Telah diterima dan disahkan Laporan asuhan keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. S dan
Ny. V dengan Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin di ruang VK RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang” pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Demikian lembar pengesahan ini saya buat. Terima Kasih.
Mengetahui
Pembimbing klinik Mahasiswa
Pembimbing Akademik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Seksio Cesarea
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
(Prawirohardjo, 2010)
2. Jenis
uterus
anterior
Kerugian :
berikutnya.
b. Seksio cesarea transperitoneal profunda (supra cervicalis = lower
Indikasi :
3) Placenta accrete
pengiatan ligature.
d. Seksio cesarea ekstraperitoneal
a. Indikasi
mutlak
Indikasi ibu
stimulasi
4) Stenosis serviks/vagina.
5) Plasenta previa.
6) Disproporsi sefalopelvik.
Indikasi janin
1) Kelainan letak.
2) Gawat janin
3) Prolapsus plasenta
2) Presentasi bokong
3) Distosia
4) Fetal distress
c. Indikasi Sosial
sebelumnya
a. Janin mati
b. Syok
c. Anemia berat
pembedahan pada bagian perut dan rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Selain berasal dari
eliminasi urin.
perawatan diri.
baik.
6. Pathway
Sectio Caesarea
Distensi kandung
Jaringan Jaringan terbuka
kemih
terputus
MK : Hambatan
Mobilitas Fisik
lebih sering terjadi pada persalinan seksio cesarea, dan kejadian trauma
nekrotikans.
a. Ruang Pemulihan
dengan baik.
c. Tanda-Tanda Vital
setengah jam setelah 2 jam pertama dan tiap satu jam selama
d. Analgesik
15mg intramuskuler.
e. Pengawasan fungsi vesika urinaria dan usus
diberikan kurang lebih 8 jam stelah operasi, atau jika klien tidak
mengalami komplikasi.
f. Pemeriksaan laboratorium
g. Menyusui
payudara.
demam dan tetap terjadi pada 20% wanita walaupun telah diberikan
kiri dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah operasi. Hari kedua post
j. Kateterisasi
B. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
beda dari pasien ke pasien, dari operasi ke operasi, dan dari rumah sakit
2013)
2. Klasifikasi Nyeri
2) Deep pain yaitu nyeri yang dirasakan pada permukaan tubuh yang
daerah bagian tubuh yang berbeda atau bukan daerah asal nyeri.
syaraf pusat, batang otak, talamus, dan lain lain (Asmadi, 2008).
menghilang.
2) Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
1) Nyeri Akut
Nyeri akut adalah nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat
dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah nyeri
diketahui dengan jelas. Rasa nyeri adalah sebagai akibat dari luka,
2008).
2) Nyeri Kronik
Bare, 2013). Nyeri kronik adalah nyeri yang dirasakan lebih dari
3. Etiologi Nyeri
psikologis.
karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat. Sedangkan trauma
terganggunya serabut saraf reseptor nyeri. Serabut saraf ini terletak dan
pengaruhnya terhadap fisik. Kasus ini dapat dijumpai pada kasus yang
a. Usia
seperti diabetes, tetapi pada individu lansia yang sehat persepsi nyeri
b. Jenis kelamin
menangis dalam situasi yang sama. Namun secara umum, pria dan
nyeri.
c. Kebudayaan
yang berbeda satu sama lain, karena orang dari budaya yang berbeda
yang sama.
d. Makna Nyeri
e. Perhatian
menurun
f. Ansietas
nyeri
h. Pengalaman sebelumnya
orang, nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak terselesaikan,
i. Gaya koping
peristiwa
k. Efek plasebo
efek positif
6. Skala Nyeri
Skala intensitas nyeri menurut Potter dan Perry (2010) adalah sebagai
berikut:
dialami.
a. Respon fisiologis
b) Peningkatan nadi
e) Diaphoresis
g) Dilatasi pupil
a) Muka pucat
b) Otot mengeras
b. Respon perilaku
mendengkur).
bibir).
3) Gerakan tubuh (gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan
lain yang lebih serius. Peningkatan tekanan darah dan nadi akan
b. Efek Perilaku
ke kiri dan ke kanan, ekspresi wajah yang gelisah dan gerakan untuk
klien saat malam hari dan membuat klien sulit untuk tidur kembali.
nyeri. Ada 3 jenis analgesik diantaranya : non narkotik dan obat anti
a. Teknik Distraksi
1) Distraksi Visual
(Prasetyo,2010).
2) Distraksi Pendengaran
untuk memilih musik yang disukai dan musik yang tenang seperti
3) Distraksi Pernafasan
(Widyastuti, 2010).
4) Distraksi Intelektual
2010).
b. Teknik Relaksasi
1) Bantu klien pada posisi yang nyaman dan rileks (pastikan seluruh
bagian tubuh disangga dan sendi agak fleksi tanpa ada tegangan
atau tarikan pada otot (misalnya : tangan atau kaki tidak boleh
bersilang).
dan relaksasi.
5) Bicara dengan suara yang tenang dan pimpin klien untuk berfokus
dan kaki, kemudian lengan dan tungkai, dan terakhir kepala dan
leher).
c. Tirah Baring
adanya ganggua (Potter & Perry, 2010). Namun apabila tirah baring
klien dianjurkan untuk miring kanan dan miring kiri setiap beberapa
menit untuk mencegah adanya gangguan integritas kulit (Retno,
2013).
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pola Pengkajian Pola Fungsional Dongoes (2001) dan Kozier & Erb
(2009)
perubahan pola istirahat, dan jam tidur pada malam hari, adanya
2) Sirkulasi darah
3) Integritas ego
dan depresi.
4) Eliminasi
distensi abdomen.
Tanda : antopometri
A : BB: TB:
B : Hemoglobin : Hematokrit(HCT) :
D:-
6) Neurosensori
a) Lokasi Nyeri
Untuk memastikan lokasi nyeri yang dialami klien, perawat
nyerinya.
(sakit).
c) Kualitas Nyeri
d) Pola Nyeri
e) Faktor Presipitasi
memperburuk nyeri.
g) Gejala Terkait
terjadinya nyeri.
i) Respons Afekif
k) Sumber Koping
8) Pernafasan
9) Keamanan
10) Seksualitas
ke tiga masa post partum, lokhea serosa pada hari kelima sampai
11) Pembelajaran
12) Higiene
b. Pemeriksaan fisik
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : Mengetahui faktor risiko hipertensi atau
mmHg.
denyut nadi akan lebih cepat. Batas normal denyu nadi 50-90
x/menit.
kebersihan rambut
mulut.
kebersihan mulut.
kelenjar tiroid.
10) Dada : mengetahui kesimetrisan, massa, lesi, dan suara paru, dan
keadaan jantung.
11) Mammae : perlu dikaji untuk mengetahui adanya pembesaran
12) Abdomen : perlu dikaji untuk mengetahui luka post operasi dan
varises, dan reflek pattela, nyeri tekan, atau panas pada betis.
lutut ibu dan dilakukan tekanan ringan agar lutut tetap lurus. Bila
homan.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemindaian CT
pemindaian CT
3) Pemindaian positron emission tomography (PET)
dalam otak
4) Uji laboratorium
a) Fungsi lumbal
c) Panel elektrolit
d) AGD
2. Diagnosa Keperawatan
Definisi
diprediksi.
Batasan karakteristik
2) Diaphoresis
3) Dilatasi pupil
meringis)
instrument nyeri
waspada)
(NANDA, 2015)
Definisi
Factor risiko
7) Ketuban pecah
Definisi
Batasan karakteristik
Mandi :
air Berpakaian :
kaki, sepatu)
kaki, sepatu)
Mandi :
1) Ansietas
3) Gangguan musculoskeletal
4) Gangguan neuromuscular
5) Gangguan presepsi
6) Kelemahan
7) Kendala lingkungan
10) Nyeri
Berpakaian :
1) Ansietas
3) Gangguan musculoskeletal
4) Gangguan neuromuscular
5) Gangguan presepsi
6) Kelemahan
7) Keletihan
8) Kendala lingkungan
9) Ketidaknyamanan
10) Nyeri
(NANDA, 2015)
Definisi
tempat tidur.
Batasan karakteristik
dantelentang
duduk
telentang
4) Hambatan kemampuan bergerak untuk reposisi dirinya sendiri di
tempat tidur
1) Agens farmaseutikal
4) Gangguan musculoskeletal
5) Gangguan neuromuscular
9) Nyeri
10) Obesitas
(NANDA, 2015)
3. Intervensi
(NOC) yaitu :
1) Nyeri Akut
analgesik 12345
kesehatan 12345
Keteranagan :
Keterangan :
12345
Keterangan :
3) Risiko infeksi
01 Kemerahan 12345
07 Demam 12345
29 Hipotermia 12345
33 Nyeri 12345
11 Malaise 12345
12 Menggigil 12345
31 Lethargy 12345
Keterangan :
Keterangan :
1= tidak pernah menunjukkan, 2= jarang menunjukkan, 3=
12345
Keterangan :
(NIC) yaitu:
1) Nyeri Akut
dengan tepat
digunakan sebelumnya
(7) Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
menimbulkan nyeri)
efek samping.
2) Risiko infeksi
(5) Bersihkan mulai dari area yang bersih ke area yang kurang
bersih
setiap pasien
tepat
pasien
adanya gumpalan
a) Memandikan (1610)
mandi
c) Berpakaian (1630)
dalam berpakaian
kondisi ketergantungan[nya]
kasar
(3) Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan bebas
kerutan
perubahan posisi]
dirancang
[pasien]
4. Evaluasi
melihat keberhasilannya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
DENGAN P2A0 POST PARTUS SC HARI KE-0
DI RUANG BERSALIN RSUD DR. R. SOETRASNO REMBANG
DISUSUN OLEH :
ADI HERU IYUK WAHYUDI
P1337420421108
3B/54