TINJAUAN PUSTAKA
A. Seksio Caesarea
insisi atau membuat sayatan pada dinding perut dan dinding uterus,
dengan syarat berat janin diatas 500 gram dan dam Rahim dalam
keadaan utuh.
2. Indikasi
Menurut Duff, P., Sweet, R., & Edwards, R. 2009. Maternal and fetal
a. Ibu
5
6
b. Janin
melintang)
5) Anomali kongenital
c. Ibu – Janin
persalinan)
2) Abrupsio plasenta
3) Plasenta previa
1) Fetal distress
7
5) Plasenta previa
6) Kelainan letak
9) Hydrocephalus
dalam keadaan utuh serta berat janin lebih dari 500 gram. Factor ibu
preeklamasi.
sakit yaitu anastesi spinal karena lebih aman untuk janin. Jika sudah
darah, dan syaraf disekitar daerah insisi. Hal ini dapat merangsang
jika tidak ditangani dengan baik, karena kuman dan bakteri bisa masuk
4. Pathway
Gambar 1.1
Sectio Caesarea
Trauma jaringan
Tonus otot kandung
Jaringan Jaringan kemih menurun
terputus terbuka
Distensi kandung
Histamine Proteksi kemih
dan kurang
prostaglandi
n keluar Perubahan eliminasi
Invasi bakteri
urine
Mk : Nyeri
akut
MK : Hambatan
mobilitas fisik
Mk : deficit
perawatan diri
kebidanan
dilakukan pada sat itu juga untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
11
6. Komplikasi
a. Intraoperatif
teliti karena ditakutka ureter juga ikut terjahit, maka dari itu perlu
b. Pascaoperatif
1) Infertilitas
Alamsyah, 2012).
a. Komplikasi intraoperative
2009). Afeksia pada janin premature dapat terjadi karena dapat terjadi
ibu. Terjadinya luka pada bayi karena tindakan laserasi oleh scalpel
2013).
8. Penatalaksanaan
oleh nyeri bekas insisi dan nyeri karena ada udara di usus. Selama
nyeri pada 24 jam pertama setelah secsio caesarea, pereda nyeri dapat
dan istirahat bagi ibu yang baru pertama kali mempunyai anak,
Mosby, 2013)
B. Nifas
melahirkan
masa nifasnya
1) Uterus
cmdan tebal sekitar 2,5 cm. letak uterus secara Fisiologia adalah
uterus
ovum matang.
secara palpasi didapat bahwa tinggi fundus uteri akan berada setinggi
pusat segera setelah janin lahir, sekitar 2 jari dibawah pusat setelah
plasenta lahir, pertengahan antara pusat dan simfisis dapa hari ke lima post
partum dan setelah 12 hari post partum tidak dapat diraba lagi.
17
Uterus yang cukup bulan beratbya 11 kali berat saat tidak hamil. Di
minggu pertama post partum beratnya 500 gr dan 300 gr setelah 2 minggu.
2) Serviks
menjadi lunak.
1) Vagina
18
hipervaskularisasi.
sebagai berikut :
a. Lochea rubra/kruenta
mekoneum.
b. Lochea sanguinnolenta
bercampur lender.
a. Lochea serosa
a. Lochea alba
b.
2) Vulva
4) Abdomen
21
5) System perkemihan
involusi uteri.
6) Payudara
kehamilan adalah :
ASI.
trimester ketiga.
a. Refleks prolactin
cemas.
adalah :
a. Suhu tubuh
normal.
b. Nadi
normalnya 60-80x/menit.
C. Nyeri
1. Pengertian nyeri
(Asmadi, 2008).
nyeri agar dapat lebih objektif, maka dibuat skala kuantitas (Tanto,
2014).
satu ke pasien yang lain, dari operasi ke operasi dan dari rumah sakit
ke rumah sakit yang lain. Nyeri post operasi adalah suatu reaksi yang
2013).
2. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri akut
sampai 6 bulan.
2) Nyeri kronis
1) Somatic pain
3. Fisiologi nyeri
yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sedikit atau bahkan
belakang oleh dua jenis serabut yang terdapat mielyn rapat atau serabut
serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root) serta
sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn terdiri dari beberapa lapisan atau
lamina yang saling bertautan. Diantara lapisan dua dan tiga terbentuk
jalur spinotohalamic tract (SST) atau jalur atau jalur spinotalamus dan
nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur non opiate. Jalur opiate ditandai
dengan pertemuan reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal
individu berbeda- beda. Maka dari itu setiap individu akan merasakan
pengalaman atau sensasi nyeri yang berbeda. (Potter dan perry, 2010).
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Kebudayaan
30
d. Perhatian
e. Ansietas
5. Klasifikasi Nyeri
a. Menurut tempatnnya
1) Periver Pain
2) Deep Pain
1) Incidental
31
2) Stedy
misalnya abses
3) Paroxysmal
timbul lagi.
1) Identitas
pendidikan.
2) Usia
3) Jenis kelamin
4) Kebudayaan
diperbuat.
5) Perhatian
akan menurun.
6) Makna nyeri
7) Ansietas
33
ansietas.
8) Keletihan
menurun.
9) Mekanisme koping
mengatasi nyeri.
mudah.
a) Obat-obatan
b) Hipnotis
c) Gesekan/gerakan
d) Panas
34
e) Distraksi
c) Marah
d) Kelelahan
e) Ansietas
f) Nyeri kronis
7. Skala nyeri
Gambar 1.1
Keterangan :
manual.
D. Pengelolaan Nyeri
Ada tiga macam jenis Analgesik antara lain : non narkotik dan obat
a. Teknik Distraksi
b. Distraksi Relaksasi
c. Tirah Baring
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Nama
dan ansietas
3) Sirkulasi darah
4) Integritas ego
pembedahan
5) Eliminasi
dikateterisasi 12 jam.
pembedahan)
7) Neurosensori
38
9) Pernafasan
10) Keamanan
pengeluaran lokhea.
12) Pembelajaran
13) Hygiene
balutan luka.
a. Pemeriksaan fisik
kebersihan rambut
jantung
b. Aktivitas istirahat
c. Sirkulasi
melahirkan
d. Intregritas ego
e. Eliminasi
bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ke
tiga.
f. Makanan/ cairan
flatus atau bising usus sudah terdengar. Frekuensi makan ibu akan
g. Hygine
41
berpindah.
h. Neurosensori.
sendi.
i. Nyeri
nyeri pasien.
tekan
dinding)
nyeri skala 1-3 (masih bisa ditahan dan aktifitas tidak terganggu)
j. Pernafasan
k. Keamanan
l. Penyuluhan/ pembelajaran
m. Pemeriksaan penunjang
1) Pemindaian CT
4) Uji laboratorium
a. Fungsi lumbal
b. Darah lengkap
d. AGD
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut
Kategori : Psikologis
a. Definisi
b. Penyebab
neoplasma)
44
Table 1.2
Subjektif Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
(missal, waspada
posisi menghindari
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi
meningkat
5. Sulit tidur
Table 1.2
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
1) Kondisi pembedahan
2) Cedera traumatitis
3) Infeksi
5) Glaucoma
nyeri, seperti :
dari 3 tahun
3. Intervensi
a. NOC
Nyeri akut
12345
Keterangan :
2= jarang menunjukkan
3= kadang-kadang menujukkan
4= sering menunjukkan
(NIC) yaitu :
Nyeri Akut
memperberat nyeri
tepat.
sebelumnya
efeksamping
49