Anda di halaman 1dari 58

Lilis Komariah, S.Kp, M.Kes, Sp.

Mat

1
1. Faktor essensial dan proses persalinan

2. Askep intranatal

3. Manajemen nyeri dalam persalinan


FAKTOR ESSENSIAL
DAN PROSES PERSALINAN
INTRANATAL (MASA PERSALINAN)

Persalinan
 Proses kelahiran janin, plasenta membran dan
cairan amnion dari uterus
 Usia kehamilan >20 minggu

 Berat janin >500 gram

 Dasar : viabilitas janin


PERSALINAN NORMAL

 Proses kelahiran janin cukup bulan (aterm, 40


mgg) disertai pengeluaran plasenta dan
membran
 Posisi memanjang dengan pesentasi belakang
kepala
 Lamanya < 24 jam
 Tanpa bantuan alat
 Tanpa komplikasi
PRELABOR

 Terjadi beberapa mgg sebelum persalinan


sesungguhnya dimulai
 Terjadi peningkatan kontraksi uterus (braxton hick
contraction) → mempersiapkan serviks untuk
mendatar (effacement) dan membuka/dilatasi
FAKTOR2 DALAM PERSALINAN (5P)

1. Passenger
 Fetus : usia gestasi, besar, letak (situs),
presentasi posisi, sikap (habitus) jumlah fetus
 Plasenta
2. Passage (jalan lahir)
 Konfigurasi dan diameter pelvik
 Distensibilitas segmen bawah rahim (SBR),
dilatasi serviks, kapasitas distensi dasar
panggul, vagina dan introitus
3. Power
 Primer : intensitas, lama dan frekuensi
kotraksi uterus
 Sekunder : usaha untuk mengejan
4. Position
Posisi ibu saat persalinan
5. Psychologic response
Pengalaman sebelumnya, kesiapan
emosional, persiapan, support system,
lingkungan
FAKTOR PENYEBAB DIMULAINYA
PROSES PERSALINAN
 Pelepasan oksitosin dari neurohipofisis
 Stimulasi estrogen
 Penurunan kadar progesteron
 Peningkatan kadar prostaglandin dan kortisol
janin
 Peningkatan besarnya uterus diikuti oleh
pengeluaran kalsium dari sarcoplasma retikulum
 Tekanan bagian terendah janin pada serviks
dan segmen bawah rahim
 Penuaan plasenta
 Faktor eksternal
TEORI-TEORI MULAINYA PERSALINAN

1. TEORI ESTROGEN DAN PROGESTERON

Ketidak seimbangan estrogen & progesteron

(Penurunan progesteron)

Peningkatan prostaglandin e2 (pge2)

Kontraksi uterus
2. TEORI OKSITOSIN

Peningkatan kadar oksitosin

Kontraksi peningkatan
Miometrium produksi prostaglandin
3. TEORI KONTROL ENDOKRIN JANIN
Kelenjar adrenal janin

Produksi kortikosteroid

Prostaglandin meningkat

Kontraksi uterus
4. TEORI PROSTAGLANDIN

Kadar asam lemak meningkat


(Desidua, tali pusat dan amnion)

Prostaglandin meningkat

Kontraksi uterus
TUJUAN ASKEP INTRANATAL

TUJUAN :
 Mempertahankan kesejahteraan maternal dan
janin yang optimal
 Identifikasi dan penurunan distress maternal dan
janin
 Mencegah dan mengurangi komplikasi
ADAPTASI FISIOLOGIS PERSALINAN
PADA IBU

PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER


 Setiap kontraksi, + 400 ml darah keluar dari uterus
masuk ke dalam sirkulasi vaskuler maternal 
peningkatan curah jantung (10-15 % di kala I dan
30-50 % di kala II)
 Tekanan darah dapat berubah : tekanan darah
sistolik dan diastolik tetap, agak meningkat diantara
2 kontraksi
 Valsava manuver (meneran) dapat menyebabkan
hipoksia pada janin
 Posisi maternal mempengaruhi tekanan darah,
hindari posisi telentang agar tidak terjadi supine
hipotensi
 Cemas, rasa nyeri dan pengobatan dapat
mempengaruhi hipotensi
 Leukosit meningkat
 Perubahan pada pembuluh darah perifer dapat
mengakibatkan kemerahan pipi, kaki panas atau
dingin & hemoroid
 Sistem pernafasan

 Peningkatan aktivitas fisik saat persalinan 


peningkatan konsumsi oksigen  kecepatan
pernafasan
 Hindari hiperventilasi

 Keadaan cemas meningkatkan konsumsi


oksigen
PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
 Diaphoresis  peningkatan IWL via pernafasan
 Status NPO tanpa hidrasi yang adekuat  haus
↑ suhu tubuh
 Sulit BAK dapat terjadi karena edema jaringan,
penekanan presentasi janin, ketidak nyamanan,
sedasi & rasa malu
 Proteinuria (+1) karena pemecahan jaringan otot
akibat kerja fisik selama persalinan
PERUBAHAN SISTEM INTEGUMEN
Distensibilitas area pada introitus vagina
tergantung pada paritas ibu

PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL


 Diaphoresis, letih & ↑ suhu tubuh menyertai
 ↑ aktivitas otot
 Rasa sakit pd punggung & sendi, kram pd kaki
dpt terjadi saat persalinan
PERUBAHAN SISTEM NEUROLOGIS
 Refleksi stres dan ketidaknyamanan saat
persalinan
 Perubahan sensori selama kala I - IV

 Pengeluaran endorfin endogenous dpt ↑


rangsang rasa nyeri & mengakibatkan sedasi
PERUBAHAN SISTEM GASTROINTESTINAL
 Bibir dan mulut kering akibat pernafasan via
mulut, dehidrasi dan respon emosional
 Motilitas dan absorpsi gastrointestinal ↑
 Pengosongan lambung tertunda
 Dapat terjadi mual dan muntah makanan yang
tidak tercerna
 Mual dapat akibat reflek pembukaan serviks
lengkap
PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
 Aktif selama persalinan akibat ↓ progesteron dan
 estrogen, prostaglandin dan oksitosin
 Terjadi metabolisme ↓ kadar gula darah
ADAPTASI FISIOLOGIS PADA JANIN
DENYUT JANTUNG
 Perubahan pola denyut jantung janin (djj) akibat
stress pd sirkulasi uteroplasenta
 Perubahan djj : respon terhadap gerakan janin
spontan, periksa dalam, tekanan pada fundus,
kontraksi uterus dan palpasi abdomen

SIRKULASI DARAH
 Dipengaruhi oleh posisi maternal, kontraksi,
tekanan darah, dan aliran darah dalam tali pusat
 selama proses persalinan sirkulasi janin ↓
FASE PERSALINAN (KALA)
PERSALINAN NORMAL
KALA I
 Pendataran dan pembukaan serviks disertai pengeluaran
darah dan lendir
 Dimulai dari terjadi kontraksi uterus teratur sampai
pembukaan serviks lengkap
 Lamanya tergantung paritas ibu
 Terdapat dua fase yaitu :
• Fase laten : pembukaan sampai 3 cm, + 8 jam.
• Fase aktif : pembukaan 3 cm - lengkap, + 6 jam.
Kontraksi setiap 10 menit selama 20-30 detik. Makin
meningkat hingga 2-4 kali tiap 10 menit, dengan durasi
60-90 detik. Kontraksi terjadi bersamaan dengan
keluarnya darah, lendir, dan pecah ketuban
KALA II
 Pengeluaran janin
 Dimulainya pembukaan lengkap sampai lahirnya janin.
 Lama meneran 20 mnt, +2 jam
 Kontraksi 45-90 dtk selama 3-5 mt, 3 – 4 kali dalam 10
menit.
 Ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan
 Refleks meneran terjadi akibat rangsangan dari bagian
terbawah janin yang menekan anus dan rektum.
 Tambahan tenaga meneran dan kontraksi otot dinding
abdomen serta diafragma, membantu ibu
mengeluarkan bayi.
KALA III

 Disebut juga Kala Uri


 dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri dengan
keluarnya plasenta.
 Lama 30 – 60 mnt
 Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah kuat,
namun frekuensi dan aktivitas uterus terus
menurun.
 Plasenta bisa lepas spontan atau tetap menempel
dan membutuhkan bantuan tambahan.
KALA IV

 Periode 1 jam setelah persalinan yang bertujuan


untuk mengobservasi persalinan.
 Plasenta telah berhasil dikeluarkan dan tidak
boleh ada perdarahan dari vagina atau organ.
 Perawatan luka dan tidak boleh ada gumpalan
darah.

27
ASUHAN KEPERAWATAN
INTRANATAL
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL

Pengkajian
• Riwayat kehamilan sebelumnya
• Penilaian terhadap resiko
• Pengkajian fisik
• Pengkajian panggul
• Pengkajian psikologis
• Pemantauan kemajuan persalinan
• Tentukan posisi dan presentasi
• Evaluasi keadaan janin selama persalinan
• Menilai kesejahteraan janin
KALA 1

Pengkajian
• Pemeriksaan fisik
• Tanda vital
• Auskutasi djj
• Kontraksi uterus, dilatasi servix, penurunan
presentasi
• Periksa dalam : ketuban
• Perineum
• Tingkat pengetahuan
Diagnosa Keperawatan
• Cemas
• Kurang pengetahuan
• Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
• Kurang volume cairan b.d kurang asupan cairan
• Gangguan mobilitas fisik
• Perubahan pola eliminasi urin
• Resiko cedera pada ibu & janin
• Gangguan pertukaran gas
• Koping keluarga tidak efektif
Tujuan askep pada kala 1
• Kemajuan persalinan normal
• Ekspresi puas terhadap dukungan dan
bantuan petugas
• Kooperatif
• Hidrasi adekuat
• Tidak terjadi distensi
• Partisipasi dukungan keluarga dan
petugas kesehatan
• Kenyamanan
Intervensi
• Kebersihan personal

• Asupan cairan

• Eliminasi BAB & BAK

• Ambulasi dan posisi

• Tindakan  dukungan
KALA II

Pengkajian
 Hasil periksa dalam

 Tanda vital

 Tanda kala II

 Respon klien

 Koping klien
Diagnosa Keperawatan
 Risiko cedera pada ibu dan janin berhubungan
dengan valsava manuver yang terus menerus
 koping individu tidak efektif berhubungan dengan
upaya meneran
 Nyeri b.d distensi perineum, kontraksi.

 Cemas b.d ketidakmampuan mengontrol defekasi


karena upaya mengedan
Tujuan kala II
• Partisipasi aktif selama persalinan
• Tidak ada cedera
• Rasa aman dan nyaman terpenuhi

Intervensi
• Monitor terus menerus proses persalinan
• Posisi ibu dan janin
• Tindakan pertolongan persalinan dengan teknik
aseptik, keamanan ibu dan janin
• Dukungan
KALA III

Pengkajian
 Respon fisik

 Respon psikologis

 Tanda pelepasan plasenta


Diagnosa Keperawatan
 Cemas
 Risiko kurang volume cairan
 Risiko perdarahan

Tujuan
 Plasenta lahir lengkap dan normal
 Perdarahan < 500 cc, kontraksi adekuat
 Koping keluarga dan ibu efektif
Intervensi
 Perawatan perineum

 Pertolongan kelahiran plasenta

 Kebersihan personal

 Pertahankan privasi

 Kebutuhan cairan dipenuhi

 Bonding- attachment
KALA IV

Pengkajian
 Pemeriksaan fisik, tanda2 vital, keadaan umum
 Kontraksi uterus dan after pain
 Perdarahan
 Kandung kemih
 Laserasi/robekan
 Mother-infant bonding
 Keadaan bayi
 Kebutuhan khusus klien
Tujuan
 Perdarahan/lochea normal
 Keseimbangan cairan-nutrisi
 Kebersihan personal
 Eliminasi normal
 Istirahat dan tidur terpenuhi
 Bonding-attachment terpenuhi
 Mengungkapkan rasa nyaman
Intervensi

1. Mencegah terjadi perdarahan

2. Memenuhi kebutuhan cairan-nutrisi

3. Memenuhi kebersihan personal

4. Mencegah distensi kandung kemih

5. Mempertahankan keamanan dan kenyamanan

6. Memenuhi kebutuhan untuk bonding attachment


MANAJEMEN NYERI PERSALINAN
TYPE NYERI

Beberapa tipe nyeri antara lain :


•Somatic pain

•Neurophatic pain

•Surgery Pain

•Chemotherapeutik drugs

•After radiation theraphy


KONSEP NYERI PERSALINAN &
PENATALAKSANAANNYA

Klasifikasi nyeri
 Fisiologi  stimulus yg diterima oleh syaraf
sensori  SSP
 Psikologis  sensasi, interprestasi, terhadap
nyeri dan reaksi yg terjadi
 sifat nyeri  unik dan personal meskipun
kondisi sama
MC GILL PAIN INDEKS (MPI)

Skala indeks 1-50


Nyeri persalinan pada primi = indeks 38

Nyeri persalinan pada multi = indeks 30

Yang mengalami amputasi = indeks 25

Yang mengalami kanker = indeks 28


Keunikan nyeri persalinan
• Bagian dari proses yg normal  yang lain
kondisi patologis
• Diperkirakan  masuk proses persalinan
• Self limiting  batas, hilang dengan sendirinya
• Kelahiran & kondisi bayi  mempengaruhi
emosional ibu.
• Tidak konstan  intermiten
– Kala I akibat penipisan & pembukaan
• 0-3 cm sakit dan tidak nyaman
• 4-7 agak menusuk
• 7-10 lebih hebat, menusuk dan kaku
– awal kala II nyeri akibat penurunan yang
menekan dan menarik bagian2 panggul
VARIABEL PADA NYERI PERSALINAN

Faktor fisik
• Nyeri viseral  lambat, dalam, tidak terlokalisir
(tumpul agak sakit) mendominasi kala I akibat
kontraksi uterus dan pembukaan servix
• Nyeri somatik  lebih cepat, tajam/menusuk
lokalisasi jelas  pada kala I akhir, selama kala
II, akibat dari↓ kepala yang menekan jaringan
maternal
SUMBER NYERI

• Iskemia jaringan

• Penipisan dan pembukaan serviks

• Penekanan dan penarikan pada susunan


panggul : ligament, tuba, ovarium, vesika &
perineum
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOLERANSI
TERHADAP NYERI

• Intensitas persalinan

• kematangan serviks

• posisi janin

• Karakteristik panggul

• kelelahan
FAKTOR PSIKOSOSIAL

 Budaya

 Kecemasan dan ketakutan

 Pengalaman nyeri yang lalu

 Persiapan persalinan

 Sistem pendukung
PENATALAKSANAAN NYERI FARMAKOLOGIK

 Narkotik

 Inhalasi

 Tranquilizers

 Pudendal, paraservical blok

 Perineal, epidural blok


PENATALAKSANAAN NYERI
SECARA NON FARMAKOLOGIK

• Dasar pada kelas persiapan persalinan

• Keuntungan: tidak memperlambat proses


persalinan & tidak ada efek samping
• Keterbatasan: berkaitan dengan pemberi
pertolongan, ibu bersalin lingkungan dan
banyaknya variabel dalam persalinan
MANAJEMEN NYERI

Stimulasi kutaneus
Teknik reduksi nyeri dengan stimulasi pada kulit untuk
menghilangkan nyeri antara lain :
Kompres dingin
Analgetic ointments
Counter iritan, seperti plester hangat
Contralateral stimulation, yaitu massage kulit pada area
yang berlawanan dengan area nyeri
Distraksi
Teknik reduksi nyeri dengan mengalihkan perhatian
kepada hal lain sehingga kesadaran terhadap
nyerinya berkurang dengan cara antara lain:
•Nafas dalam lambat dan berirama
•Massage and slow, rhythmic breating
•Rhythmic singing and tapping
•Active listening
•Guided imagery (kekuatan imajinasi klien bisa
dengan mendengarkan musik yang lembut)
Anticipatory Guidance
Teknik reduksi dengan memberikan informasi yang dapat
mencegah terjadinya mis interpretasi dari kejadian yang dapat
menimbulkan nyeri dan membantu pemahaman apa yang
diharapkan, antara lain :
•Penyebab nyeri
•Proses terjadinya nyeri
•Lama dan kualitas nyeri
•Berat-ringannya nyeri
•Lokasi nyeri
•Informasi tentang keamanan
•Metode yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi
nyeri
•Hal-hal yang diharapkan klien selama prosedur
Relaksasi
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan
memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
•Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan
dengan nyeri atau stres.
•Menurunkan nyeri
•Menolong individu untuk melupakan nyeri
•Meningkatkan periode istirahat dan tidur
•Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
•Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang
timbul akibat nyeri

Anda mungkin juga menyukai