Anda di halaman 1dari 22

MATERI KEBIDANAN

PPPK
Bidanti Aprillia Putri, Amd. Keb
BAB I : asuhan kebidanan berkesinambungan kehamilan,
persalinan, nifas fisiologis.
BAB II : Asuhan Bayi baru lahir, neonatus dan balita
BAB III : pendidikan konselinh kespro, pra nikah, dan KB
BAB IV : analisa dan penatalaksanaan asuhan patologis
dalam kebidanan
BAB V : program pemerintah, puskesmas, RS
KEHAMILAN-PERSALINAN-NIFAS
FISIOLOGIS
KEHAMILAN
Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3

Trimester Pertama (0-13 minggu) Trimester Ketiga (27-40 minggu)


Trimester kedua (14-26 minggu)

Periode ini merupakan trimester terpenting untuk banyak gejala tidak nyaman yang dialami pada periode kehamilan terakhir, pada periode ini ibu
perkembangan janin Sebagian besar kasus trimester pertama yang hilang, Pada trimester ini sudah berharap-harap cemas akan kelahiran buah
keguguran dan cacat lahir terjadi pada trimester juga sudah mulai terasa ada pergerakan janin. hati yang sangat dinanti nantikan.
ini. Dalam trimester ini, struktur tubuh dan sistem
organ janin berkembang.

dimulai dari otak, sumsum tulang belakang, dan hampir seluruh organ janin diharapkan sudah Di akhir usia kehamilan 37 minggu, umumnya
organ-organ vital lain, termasuk jantung yang berkembang sempurna. Janin juga mulai dapat semua organ tubuh janin sudah bisa berfungsi
mulai berdetak. mendengar dan menelan makanan sehat ibu hamil dengan baik secara mandiri.
Selain itu, secara umum, semua pembentukkan yang masuk ke perut. Minggu-minggu terakhir mendekati persalinan,
organ selesai di usia kehamilan 8 minggu. Selain itu, sudah mulai tumbuh rambut-rambut posisi kepala janin idealnya harus sudah turun
kecil di tubuh janin yang biasa disebut lanugo. menghadap ke bawah.
• Badan cepat lelah • Perbanyak Istirahat
• Suasana hati berubah • Memberi kenyamanan secara psikologis
• Mual dan muntah (morning sickness) • Makan sedikit tapi sering dan menghindari yang memicu mual
• Payudara nyeri dan bengkak • Memantau jika tidak ada tanda bahaya kehamilan tidak ada masalah
• Berat badan mulai bertambah
• Sakit kepala
• Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu maupun bau tertentu

• Perut mulai membesar karena rahim berkembang. • Menjaga posisi tubuh


• Mulai merasakan gerakan janin di dalam perut • Menghibdari perubahan posisi dari jongkok ke berdiri secara tiba-tiba
• Mudah pusing karena tekanan darah rendah. • Anjurkan ibu untuk mengikuti senam hamil
• Nafsu makan mulai meningkat • Hindari aktivitas berat seperti naik turun tangga
• Badan terasa pegal-pegal • Perubahan hormon dan bentuk tubuh
• Ada beberapa bagian kulit yang menggelap misanya di puting
• Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong
• Badan terasa gatal-gatal
• Pergelangan kaki atau tangan bengkak
• Rasa Mual berkurang

• Sulit menemukan posisi tidur yang nyaman karena perut ibu yang sudah membesar • Posisi kaki harus lebih tinggi di banding kepala
• Mengalami kontraksi palsu • Posisi nyaman saat tidur miring kiri di bantu dengan bantal yang menyokong
• Gerakan janin dalam perut yang semakin kencang dan banyak punggung dengan kepala posisi lebih tinggi
• Jadi lebih sering buang air kecil • Kurangi banyak minum air putih saat malam dan teh saat sore atau malam
• Merasa mulas • Memantau pergerakan janin. Sehari >10 kali
• Pergelangan kaki, jari, atau wajah yang bengkak • ASI sudah mulai memproduksi ASI sehingga payudara terasa bengkak
• Payudara bengkak dan terkadang air susu bocor
• Mengalami wasir
12 minggu 3 jari diatas sympisis
16 minggu Pertengahan pusat simfsis
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan pusat – prosesus xipodeus (px)
36 minggu 3 jari di bawah prosesusu xipodeus (px)
40 minggu Pertengaan pusat prosesus xipoideus (px)

Teori Mc.donald
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan
minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III.
• 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12 minggu )
• 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu )
• 3 kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020).
Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas/LILA)
4. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut janin ( DJJ )
6. Skrining status imunisasi tetanus dan Toksoid (TT)
7. Pemberian tablet FE minimal 90 tablet.
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana
10. Temu wicara ( konseling ) ( Permenkes,2016 ).
Contoh soal
Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 32
BPM, dengan keluhan mual muntah khususnya minggu datang ke BPM dengan keluhan sering BAK di malam
dipagi hari. Hasil anamnesis: haid terakhir 3 bulan hari sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam semalam
yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD BAK sampai 3-4 kali, gerak janin dirasakan aktif. Hasil
110/70mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 370C.
TFU 3 jari diatas simfisis. Masalah apakah yang pemeriksaan: KU baik, TD 120/70mmHg, N 80x/menit, P 24
paling mungkin dari kasus tersebut? x/menit, S 370 C, TFU 30 cm, teraba puki, kepala sudah masuk
PAP 4/5. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada
A. Nausea kasus tersebut?
B. Vomiting A. Berbaring miring ke kiri
C. Hiperemesis B. Hindari minum kopi atau teh
D. Morning sickness C. Perubahan fisiologis trimester 3
E. Salivasi gravidarum D. Perbanyak minum pada siang hari
E. Kosongkan Kandung kemih ketika ada dorongan
PERSALINAN
Kala 1 Kala 2 Kala 3 Kala 4

Kala I persalinan dimulai Persalinan kala II dimulai Kala III persalinan dimulai Dimulai setelah lahirnya

sejak terjadinya kontraksi dengan pembukaan lengkap setelah lahirnya bayi dan plasenta dan berakhir dua
dari serviks dan berakhir berakhir dengan lahirnya jam setelah itu
uterus dan pembukaan
dengan lahirnya bayi. Proses plasenta dan selaput
servix hingga mencapai
ini berlangsung 2 jam pada ketuban berlangsung tidak
pembukaan lengkap (10
primi dan 1 jam pada multi lebih dari 30 menit
cm).
Fase laten Fase Aktif
Dimulai sejak awal
kontraksi yang Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
menyebabkan meningkat (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika
penipisan dan terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
pembukaan servix
secara bertahap berlangsung selama 40 detik atau lebih

Pembukaan servix
kurang dari 4 cm Servix membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan
kecepatan 1 cm atau lebih perjam hingga permbukaan
lengkap (10 cm)

Biasanya berlangsung
di bawah hingga 8 jam

Terjadi penurunan bagian terendah janin


Hodge 1 Hodge 2 Hodge 3 Hodge 4
Bidang setinggi Bidang setinggi Bidang setinggi Bidang setinggi
pintu atas panggul pinggir bawah ischiadika ujung koksigis
(PAP) simfisis pubis, berhimpit dengan berhimpit dengan
berhimpit PAP PAP
dengan PAP (Hodge I).
PARTUS KALA 2
Partus Kala 2 ( 60 APN)
• Tanda – tanda : TEKNUS ( Tekanan Anus) – PERJOL (Perinium Menonjol) – VULKA (Vulva
Membuka) – DORAN (Dorongan Mengejan)
• Mempersiapkan Alat dan Ibu ( Berikan asuhan sayang IBU )
• Pastikan kepala janin sudah berada di depan vulva
• Pimpin persalinan (lakukan observasi DJJ di sela-sela HIS)
• Memastikan semua alat lengkap
• Bantu keluarnya kepala lalu tunggu putaran paksi luar, lakukan sanggah susur
• Lakukan Penilaian bayi baru lahir (Kulit Kemerahan, Tonus Otot kuat, Menangis kuat)
• Keringkan bayi dan isap lendir
• Lakukan tatalaksana injeksi oksi 10ui untuk mengeluarkan plasenta
• Melakukan pemotongan tali pusat dan IMD
• Menilai tanda pelepasan plasenta (uterus globuler, seburan darah, tali pusat
memanjang)
• Lakukan pereganggan tali pusat terkendali
• Jika plesenta telah keluar. Massange fundus uteri 15 detik sampai uterus teraba
keras
• Menilai kelengkapan plansenta (insersi, selaput, kotiledon)
• Cek luka perinium atau selaput vagina (Menilai kemungkinan terjadi perdarahan)
• Memberi edukasi kepada keluarga
• Merapikan alat dan pasien
Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat dengan seksama,
yaitu :
• Frekuensi Nadi, kontraksi dan DJJ : setiap 1 jam
• Pembukaan serviks, penurunan kepala janin dan TD : setiap 4
jam
• Produksi urin, aseton dan dan protein : setiap 2-4jam
Warna Air Ketuban
• U > ketuban Utuh ( belum pecah)
• J > Ketuban sudah pecah , berwarna Jernih
• M > Warna kecoklatan bercampur Mekoniun
• D > Ketuban sudah pecah bercampu Darah.
• K > Ketuban sudah pecah dan Kering.
Molase ( Penyusupan Kepala Janin )
• O > Tulang2 cranium janin terpisah
• 1 > Tulang2 kepala janin hanya saling bersentuhan.
• 2 >Tulang2 kepala janin saling tumpamg tindih
• 3 > Tulang2 kepala janin tumpang tindih
Kontraksi

<20 detik 20-40 detik >40 detik


Contoh Soal
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, aterm, kala I
kehamilan 38 minggu, kala II di BPM, dengan keluhan
di Puskesmas. Hasil anamnesis: 1 minggu yang lalu periksa
ingin meneran. Hasil anamnesis: ingin BAB. Hasil
kehamilan, tercatat lengkap di buku KIA. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7o C, N 90x/mnt,
pemeriksaan: TD 120/80mmHg, N 90x/menit, P 20x/ menit,
P 20x/ menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi
S 36,7o C, TFU 34 cm, DJJ 128 x/menit, penurunan kepala
4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, ketuban (+), UUK kiri
depan. 3/5, kontraksi, 3x/10’/40”, pembukaan 5 cm, ketuban
positif. Dokumen catatan apakah yang harus dilengkapi
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus pada kasus tersebut?
tersebut?
A. Partograf
A. Pimpin meneran
B. Biodata pasien
B. Segera Episiotomi
C. Surat untuk rujukan
C. Lakukan amniotomi
D. Pilihan tindakan persalinan
D. Ajarkan teknik relaksasi
E. Persetujuan tindakan (Informed consent)
E. Posisikan ibu senyaman mungkin
NIFAS
Tahapan Nifas
Immediate postpartum / Intermedial / early postpartum Late postpartum
puerperium dini
setelah persalinan sampai 24 setelah 24 jam sampai satu setelah 1 minggu sampai 5
jam minggu pertama minggu
masalah seperti perdarahan, memastikan tidak adanya tetap diperlukan perawatan dan
sehingga harus memeriksa perdarahan, involusio uteri pemeriksaan sehari-hari dan
kontraksi uterus, pengeluaran dalam keadaan normal, lokhea konseling KB
lokhea, mengecek tekanan tidak berbau busuk, tidak
darah dan suhu secara teratur demam, dan ibu mengonsumsi
makanan dan cairan yang cukup,
serta dapat menyusui bayinya
dengan baik.
Perubahan Psikologi Nifas
Adapun fase-fase adaptasi ibu nifas meliputi :
Fase taking in : Fase ini dialami pada hari pertama dan kedua pasca melahirkan.
Pada fase ini, fokus utama ibu ada pada dirinya sendiri. Ibu memerlukan istirahat
yang cukup untuk mencegah kurang tidur dan kelelahan.
Fase taking hold : Fase ini akan dialami ibu pada hari ketiga sampai hari kesepuluh.
Pada fase ini, ibu akan merasa khawatir akan kemampuan dan tanggung jawabnya
untuk merawat bayi.
Fase letting go : Fase ini dialami setelah hari kesepuluh. Pada fase ini, ibu mulai
menyesuaikan diri dengan bayinya.
Kunjungan Nifas

KF 1 (6 jam-2 hari) Mengedukasi tanda bahaya Nifas, pemberian ASI awal ASI Ekslusif, memberikan
edukasi tentang cara mepererat hubungan ibu dan bayi, menjaga bayi agar tetap
sehat dan mencegah hipotermi

KF 2 (3 - 7 hari) Memastikan involusi uteri tetap berjalan normal, kontraksi uterus baik, TFU di
bawah umbilicus, dan tidak ada perdarahan yang abnormal, menilai adanya
infeksi dan demam, memastikan ibu dapat beristirahat dengan baik, mengonsumsi
nutrisi dan cairan yang cukup, dan dapat menyusui bayinya dengan baik, serta
memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir

KF 3 (8 hari – 28 hari) Mengevalusi asuhan yang diberikan pada kunjungan kedua dan menanyakan
kepada ibu hal yang menyulitkan saat masa nifas ini

KF 4 (29 hari – 42 hari) Memberikan konseling KB secara dini dan penjarakan yang baik untuk aktifitas
rahim selanjutnya
Involuasi TFU Keadaan serviks Lochea
Uterus
Plasenta lahir 2 jari di bawah pusat Lembek Lochea Rubra (1-3 hari)
Lochea sanguinolenta (4-7 hari)

1 Minggu (7 hari) Pertengahan pusat Beberapa hari setelah postpartum Lochea serosa (7-14 hari)
sympisis dapat di lalui 2 jari, akhir minggu

2 minggu (14 hari) pertama dapat dilalui 1 jari


Tak teraba Lochea alba (2-6 minggu)

6 minggu (42 hari) Bertambah kecil

8 minggu (52 hari) Kembali seperti biasa

Lochea Rubra Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar dan jaringan sisa-sisa

Lochea sanguinolenta berwarna merah kecokelatan dan berlendir


Lochea Serosa berwarna kuning kecokelatan karena mengandung serum,
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta.
Lochea alba mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir
serviks, dan serabut jaringan yang mati.
Contoh Soal
Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0, nifas
1 hari di puskesmas PONED tampak sedih bila Seorang laki-laki mengantar istrinya ke RS. Hasil anamnesis:
dekat dengan bayinya. Riwayat persalinan umur istri 20 tahun, P1A0, nifas 7 hari, istri sering menangis,
vakum ekstraksi dengan indikasi kala II
melampaui 60 menit. Hasil anamnesis: Berulang- sulit tidur dan menolak menyusui bayinya. Hasil anamnesis:
ulang mengatakan kehamilan dan persalinan ini
menyiksa dirinya, ibu sangat gelisah dan riwayat persalinan bedah sesar. Ibu menolak diperiksa dan
menolak menyusui. Hasil pemeriksaan: TD tiba-tiba menangis. Diagnosis apakah yang paling mungkin
110/70 mmHg, N 88 x/menit, S 36,20 C, Sikap
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? pada kasus tersebut?
A. Membiarkan pasien sendiri A. Stress
B. Memberikan dukungan psikologi B. Psikosis
C. Menganjurkan istirahat agar pikiran tenang C. Skizoprenia

D. Merujuk ibu untuk konsultasi dengan D. Ambivalensi


psikolog
E. Depresi post partum
E. Membujuk agar mau berinteraksi dengan
bayinya

Anda mungkin juga menyukai