Disusun Oleh:
Fahrurezi_N21021075
CI Ruangan CI Institusi
(………………………) (………………………..)
LAPORAN PENDAHULUAN
1
A. Pengertian
Sectio Caesarea adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk
melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat pada perut dan rahim ibu. Sectio
Caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding depat perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh
serta berat janin diatas 500 gram (Sofyan dan Silvana. 2019)
2
k. Partus dengan komplikasi
l. Panggul sempit
m. Problema plasenta
C. Etiologi
Menurut Ayuningtyas, (2018) operasi Sectio Caesarea dilakukan atas indikasi sebagai
berikut:
a Indikasi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, Cefalo Pelvik Disproportion
(disproporsi janin/ panggul), ada sejarahkehamilan dan persalinan yang buruk,
ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dan panggul ibu, keracunan kehamilan
yang parah, komplikasi kehamilan yaitu pre eklampsia dan eklampsia berat, atas
permitaan, kehamilan yang disertai penyakit (jantung, DM), gangguan
perjalanan persalinan (kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya).
b Indikasi yang berasal dari janin
Fetal distress/ gawat janin, mal persentasi dan mal posisi kedudukan janin
seperti bayi yang terlalu besar (giant baby), kelainan letak bayi seperti sungsang
dan lintang, kelainan tali pusat dengan pembukaan kecil seperti prolapsus tali
pusat, terlilit tali pusat, adapun faktor plasenta yaitu plasenta previa, solutio
plasenta, plasenta accreta, dan vasa previa. kegagalan persalinan vakum atau
forseps ekstraksi, dan bayi kembar (multiple pregnancy).
D. Patofisiologi
Insisi dinding
Luka post Tindakan
op. SC abdomen anastesi
Risiko Imobilisasi
Terputusnya
Infeksi
inkonuitas
jaringan, Gangguan
Perubahan pola Tidur
psikososial pembuluh
darah, dan
Perubahan peran saraf - saraf di Kurangnya
kemampuan
Merangsang pasien untuk
Tidak melakukan
pengeluaran
mampuberad ADL
aptasi histamin dan
dengan prostaglandin
Defisit
Ibu tidak Nyeri Akut
mampu Perawatan
merawat diri Diri
dan bayi Mampu
beradaptasi
Ketidakefek dengan peran Ibu
tifan Proses mengekpresi
Kehamilan Ibu kan
Melahirkan mengekspresi keinginan
kan keinginan untuk
untuk merawat meningkatka
Kesiapan Meningkatkan
Kesiapan
Proses Kehamilan- Meningkakan
Melahirkan Pemberian ASI
5
F. Penatalaksanaan
1) Pemeriksaan penunjang Farmakologi dan Non farmakologi antara lain pemeriksaan
urine, Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam postpartum (jika Hb <10 g%
dibutuhkan suplemen Fe), Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit. (Lestari, Puji, Siti
Haniah. 2021)
2) Terapi
Salah satu penanganan non farmakologis yang dapat diberikan adalah perawatan
luka. Perawatan luka merupakan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa
nyeri dengan cara merawat luka serta memperbaiki asupan makanan tinggi protein
dan vitamin Dan untuk penanganan farmakologis nya yang dapat diberikan biasanya
yaitu ketorolac, tramadol, suprafenid, ceftriaxone, metronidazole. (Lestari, Puji, Siti
Haniah. 2021)
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik secara
bio,pisiko, sosial dan spiritual (Zakiyyah, dan Wardah 2022)
1) Identitas Klien
Meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status
perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, nomor dan
nomor registrasi.
2) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi, DM,
TBC, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus.
6
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat pada saat sebelum inpartu didapatkan cairan ketuban yang keluar
pervaginam secara spontan kemudian tidak diikuti tanda-tanda persalinan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM, Hipertensi,
TBC, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin dapat diturunkan kepada
pasien.
3) Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan Sekarang
Pengetahuan tentang keperawatan kehamilan sekarang.
b. Pola Nutrisi Dan Metabolisme
Pada pasien nifas biasanya terjadi peningkatan nafsu makan karena dari
keinginan untuk menyususi bayinya.
c. Pola Aktivitas
Pada pasien nifas pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas
pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, cepat lelah, dan
didapatkan keterbatasan aktivitas karena mengalami kelemahan dan nyeri.
d. Pola Eliminasi
Meliputi berapa kali BAB, konsistensi, warna, bau, dan pasien dengan Post Op
Sectio Caesarea untuk BAK melalui dawer kateter yang sebelumnya terpasang.
e. Gangguan Pola Tidur
Pada pasien nifas terjadi perubahan pola istirahat dan tidur karena adanya
kehadiran sang bayi dan nyeri setelah persalinan.
f. Pola Hubungan Dan peran
Peran pasien dalam keluarga meliputi hubungan pasien dengan keluarga dan
orang lain.
g. Penanggulangan Stres
Biasanya pasien sering melamun dan cemas.
h. Pola Sensori Dan Kognitif
Pola sensori pasien merasakan nyeri pada perineum akibat luka jahitan dan
nyeri perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif pasien nifas primipara
kurangnya pengetahuan merawat bayinya.
i. Pola Persepsi Dan Konsep Diri
7
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilannya, lebihl-lebih
menjelang persalinan dampak psikologis pasien terjadi perubahan konsep diri
antara lain body image dan ideal diri.
9
berkurang 5. Identifikasi pengetahuan dan
Mampu mengenali nyeri keyakinan tentang nyeri
(skala, intensitas, frekuensi 6. Identifikasi pengaruh budaya
dan tanda nyeri) terhadap respon nyeri.
Menyatakan rasa nyaman 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
setelah nyeri berkurang kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetic
Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(misal TENS hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing kompres
hangat/dingin, terapi bermain
2) Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitas istirahat dan tidur
4) Pertimbangan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri
10
secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Edukasi
11
waktu tidur
3) Anjurkan menghindari makanan
atau minuman yang mengganggu
tidur
4) Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
5) Ajarkan factor factor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur
6) Ajarkan relaksasi otot auto genik
atau cara non farmakologi
lainnya
12
luka atau luka operasi
5) Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
6) Anjurkan meningkatkan supan
cairan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
13
1) Pergerakan ekstremitas melakukan ambulasi
meningkat 3) Monitor frekuensi jantung dan
2) Kekuatan otot Meningkat tekanan darah sebelum memulai
3) Rentang gerak (ROM) ambulasi
Meningkat 4) Monitir kondisi umum selama
4) Nyeri menurun melakukan ambulasi
5) Kecemasan menurun Terapeutik
1) Fasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu (misal:
tongkat, kruk)
2) Fasilitasi melakukan mobilisasi
Fisik, jika perlu
3) Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
2) Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan (misal:
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
14
sulit menurun 3) Monitor buang air besar
3) Mengejan saat defekasi 4) Monitor tanda dan gejala diare,
menurun Konstipasi, atau impaks
4) Konsistensi feses membaik
Terapeutik
5) Frekuensi defekasi membaik
6) Peristaltik usus membaik 1) Berikan air hangat setelah makan
2) Jadwalkan waktu defekasi
bersama pasien
3) Sediakan makan tinggi serat
Edukasi
Kolaborasi
15
(D.0029) dengan kriteria hasil: kemampuan menerima informasi
1) Perlekatan bayi pada payudara 2) Idemtifikasi tujuan atau
ibu meningkat keinginan menyusui
2) Kemampuan ibu
Terapeutik
memposisikan bayi dengan
benar meningkat 1) Sediakan materi dan media
Edukasi
16
dengan kriteria hasil: informasi
1) Perilaku sesuai anjuran 2) Identifikasi factor factor yang
meningkat dapat meningkatkan dan
2) Verbalisasi minat dalam menurunkan motivasi perilaku
belajar meningkat hidup bersih dan sehat
3) Kemampuan menjelaskan
Terapeutik
pengetahuan tentang suatu
topik meningkat 1) Sediakan materi dan media
4. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan atau Implementasi merupakan tahap keempat
dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksanakan: melaksanakan
intervensi/ aktivitas yang telah ditemukan, pada tahap ini perawat siap membantu
pasien atau orang terdekat menerima stress situasi atau prognosis, mencegah
17
komplikasi, membantu program rehabilitas individu, memberikan informasi tentang
penyakit, prosedur, prognosis dan kebutuhan pengobatan (Zakiyyah, Wardah
2022).
5. Evaluasi keperawatan
Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan dan respon pasien terhadap dan keefektifan intervensi
keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.Evaluasi
merupakan tahap akhir dari proses keperawatan (Zakiyyah, Wardah 2022).
Ada 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan yaitu
Proses Formatif dan hasil sumatif. Proses Formatif berfokus pada aktivitas dari
proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperawatan, evaluasi
proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan dilaksanakan dan terus
menerus dilaksanakan sampai tujuan tercapai (Zakiyyah, Wardah 2022).
Hasil sumatif berfokus pada perubahan prilaku/status kesehatan pasien pada
akhir tindakanperawatan pasien, tipe ini dilaksanakan pada akhir tindakan secara
paripurna. Disusun menggunakan SOAP dimana:
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara objektif oleh
pasien setelah diberikan implementasi keperawatan
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjek dan objektif apakah
telah tertasi, teratasi sebagian atau belum teratasi
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis Ada tiga
kemungkinan hasil evaluasi yang terkait dengan keberhasilan tujuan tindakan yaitu
tujuan tercapai apabila pasien menunjukkan perubahan sesuai kriteria hasil yang
telah ditentukan,tujuan tercapai sebagian apabila jika klien menunjukkan perubahan
pada sebagian kriteria hasil yang telah ditetapkan, tujuan tidak tercapai jika klien
menunjukkan sedikit perubahan dan tidak ada kemajuan sama sekali.
18
Daftar Pustaka
Ayuningtyas, Dumilah, "Etika Kesehatan pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea Tanpa
Indikasi Medis Bioethics in Childbirth through Sectio Caesaria without Medical
Indication." Jurnal Mkmi 14.1 (2018): 9-16.
Hartati, dan eli. “Asuhan Keperawatan Perioperatif Pada Ibu Inpartu Indikasi
Preeklampsia Berat Dengan Tindakan Sectio Caesarea Di Ruang Instalasi Bedah
Sentral Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021. “Diss. Poltekkes
Tanjungkarang, 2021.
Lestari, Puji, Siti Haniah, and Tin Utami. "Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Masalah
Risiko Infeksi Post-Operasi Sectio Caesarea di Ruang Bougenvile RSUD Dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga." Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat. 2021.
Sofyan, dan Khairita Silvana. "Asuhan Keperawatan Pada Ibu Nifas Post Sectio Caesarea
Di Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda." (2019).
Shavira, dan Fitri Aulia. “Asuhan Keperawatan Maternitas Dengan Gangguan Rasa Aman
Nyaman Pada Kasus Post Sectio Caesarea Terhadap Ny. I Di Ruang Kebidanan Rsu
Handayani Kotabumi Lampung Utara Tanggal 3-5 Maret 2022.” Diss. Poltekkes
Tanjungkarang, 2022.
Tim Pokja DPP SDKI PPNI. “Standar Diagnosa keperawatan Indonesia” Edisi 1, Cetakan
III (2017)
Tim Pokja DPP SLKI PPNI. “Standar Luaran keperawatan Indonesia” Edisi 1, (2018)
Tim Pokja DP SIKI PPNI. “Standar Intervensi keperawatan Indonesia” Edisi 1, Cetaka III
(2017)
Zakiyyah, dan Wardah. Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ny. p dan Ny. N yang
mengalami Nyeri Akut Post op di RSUD Pasar Rebo. Diss. Akademi Keperawatan
Berkala Widya Husada, 2022.
19