PENDAHULUAN
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh dan berat janin lebih dari 500 gram. 1 Dari tahun ke tahun angka
2009 angka seksio sesarea menjadi 24,6% yang pada tahun 1980 hanya sekitar
9%. Selain itu angka kejadian seksio sesarea di Australia pada tahun 1998
sekitar 21% dan pada tahun 2007 telah mencapai sekitar 31%. 2 Di Indonesia
angka kejadian seksio sesarea pada tahun 2009 telah mencapai 29,6%.3 Di
RSUP DR.M.Djamil Padang, kejadian seksio sesarea pada tahun 2000 sekitar
22,46%, tahun 2001 sekitar 23,33%, tahun 2002 sekitar 25,7%, dan pada tahun
meningkat pula angka kejadian ibu hamil dengan riwayat pernah melahirkan
dengan seksio sesarea serta penyulit yang dialami saat persalinan. Di Inggris,
frekuensi seksio sesarea ulangan pada ibu yang pernah seksio sesarea
sebelumnya sekitar 28% dari kelahiran yang ada. Selain itu, di Australia selatan
sekitar 56,6% seksio sesarea elektif dan 13,9% seksio sesarea emergensi dialami
Padang, kasus persalinan pada ibu dengan riwayat seksio sesarea pada
1
Kehamilan dan persalinan dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya
epidemiologik baik di rumah sakit rujukan (RSU dr.Sutomo) dan di luar rumah
sakit didapatkan berbagai macam masalah kesehatan ibu hamil yang tercakup ke
dalam dua puluh faktor risiko yang menggolongkan kehamilan dengan bekas
seksio sesarea ke dalam kelompok faktor risiko I atau ibu dengan risiko tinggi
memadai dan ibu dengan kehamilan bekas seksio sesarea menjalani rujukan dini
berencana7
pemeriksaan antenatal karena pada saat antenatal ibu hamil akan mendapat
memadai, dan kapan waktu yang tepat untuk persalinan ke rumah sakit.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa Latin dari kata Caedera yang artinya
memotong. Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut 8 . Definisi lain dari seksio
sesarea adalah sebagai lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi)
dan dinding uterus (histerektomi)9.. Operasi caesar adalah salah satu dari sepuluh
operasi besar yang paling umum, dengan perbedaan yang ditandai dalam insiden
antara berbagai wilayah dunia dan antar lembaga rumah sakit yang berbeda. 10
yang tertarik. Akan tetapi, kekurangannya bilamana terdapat infeksi, maka akan
dengan mudah menyebar secara intra abdominal, juga tidak jarang ditemukan
3
1) Apabila segmen bawah uterus tidak dapat dipajankan atau dimasuki dengan
aman karena kandung kemih melekat erat akibat pembedahan sebelumnya, atau
apabila sebuah mioma menempati segmen bawah uterus, atau apabila terdapat
4) Pada sebagian kasus janin yang sangat kecil, terutama dengan presentasi
5) Pada sebagian kasus ibu dengan obesitas berat yang hanya memungkinkan
rahim (low cervical transversal ) kira-kira 10 cm. Perdarahan yang terjadi tidak
sebanyak yang terjadi pada teknik klasik. Keuntungan lain adalah penjahitan
luka lebih mudah kecilnya kemungkinan terjadi ruptur uteri pada kelahiran
berikutnya. Namun karena sayatan dilakukan secara melintang, jika tidak hati-
hati maka menimbulkan risiko ikut terputusnya arteri uterina yang menyebabkan
4
terdapat salah satu gangguan pada salah satu faktor tersebut akan mengakibatkan
akan menyebabkan risiko pada ibu ataupun pada janin. Adapun indikasi
a. Pada pasien dengan jaringan parut meluas ke fundus. Hal ini didapatkan pada
b. Jika saat inpartu terdapat kontraksi lemah dan tidak terkordinasi yang
d. Pada kasus gawat janin akibat infeksi, misalnya kasus ketuban pecah dini
f. Pada kasus kelainan letak atau presentasi janin. Misalnya janin dengan posisi
5
1.4 Kontra indikasi Tindakan Seksio Caesarea (SC)
SC, namun jarang dilakukan dalam kasus janin mati atau Intra Uterine Fetal
Death (IUFD), terlalu premature bertahan hidup, ada infeksi pada dinding
fasilitas.
tindakan anastesi, jumlah darah yang diekeluarkan oleh ibu selama operasi
(penyumbatan pembuluh darah paru), dan perubahan bentuk serta letak rahim
untuk kesehatan ibu, bayi dan kehamilan berikutnya. Morbiditas dan mortalitas
Bekas luka SC terdiri dari dua komponen yaitu bagian hypoecoic pada
bekas luka dan jaringan parut pada myometrium yang dinilai sebagai ketebalan
6
myometrium residual (KMR). 10 Ketebalan seluruh Segmen Bawah Rahim
terjadinya ruptur uteri. Angka kejadian rupture uteri sebesar 0,6% pada pasien
dengan riwayat SC 1 kali dan meningkat menjadi 1,8% pada pasien dengan
plasenta 40%. Respon yang berbeda terhadap luka operasi SC terutama respon
uterus pasca SC juga dapat menyebabkan kelainan pada letak plasenta, yaitu
plasenta previa. Adanya insisi SBR yang membuat modulasi dari SBR menipis
uterus.
7
BAB III
KESIMPULAN
Operasi caesar adalah salah satu dari sepuluh operasi besar yang paling umum,
dengan perbedaan yang ditandai dalam insiden antara berbagai wilayah dunia dan antar
8
DAFTAR PUSTAKA
DJ,KealyCAC. Caesarean section in four south east asian countries: reason for rates,
Chilbirth.2009;9: 17.
5. Dodd M, Crowther CA, Hiller JE, Haslam RR, Robinson JC. Birth after caesarean
study-planned vaginal birth or planned elective repeat caesarean birth : protocol for a
patient preference study and randomised trial. BMC Pregnancy and Childbirth.2007;
7: 17.
7. Rochjati, Poedji. 2008. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya. Airlangga
Universitas Press.
9
8. Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.
9. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et
10
11