Anda di halaman 1dari 51

GUIDING

PRINCIPLES

SPIRITUALITAS CB
PELAYANAN KESEHATAN
VISI DAN MISI
PELAYANAN KESEHATAN
DALAM SPIRITUALITAS CB
VISI

• Terwujudnya Pelayanan Kesehatan


dalam Spiritualitas CB, yang
bersumber pada cinta kasih tanpa
syarat dan berbelarasa dari Yesus
Kristus Sang Tersalib, agar yang
miskin, tersisih, menderita dan
berkesesakan hidup dibebaskan dan
diselamatkan dalam keutuhan
Kerajaan Allah.
MISI
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan dengan :

1. Melayani demi keutuhan


manusia agar semakin sesuai
dengan martabatnya sebagai
citra Allah.
2. Mewujudkan keberpihakan pada
mereka yang miskin, tersisih,
berkesesakan hidup dan yang
menderita karena ketidakadilan.
3. Menanggapi tantangan jaman
dalam kegembiraan dan
kesederhanaan.
UNSUR-UNSUR POKOK
SPRIRITUALITAS CB DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

1. Iman yang dalam


2. Cinta kasih tanpa syarat dan berbelarasa.
3. Hormat terhadap hidup dan martabat manusia.
4. Keberpihakan pada yang miskin, tersisih,
berkesesakan hidup dan menderita karena
ketidakadilan.
5. Ketulusan hati.
6. Kerelaan berkorban demi sesama yang dilayani.
7. Ketangguhan dan ketegaran dalam menanggapi
tantangan jaman.
8. Makna Penderitaan.
Upaya Pokok Menghayati :
Iman yang dalam :
• Mengembangkan sikap penuh
syukur dan harapan.
• Mewujudkan sikap kerendahan
hati dengan menyadari kita
hanyalah alat di tangan Tuhan.
• Mengembangkan semua talenta
yang ada untuk karya pelayanan
kesehatan.
• Menciptakan semangat rekonsiliasi :
damai dengan diri sendiri, sesama
dan Tuhan.
• Memfasilitasi pelayanan Pastoral
yang efektif sesuai dengan
kebijakan Gereja setempat.
• Menciptakan pelayanan yang
memperhatikan keseimbangan
antara kemajuan teknologi dan
kepercayaan pada
Penyelenggaraan Tuhan.
Mewujudkan kemampuan untuk
memaknai penderitaan, sakit dan
kematian.
Upaya Pokok Menghayati :
Cinta kasih tanpa syarat dan berbelarasa
• Menumbuhkan dan mengembangkan semangat cinta
kasih tanpa syarat dan berbelarasa dalam seluruh
aspek pelayanan.
Menyediakan fasilitas dan
mekanisme untuk terwujudnya
sikap-sikap cinta kasih tanpa syarat
dan berbelarasa ( mis : kebijakan,
reksa rohani, dan pelatihan-pelatihan
) yang menunjang pelayanan.
Mengupayakan agar mereka yang
kita layani dan yang bekerjasama
dengan kita dapat merasakan sikap
empati dan keramahtamahan kita
( rela, siap sedia, murah hati, penuh
perhatian, bertenggang rasa, dan
terbuka berdialog ).
Upaya Pokok Bersikap :
Hormat terhadap Hidup
dan martabat manusia
Membuat kebijakan kelembagaan
yang mendukung penghormatan
manusia sejak konsepsi sampai
kematian dan menjamin tidak
dihentikannya kehidupan.
• Menyediakan sarana untuk
mengkomunikasikan kebijakan
lembaga tentang hak dan
kewajiban baik kepada mereka
yang dilayani maupun semua
yang terlibat dalam pelayanan.
• Memperhatikan kesejahteraan
karyawan sesuai dengan kemampuan
lembaga.
Menjamin privacy
dan konfidentiality.
• Melaksanakan peran advokasi
oleh para pelayan kesehatan
dan informed consent melalui
proses yang benar.
• Mengembangkan budaya
berdialog sebagai ungkapan
penghargaan terhadap pribadi
yang dilayani.
• Menciptakan suasana kegembiraan,
kedamaian, dan saling menghormati
dalam komunitas pelayanan.
• Menciptakan ruang gerak untuk
berkembangnya pemberdayaan
dan pemandirian mereka yang
dilayani.
• Memelihara ekosistim dalam
lingkungan hidup di sekitar
pelayanan kita.
Upaya Pokok Mewujudkan :
Keberpihakan pada mereka yang miskin, tersisih,
berkesesakan hidup dan menderita karena
ketidakadilan.
• Melaksanakan mekanisme
pelayanan yang mengutamakan
mereka yang miskin, tersisih,
berkesesakan hidup dan
menderita karena ketidakadilan
mendapatkan pelayanan yang
layak.
Mengupayakan keberpihakan pada
kaum perempuan yang menderita
karena ketidakadilan.
• Memfasilitasi
pelayanan
kesehatan yang
mencakup
aspek jasmani,
psikologis,
sosial, moral
dan spiritual.
•Menciptakan kebijakan yang
mempertimbangkan kebutuhan
semua pihak ( pengembangan
lembaga, kesejahteraan karyawan
dan pasien tidak mampu ) dalam
pemanfaatan sisa hasil kegiatan
operasional.
• Mengembangkan pelayanan yang
menjangkau masyarakat yang luas
yang disesuaikan dengan
kemampuan institusi.
• Menciptakan kebersamaan dan
suasana persaudaraan Kristiani
yang tulus, saling mendukung dan
mempercayai.
• Mengupayakan
semakin
bertumbuhnya
semangat
pengabdian dalam
pelayanan
( melayani dalam
kesetiaan dan
tanggung jawab ).
Upaya Pokok Mewujudkan :
Kerelaan Berkorban
demi sesama yang dilayani.

• Mengembangkan keberanian
menanggung resiko dalam
pelayanan.
• Mengupayakan semakin
berkembangnya kerelaan untuk
memberikan diri ( waktu,
tenaga, pikiran dan materi ).
• Mengembangkan kemampuan
untuk menangkap makna
pengorbanan dalam pelayanan.
Upaya Pokok Mewujudkan :
Ketangguhan dan ketegaran dalam
menanggapi tantangan jaman.

• Menciptakan daya tahan dan


daya juang dalam diri para
pelayan kesehatan.
• Menumbuhkan semangat
kegembiraan dan
kesederhanaan dalam
pelayanan.
• Menciptakan mekanisme untuk
mengembangkan kesetiaan dan
ketekunan dalam pelayanan.
• Menciptakan mekanisme untuk
mengembangkan fleksibilitas
dalam menghadapi tantangan
jaman.
• Mengupayakan kreativitas
dalam mengembangkan tradisi
yang baik dihadapkan pada
perkembangan jaman.
• Menciptakan semangat kerja
keras sebagai mitra Tuhan
dalam karya penyelamatanNya.
• Mengembangkan kesediaan dan
kesabaran untuk berproses
dalam pelayanan.
• Membuka diri akan
perkembangan ilmu dan
teknologi disertai sikap kritis
dan realistis.
Upaya Pokok Menghayati :
Makna Penderitaan
• Mengembangkan sikap setia dan
tetap bertekun dalam menjawab
cinta kasih Allah sampai mati.
• Mengembangkan ketekunan dan
kesabaran dalam menemani pasien
penyakit terminal, pasien yang
membutuhkan waktu lama untuk
proses penyembuhan.
• Mengembangkan sikap
mengutamakan yang dilayani.
• Mengupayakan penyembuhan pasien
secara optimal sekaligus mengajak
pasien dan keluarga menyerahkan
semuanya di tangan Tuhan.
• Mendampingi pasien dan keluarga
untuk berproses dalam menerima
penderitaan maupun kematian.
• Memperdalam iman dan harapan
kepada Tuhan.
• Dalam mendampingi
pasien/keluarga Kristiani
mengajak sampai pada
kesadaran bahwa penderitaan
merupakan sarana untuk ambil
bagian dalam penderitaan
Yesus Kristus.

Anda mungkin juga menyukai