DI SUSUN OLEH
YUNITA INDAH LESTARI,S.Kep
DI SUSUN OLEH :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik/MentoR Pembimbing Lahan/Perseptor
LAPORAN PENDAHULUAN ANC FIFIOLOGIS
A. PENGERTIAN PENYAKIT
1. DEFINISI
Periode anternatal atau kehamilan memiliki pengertian yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terahir. Kehamilan dibagi
atas 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan ke 2 dari bulan keempat sampai 6 bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan
ketuju sampai 9 bulan. (Pelayanan kesehatan material dan neonatal, 2001 )
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi cukup bulan dengan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan
akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah
ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu
pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal.
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.
2. PATOFISIOLOGI
Terlampir pada pohon masalah.
KLASIFIKASI
Klasifikasi pada periode Antenatal ini dibedakan secara katagori kehamilan yang
akan diberikan asuhan antenatal adalah :
KATEGORI GAMBARAN
Kehamilan normal Ibu sehat
Tidak ada riwayat obsterri buruk,
ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan. Pemeriksaan fisik dan
laboraturium lengkap.
Kehamilan dengan masalah Seperti masalah keluarga atau
khususs psikososial, kekerasan dalam rumah
tangga dan kebutuhan financial.
Kehamilan dengan masalah Seperti hipertensi, anemia berat,
kesehatan yang membutuhkan preeklamsia, pertumbuhan janin
rujukan untuk konsultasi dan terhambat, infeksi saluran kemih,
atau kerjasama penanganannya penyakit kelamin dan kondisi lain-lain.
Kehamilan dengan kondisi Seperti pendarahan , eklamsia,
kegawatdaruratan yang ketuban pecah dini atau kondisi-
membutuhkan rujukan segera. kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu
dan bayi.
(Buku Panduan Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal,2001)
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada
alat genetalia eksternal dan internal dan pada payudara (mamma).
Uterus
Uterus bertambah besar dengan panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran
muka belakang 22 cm (Uterie Enlargement)
Uterus bertambah berat, dengan berat awal 30 gr menjadi 1000 gr.
Uterus bertambah besar, maka peredaran darah kerahim bertambah.
Melunaknya cerviks dan berwarna ungu kebiruan.
Uterus yang hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri (UK bulan
keempat) yang sifatnya irregular. Disebut kontraksi Braxton hicks.
Vagina
Vagina berwarna kebiruan : Chadwiks
Elastisitas vagina bertambah
Sekresi berwarna putih dan bersifat sangat asam : Leukorrhea
Ovarium
Ovulasi terhenti dan pada trimester pertama ditemukan corpus luteum
graviditas. Pada bulan keempat corpus tersebut mengkisut.
Dinding Perut
Striae Gavidarum
Yaitu garis-garis pada abdomen yang berwarna putih ke abuan , terjadi
akibat peregangan pada jaringan bawah kulit. Kondisi ini juga terdapat di
payudara, paha, abdomen dan pantat.
Striae Lividae
Yaitu garis-garis seperti striae gravidarum namun warnanya membiru dan
sering terjadi pada primi gravida.
Striae Albicans
Yaitu garis-garis serupa namun berwarna putih.
Striae Gravidarum yang menjadi cicatrix (jaringan perut) karena
multigravida.
Enlargement of the abdomen yaitu pembesaran abdomen
Kulit (Skin Pigmentasi Change)
Hiperpigmentasi pada areolamammae, papilla mamae dan linea alba (garis
berwarna putih) dan linea nigra (garis berwarna gelap/hitam).
Pada kulit muka (pipi) disebut chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah).
Payudara
Pembesaran payudara
Puting susu-susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan
mengeluarkan cairan kuning yang disebut kolostrum.
Berat Badan
Wanita yang hamil bertambahnya berat
Dalam triwulan pertama penambahan beratnya 1 kg
Dalam triwulan kedua penambahan beratnya 5 kg
Dalam triwulan ketiga penambahan beratnya 5,5 kg
Penambahan ini disebabkan oleh :
Berat janin (3 kg), plasenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg)
Berat rahim (dari 30 gr menjadi 1 kg)
Penimbunan lemak seperti di payudara, pantat, dan lainnya ( 1,5 kg)
Penimbunan zat putih telur (2 kg)
Retensio air (1,5 kg), edema kaki (lama berdiri/penyempitan pembuluh
darah karena pembesaran rahim)
Penimbangan berat badan pada pemeriksaan kehamilan sangat penting,
kenaikan berat badan yang terlalu banyak menandakan retensi air yang
berlebihan dan merupakan gejalanya dini dari toksemia gravidarum.
Sebalikmya, kurang naiknya berat badan dapat menandakan gangguan
pertumbuhan janin.
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein
sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik, kecenderungan ada pada ketosis.
Kebutuhan akan kalsium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-
tulang janin begitu pula akan ferrum untuk pembentukan Hb janin.
Perhitungan Taksiran Berat Janin
TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr
TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr
Darah
Volume darah bertambah (baik plasma maupun eritrosit)
Hb menurun karena penambahan plasma yang drastis
-
Hb : 10 gr %
-
Eritrosit : 3,5 juta per mm3
-
Leukosit : 8.000 10.000 per mm3
Leukosit naik secara fisiologis namun > 12.000 per mm 3 menandakan
adanya infeksi. Leukosit masih fisiologis sampai dengan 15.000 per mm3.
Jantung
Bekerja lebih berat (karena meningkatnya volume darah, aliran ke ibu dan
janin).
Posisi jantung sedikit berubah secara fisiologis karena pembesaran janin
dalam rahim.
Paru paru
Bekerja lebih berat.
Diafragma terdesak ke atas namun terdapat kompensasi yang melebarkan
rongga thorak sehingga kapasitas paru tidak berubah.
Namun, karena pendesakan diafragma maka wanita hamil sering merasa
sesak.
Pencernaan
Berkurangnya gerakan lambung dan sekresi asam garam (HCL) bergejala
mual, muntah
Ginjal
Meningkatkan kerja ginjal karena mengeluarkan racun-racun badan janin
Pelebaran ureter dalam kehamilan terutama ureter kanan, disebabkan
pengaruh progesterone dan tekanan rahim yang membesar dan dapat
menyebabkan pyelum (infeksi saluran kemih)
Menurunnya kapasitas kandungan kencing karena desakan pembesaran
rahim yang membesar pada awal kehamilan. Dan penurunan kepala bayi
ke rongga panggul pada akhir kehamilan sehingga bergejala polakisuri
(inkontinensia) pada awal dan akhir kehamilan.
Kelenjar buntu seperti glandula tiroidea, hipofise lobus anterior dan
glandula suprarenalis menunjukkan hiperfungi dab hipertrofi.
Pada akhir kehamilan dan dalam nifas mungkin reduksi positif disebabkan
oleh adanya laktosa ialah gula air susu. Gula darah tetap harus diperiksa
untuk menghindari diabetes. (Obsetri Fisiologi, 1983)
Caranya :
Kaki klien difleksikan pada lutut dan lipat paha
Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kea rah
muka penderita
Rahim di bawah ke tengah
Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti
bentuk uterus
Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran
konsistensi dan gerakan janin
Tentukan tinggi fundus uteri
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus.
Bila kepala : bulat, keras dan dapat digerakkan
(baloemen).
Bila bokong : lunak, bentuk tidak spesifik, lebih besar
dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat
digerakkan serta fundus terasa penuh.
Bila letak lintang : palpasi di daerah fundus akan terasa
kosong.
Pemeriksaan usia kehamilan dari tingginya fundus uteri :
Sebelum bulan ke 3 fundus uteri belum dapat diraba dari luar
Akhir bulan III (12 mg) : tinggi fundus uteri 1 2 jari di atas
symphisis
Akhir bulan IV (16 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan
symphisis
Akhir bulan V (20 mg) : tinggi fundus uteri 3 jari di bawah
pusat
Akhir bulan VI (24 mg) : tinggi fundus uteri setinggi pusat
Akhir bulan VII (28 mg) : tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat
Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan
prosesus xipoideus dan pusat
Akhir bulan IX (36 mg) : tinggi fundus uteri 3 jari di bawah
prosesus xipoideus
Akhir bulan X (40 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan antara
prosesus xipoideus dan pusat
Pusat Gambar 2 :
Tinggi fundus menurut usia
Keterangan3,5
: cm
Tinggi Fundus Uteri (cm) Usia Kehamilan (bln)
20 5
23 6
2 7
30 8
33 9
C. Pemeriksaan Medis
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling sedikitnya 4
kali kunjungan pada periode antenatal :
a. 1 kali kunjungan pada trimester I (sebelum 14 minggu)
b. 1 kali kunjungan pada trimester II (14 - 28minggu)
c. 2 kali kunjungan pada trimester III ( 28 - 36 minggu dan sesudah minggu
36)
Kunjungan Waktu Infomasi penting
Trimester I sebelum 14 Membangun hubungan saling percaya antara
minggu petugas kesehatan dengan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatus, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah bulan ke VI, karena sebelumnya
rangka janin belum tampak.
b. Pemeriksaan USG
Untuk menentukan :
1) Jenis kelamin
2) Tafsiran kelahiran, tafsiran berat janin (TBJ)
3) Jumlah cairan amnion
c. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb, Gol darah, glukosa, VDRL)
2) Urine (tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
3) Pemeriksaan swab (lendir vagina dan serviks)
DIAGNOSIS/KRITERIA DIAGNOSIS
Untuk menentukan diagnosis kehamilan yang harus diperhatikan adalah tanda
pasti kehamilan :
1) Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan dengan
funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah 110-120 kali
permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
2) Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
3) Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi saluran kemih
yang biasa terjadi pada ibu hamil.
Sistem reproduksi
a) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan pengeluaran
kolostrum. Adanya benjolan atau tidak simetris pada payudara.
b) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut perineum
c) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik
(Mitayani, 2009 : 4)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma ke atas ditandai
dengan sesak, sulit bernapas
b. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual dan muntah
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
d. Risiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek hormon kehamilan pada
wajah (chiasma) dan perubahan bentuk tubuh, oedema, dan varises
e. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan meningkatnya frekuensi berkemih
f. Nyeri akut berhubungan dengan kram otot
g. Risiko tinggi konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus, dan efeksamping vitamin penambah darah SF.
D. RENCANA TINDAKAN
Dx 1 : Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual dan muntah
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x... menit diharapkan
pemenuhan nutrisi klien adekuat.
Kriteria evaluasi :
Klien dapat menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
Klien mengikuti diet yang dianjurkan yaitu mengandung vitamin, mineral,
protein, dan besi.
Klien mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep
Klien menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai
Rencana tindakan :
1) Timbang berat badan klien, pastikan berat badan pregravidal biasanya
R : ketidakadekuatan penambahan berat badan pranatal dan/dibawah berat
badan normal masa kehamilan, meningkatkan risiko retardasi pertumbuhan
intrauterin (IUGR) pada janin dengan BBLR
2) Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah
R : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi
pranatal, khususnya pada periode krisis perkembangan janin
3) Ukur pembesaran uterus
R : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin
4) Ajurkan makan sedikit-sedikit tapi sering
R : untuk meminimalkan muntah dan memberikan nutrisi pada ibu
5) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin / zat besi setiap hari.
R : materi referensi yang dapat dipelajari di rumah meningkatkan kemungkinan
klien memilih diet seimbang
kering
R : celana dari katun dapat menyerap keringat dan cairan yang mungkin keluar
dari vulva dan mengurangi risiko infeksi
5) Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, peny. ginjal & jantung)
uterus
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x... menit, diharapkan
tidak terjadi konstipasi pada klien.
Kriteria evaluasi :
Mempertahankan pola fungsi usus normal
Mengidentifikasi perilaku beresiko atau memberatkan
Melaporkan tindakan untuk meningkatkan eliminasi
Rencana tindakan :
1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan selama hamil
Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Mansjoer, A. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Ed.3, Media Aesculapius FKUI,
Jakarta.
Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC
Mitayani. 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba medika
Hamilton, Persis Mary. 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E., 2001. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2. Jakarta : EGC
PATOFISIOLOGI
Sel Telur (ovum) Sel sperma (spermatozoa)
Fertilisasi
S. Gastrointestinal
Progesterone
Resiko Perubahan
Resiko Konstipasi Nutrisi