Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAKSANAAN STASE MANAJEMEN

ROLEPLAY KATIM DI RUANG IGD

RSU MUHAMMADIYAH SITI AMINAH BUMIAYU

DI SUSUN OLEH
ANIS ZAHRIA (2011040198)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan profesional dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh
tenaga keperawatan yang profesional sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan
kualitas pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan (sumijatun, 2010).
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit juga ditentukan oleh mutu pelayanan
keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai bentuk kegiatan utama dari pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat belum dapat diwujudkan sebagai
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keadaan aktual pelayanan keperawatan
menunjukan bahwa banyak tenaga keperawatan lebih berkonsentrasi dan terlibat
dengan tindakan pengobatan dan penggunaan teknologi yang berorientasi medik
untuk mengatasi kompleksitas penyakit (Sitorus & Panjaitan, 2011).
Pelaksanaan layanan keperawatan tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen
keperawatan. Adapun fungsi manajemen keperawatan itu ada 5 yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), ketenagaan (staffing), pengarahan
(actuating), pengawasan (controling) (Marquis dan Huston , 2013). Masing masing
fungsi dijalankan berbeda-beda oleh perawat karena masing masing ada
penugasannya tersendiri dalam memberikan asuhan keperawatan.
Metode penugasan merupakan suatu sistem yang akan diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan dan meningkatkan derajat kesehatan pasien. Metode keperawatan yang
sering digunakan adalah asuhan keperawatan metode tim. Pelaksanaan metode tim
menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3
tim/group yang terdiri dari perawat profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
tim kecil yang saling membantu. Sitorus (2006) mengatakan ketua tim sebagai
perawat profesional, harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan dan
harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, serta
evaluasi asuhan keperawatan. Ketua tim harus mampu mengontrol setiap
perkembangan pasien, keberhasilan asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh ketua
tim yang profesional.
B. Tugas Pokok
Tugas pokok pada perawat yang menjadi ketua tim adalah sebagai berikut :
1) Mengkaji klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat.pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah
terima tugas.
2) Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing anggota tim
untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
3) Meyakinkan semua evaluasi  –   evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4) Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota
tim.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat Ketua tim adalah seorang perawat yang
bertugas yang yang bertugas yang mengepalai sekelompok mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung  bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
B. Uraian Tugas
1) Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
a. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
b. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
d. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
e. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
f. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
g. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
2) Implementasi
Fungsi pengorganisasian :
a. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
b. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
c. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
d. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim
kesehatan lain
e. Mengatur waktu istirahat anggota tim
f. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi pengarahan :
a. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
b. Memberikan bimbingan pada anggota tim
c. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
d. Mengawasi proses pemberian askep
e. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
f. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
3) Evaluasi:
Fungsi pengendalian :
a. Mengevaluasi asuhan keperawatan
b. Memberikan umpan balik pada pelaksana
c. Memperhatikan aspek legal dan etik 
d. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Uraian Tugas KaTim


a. Bersama kepala ruang / PJ shift mengadakanserah terima tugas setiap pergantian dinas.

b. Melakukan pembagian tugas atas anggota timnya dengan perencanaan terhadap pasien yang

menjadi tanggung jawabnya.

c. Melakukan pembagian kerja dengan anggota timnya sesuai tingkat ketergantungan

pasien dan tingkat kompetensi anggota tim.

d. Mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama anggota tim perawatan /

kesehatan lain.

e. Membuat rincian anggota tugas tim meliputi pemberian asuhan keperawatan, kerja

sama antar anggota tim.

f. Menyusun rencana keperawatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya pada jam

dinasnya.

g. Bersama dengan anggota tim, melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

h. Mengatur dan mengkordinasikan seluruh kegiatan pelayanan pasien yang menjadi

tanggung jawabnya pada jam dinasnya.

i. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat

dan benar sesuai dengan kebutuhannya, serta protap yang berlaku. Selanjutnya segera

melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang rawat / dokter

penanggung jawab ruangan.

j. Mendokumentasikan dengan lengkap asuhan keperawatan yang telah diberikan pada

pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

k. Memberi pengarahan dan motivasi kepada anggota tim yang melaksanakan asuhan

keperawatan sesuai ketentuan / standar yang berlaku.


l. Mengatur, mengontrol dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan yang

dibutuhkan pasiennya agar selalu dalam keadaan siap pakai pada jam dinasnya.

m. Melaksanakan program orientasi kepada pasien baru dan keluarganya meliputi

penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.

n. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visit dokter) dan mencatat rencana

medic dari dokter.

o. Menyiapkan perlengkapan untuk pasien yang akan pulang, seperti obat obatan, hasil

pemeriksaan dan surat surat yang diperlukan (surat istirahat, resume keperawatan).

p. Mengontrol dan memeriksa ketepatan pemberian asuhan keperawatan dan pemberian

obat pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya sesuai rencana medic dari dokter.

q. Mengisi daftar permintaan makanan, berdasarkan macam dan jenis makanan pasien

kemudian memeriksa ulang pada saat penyajiannyasesuai dengan diitnya pada shift

sore, malam dan hari libur.

r. Melaksanakan serah terima tugas kepada ketua tim shift berikutnya secara lisan

maupun tertulis pada saat pergantian dinas.

s. Mengikuti pertemuan berkala diadakan oleh Ka. Ruang / Ka. Instalasi perawata unit

kerjanya.

t. Berkoordinasi dengan kepala ruang / PJ Shift atau dokter spesialis terkait untuk

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pasien / keluarga

u. Melakukan tugas –tugas lain yang diberikanoleh kepala ruang apabila diperlukan

v. Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang apabila terdapat hal hal yang

segera dilaporkan
B. RencanaKegiatan

Hari/Tanggal/Jam Kegiatan
Selasa, 2 Februari 2021
07.30 - 07.50 WIB Memimpin jalannya meeting morning yang meliputi:
 Salam
 Membaca doa
 Operan jaga
 Pembagian tugas dari kepala ruang
 Memberikan kesempatan kepada perawat lain
untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya.
 Kepala TIM dan Perawat Pelaksana
mengklarifikasi penjelasan yang sudah
disampaikan.
 Karu/Pj sift memimpin doa bersama dan menutup
acara.

07.50 – 08.00 WIB Keliling ke pasien untuk cek kondisi pasien


08.00 – 08.15 WIB Memantau jalannya pre conference dan pembagian beban
kerja
08.15 – 08.40 WIB Mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan
kepada anggota tim
08.45 – 10.00 WIB Mengawasi pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan
10.00 – 11.00 WIB Melakukan supervisi
11.00 – 12.30 WIB Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai
tingkat kebutuhan pasien
12.30 – 13.30 WIB Melakukan evaluasi
13.30 – 14.00 WIB Memantau jalannya post conference
14.00 – 14.15 WIB Memantau jalannya operan jaga dengan jaga sore

C. PerencanaanAsuhanKeperawatan
1) Pasien Kelolan ke-1
Nama Pasien : Tn.B
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rahmat
KaTim : Anis
Dx Medis : Bonkopneumonia

No Diagnose Tujuandankriteriahasil Intervensi (NIC)


keperawatan (NOC)
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas
Efektif asuhan keperawatan selama ( frekuensi,kedalaman,
1x24 jam, diharapkan Pola uasaha napas )
Analisa data Nafas dapat membaik , 2. Monitor bunyi napas
DS: pasien dengan kriteria hasil : tambahan( gurgling,
mengatakan sesak Indicator A T wheezing, rokhi )
napas Frekuensi Napas 2 4 3. Berikan oksigen
DO: Kedalaman 2 4 4. Posisikan semi fowler
- pasien Napas 5. Anjurkan batuk efektif
terlihat Ket: 6. Kolaborasi pemeberian
dipasang 1 : memburuk bronkodilator,ekspetoran,
oksigen 2 : cukupmemburuk jika perlu
- Spo2 : 3 : sedang
91 % 4 : cukupmembaik
- N: 5 : membaik
82x / menit,
- RR:
28x/menit

2) Pasien kelolaan ke -2
Nama Pasien : Tn. S
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rakhmat
KaTim : Anis
Dx Medis : PPOK ( Penyakit Paru Obruktif Kronis )
9 Dokementasi hasil
pemantauan

10 Informasi hasil
pemantauan

3) Pasien kelolaan ke -3
Nama Pasien : Tn. B
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rahmat
KaTim : Anis
Dx Medis : Kecelakaan Lalu lintas (KKL)

No Diagnose Tujuandankriteriahasil Intervensi (NIC)


keperawatan (NOC)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 1 Lakukan pengkajian nyeri
tindakan asuhan secara komprehensif
Analisa data keperawatan selama 1 x 24
DS: pasien jam diharapkanterjadi 2 Monitor skala nyeri
mengatakan nyeri akut teratasi dengan 3 Ajarkan teknik relaksasi nyeri
nyeri bagian kiteria hasil :
kaki dan 4 Kolaborasi dalam pemberian
bengkak setelah Indikator A T analgetik
mengalami Skala nyeri 2 4
kecelakaan berkurang
DO: terlihat Keterangan :
memegang kaki 1: sangat berat
nya yang sakit 2 :berat
skala nyeri 5 3 : cukup berat
4 : ringan
5 : tidak ada

4) Pasien kelolaan ke -4
Nama Pasien : Ny T
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rijal
KaTim : Anis
Dx Medis : Dyspnea suspek TB

- Pasien terlihat
gelisah
- Spo2 : 98%
- TD : 140/80
mmHg
- RR : 28x/
menit
- N : 90x/
Menit

5) Pasien kelolaan ke -5
Nama Pasien : Nn . W
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rijal
KaTim : Anis
Dx Medis : Dyspnea

No Diagnosa Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


Keperawatan (NOC) (NIC)
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas
Efektif asuhan keperawatan selama ( frekuensi,kedalaman,
1x24 jam, diharapkan Pola
uasaha napas )
Analisa Data Nafas dapat membaik ,
DS : dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas
- Pasien Indicator A T tambahan( gurgling,
mengatakan Frekuensi Napas 2 4
batul dan Kedalaman 2 4 wheezing, rokhi )
sesak napas
Napas 3. Berikan oksigen
sejak 1
minggu yang 4. Posisikan semi fowler
lalu sebelum Ket:
1 : memburuk 5. Anjurkan batuk efektif
masuk
kerumah sakit 2 : cukup memburuk 6. Kolaborasi pemeberian
DO : 3 : sedang bronkodilator,ekspetoran,
- pasien terlihat 4 : cukup membaik
dipasang 5 : membaik jika perlu
oksgen
- Pasien terlihat
seseka;I batuk
- Spo2 : 98%
- TD : 150/90
mmHg
- RR : 29x/
menit
- N : 95x/
Menit

BAB IV

PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Nama :Anis Zahria
Nim : 2011040198
Kelompok : 21
Hari/ Tanggal : Selasa, 2 Februari 2021
Jabatan : Kepala Tim
Ruangan : IGD
A. LaporanPelaksanaan
Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 1 Shift, 3orang pagi (1 Kepala
Ruang Ru, 1 Kepala Tim, dan 1 Perawat Pelaksana) dan 2 orang jaga di ruangan. Kegiatan
pada saat pukul 07.15 – 07.30 WIB mengikuti meeting morning : Operan jaga, penyampaian
informasi dari kepala ruang, pukul 08.00 WIB melakukan pre conference, menyampaikan
tujuan dari pre conference dan menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program –
program untuk pasien, membagi tugas kepada anggota tim (perawat pelaksana). Pukul 09.30
WIB memberikan terapi obat. Pukul 13.00 WIB melakukan post conference, menerima dan
mencatat laporan hasil implementasi dari anggota Tim/ PP. Pukul 12.40 WIB melengkapi
buku laporan jaga, Pukul 14.10 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada dinas
siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke dinas
siang/ sore.

PasienKelolaanKetua TIM

No NamaPasien NomerKama Keterangan


r

1. Tn.B IGD Dx Medis : Bonkopneumonia

2. Tn. S IGD Dx Medis : PPOK ( Penyakit Paru


Obruktif Kronis )
4. Tn. B IGD Dx Medis,: Kecelakaan Lalu lintas
(KKL)
5. Ny T IGD Dx Medis : Dyspnea suspek TB

6. Nn . W IGD Dx Medis : Dyspnea

B. AsuhanKeperawatan
1. Pasien Kelolan ke-1
Nama Pasien : Tn.B
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rahmat
Perawat Pelaksana : winda dan erni
Dx Medis : Bonkopneumonia

Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf


dx

2 1 1. Memonitor pola S: Pasien mengatakan masih sesak winda


Februari napas napas dan
( frekuensi,kedalaman,
2021 B: erni
uasaha napas )
- Pasien diberikan
2. Memonitor bunyi injeksi Diporksin 1 x 1 ,
napas Ondan 3x 1 dan di berikan
tambahan( gurgling, infus Nacl 20 tpm
wheezing, rokhi ) - Diberikan oksigen 5
3. Memberikan liter / menit
oksigen
4. Memposisikan
A:
semi fowler - Pasien terlihat lemas
5. Menganjurkan - S : 37,50 C
batuk efektif - RR : 25x/ menit
6. Mengkolaborasi - N : 85x/ menit
pemeberian - Spo2 : 91 %
bronkodilator,ekspetoran,
R: Lanjutkan Intervensi ( pasien
jika perlu
rencana akan di rawat inap )

2. Pasien kelolaan ke -2
Nama Pasien : Tn. S
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rakhmat
Perawat Pelaksana : winda dan erni
Dx Medis : PPOK ( Penyakit Paru Obruktif Kronis )

Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf


dx

2 1 1 Memonitor frekuensi, S: Pasien mengatakan masih winda


Februari irama, kedalaman dan upaya sering batuk-batuk dan sesak dan erni
napas
2021 napas
2 Memonitor pola napas B:
( bradypnea,takipnea) - Pasien
diberikan injeksi
3 Memonitor kemampuan furosemide 2x 1 dan
batuk efektif injeksi Cefriakson
2x1
4 Memonitor saturasi - Diberikan
oksigen Infus Nacl 20 tpm
- Diberikan
5 Memonitor adanya oksigen 5 liter / menit
sputum
A:
6 Memonitor adanya - Pasien terlihat
sumbatan jalan napas lemas
- TD 150/ 70
7 Mengpalpasi mmHg,
kesimetrisan ekspansi paru - N : 85 x/mnt,
- S : 36,7◦C,
8 Mengatur interval - RR: 22 x/mnt.
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien R: Lanjutkan Intervensi
( pasien rencana akan di
9 Mendokumentasi hasil rawat inap )
pemantauan

10 Menginnformasi hasil
pemantauan

3. Pasien kelolaan ke -3
Nama Pasien : Tn. B
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rahmat
Perawat Pelaksana : winda dan erni
Dx Medis : Kecelakaan Lalu lintas (KKL)

Tgl No Implementasi Evaluasi Paraf


dx

2 1 1 Melakukan pengkajian S: pasien mengatakan nyeri winda


Februa nyeri secara komprehensif dan bengkak bagian kaki dan erni
ri 2 Memonitor skala nyeri B:
- Pasien di
2021 3 Mengajarkan teknik Berikan Injeksi
relaksasi nyeri keterolas 2x1
- Pasien
4 Mengkolaborasi dalam diberikan infus RL 20
pemberian analgetic tpm

A: Pasien terlihat menahan


nyeri
TD 108/65 mmHg,
N : 80 x/mnt,
S : 36,6◦C,
RR: 22 x/mnt.

R: Lanjutkan Intervensi
( pasien rencana akan di
rawat inap )

4. Pasien kelolaan ke -4
Nama Pasien : Ny T
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rijal
Perawat Pelaksana : winda dan erni
Dx Medis : Dyspnea suspek TB

Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf


dx

2 1 1. Memonitor pola S: pasien mengatakan winda dan


Februari napas masih batuk dan sesak erni
( frekuensi,kedalaman,
2021 napas
uasaha napas )
2. Memonitor bunyi B:
napas - Pasien
tambahan( gurgling, diberikan Injeksi
Furosemid
wheezing, rokhi )
2x1,injeksi
3. Memberikan ranitidine 2x1 ,
oksigen - Pasien
4. Memposisikan diberikan infus
semi fowler Nacl dan Asering
5. Menganjurkan - Diberikan
oksigen 5 liter /
batuk efektif
menit
6. Mengkolaborasi A:
pemeberian - Pasien
bronkodilator,ekspetoran terlihat gelisah
, jika perlu - Spo2 :
98%
- TD :
140/80 mmHg
- RR : 28x/
menit
- N : 90x/
Menit

R: Lanjutkan Intervensi
( pasien rencana akan di
rawat inap )
5. Pasien kelolaan ke -5
Nama Pasien : Nn . W
Kamar : IGD
DPJP : dr.Rijal
Perawat Pelaksana : winda dan erni
Dx Medis : Dyspnea
Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf
dx

2 1 1. Memonitor pola napas S: pasien mengatakan winda


Februari ( frekuensi,kedalaman, uasaha masih batuk dan sesak dan erni
napas )
2021 napas
2. Memonitor bunyi
napas tambahan( gurgling, B:
wheezing, rokhi ) - Pasien
3. Memberikan oksigen diberikan Injeksi
Furosemid
4. Memposisikan semi
2x1,injeksi
fowler ranitidine 2x1 ,
5. Menganjurkan batuk - Pasien
efektif diberikan infus
6. Mengkolaborasi Nacl
pemeberian - Diberikan
oksigen 5 liter/
bronkodilator,ekspetoran, jika
menit
perlu A:
- pasien
terlihat dipasang
oksgen
- Pasien
terlihat seseka;I
batuk
- Spo2 :
98%
- TD :
150/90 mmHg
- RR : 29x/
menit
- N : 95x/
Menit
R: Lanjutkan Intervensi (
pasien rencana akan di
rawat inap )

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil observasi di ruang Mukaromah memiliki kekurangan dan kelebihan,
kelebihan dari metode ini adalah masing masing perawat pengetahui kondisi
pasien.
B. Saran
Kepala Tim dan perawat harus rajin melakukan pre-post conference
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, B.L & Huston C.J. (2013). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Alih
bahasa Widyawati, dkk. Jakrta: EGC
Sitorus, R. & Panjaitan. (2011). Manajemen Keperawatan : Manajemen di Ruang Rawat.
Jakarta: Sagung Seto
Sitorus, dkk. (2006). Model praktek keperawatan profesional di rumah sakit. Jakarta: EGC.
Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta: TIM

Anda mungkin juga menyukai