Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

MATERNAL HIGH CARE DENGAN


TRAUMA PERSALINAN DYSTOSIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


1. DIYAN FITRIYANI
2. YATI ROHAYATI
3. LAELY MUTAQIM
4. MOH FUDH FUDHOLI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Persalinan => proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
atau tanpa bantuan (Manuaba,2010).

 Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir
(passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya psikologi ibu, penolong saat
bersalin dan posisi saat bersalin. Bila ada gangguan pada faktor ini dapat terjadi kesulitan
atau gangguan pada jalannya persalinan yang disebut distosia.

 Dapat dibedakan menjadi Distosia kelainan janin dan his. Pada distosia kelainan janin yaitu
Bayi Besar, Hidrocephalus, Anecephalus, Kembar Siam, gawat janin, IUFD, tali pusat
menumbung.

 Distosia karena kelainan his dapat terjadi karena sifat his yang berubah - ubah, tidak ada
koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian – bagiannya sehingga kontraksi tidak
efisien dalam mengadakan pembukaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan umum
● Mahasiswa mampu menjelaskan tentang distosia dan
asuhan keperawatan terkait distosia.

Tujuan khusus
● Diketahuinya definisi distosia.
● DIketahuinya etiologi distosia.
● Diketahuinya manifestasi distosia.
● Diketahuinya klasifikasi distosia.
● Diketahuinya jenis kelainan jalan lahir.
● Diketahuinya patofisiologi dan pathway.
● Diketahuinya komplikasi distosia.
● Diketahuinya pemeriksaan penunjang distosia.
● Diketahuinya penatalaksanaan distosia.
● Diketahuinya Askep distosia secara umum.
● Diketahuinya Askep distosia kasus.
● Diketahuinya perbedaan askep umum dan askep kasus.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN
 Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat berbagai
kondisi yang berhubungan dengan lima factor persalinan. (Bobak, 2004).

 Distosia adalah Kesulitan dalam jalannya persalinan(Rustam Mukhtar, 1994).

 Distosia adalah kalamabatan atau kesulitan persalian disebabkan kelainan his, letak dan
bentuk Janin serta kelaina jalan lahir (Komalasari, 2005).

 Distosia secara harfiah, berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan persalinan yang
terlalu lambat. Secara umum, persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan lahir.
ETIOLOGI
 Kekuatan-kekuatan yang
mendorong anak keluarkurang
 Kelainan letak  atau kelainan anak,
kuat
misalnya letak lintang, letak dahi,
 Kelainan his : Inertia uteri atau hydrocephalus atau monster.
kelemahan his merupakan sebab
 Kelainan jalan lahir : panggul
terpenting dari dystosia.
sempit, tumor-tumor yang
 Kekuatan mengejan kurang kuat, mempersempit jalan lahir.
misalnya karena cicatrix baru pada
dinding perut, hernia, diastase
musculus rectus abdominalis atau
karena sesak napas.
MANISFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik pada Ibu :
 Gelisah, Letih
 Suhu tubuh meningkat
 Nadi dan pernafasan cepat
 Edema pada vulva dan servik
 Ketuban berbau
 Pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan.
 Nyeri hebat dan janin sulit dikeluarkan.
 Terjadi distensi berlebihan pada uterus.
 Dada teraba seperti punggung ,belakang kepala terletak berlawanan dengan
letak dada, teraba bagian-bagian kecil dan denyut jantung janin terdengar leih
jelas pada dada.

Manifestasi pada janin


 Denyut jantung janin cepat dan tidak teratur
Klasifikasi Distosia
Kelainan His
A. Inersia Uteri Hipotonik => kelainan his dengan kekuatan yang lemah / tidak adekuat untuk
melakukan pembukaan serviks atau mendorong anak keluar. Inersia uteri hipotonik terdapat
berbagai macam, yaitu:
1) Inersia uteri primer, terjadi pada permulaan fase laten
2) Inersia uteri sekunder, terjadi pada fase aktif kala I atau kala II.
3) Inersia Uteri Hipertonik (hypertonic uterin contraction) => kelainan his dengan kekuatan
cukup besar (kadang sampai melebihi normal) namun tidak ada koordinasi kontraksi dari
bagian atas, tengah dan bawah uterus, sehingga tidak efisien untuk membuka serviks dan
mendorong bayi keluar. Disebut juga sebagai incoordinate uterine action. misalnya "tetania
uteri" karena obat uterotonika yang berlebihan
Jenis kelainan jalan lahir
● Kelainan bentuk panggul
● Perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra uterin diantaranya:
panggul naegele, panggul robert, split pelvis, dan panggul asimilasi.
● Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang panggul/ sendi panggul
diantaranya : rakhitis, osteomalasia, neoplasma, atrofi, karies, nekrosis, dan
penyakit pada sendi sakroiliaca dan sendi sakrokoksigea.
● Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang diantaranya : kiposis,
skoliosis, spondilolitesis.
● Perubahan bentuk karena penyakit kaki.
 
Distosia Kelainan Traktus Genitalis
1) DISTOSIA KELAINAN VULVA
Persalinan yang sulit disebabkan karena atresia vulva (tertutupnya
vulva), ada yang bawaan ada juga yang diperoleh misalnya karena
radang atau trauma

2) DISTOSIA KELAINAN VAGINA


Kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan yang
dikarenakan adanya kelainan pada vagina yang menghalangi
lancarnya persalinan

3) DISTOSIA KELAINAN UTERUS/SERVIKS

Terhalangnya kemajuan persalinan disebabkan kelainan


serviks uteri
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI

MATERNAL FETAL
1. Perdarahan pasca persalinan. 1. Brachial plexus palsy
2. Fistula Rectovaginal 2. Fraktura Clavicle
3. Simfisiolisis atau diathesis, 3. Kematian janin
dengan atau tanpa “transient 4. Hipoksia janin , dengan atau
femoral neuropathy” tanpa kerusakan neurololgis
4. Robekan perineum derajat III permanen
atau IV 5. Fraktura humerus
5. Rupture Uteri
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Rontgen MRI

USG XRAY
TATALAKSANA
PENANGANAN UMUM
 Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan
janin
 Lakukan penilaian kondisi janin : DJJ
 Kolaborasi dalam pemberian :
a. Infus RL dan larutan NaCL isotonik (IV)
b. Berikan analgesik berupa tramandol/
peptidin 25 mg (IM) atau morvin 10 mg (IM)
c. Perbaiki keadaan umum
d. Berikan dukungan emosional dan perubahan
posisi
e. Berikan cairan
TATALAKSANA
PENANGANAN KHUSUS

Kelainan His
 TD diukur tiap 4 jam
 DJJ tiap 1/2 jam pada kala I dan tingkatkan pada kala II
 Pemeriksaan dalam
 Kolaborasi : Infus RL 5% dan larutan NaCL isotonic (IV), berikan
analgetik seperti petidin, morfin dan pemberian oksitosin untuk
memperbaiki his

Kelainan janin
 Pemeriksaan dalam
 Pemeriksaan luar
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
 Jika sampai kala II tidak ada kemajuan dapat dilakukan seksiosesaria
baik primer pada awal persalinan maupun sekunder pada akhir
persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
1) PENGKAJIAN

Identitas Rw. Kesehatan PF

 Nama  Riwayat kesehatan  Kepala =>rambut tidak rontok,


 Usia sekarang => Kelainan kulit kepala bersih tidak ada
 Jenis kelamin letak janin ketombe.
(lintang/sunsang)  Mata => Konjungtiva anemis
 Riwayat kesehatan  Thorax => frekuensi, kedalam,
Dahulu => distorsia, jenis pernafasan
penyulit persalinan  Abdomen => kaji his
 Riwayat kesehatan (kekuatan, frekuensi, lama)
keluarga => kelainan  Panggul => Pem. panggul
darah, eklamsia, pre  Vulva dan vagina => Vaginal
eklamsia Toucher
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
2) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nyeri akut b/d tekanan kepala pada servik, partus lama,


kontraksi tidakefektif.

Resiko tinggi kekurangan cairan b/d hipermetabolisme, muntah,


pembatasan masukan cairan.

Resiko tinggi infeksi b/d rupture membrane, tindakan invasive.

Cemas b/d persalinan lama.


ASUHAN KEPERAWATAN
TEORI
3) INTERVENSI KEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
● Distosia secara harfiah, berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan
persalinan yang terlalu lambat. Secara umum, persalinan abnormal sering terjadi
jika terdapat ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan
lahir.

● Manifestasi dari pasien distosia adalah gelisah, letih, suhu tubuh meningkat,
nadi dan pernafasan cepat, edema pada vulva dan servik, ketuban berbau,
pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan, nyeri hebat dan janin sulit
dikeluarkan, terjadi distensi berlebihan pada uterus, dada teraba seperti
punggung ,belakang kepala terletak berlawanan dengan letak dada, teraba
bagian-bagian kecil dan denyut jantung janin terdengar leih jelas pada dada.

● Penanganan distosia berpa umum dan khusus sesuai indikasi tersebut 


DAFTAR PUSTAKA
● Bobak , dkk.2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas ed.4. Jakarta: EGC

● Cunningham, F. Garry.2000. William Obstetri. Jakarta: EGC.

● Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti.2010.Asuhan Kebidanan 4: Patologi. Jakarta :


Trans Info Media.

● Saifudin, Abdul Bari, 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

● Sastrawinata, Sulaiman. 1984. Obstetri Patologi. Bandung : Penerbit dan


Percetakan Elstrat Offset.

● Sastrawinata, Sulaiman dkk. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi Obstetri Patologi


Ed 2. Jakarta : EGC.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai