Anda di halaman 1dari 177

KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN

PENATALAKSANAANNYA
MATERI
 Hiperemesis Gravidarum
 Preeklampsi dan Eklampsi
 Kelainan lamanya kehamilan
 Kehamilan Ektopik Terganggu
 Kelainan Plasenta dan pendarahan antepartum
 Kehamilan Ganda
 Ketuban Pecah Dini
 Penyakit lain yang mempengaruhi kehamilan
Prematuritas
(Persalinan preterm)

Postmaturitas
(Persalinan Post term)
PREMATURITAS
 Persalinan < 37 minggu
 BBLR < 2500 gram

PENYULIT :
A. Perkembangan organ vital belum sempurna
B. Daya tahan tubuh rendah  infeksi
C. Mental – intelektual rendah  beban keluarga
SURVIVAL RATE ACCORDING
TO GESTATIONAL AGE & BIRTH WEIGHT
(OKLAHOMA MEDICAL CENTER, 1981-1994)

Gest. Age Survivors Birth Weight Survivors


24 weeks 20 <500Gms 0
25 25 501-800 22
26 50
27 75 801-1000 75
28 83 1001-1250 82
29 94 1251-1500 94
30 95
31 95 1501-1750 97
32 97 1751-2500 98
33+ 99 >2500 99
PENYEBAB
1.
PREMATURITAS
Kondisi umum
a) Keadaan sosial ekonomi rendah  anemia, kurang gizi,
perokok, umur terlalu muda/tua
b) Penyakit ibu
DM, hipertensi, jantung/paru, endokrin, rhesus
2. Penyulit kebidanan
 Hidramnion, ganda, PE/E
 Perdarahan ante partum
 KPD
3. Kelainan lain
 Kelainan anatomi / kongenital rahim
 Infeksi
PERTOLONGAN
 Usahakan trauma minimal
Penyulit yang mungkin timbul
 Perdarahan intra kranial
 Gangguan pernapasan
(Sindroma distress respirasi)
 Asfiksia neonatus
 Infeksi neonatus

Pertolongan bidan:
 Konservatif  istirahat, isolasi & pengobatan penyakit
 Konsul dokter
 Rujukan ke rumah sakit
POST MATURITAS
 Kehamilan lewat waktu
 Persalinan > 42 minggu
 Kesalahan HPM ?
 Kejadian 4-15%
 Konfirmasi dengan USG
PERMASALAHAN POSTMATURITAS

 Insufisiensi plasenta
 janin risiko asfiksia kronis / akut
 Fetal death
 Pertumbuhan janin terhambat
 Perubahan metabolisme janin
 Air ketuban berkurang
 Saat persalinan rentan asfiksia
 Bila BB lebih  perlu tindakan (vakum / SC)
PENYEBAB POSTMATURITAS
 Otot rahim tidak sensitif terhadap oksitosin
 Psikologis
 Kelainan rahim
SIKAP BIDAN
 Anamnesis
 > 42 minggu
 Gerak janin berkurang / berhenti
 Pemeriksaan
 BB ibu, air ketuban, DJJ, gerak janin, TBJ
 Penatalaksanaan
 Anjurkan/rujuk persalinan di RS
 Penatalaksanaan di RS (oleh dokter)
 Induksi (misoprostol/oksitosin)
 SC
IUFD
(INTRA UTERINE FETAL
DEATH)
PRINSIP DASAR :
 Bradikardi : DJJ kurang dari 120/menit
 Takikardi : DJJ lebih dari 160/menit
 CTG
GAWAT JANIN/IUFD

 Janin tidak menerima O2 cukup---


hipoksia
 Janin yang beresiko tinggi :
 Janin yang pertumbuhannya terhambat
 Janin dari ibu dengan diabetes
 Janin preterm dan posterm
 Janin dengan kelainan letak
 Janin dengan kelainan bawaan atau
infeksi
GAWAT JANIN DALAM PERSALINAN
DAPAT TERJADI BILA :

 Persalinan berlangsung lama


 Induksi persalinan dengan
oksitosin
 Ada perdarahan atau infeksi
 Insufisiensi plasenta : pos
term,pre eklampsia
PENILAIAN KLINIK
 Tanda gawat janin :
 DJJ abnormal
- Umumnya DJJ adalah ireguler,namun juka tidak
kembali normal setelah kontraksi---hipoksia
- Bradikardia di luar kontraksi atau tidak menghilang
setelah kontraksi --kegawatan janin
- Takhikardi dapat merupakan reaksi terhadap
adanya : demam pada ibu,obat-obatan
tokolitik,amnoinitis
- Jika ibu tidak mengalami takhikardia,DJJ
>160/menit ---hipoksia
 Mekoneum
Hijau kental---air ketuban jumlahnya sedikit
Presentasi bokong tidak memerlukan intervensi
GERAK JANIN MENGHILANG
 Masalah :
- Ibu tidak merasakan gerakan janin

 Diagnosis :
 Nilai DJJ
 Bila DJJ tak terdengar,pastikan adanya kematian
janin dengan doppler
 Bila DJJ baik,berarti bayi tidur
 Rangsang bayi dengan suara (bel) atau dengan
menggoyangkan perut ibu
 Bila DJJ meningkat frekuensinya sesuai dengan
gerak janin,maka janin dapat dikatakan normal
 Bila DJJ cenderung turun saat janin
bergerak,maka dapat disimpulkan adanya gawat
janin
KEMATIAN JANIN
 Penilaian Klinik
 Pertumbuhan janin berkurang,bahkan janin mengecil
sehingga TFU menurun
 DJJ tak terdengar dengan fetoskop dan dipastikan
dengan doppler
 Keluhan ibu : gerak janin menghilang
 BB menurun
 Tulang kepala kolaps
 USG
 HCG urin negatif----beberapa hari setelah kematian
janin
KOMPLIKASI :

 Trauma emosional bila waktu antara


kematian janin dan persalinan cukup lama

 Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah


PENANGANAN
 Pemeriksaan darah (ABO dan Rhesus)
 Hindari pemberian informasi yang tidak tepat
 Dukungan mental emosional perlu diberikan
kepada pasien
 Rencana persalinan pervagina dengan cara induksi
maupun ekspektatif---dibicarakan dengan keluarga
 Pemeriksaan patologi plasenta akan mengungkap
adanya patologi plasenta dan infeksi
IUGR
Definisi
 Definisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami
pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang
mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard
atau ukuran standard yang sesuai dengan usia
kehamilannya.
 Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth
Restriction adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan
nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat
badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia
kehamilannya.
 Definisi yang sering dipakai adalah bayi-bayi yang
mempunyai berat badan dibawah 10 persentil dari kurva
berat badan bayi yang normal . Dalam 5 tahun terakhir,
istilah Retardation pada Intra Uterine Growth
Retardation (IUGR) telah berubah menjadi Restriction
oleh karena Retardasi lebih ditekankan untuk mental.
 Menurut Gordon, JO (2005) pertumbuhan janin
terhambat-PJT (Intrauterine growth restriction)
diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin
berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri
normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah
PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa
kehamilan-KMK (small for gestational age).
Faktor Resiko IUGR
 Factor resiko dari Ibu : Alkohol, merokok, Obat obatan
(Corticosteroid, propanolol, Dilantin, Coumadin, Heroin), Anemia,
malnutrisi, Berat badan Ibu Kurang dari 50 Kg, penyakit Jantung
Cyanotic, Hipertensi kronis, Pregnancy Induced Hipertensi,
Diabetus Mellitus dengan gangguan Vasculopaty, Connective
Tissue Disease
 Factor Resiko dari bayi : kelainan genetic (misalnya : dwarf
sindrom), kelainan kromosom (trisomi 12, 18 dan 21), congenital
anomaly (misalnya : gastroschisis), infeksi fetus (misalnya : virus,
protozoa)
 Faktor Resiko dari Uterus dan Plasenta : Kelainan Muller (septum
uterus) dan isufisiensi plasenta yang dapat berupa : Infark, Infeksi
pada plasenta, chorioangioma, multifetal Pregnancy, circumvalata
plasenta, plasenta previa, Focal Abruption, marginal Insersi of the
cord)
Hipoksemia pada janin terjadi bila :
 Penurunan kadar oksigen pada darah

yang menuju uterus


 Penurunan fungsi plasenta

 Penurunan kadar oksigen dalam darah

janin.
KEHAMILAN GANDA

Kehamilan ganda atau kehamilan kembar


adalah kehamilan dengan dua janin atau
lebih. Factor yang mempengaruhi adalah
factor obat-obat konduksi ovulasi, factor
keturunan, factor yang lain belum diketahui.
ANGKA KEJADIAN GEMELI

 gemelly 1:85
 triplet 1:7,629
 quadruplet 1:6,7
 quintuplet 1:4
BERBAGAI KOMBINASI LETAK, PRESENTASI DAN POSISI BISA
TERJADI PADA KEHAMILAN KEMBAR (GEMELI)

 Kedua janin dalam letak membujur dengan


presentasi kepala
 letak membujur dengan presentasi kepala bokong
 keduanya presentasi bokong
 letak lintang dan presentasi kepala
 letak lintang dan presentasi bokong
 dua-duanya letak lintang
 letak dan presentasi 69.
DIAGNOSIS KEHAMILAN KEMBAR.

Pada anamnesa
 Ibu mengatakan perut lebih buncit dari

semestinya tua kehamilan


 gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil

 uterus terasa lebih cepat membesar

 pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.


SEDANGKAN PADA PEMERIKSAAN INSPEKSI DAN PALPASI

 kesan uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya


dari biasa
 teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
 banyak bagian-bagian kecil teraba
 teraba tiga bagian besar janin
 teraba 2 balotemen
Pada pemeriksaan Auskultasi
 terdengar dua denyut jantung janin pada 2
tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya l0 denyut
per menit.
Ultrasonografi : kelihatan 2 janin pada triwulan
II, dua jantung yang berdenyut telah dapat
ditentukan pada triwulan I.
 Prediksi BBL pada kehamilan Gemeli : Berselisih
antara 50 sampai 1000gr, karena pembagian
sirkulasi darah tidak sama maka yang satu kurang
bertumbuh dari yang lainnya.
KOMPLIKASI TERHADAP IBU :
 Dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat
lainnya.
 Frekuensi hidramnion bertambah 10 kali lebih
besar dari kehamilan biasa.
 Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebih sering.
 Sering terjadi sesak nafas.
 Odema dan varises pada tungkai dan vulva.
 Dapat terjadi: inersia uteri, perdarahan postpartum
dan solusio plasenta dan sesudah anak pertama
lahir.
KOMPLIKASI TERHADAP JANIN:

 Bayi akan terlahir premature


 Angka kemungkinan terjadi kelainan /
kecacatan pada bayi lebih tinggi
 angka kematian tinggi
PENANGANAN DALAM KEHAMILAN
 Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan
mencegah komplikasi yang timbul,
 bila diagnosa telah ditegakkan periksa akan lebih sering (1kali
seminggu pada kehamilan 32 minggu ke atas).
 Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh dilarang,
karena akan merangsang partus premafurus.
 Pertolongan persalinan bidan tidak berwenang melakukannya
(rujuk ke fasilitas pelayan yang memadai) terkecuali atas indikasi.
Penyakit lain yang
mempengaruhi kehamilan
PENYAKIT KARDIOVASKULER
BATASAN
 Kehamilan yg disertai dengan gangguan fungsi
jantung
PENGARUH THD KEHAMILAN

 Prinsip: jantung tidak mammpu memberikan


nutrisi dan oksigenasi pada janin yg sedang
tumbuh
PENGARUH TERHADAP KEHAMILAN……

 Akibatnya untuk bayi


abortus, prematuritas, PJT,
cacat bawaan, asfiksia janin
intrauterin, tumbuh kembang
janin akan terhambat setelah
lahir
PENGARUH TERHADAP KEHAMILAN……

 Akibatnya untuk ibu


terjadi payah jantung
( decompensatio cordis)
dan kematian meningkat
PEMBAGIAN KLINIK PENYAKIT JANTUNG PADA KEHAMILAN

Kelas I : tidak ada keluhan


Kelas II : bekerja berat-sedang mengakibatkan
sesak, dyspnoe d’effort
Kelas III : kerja ringan mengakibatkan sesak

Kelas IV : sesak terus menerus


SAAT-SAAT KRITIS

 Hiperemesis gravidarum

mual, muntah, dan intake menurun, terjadi


hemokonsentrasi, sedangkan metabolisme dan
konsumsi O2 meningkat, paru-paru sulit mengembang,
menyebabkan beban jantung meningkat
SAAT-SAAT KRITIS……

 Umur kehamilan 32-34 minggu

Terjadi puncak hidremia (25-50%) mengakibatkan


beban jantung meningkat
 Partus Kala II

Venus return meningkat  me↑ beban jtg tiba-tiba


SAAT-SAAT KRITIS……

 Puerperium

dini (3-5 hari) : volume darah yg kembali ke


jantung mendadak meningkat

lanjut : bahaya infeksi puerperalis, endometritis,


berlanjut menyebar secara hematogen  sub
bakterial endokarditis
PENATALAKSANAAN

 Waktu ANC
 Saat inpartu
 Puerperium
 Keluarga Berencana
PENATALAKSANAAN……

 Waktu ANC
Kelas I dan II  kehamilan (+)
Kelas III dan IV  abortus provokatus
medisinalis
rawat bersama kardiologi
PENATALAKSANAAN……

 Saat inpartu
kala II dipercepat dg ekstraksi forseps
SC dikerjakan atas indikasi obstetri
Hindari trauma berlebihan dan infeksi
Didampingi seorang kardiolog
Kala III: cegah akut refluks darah ke jantung dg
cara fowler dan pemasangan tourniquet pada
kedua tungkai
PENATALAKSANAAN……

 Puerperium
Bed rest, dirawat 5-10 hari krn bahaya DC dan
SBE
Cegah konstipasi
Laktasi dibatasi untuk DC kelas III dan IV
PENATALAKSANAAN……

 Keluarga Berencana

Bila jumlah anak cukup  kontap


(MOW/MOP)
bila menolak kontap  IUD
sebaiknya anak tidak lebih dari dua
ANEMIA
Adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa
oksigen; hal tersebut dapat terjadi akibat pe↓
produksi sel darah merah, dan /atau pe ↓ HB
dalam darah.
Didapat:
-defisiensi besi
-perdarahan
-keganasan atau peradangan
-megaloblastik
-hemolitik
-aplastik
PENYEBAB ANEMIA
Herediter:
-thalasemia
-bulan sabit
-hemoglobulinopati lain
-anemia hemolitik herediter lain
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Anemia bila Hb< 11 gr%
 Hasil laboratorium:
MCV (mean cell volume) rendah
MCHC (mean cell haemoglobin concentration)
rendah
ANEMIA DEFISIENSI BESI

Nilai batas untuk anemia pada perempuan:

Tidak hamil : Hb 12,0 g/dl ; HCT 36%


Trimester 1 : Hb 11,0 g/dl ; HCT 33%
Trimester 2 : Hb 10,5 g/dl ; HCT 32%
Trimester 3 : Hb 11,0 g/dl ; HCT 33%
ANEMIA DEFISIENSI BESI

Penyebab:
 Kurang asupan Fe
 Ggn resorbsi duodenum
 Mual,muntah,diare

 Perdarahan ibu hamil


 Infeksi oleh cacing
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Pengaruh thd kehamilan:
abortus
IUFD, IUGR
persalinan prematur
kemungkinan cacat lahir
bayi lahir dg anemia
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Pengaruh thd ibu hamil:
persalinan dg komplikasi
mudah infeksi
HPP
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Penatalaksanaan
(WHO) suplemen 30-60 mg/hari ,profilaktik
120-240 mg/hari, pd px anemia

 Sediaan ferus sulfat (tablet 200 mg)


ferus glukonat (tablet 300 mg)
PENYAKIT TRAKTUS DIGESTIVUS, HEPAR,
DAN PANKREAS
APENDISITIS AKUT

Adalah suatu penyakit radang usus buntu.

Diagnosis:
 anoreksia, mual, muntah, perut kembung

 Demam

 Nyeri perut kanan bwh

 Nyeri tekan dan lepas perut kanan bwh

- Lab: leukositosis
APENDISITIS AKUT

Penanganan:
 Apendiktomi
 Antibiotika
 Roborantia dan penguat kandungan
HEMOROID

Terlihat spt bantalan jaringan dari varikosis vena yg


mrp insufisiensi kronik vena di anus

Gx: perdarahan dubur,sensasi mengganjal setelah


BAB,nyeri pada dubur
HEMOROID…..

Hemoroid dibagi 2:
 Hemoroid internal,
pembengkakan dalam rektum shg
tidak bisa dilihat atau diraba.
Rasa sakit (-), perdarahan saat
BAB, bila membesar, keluar bibir
anus  nyeri
HEMOROID…..

 Hemoroid eksternal : rasa


sakit (+),perih, gatal
 Ibu hamil rentan hemoroid
karena me↑ kadar hormon
kehamilan yg melemahkan
ddg vena bgn anus.
HEMOROID…..

Penanganan:
 Hindari mengejan terlalu
kuat saat BAB
 Konsumsi makanan kaya
serat, minum 8 gelas sehari
 Jgn menunda2 BAB
 Kurangi konsumsi cabai dan
makanan pedas
HEMOROID…..

Penanganan:
 Tidur cukup
 Jangan duduk terlalu lama
 Senam/olahraga rutin

Pengobatan tanpa operasi: salep dan atau supositoria


HEMOROID…..

Hemoroid berat  operasi


KOLESTASIS OBSTETRIK

Adl berkurangnya atau terhentinya aliran empedu

Diagnosis:
 Jaundice

 Air kemih gelap

 Steatore

 Gxnyeri perut, hlg nafsu makan, muntah,

demam
KOLESTASIS OBSTETRIK……

 Pruritus tanpa ruam, peningkatan kadar enzim


hati atau peningkatan asam empedu

kolestasis obstetrik
KOLESTASIS OBSTETRIK…….

 Empedu berkurang dalam usus  berkurangnya


penyerapan kalsium dan vitamin D  kolestasis
menetap  pengeroposan tulang  nyeri, patah
tulang
KOLESTASIS OBSTETRIK…….

 Risiko maternal:
Pruritus mrp gejala yg sangat mengganggu

HPP ok pemanjangan waktu protrombin akibat ggn


fx hati
 Pruritus dan fx hati akan N dlm 3 bln, bila tdk 
rujuk ke hepatologis
KOLESTASIS OBSTETRIK…….

 Risiko fetal: peningkatan prematuritas, fetal


distress, dan kematian janin
KOLESTASIS OBSTETRIK

Manajemen:
Terminasi kehamilan usia 37-38 mg
Pemantauan KTG selama persalinan
Vit K 10 mg/hari
ACCUTE FATTY LIVER

Adl kegagalan hati akut dg pengurangan kapasitas


metabolik hati tanpa sebab lain.

Gx: mual, muntah, nyeri epigastrik, malaise

Lab: transaminase serum↑, hiperbilirubinemia,


hipoglikemia, leukositosis, hiperurikemia,
pemanjangan waktu protrombin
ACUTE FATTY LIVER…….

 Manajemen utama: terminasi kehamilan


 Tim: anastesiolog, obstetrikus senior, hepatolog,
tim transpantasi hati.
 Setelah persalinan, px dirawat di ruanmg intesif
PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN
ASMA PADA KEHAMILAN

 Gx: Sesak nafas


batuk
wheezing  bronkokonstriksi

 Pmx: spirometri, tes provokasi bronkial, pmx


tes kulit, radiologi, AGD
Pengaruh kehamilan terhadap asma:
- bervariasi, tidak dapat diduga
 Wanita yg sblmnya asma hamil, asma↑
 Eksaserbasi serangan pada TS III, persalinan

Pengaruh asma thd kehamilan:


 Insiden abortus ↑
 Kelahiran prematur
 BBLR
 Hipoksia nenotus
 Kematian ibu
 Penanganan:
Hindari faktor pemicu serangan
Obat-obatan
TUBERKULOSIS

Adalah infeksi yg disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


tuberculosis

Gejala: batuk > 3 minggu


nyeri dada
batuk darah
lemah dan lelah
nafsu makan ↓
demam, berkeringat pd malam hari
Penyebaran: melalui udara, tidak menular melalui
berbagi makanan

Pengaruh kehamilan pada TBC:


 Reaktifasi TBC paru inaktif tidak ↑ slm kehamilan

Pengaruh TBC pada kehamilan:


 Bila diobati dg baik, tdk berpengaruh thd kehamilan
dan sebaliknya
 Bila tdk diobati: BBLR, persalinan prematur,KMK,
pe↑ kematian perinatal
Penanganan:
WHO ; pemberian 4 regimen isoniazid,
rifampisin, etambutol

Streptomycin mrp KI pd kehamilan,krn


ototoksik pd bayi

Anda mungkin juga menyukai