Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir
(passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya psikologi ibu, penolong saat
bersalin dan posisi saat bersalin. Bila ada gangguan pada faktor ini dapat terjadi kesulitan
atau gangguan pada jalannya persalinan yang disebut distosia.
Dapat dibedakan menjadi Distosia kelainan janin dan his. Pada distosia kelainan janin yaitu
Bayi Besar, Hidrocephalus, Anecephalus, Kembar Siam, gawat janin, IUFD, tali pusat
menumbung.
Distosia karena kelainan his dapat terjadi karena sifat his yang berubah - ubah, tidak ada
koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian – bagiannya sehingga kontraksi tidak
efisien dalam mengadakan pembukaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan umum
● Mahasiswa mampu menjelaskan tentang distosia dan
asuhan keperawatan terkait distosia.
Tujuan khusus
● Diketahuinya definisi distosia.
● DIketahuinya etiologi distosia.
● Diketahuinya manifestasi distosia.
● Diketahuinya klasifikasi distosia.
● Diketahuinya jenis kelainan jalan lahir.
● Diketahuinya patofisiologi dan pathway.
● Diketahuinya komplikasi distosia.
● Diketahuinya pemeriksaan penunjang distosia.
● Diketahuinya penatalaksanaan distosia.
● Diketahuinya Askep distosia secara umum.
● Diketahuinya Askep distosia kasus.
● Diketahuinya perbedaan askep umum dan askep kasus.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN
Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat berbagai
kondisi yang berhubungan dengan lima factor persalinan. (Bobak, 2004).
Distosia adalah kalamabatan atau kesulitan persalian disebabkan kelainan his, letak dan
bentuk Janin serta kelaina jalan lahir (Komalasari, 2005).
Distosia secara harfiah, berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan persalinan yang
terlalu lambat. Secara umum, persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan lahir.
ETIOLOGI
Kekuatan-kekuatan yang
mendorong anak keluarkurang
Kelainan letak atau kelainan anak,
kuat
misalnya letak lintang, letak dahi,
Kelainan his : Inertia uteri atau hydrocephalus atau monster.
kelemahan his merupakan sebab
Kelainan jalan lahir : panggul
terpenting dari dystosia.
sempit, tumor-tumor yang
Kekuatan mengejan kurang kuat, mempersempit jalan lahir.
misalnya karena cicatrix baru pada
dinding perut, hernia, diastase
musculus rectus abdominalis atau
karena sesak napas.
MANISFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik pada Ibu :
Gelisah, Letih
Suhu tubuh meningkat
Nadi dan pernafasan cepat
Edema pada vulva dan servik
Ketuban berbau
Pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan.
Nyeri hebat dan janin sulit dikeluarkan.
Terjadi distensi berlebihan pada uterus.
Dada teraba seperti punggung ,belakang kepala terletak berlawanan dengan
letak dada, teraba bagian-bagian kecil dan denyut jantung janin terdengar leih
jelas pada dada.
MATERNAL FETAL
1. Perdarahan pasca persalinan. 1. Brachial plexus palsy
2. Fistula Rectovaginal 2. Fraktura Clavicle
3. Simfisiolisis atau diathesis, 3. Kematian janin
dengan atau tanpa “transient 4. Hipoksia janin , dengan atau
femoral neuropathy” tanpa kerusakan neurololgis
4. Robekan perineum derajat III permanen
atau IV 5. Fraktura humerus
5. Rupture Uteri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG XRAY
TATALAKSANA
PENANGANAN UMUM
Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan
janin
Lakukan penilaian kondisi janin : DJJ
Kolaborasi dalam pemberian :
a. Infus RL dan larutan NaCL isotonik (IV)
b. Berikan analgesik berupa tramandol/
peptidin 25 mg (IM) atau morvin 10 mg (IM)
c. Perbaiki keadaan umum
d. Berikan dukungan emosional dan perubahan
posisi
e. Berikan cairan
TATALAKSANA
PENANGANAN KHUSUS
Kelainan His
TD diukur tiap 4 jam
DJJ tiap 1/2 jam pada kala I dan tingkatkan pada kala II
Pemeriksaan dalam
Kolaborasi : Infus RL 5% dan larutan NaCL isotonic (IV), berikan
analgetik seperti petidin, morfin dan pemberian oksitosin untuk
memperbaiki his
Kelainan janin
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan luar
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Jika sampai kala II tidak ada kemajuan dapat dilakukan seksiosesaria
baik primer pada awal persalinan maupun sekunder pada akhir
persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
1) PENGKAJIAN
● Manifestasi dari pasien distosia adalah gelisah, letih, suhu tubuh meningkat,
nadi dan pernafasan cepat, edema pada vulva dan servik, ketuban berbau,
pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan, nyeri hebat dan janin sulit
dikeluarkan, terjadi distensi berlebihan pada uterus, dada teraba seperti
punggung ,belakang kepala terletak berlawanan dengan letak dada, teraba
bagian-bagian kecil dan denyut jantung janin terdengar leih jelas pada dada.