemih kosong TERIMAH KASIH