Disusun Oleh :
VINA AFRILIANA
2011040121
B. ETIOLOGI
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
Keadaan rahim : rahim arkuatus, septum pada rahim, uterus duplek, mioma
bersama kehamilan, keadaan placenta : placenta letak rendah, placenta previa,
keadaan janin lahir : Kesempitan panggul, deformitas tulang panggul, terdapat
tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala.
2. Sudut janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang : Tali
pusat pendek atau lilitan tali pusat, Hidrosefalus atau anensephalus, Kehamilan
kembar, Hidronion atau oligohidronion, Prematuritas. Dalam keadaan normal,
bokong mencari tempat yang lebih luas sehingga terdapat kedudukan letak kepala.
Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras, serta paling berat
melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju ke arah pintu atas pinggul.
Dengan gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum rotundum dan kontraksi braxon
hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul.
D. PATOFISIOLOGI
Menurut Sarwono (2011) letak janin dalam uterus bergantung pada proses
adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32
minggu, jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam
presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir
janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena bokong
dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar dari pada kepala, maka bokong dipaksa
untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam
ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.
E. PATHWAYS
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan dari kadar pra
operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan.
2. Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi
3. Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah
4. Urinalisis : Menentukam kadar Albumin dan Glukosa
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Oxom dan William (2010) penanganan presentasi bokong yaitu dengan
persalinan pervaginam dan persalinan per abdominal (section caesaria).
1. Persalinan pervaginam
a. Spontan yaitu persalinan yang terjadi sepenuhnya merupakan hal yang terjadi
secara spontan dengan tenaga ibu dan kontraksi uterus tanpa dilakukan tarikan
atau manipulasi sedikitpun selain memegang janin yang dilahirkan. Jenis
persalinan ini disebut dengan persalinan dengan cara bracht.
b. Ekstraksi parsial yaitu persalinan yang terjadi secara spontan sampai umbilicus,
tetapi selanjutnya dilakukan ektraksi. Jadi janin lahir dengan kekuatana ibu, his,
dan tenaga penolong misalnya dengan cara klasik, muller, mouritceau.
c. Persalinan total yaitu persalinan yang terjadi dengan cara seluruh tubuh janin di
ekstraksi oleh tenaga penolong persalinan atau dokter kandungan.
2. Persalinan per abdominal : section caesaria
Insidensinya sekitar 10%. Menurut Wiknjosatro (2005) ada beberapa kriteria yang
dapat dipakai pegangan bahwa letak sungsang harus dilahirkan per abdominam,
misalnya :
a. Primigravida tua
b. Nilai sosial janin tinggi
c. Riwayat persalinan yang buruk
d. Janin besar, lebih dari 3,5 - 4 kg
e. Dicurigai adanya kesempitan panggul
f. Prematuritas
H. KOMPLIKASI
1. Komplikasi Kehamilan dengan Presbo, yaitu:
a. Pada Ibu
1) Terjadi pelepasan plasenta
2) Perlukaan vagina dan serviks
3) Endometritis
b. Pada Anak
1) Prolaps tali pusat
2) Trauma pada bayi
3) Asfiksia karena prolaps/kompresi tali pusat, pelepasan plasenta, kepala macet.
4) Perlukaan/trauma pada organ abdomen.
5) Patah tulang leher.
6. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Nyeri, Program Pembatasan Gerak, Fisik Tidak Bugar.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,diharapkan gangguan aktivitas teratasi dg kriteria
hasil: Tingkat mobilitas
a. Klien meningkat dalam aktivitas fisik.
b. Mengerti tujuan dari meningkatkan mobilitasi
DAFTAR PUSTAKA