Anda di halaman 1dari 11

DISTOSIA

Definisi Distosia
Persalinan distosia adalah persalinan yang
memerlukan bantuan dari luar karena terjadi
penyimpangan dari konsep eutosia 3P (power, passage,
passenger).(manuaba,1998).

Menurut rustam mochtar, 1998 adalah kesulitan dalam


jalannya persalinan. Secara harfiah diartikan sebagai
persalinan sulit yang ditandai dengan kemajuan
persalinan yang lambat (Al-fathdry,2002).
KLASIFIKASI DISTOSIA
1. Distosia karena kelainan presentasi 2. Distosia kelainan tenaga / HIS
a. Inersia uteri atau Hypotonic uterine countraction.
Kelainan letak, persentasi atau posisi
b. His terlampau kuat atau Hypertonic uterine contraction
a) Posisi oksipitalis posterior persisten
(tetania uteri)
b) Presentasi puncak kepala
c. Aksi uterus inkoordinasi atau uncoordinate hypertonic
c) Presentasi Muka
uterine contraction.
d) Presentasi Dahi
3. Distosia karena alat kandungan dan jalan lahir
e) Letak sungsang
a. Pada vulva  
f) Letak lintang
g) Presentasi Ganda b. Pada vagina

c. Pada uterus
4.Distosia karena kelainan janin 5. Distosia karena kelainan panggul
- Distosia kepala : hydrosefalus (kepala Jenis kelainan panggul (Caldwell moloy) :
besar,hygromonas koli / tumor leher)
Perubahan panggul menurut munro kerr
- Distosia bahu
Perubahan bentuk Karena kelainan
- Distosia perut
pertumbuhan intrauretin
- Distosia bokong
Perubahan bentuk karena penyakit pada
- Kembar siam (double monster)
tulang panggul dan atau sendi :

- Monster lainnya.
a. Pertumbuhan janin yang berlebihan
b. hydrosefalus
c. Anencefalus
d. Gawat janin
ETIOLOGI DISTOSIA
1. Distosia karena kelainan presentasi

Malpersentasi adalah semua persentasi janin selain vertex sementara malposisi adalah posisi kepala
janin relative terhadap pelvis dengan oksiput sebagai titik referens,masalah janin yang dalam keadaan
malpresentasi dan malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama
2. Distosia karena kelainan posisi janin

• Letak sunsang disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong,

• Letak lintang disebabkan oleh fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD, hidrosefalus, ansefalus,
plasenta previa, dan tumor pelvis, janin mudah bergerak karena hidramion, multiparitas,
pertumbuhan janin terhambat, atau janin mati, gemeli, kelainan uterus, lumbar skoliosis, monster,
pelvic kidney, dan kandung kemih serta rectum penuh.
3. Distosia karena kelainan tenaga/ His
Disebabkan oleh sering dijumpai pada primigravida tua dan inersia uteri sering dijumpai pada multi
gravid, factor herediter, emosi dan kekuatan, salah pimpinan persalinan pada kala II atau salah
pemberian obat seperti oksitosin dan obat penenang.
ETIOLOGI DISTOSIA
4. Distosia karena kelainan alat kandungan dan jalan lahir
Berkaitan dengan variasi ukuran dan tulang pelvis ibu atau keabnormalan saluran reproduksi yang
dapat mengganggu dorongan atau pengeluaran janin
5. Distosia karena kelainan janin

• Bayi besar
• Hydrosefalus
Terjadi penyumbatan aliran cairan serebrospinal pada salah satu tempat antara tempat
pembentukan CSS dalam sistem ventrikeldan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid.
• Anensefalus
Disebabkan factor mekanik, factor infeksi, factor obat, factor umur ibu, factor hormonal.
• Kembar siam
Terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna..
• Gawat janin
MANIFESTASI
KLINIS
 Dapat dilihat dan diraba, perut terasa membesar kesamping

 Pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan


 Nyeri hebat dan janin sulit untuk dikeluarkan
 Terjadi distensi berlebihan pada uterus
 Dada teraba seperti punggung, belakang kepala terletak
berlawanan dengan letak dada, teraba bagian – bagian kecil janin
dan denyut jantung janin terdengar lebih jelas pada dada.
KOMPLIKASI
Distosia yang tidak ditangani dengan segera dapat mengakibatkan
komplikasi antara lain:

 Pada ibu akan terjadi ruptur jalan lahir akibat his yang kuat
sementara kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan dan juga
dapat mengakibatkan terjadinya fistula karena nekrosis pada
jalan lahir
 Pada janin distosia akan berakibat kematian karena janin
mengalami hipoksia dan perdarahan
PENATALAKSANAAN
a. Fase laten yang memanjang : Selama ketuban masih utuh dan passage serta
passanger normal,pasien dengan fase laten memanjang sering mendapat manfaat
dari hidrasi dan istirahat terapeutik.
b. protraksi : Dapat ditangani dengan penuh harapan, sejauh persalinan mau dan
tidak ada bukti disproporsi sevalopelvik, mal presentasi atau fetal distress
c. Kelainan penghentian : Apabila terdapat disproporsi sevalopelvik dianjurkan
untuk dilakukan seksio sesarea perangsangan oksitosin hanya dianjurkan sejauh
pelviks memadai untuk dilalui janin dan tidak ada tanda-tanda fetal distress
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
 Tes Prenatal : Untuk memastikan penyulit persalinan
seperti : janin besar, malpresentasi
 Pelvimetri sinar X : Mengevaluasi arsitektur pelvis,
presentasi dan posisi janin
 Pengambilan sample kulit kepala janin : mendeteksi
atau mencegah asidosis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai