KESEHATAN
PERTEMUAN KE 8
Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan,
dalam memproduksi jasa pelayanan kesehatan (pelayanan
medis dan kebidanan) untuk masyarakat, menggunakan
berbagai sumber daya seperti ketenagaan, mesin, bahan,
fasilitas, modal, energi dan waktu.
.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit. Oleh
karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan kebidanan yang optimal dalam
meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan selama 24 jam selama
berkesinambungan. Bidan harus memiliki ketrampilan profesional agar dapat memberikan pelayanan
kebidanan yang bermutu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan nasional ataupun kebutuhan global.
Agar bidan dapat menjalankan peran
fungsinya dengan baik maka perlu adanya
pendekatan sosial budaya yang dapat
menjembatani pelayanannya kepada
pasien.
A. Pendekatan Melalui Agama
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari unsur keyakinan. Manusia dalam
mewujudkan keyakinan dan pengharapannya mengikuti aturan-aturan tertentu atau
norma, baik yang berhubungan dengan manusia, alam ataupun yang sifatnya gaib.
Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai pengharapan dan cita-cita sehingga ia selalu
berusaha untuk mewujudkan keyakinan dan pengharapannya dalam karya yang konkret.
Tanpa keyakinan kehidupan akan diliputi oleh perasaan bimbang. Manusia memerlukan
suatu bentuk keyakinan dalam hidupnya karena keyakinan akan melahirkan tata nilai guna
menopang hidup budayanya. Keyakinan yang dianut harus sekaligus merupakan
kebenaran sehingga cara berkeyakinan itu harus benar pula.
Salah satu syarat dalam kehidupan manusia yang teramat penting
adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma
sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian
rohani dan kesejahteraan jasmani.
Kehidupan masyarakat di pedesaan sangat religius sehingga setiap
sikap atau perilakunya sehari-hari diliputi oleh rasa keagamaan yang
kuat dan yang paling utama adalah penghormatan yang berlebihan
terhadap tokoh-tokoh agama. Hal inilah yang harus kita lihat dan
sadari. Hal tersebut merupakan satu point interest masyarakat
pedesaan yang patut diterima dan diperhatikan, apalagi dalam usaha
kita mengembangkan ataupun menerapkan ide-ide baru dalam
peningkatan kesehatan masyarakat.
Agama berperan penting dalam pembentukan persepsi
klien tentang sehat sakit.
Agama sebagai komponen integral dari budaya dapat
mempengaruhi penjelasan klien tentang penyebab
penyakit, persepsi keparahannya dan pilihan terhadap
penyembuhan. Pada masa kritis seperti penyakit
serius/saat menghadapi kematian, agama dapat
menjadi sumber penyejuk bagi klien dan keluarga serta
dapat mempengaruhi tindakan yang dipercaya tepat
untuk kondisi klien.
Tujuan Pendekatan Agama adalah:
1. Mengeksplorasi makna agama dalam
kehidupan klien.
2. Memeriksa cara-cara dimana agama dapat
dimasukkan ke dalam praktik kebidanan.
3. Menguraikan kepercayaan yang berhubungan
dengan keselamatan dan praktik- praktik
kelompok agama tertentu.
Aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan kesehatan diantaranya:
3). Berolahraga.
4). Pengobatan di waktu sakit.
.
b. Upaya Pencegahan Penyakit
1). Dengan pemberian imunisasi.
3). Memberikan penyuluhan kesehatan