Anda di halaman 1dari 24

KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA WANITA MASA


MELAHIRKAN DENGAN KOMPLIKASI DISTOSIA

KELOMPOK 3
B24
Ariestika Baktian Hapsari 132111123013
Iffah Ismiyah 132111123014
Rochimi 132111123015
Rudolf Agus Karemihumba 132111123019
Margaretha Nabutaek 132111123035
Stefania Hoar 132111123036
Aprilina Selvince Bulu 132111123037
Latar Belakang
 Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal
 SDKI 2007
 AKI : 228/100.000 kelahiran hidup
 AKB : 34/1000 kelahiran hidup
 SDKI 2012
 AKI : 102/100.000 kelahiran hidup
 AKB : 23/100.000 kelahiran hidup.
 Di Banda Aceh : 6,52% Persalinan melalui SC disebabkan
distosia.
 Kejadian mortalitas neonatus pada persalinan distosia lebih
tinggi dari pada mortalitas maternal.
 Prevalensi distosia diperkirakan antara 4,5-21% diantara
seluruh persalinan pervaginam.
 Distosia memberikan dampak buruk bagi sang ibu maupun
janin.
 Pengenalan dini disertai penanganan yang tepat akan
menentukan prognosis ibu maupun janin.
Rumusan Masalah
DISTOSIA

 Penyebab  Tanda dan Gejala


 Tipe  Penatalaksanaan
 Definisi  Komplikasi
 Asuhan Keperawatan
 Faktor Resiko

Tujuan Penulisan
 Tujuan Umum

 Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Distosia

Distosia atau sering disebut


juga persalinan disfungsional
merupakan persalinan yang
tidak berjalan dengan
semestinya dikarenakan
adanya berbagai penyulit
yang menyertai.
Your Picture Here

Etiologi 3P
1) Power (Uterus)
Aktivitas uterus yang abnormal
 Hipotonik
 Hipertonik

2) Passenger (Fetal)
 Kelainan Posisi / Letak Janin
 Presentasi Janin (letak sungsang, letak
lintang)
 Janin yang Besar (Makrosomia).

3) Passage (Pelvis)
 Jalan Lahir (pelvis)
• Kelainan Bentuk Rahim (Panggul
Sempit)

Tipe Distosia
1. Distosia Bahu
 Bahu janin terjepit
 Tidak bisa melewati pelvis
 Dada bayi tidak bisa ekspansi dengan lega (hipoksia)  Kematian

2. Distosia Servikal
 Serviks gagal berdilatasi
 Riwayat trauma  Biopsi atau katerisasi
 Kontraksi uterus yang tidak adekuat.

Faktor Risiko

 Antepartum
 Intrapartum
Tanda dan Gejala

1. Distosia Bahu
 Kesulitan dalam melahirkan wajah bayi
 Kepala bayi seperti terjepit di vulva, atau
mengalami retraksi (turtle neck sign)
 Leher bayi sulit sekali untuk dilahirkan
 
 
2. Distosia Servikal
 Uterus yang tidak berkontraksi dengan adekuat
(sering tapi lemah, atau kuat tapi tidak beraturan).
 Penipisan dan pembukaan serviks tidak bertambah
(partus lama)
 Kepala bayi tidak dapat turun dikarenakan
servikstidak membuka
Penatalaksanaan

1. Distosia Bahu
 Cari pertolongan tenaga ahli (Dokter Sp.OG Senior / Bidan senior/ Ahli Anestesi)
 Minta ibu untuk berhenti mendorong bayi
 Lakukan manuver McRobert
 Jika gagal, lakukan episiotomi, dan second line manuver: Rubins manuver, Wood’s scew manuver, extra
manuver

2. Distosia Servikal
Tergantung dari penyebab
 Inersia uteri  Beri oksitosin
 CPD  Operasi SC
 Tetania uteri  Lakukan evaluasi ulang terkait kondisi kesejahteraan janin.
• Bila Kala I fase aktif belum melebihi 6 jam dan tidak ada tanda-tanda distress janin maka persalinan
per vagina masih tetap bisa diusahakan dengan mempertimbangkan pemberian agen analgetic atau
anestesi untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi, dan juga pertimbangan penggunaan vacuum
ekstraksi atau forceps untuk mempercepat proses kala II.
• Apabila terdapat tanda-tanda distress janin akibat kompresi uterus berlebihan yang memicu hipoksia
maka operasi SC merupakan satu-satunya jalan yang harus ditempuh.
Komplikasi
 Fetal (Bayi)
 Brachial plexus injury sebanyak 2,3-16% pada
distosia bahu
 Kecacatan dan kematian bayi akibat hipoksia
dan asidosis
 Fractur humerus atau fraktur clavukula
 Pneumotharaks.

 Maternal (Ibu)
 Haemorhagic Post Partum (HPP)
 Robekan Perineum
 Laserasi Vagina
 Robekan serviks
 Rupture blader & uteri
Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian
 Identitas Klien
 Riwayat Sakit dan Kesehatan
 Keluhan Utama
 Riwayat penyakit/prenatan/intranatal/postpartum saat ini
 Penyakit atau operasi yang pernah diderita: Klien pernah mengalami
distosia sebelumnya, biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti
hipertensi, anemia, panggul sempit, biasanya ada riwayat DM, biasanya
ada riwayat kembar.
 Penyakit yang pernah diderita keluarga
 Riwayat alergi
 Riwayat menstruasi
 Riwayat Obstetri
 Genogram
 Pemeriksaan Fisik

 Kepala, dan leher (rambut, mata hidung, mulut, telingga, cloasma,


Nyeri telan,
 Thorak (dada) (jantung, Nafas, payudara, Perut (abdomen): kaji
his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak
awal persalinan atau menurun saat persalinan, biasanya posisi,
letak, presentasi dan sikap anak normal atau tidak, raba fundus
keras atau lembek, biasanya anak kembar/ tidak, lakukan
perabaan pada simpisis biasanya blas penuh/ tidak untuk
mengetahui adanya distensi usus dan kandung kemih.
(Ginekologi, Prenatal dan intranatal, DJJ, Postpartum)
 Genitalia (keputihan, laserasi, miksi,)
 Tangan dan kaki (Kemampuan pergerakan, refleks, edema,)
 Perubahan
 Pengetahuan dan perilaku Kesehatan
 Pemeriksaan penunjang dan terapi
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b/d tekanan kepala pada
servik, partus lama, kontraksi tidak
efektif
2. Resiko cedera janin
3. Resiko cedera maternal.
4. Resiko kekurangan volume cairan dan
electrolit
5. Cemas b/d persalinan lama.(distosia)
6. Resiko infeksi
BAB III
TINJAUAN KASUS
 Kasus

Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang


bersalin rumah sakit M dengan diagnosa medis persalinan
distosia. Pasien mengatakan hamil anak ke dua usia
kehamilan 9 bulan, pasien mengeluh mules,nyeri pada
pinggangnya, gelisah dengan keadaan janinnya dan
mengatakan sudah mengeluarkan air-air namun belum bisa
melahirkan, pasien masih merasakan gerakan janin. Gerakan
aktif sebanyak 22 kali dalam 24 jam (kontraksi). Pasien
tampak lemas dan gelisah. Perawat mengukur Tinggi badan
pasien 140 cm, Berat badan 75 kg, dari hasil rontgent pelvis
antero-posterior PAP didapatkan ukuran bayi yang lebih
besar melebihi ukuran panggul, mengukur tinggi fundus
uteri (TFU) dan mendapatkan nilai taksiran berat janin (TBJ)
4500 gram, DJJ 140x/menit, Tekanan darah 150/80 mmHg,
nadi 124 x/menit, pernapasan 22 x/menit, dan suhu tubuh 37
o
C.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pengkajian tanggal : 19-09-2021
Tanggal MRS : 18-09-2021
Ruang/kelas : Anggrek/I
Jam : 11.00
NO.RM : 0000xx
Diagnosa medis : Persalinan Distosia
Identitas
Nama : NY. R
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia
Alamat : Jln Ketapang no.2
Nama Suami : Tn. R.A
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia
Alamat : Jln Ketapang no.2
Riwayat Sakit dan Kesehatan
Keluhan Utama: Pasien mengeluh mules, nyeri pada pinggangnya, perutnya
kencang, pasien mengatakan hamil anak kedua
Riwayat penyakit/prenatan/intranatal/postpartum saat ini:
Penyakit atau operasi yang pernah diderita: Pasien tidak pernah operasi
sebelumnya
Penyakit yang pernah diderta keluarga: Pasien tidak ada riwayat penyakit
dalam keluarga seperti DM, hipertensi, TBC, dll
Riwayat alergi: pasien tidak alergi makan, obat maupun lainya

Riwayat menstruasi
Menarche: pasien mengatakan haid pertamanya sejak berumur 12 tahun
Banyaknya: sekitar 40 cc/hari
HPHT: 18-12-2020
Usia Kehamilan: 9 bulan, mengeluh mules dan nyeri dipinggang.
Silus Haid: teratur 28 hari
Lama: 3 hari
Dismenorhea: saat hari pertama menstruasi
Taksiran Partus: 25-09-2021
Riwayat Obstetri: Pasien mengatakan persalinannya sekarang sama dengan
saat melahirka anak pertamanya.
 Observasi
Keadaan Umum: Lemah, ibu tampak kesakitan
Kesadaran: Composmentis
BB: 75kg, TB: 140 cm
Tanda Vital: TD: 150/80 mmHg, Nadi: 124x/mnt, Suhu: 37 0C,
RR: 22x/mnt
CRT: < 2 detik, Akral: Hangat, GCS: 15
 Pemeriksaan Fisik
 Kepala, dan leher
Rambut: Hitam, keriting, distribusi merata
Mata: konjungtiva anemis, Sklera: putih, Pupil: isokor, tidak ada nistagmus.
Hidung: Tidak ada epistaksis
Mulut: mucosa bibir pucat, lidah bersih, tidak ada karies, mulut tampak
bersih, tidak ada stomatitis, gigi lengkap, tidak ada gangguan menelan
Telingga: tidak ada gangguan pendengaran, telinganya bersih
Cloasma: tidak ada cloasma di muka, tidak ada jerawat Leher: tidak ada
pembendungan vena jugularis, kelenjar tiroid ataupun limfe yang membengkak.
 Thorak (dada): simetris, tidak ada benjolan yang abnormal
Payudara: tidak ada benjolan yang abnormal, terdapat hyperpigmentasi pada
areola mamae dan kolostrum sudah keluar.
 Perut (abdomen)
Ginekologi: Pembesaran perut sesuai usia kehamilan, serta tidak ada luka
bekas operasi.
 Punggung dan pinggang: terdapat tanda michales yang simetris
 Prenatal dan Inranatal
1. Inspeksi: terdapat linea nigra dan strie gravidarum
2. Palpasi:
Leopold 1: TFU pertengahan pusat dan pasien, pada fundus teraba 1
bagian yang lunak, tidak melenting dan kurang bundar yang berarti
bokong
Leopold 2: Pada perut bagian sebekah kiri teraba ada tahanan yang
lebar yang berarti punggung dan sebelah kanan teraba bagian yang
kecil- kecil yang berarti ekstrimitas
Leopold 3: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan melenting
yang berarti kepala
Leopold 4: Bagian yang terbawah janin sudah masuk PAP (divergen)
DJJ: terdengar 140x/menit, punctum maximum dibawah pusat sebelah
kiri
 Genitalia
Vulva: serviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.
Keputihan: ada keputihan bercampur lendir dan sedikit darah
Laserasi: belum ada laserasi yang terlihat saat pemeriksaan
Miksi: ibu mengatakan BAK keluar sedikit sedikit
 Tangan dan kaki: tidak ada udema, akral; hangat, tidak ada varises, kemampuan pergerakan ibu terbatas karena
nyeri, Reflek patela ada (+)
 Perubahan:
Nutrisi: pasien mengatakan selama hamil makan 3x sehari, porsinya selalu di habiskan,, jenis yang dimakan nasi,sayur
dan lauk, minum air putih 7-8 gelas/hari,
Eliminasi: pasien mengatakan selama hamil BAB 1x/hari, konsistensi lembek, bau khas feses, saat ini ibu belum
merasakan ingin BAB, BAK sekitar 6-7 x/hari
Istirahat/Tidur: pasien mengtakan selama hamil mendapatkan istirahat yang cukup pada siang dan malam hari namun
ia sering terbangun ke kamar mandi untuk BAK
Aktivitas: pasien mengatakan selama hamil ia tetap bisa melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhannya secara mandiri

Kebersihan diri: pasien mengatakan selama hamil ia mampu melakukan kebersihan dirinya
Koping: pasien mengatakan ia selalu berpikir positif bahwa dirinya bisa melahirkan dengan normal dan lancar tanpa ada
hambatan
Ibadah: Pasien mengatakan ian beragama islam dan ia selalu berdoa agar di berikan kelancaran dalam proses persalinan
ini
 
 Pengetahuan dan perilaku Kesehatan:
Pasien mengatakan bahwa ia pernah menggunakan alat kontrasepsi
suntikan setiap 3 bulan, dan ia mampu merawat diridan anaknya tidak
mengkonsumsi minuman tradisional berupa jamu, dan tidak merokok
 
 Pemeriksaan penunjang dan terapi: rontgent pelvis antero-posterior
PAP ukuran bayi yang lebih besar melebihi ukuran panggul,
pemeriksaan laboratorium,

 Terapi
Cefadroxile 500mg/12 jam
Asam mafenamat 500/8 jam
No Data Pasien Etiologi Masalah
Keperawatan

1. DS : Persalinan Nyeri akut


  - Pasien mengatakan mulas pervaginam  
dan nyeri dipinggang
  Panggul yang sempit  
- Pasien mengatakan masih merasakan

  gerakan janin, gerakan aktif sebanyak Sulit jalan lahir  


22 kali dalam 24 jam
    Tekanan his yang  
 
 
  kuat  
 
DO :
  Nyeri  
- Pasien nampak lemas dan meringis
menahan nyeri
Nyeri skala nyeri
     
- Sewaktu-waktu pasien mengalami
kontraksi karena tekanan kepala
serviks
- TTV :
TD 150/80 mmHg N 124 x/menit
RR 22 x/menit Suhu 37°C

2. DS : Persalinan yang lama Resiko tinggi cedera


-
Pasien mengatakan masih merasakan
  gerakan janin, gerakan aktif sebanyak Upaya ibu mengejan  
  22 kali dalam 24 jam (kontraksi) yang kuat  
    Penekanan pada  
DO :
  dasar panggul  
- TBJ 4500gram
  Dasar panggung  
- Tinggi badan 140 cm
  teregang dan  
- BB 75 kg
  melebar  
  Perubahan anfis &  
  otot, saraf dan  
  jaringan ikat  
  Prolaps organ  
  panggul  
  Resiko tinggi cidera  
BAB IV
PENUTUP

 Kesimpulan

Distosia secara harafiah, berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan persalinan yang terlalu
terlambat. Secara umun, persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat ketidakseimbangan
ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan lahir. Distosia sering disebut persalinan
disfungsional merupakan persalinan yang tidak berjalan dengan semestinya dikarenakan adanya
berbagai penyulit yang menyertai. Distosia bahu terjadi dikarenakan posisi/letak/presentasi janin
yang abnormal atau CPD karena jalan lahir yang sempit, sehingga distosia bahu dapat
dikategorikan menjadi distosia fetal dan distosia pelvis. Distosia jenis ini dapat ditandai dengan:
Kesulitan dalam melahirkan wajah bayi, Kepala bayi seperti terjepit di vulva, atau mengalami
retraksi (turtle neck sign), Leher bayi sulit sekali untuk dilahirkan. Penyebab distosia servikal
adalah factor power (uterus) sehingga distosia ini ditandai dengan: Uterus yang tidak
berkontraksi dengan adekuat (sering tapi lemah, atau kuat tapi tidak beraturan), Penipisan dan
pembukaan serviks tidak bertambah (partus lama), Kepala bayi tidak dapat turun dikarenakan
serviks tidak membuka.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai