Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

S DENGAN DIABETES
MILITUS DI PURWOREJO

Tanggal pengkajian : 22 September 2018

Jam pengkajian : 10.00 WIB

I. ANAMNESA

A. Identitas Klien
Nama : Ny J
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Alamat : Secanglor RT 6 RW 2 ,Sucenjurutengah, Bayan,
Purworejo

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn M
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Secanglor RT 6 RW 2 ,Sucenjurutengah, Bayan,
Purworejo

C. Status Kesehatan Saat ini


Klien mengatakan nyeri pada tengkuk leher

D. Riwayat Kesehatan Saat ini


Klien mengatakan merasa nyeri dan berat di tengkuk leher. Keluhan pada
tengkuk terasa + 3 hari terakhir pada waktu bangun tidur. Klien juga
mengeluh sering tiba-tiba terbangun saat tidur , dan memiliki sakit DM
kurang + 10 tahun. sering merasa geringgingen di kaki dan tangan. Gula
darah terakhir pada bulan Agustus yaitu 180. Klien rutin minum obat
Glibenklamid. Klien juga sudah mengatur pola makan dan menghindari
makanan yang manis-manis. Pandangan klien juga kabur sejak terdiagnosa
Diabetes Militus pada tahun 2008

E. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kecelakaan : kaki kanan tertusuk kayu
b. Operasi : Klien tidak pernah melakukan operasi apapun
c. Penyakit
 Kronis : Diabetes Militus
d. Terakhir masuk RS: Klien tidak ingat tanggal masuk RS
2. Alergi : Klien tidak memiliki alergi apapun
3. Imunisasi : Tidak terkaji
4. Kebiasaan : klien sering menonton tv, belanja ke pasar,
memasak
5. Obat-obatan : Klien rutin minum obat glibenklamid

F. Riwayat Penyakit Keluarga


 Suami klien sudah meninggal
 Klien tidak mengetahui riwayat DM dari kedua orang tuannya
 Klien mengetahui kalau saudaranya meinggal karena DM
GENOGRAM
Orangtua klien

Klien

Perempuan hidup

Perempuan Meninggal

Laki-laki Hidup

Laki-Laki Meninggal

G. Riwayat Lingkungan
Klien mengikuti posyandu lansia secara rutin dan sering pergi ke mushola

A. Pola Aktifitas-Latihan
 Makan/minum Mandiri
 Mandi 2x sehari
 Berpakaian/berdandan Mandiri
 Toileting Mandiri
 Mobilitas di tempat tidur Mandiri
 Berpindah Mandiri
 Berjalan Mandiri
 Naik tangga Tidak Terkaji
B. Pola Nutrisi Metabolik
 Jenis diit/makanan : Makanan berupa nasi,
 Frekuensi/pola : 2x sehari
 Porsi yg dihabiskan : + 10 sendok
 Komposisi menu : nasi+lauk
 Pantangan : makanan satan dan gorengan
 Napsu makan : baik
 Jenis minuman : air putih, kadang minum teh
 Frekuensi/pola minum : Sering teutama pada pagi hari
 Gelas yg dihabiskan : 5-9 gelas
 Sukar menelan (padat/cair) : Tidak
 Pemakaian gigi palsu (area) : Tidak
 Riw. masalah penyembuhan luka : lama sembuh karena penyakit DM
C. Pola Eliminasi
 BAB:
- Frekuensi/pola : 1x sehari
- Konsistensi : Lunak
- Warna & bau : kekuningan dan bau
- Kesulitan : tidak ada kesulitan
- Upaya mengatasi : tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola : Sering
- Konsistensi : cair
- Warna & bau : bening, bau khas
- Kesulitan : tidak ada kesulitan
- Upaya mengatasi : tidak ada
D. Pola Kebersihan Diri
 Mandi: Frekuensi : 3 kali sehari
- Penggunaan sabun : ya
 Keramas: Frekuensi : 2 hari sekali
- Penggunaan shampoo : ya
 Gosok gigi: Frekuensi : 3 kali sehari
- Penggunaan odol : 3 kali sehari
 Ganti baju:Frekuensi : 1 kali sehari
 Memotong kuku: Frekuensi : dua minggu sekali
 Kesulitan : Tidak ada
 Upaya yg dilakukan : tidak ada
E. Pola Toleransi-Koping Stres
1. Pengambilan keputusan: (√ ) sendiri (√ ) dibantu orang lain,
sebutkan,anak
2. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: klien berdiskusi
dengan menantu dan anaknya
3. Harapan setelah menjalani perawatan: ingin matanya tidak buramlagi dan
jelas
4. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Tidak ada
F. Konsep Diri
1. Gambaran diri : Klien merasa tubuhnya terlalu gemuk sehingga klien
rajin berolahraga untuk mengurangi berat badannya.
2. Ideal diri : Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya.
3. Harga diri : Klien merasa tubuhnya sehat meskipun tekanan darahnya
tinggi
4. Peran : Klien berperan sebagai seorang istri, ibu, dan nenek
5. Identitas : Klien merupakan seorang ibu, istri dan nenek.
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK GERONTIK

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
TTV & status gizi:
Suhu : 37 oC RR : 18 x/mnt
TD : 130/80 mmHg Nadi : 90 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala:
Warna : Sebagian besar rambut klien beruban
Kebersihan : Kulit kepala klien tampak bersih
Distribusi : Merata dan sedang
Kerontokan : Ya
Keluhan : klien mengeluh pusing
Mata:
Bentuk : Simetris
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterus
Strabismus : Tidak ada
Penglihatan : pandangan kabur
Peradangan : Tidak
Riwayat katarak : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
Hidung:
Bentuk : Simetris
Peradangan : Tidak ada
Penciuman : Baik
Mulut dan tenggorokan:
Kebersihan : Bersih
Mukosa : Lembab
Peradangan/stomatitis : Tidak ada
Gigi/Geligi : Gigi geraham tanggal
Radang gusi : Tidak tampak radang gusi
Kesulitan mengunyah : Tidak
Kesulitan menelan : Tidak
Telinga:
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Peradangan : Tidak
Pendengaran : normal
Keluhan lain : Tidak ada
Leher:
Posisi Trakea : Simetris
Pembesaran kel.tiroid : Tidak ada
JVD : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada
Dada:
Bentuk dada : Simetris
Retraksi : (-)
Wheezing : (-)
Ronchi : (-)
Suara jantung tambahan : (-)
Abdomen:
Bentuk : Besar
Nyeri tekan : (-)
Kembung : (-)
Supel : (-)
Bising usus : Frekuensi: 12 x/mnt
Massa : (-)
Genitalia/anus:
Kebersihan : Tidak Terkaji
Hemoroid : Tidak ada
Hernia : Tidak ada
Ekstremitas:
Massa/tonus otot : Nilainya 4 (melawan gravitasi dengan tahanan)
Postur tubuh : Normal, klien dapat berdiri dengan tegak
Gaya berjalan : agak sempoyongan kalau berjalan
Rentang gerak : Klien dapat bergerak secara maksimal, tapi untuk
berjalan jauh klien mengatakan tidak kuat karena
kakinya akan terasa sakit. Klien juga mengeluh
ksemutan pada kaki
Deformitas : (-)
Tremor : (-)
Edema kaki : (-)
Flebitis : (-)
Klaudikasi : (-)
Integumen:
Kebersihan : Kulit bersih
Warna : putih
Kelembaban : Lembab
Gangguan pada kulit : (-)
PENGKAJIAN PSIKOGERONTIK

Nama : Ny. J
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 60 tahun
Alamat : Secanglor RT 06 RW 2, Sucenjurutengah, Bayan,
Purworejo
Status Menikah : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tingkat Pendidikan : SD
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
1. Masalah emosional : Klien mudah memikirkan sesuatu tentang suatu
masalah, misalnya diabetes militusnya meski sudah menerapkan pola hidup
sehat.
2. Tingkat Kerusakan Intelektual
SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionnaire)
Benar Salah No Pertanyaan
√ 1. Tanggal berapa hari ini ?
√ 2. Hari apa sekarang ?
√ 3. Apa nama tempat ini ?
√ 4. Dimana alamat Anda ?
√ 5. Berapa nomor rumah Anda ?
√ 6. Kapan Anda lahir ?
√ 7. Siapa presiden Indonesia ?
√ 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9. Siapa nama ibu Anda ?
√ 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun.
Jumlah 5 Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

3. Identifikasi aspek kognitif


Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
No. Aspek Nilai Nilai Kriteria
kognitif Maksimal Klien
1. Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada?
 Negara
 Propinsi
 Kabupaten
2. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama objek (kursi,
meja, kertas)
Kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab:
3. Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari
dan kalkulasi 100, kemudian dikurangi 7 sampai
5 tingkat:
4. Mengingat 3 3 Meminta klien untuk menyebutkan
objek pada poin 2:
5. Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjuk benda
tersebut):
Meminta klien untuk mengulangi
kata berikut ”tak ada jika, dan,
atau, tetapi”.
Klien menjawab........
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah. Ambil ballpoint di tangan
Anda, ambil kertas, menulis saya
mau tidur.
Perintahkan klien untuk hal berikut
(Bila aktivitas sesuai perintah nilai
1 poin)
’tutup mata Anda’
Perintahkan pada klien untuk
menulis atau kalimat dan menyalin
gambar
Total Nilai 30 29 Kognitif baik
Pengkajian ADL
Modifikasi dari Barthel Index
Aktifitas Skor
1. Makan
 0= tidak mampu 10
 5= dengan bantuan
 10= mandiri
2. Mandi
 0= dengan bantuan
5
 5= mandiri
3. Kebersihan diri
 0= dengan bantuan
`5
 5= mandiri
4. Berpakaian
 0= dengan bantuan
 5= butuh bantuan pada setengah aktifitas 10
 10= mandiri
5. Mengontrol defekasi
 0= inkontinen (termasuk pemberian enema)
10
 5= occasional
 10= kontinen
6. Mengontrol berkemih
 0= inkontinen (termasuk kateter)
 5= occasional 10
 10= kontinen
7. Penggunaan toilet
 0= dengan bantuan
10
 5= butuh bantuan pada beberapa aktifitas
 10= mandiri
8. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya
9. termasuk duduk di tempat tidur
 0= tidak mampu. Tidak ada keseimbangan
 5= dengan bantuan mayor (1/2 orang), dapat duduk
10
 10= dengan bantuan minor (verbal/fisik)
 15= mandiri
10. Mobilitas (pada permukaan datar)
 0= tidak mampu. < 50m
 5= ketergantungan kursi roda, termasuk pegangan. >50m
10
 10= berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/fisik). >50m
 15= mandiri (bisa dengan bantuan, mis. tongkat). > 50m
11. Naik turun tangga
 0= tidak mampu
 5= butuh bantuan 5
 10= mandiri
Interpretasi: ketergantungan moderat Total 85

No. Tes koordinasi Keterangan Nila


i
1. Berdiri dengan postur normal Klien dapat berdiri tegak, namun takut 4
kalau terajatuh
2. Berdiri dengan postur normal, Klien dapat melakukan tetapi sedikit 3
menutup mata sempoyongan
3. Berdiri dengan kaki rapat Klien mampu berdiri dengan merapatkan 4
kaki
4. Berdiri pada satu kaki Klien tidak dapat melakukan kaena takut 1
jatuh
5. Berdiri, fleksi trunk dan berdiri Klien tidak mampu berdiri dengan penuh 1
ke posisi netral setelah fleksi
6. Berdiri, lateral dan flksi trunk Klien tidak mampu berdiri dengan penuh 1
setelah fleksi
7. Berjalan, tempatkan tumit salah Klien mampu melakukannya dengan 3
satu kaki di depan jari kaki yang bantuan
lain
8. Berjalan sepanjang garis lurus Klien mampu berjalan dengan lurus 4
9. Berjalan mengikuti tanda gambar Klien mampu mengikuti gambar di lantai 4
pada lantai
10 Berjalan menyamping Klien mampu berjalan menyambung 4
11. Berjalan mundur Klien mampu berjalan mundur 4
12 Berjalan mengikuti lingkaran Klien mampu berjalan melingkar 4
13. Berjalan pada tumit Klien tidak mampu berjalan dengan tumit 2
bantuan maksimal
14. Berjalan dengan ujung kaki Klien tidak mampu berjalan dengan tumit 1
Jumlah 40
PENGKAJIAN POSISI DAN KESEIMBANGAN (SULLIVAN)

Nilai: 40  mampu melakukan aktifitas dengan sedikit bantuan


LAMPIRAN : KUISIONER
Data respoden
Nama pasien : Ny. S
Usia : 60 tahun
Alamat : RT 07 RW 14 Kendalsari Malang
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : tidak bekerja
Merokok : tidk
Konsumsi Cafein : kadang-kadang
Minum Obat : ya
Posisi tidur : terlenteng
Nyeri : ya
Mengangkat beban : jarang
Riwayat penyakit : Diabetes Militus
Konsumsi obat – obatan 2 minggu terakhir : Glibenklamid

KUESIONER SKRINING KUALITAS TIDUR PADA LANSIA


(MODIFIKASI PITTSBURG DAN SDQ)

No Pertanyaan Pre Mid Post


1 Saya merasa kesulitan saat akan memulai tidur dimalam hari
jawaban dibuat B A B
a. 15 menit B. 30 mnit C 1 jam
2 berapa lama anda tidur malam?
a. >6 jam C B B
b. 4-5 jam
c. <3 jam
3 berapa kali anda terbangun dimalam hari
a. > 5 kali B B B
b. 2-4kali
c. <= 1 kali
4 apa yang menyebabkan anda terbangun di malam haari?
a. Suara berisik di sekitar lingkungan saya B B B
b. Sering kebelakang (kebelet pipis)
c. Saya terbangun tanpa sebab yang jelas
5 apakah and mematikan lampu saat tidur
a. Ya B B B
b. Tidak
6 bagimana kondisi anda saat bangun tidur
a. Saya merasa pegal – pegal dan capek B B B
b. Saya masih merasa mengantuk
c. Saya merasa segar
7 berapa lama anda tidur siang
a. Tidak tidur siang A A B
b. 1-2 jam
c. > 3 jam
8 Orang mengatakan kalau saya tidur mengorok
a. Ya A A B
b. Tidak
9 Saya sering tidak bisa bergerak dan bernafas saat tidur malam
a. Ya B B B
b. Tidak
10 apakah saat ini anda memiliki keluhan yang paling mengganggu
tidur anda?
a. Pusing B B B
b. Nyeri A C
c. Sering kencing di malam hari C
d. Sering batuk di mlam hari
e. Tidak ada keluhan
11 apakah anda memiliki kebiasaan sebelum tidur seperti
a. Minum kopi atau teh
b. Merokok D D D
c. Minum alkohol
d. Minum obat untuk penyakit saya
12 kalau pada malam hari anda merasa tidur anda kurang, apa yang
anda rasakan?
a. Saya merasa mudah marah dan tersinggung B B B
b. Saya merasa susah berkonsentrasi
c. Saya merasa mudah lelah dan malas untuk beraktifitas
d. Kurang tidur tidak memberikan efek apa – apa terhadap saya

LEMBAR MONITORING GANGGUAN TIDUR


II VI Jum
Pertemuan ke- I II IV V VI
I I lah
Pola kebiasaan sebelum tidur
Kebiasa Kognitif
an Klien mampu menjelaskan X √ 1
makan/ kebiasaan sebelum tidur yg harus
minum dihindari
Psikomotor
Klien tidak merokok 4-6 jam X X X X X X X 0
sebelum tidur*
Klien tidak minum minuman √ X √ √ √ X √ 5
berkafe-in (kopi, teh, soda,
minuman berenergi) 4-6 jam
sebelum tidur*
Klien tidak tidur dalam keadaan √ √ √ √ √ √ √ 7
lapar*
Klien tidak makan nasi, lauk-pauk, X X √ √ √ √ √ 5
dan air putih 2-3 jam sebelum
tidur*
Klien tidak melewatkan sarapan √ √ √ √ √ √ √
6
Kebiasa Kognitif: klien mampu menjelaskan...
an Jenis obat yang dikunsumsi √ √ 2
minum Dosis Obat yang dikonsumsi X √ 1
obat Cara penggunaan obat yang √ √ 2
dikonsumsi
Efek samping obat yang X √ 1
dikonsumsi
Waktu minum obat yang √ √ 2
dikomsumsi
Psikomotor : klien melaporkan....
Minum obat sesuai jadwal X √ X √ √ √ √ 5
Pembatasan aktivitas
Kognititf: klien mampu menjelaskan
Cara mengangkat dengan benar X √
Psikomotor
Pasien memperagakan cara X √ √ √ √ √ √ 6
mengangkat yang benar*
Posisi tidur
Kognititf: klien mampu menjelaskan
Posisi tidur yang baik X √ 1
Efek terhadap posisi tidur yang X √ 1
kurang tepat
Jumlah bantal yang digunakan saat X √ 1
tidur
Psikomotor: klien melaporkan
Posisi Tidur miring kanan* X X X X √ √ √ 3
Snoring* √ √ √ √ X √ X 4
Waking sympthom: Nyeri leher, √ √ √ √ X √ X 5
punggung, sakit kepala*
Jumlah bantal yang dipakai 2 2 2 1 1 1 1
Latihan Otot Progresif
Kognititf: klien mampu menjelaskan
Definisi relaksasi progresif X X 0
Manfaat relaksasi progresif X √ 1
Psikomotor: klien melaporkan
Melakukan latihan otot progresif* X √ X √ √ √ √ 5
NB: * beri tanda centang (v)

LEMBAR EVALUASI GANGGUAN TIDUR

Outcome Pertemuan ke- (tanggal)


I II III IV V VI VI
I
Skala nyeri* 4 4 4 3 2 2 2
*(tuliskan berapa skalanya dalam kotak yang disediakan)
Kuantitas tidur* 3 5
*(tuliskan berapa skalanya dalam kotak yang disediakan)
Kualitas tidur* 18 15
*(tuliskan berapa skalanya dalam kotak yang disediakan)
Pittsburg scale

PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index)

Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur responden


selama 1 bulan terakhir:
1. Jam berapa Anda biasanya memulai tidur malam?
2. Berapa menit Anda bisa mulai tertidur setiap malamnya?
3. Jam berapa anda mulai bangun pagi dari tidur malam?
4. Berapa jam anda biasanya tidur malam?
Tidak pernah Kurang dari 1-2 kali ≥ 3 kali
Frekuensi gangguan mengalami seminggu seminggu seminggu
(skor=0) (skor=1) (skor=3) (skor=4)
Jenis Gangguan Tidur
Tidak mampu memulai tidur dalam 30 √
menit
Bangun tengah malam atau dini hari √
Terbangun untuk ke kamar mandi √
Tidak bisa bernapas dengan nyaman √
saat tidur
Batuk atau mengorok dengan keras √
Merasa kedinginan √
Merasa kepanasan √
Bermimpi buruk √
Nyeri √
Alasan lain, sebutkan: √
Selama sebulan ini, seberapa sering √
anda mengkonsumsi obat tidur?
Selama sebulan ini, seberapa sering √
anda merasa mengantuk saat
melakukan aktivitas, seperti menyapu,
memasak, mencuci, berjualan, etc?
Selama sebulan ini, seberapa sering √
Anda mengalami kehilangan minat
pada kegiatan yang Anda lakukan?
Sangat baik (0) Cukup baik Cukup Sangat buruk
(1) buruk (2) (3)
Menurut anda, bagaimana kualitas √
tidur selama sebulan terakhir?

ANALISA DATA
NO JAM / DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
TANGGAL
1 22 DS : Klien mengatakan Agens cedera Nyeri akut
September nyeri dan berat pada area biologis
2028 tengkuk leher
10.00 wib P:
Q : seperti tertindih beban
berat
R : tengkuk leher
S:5
T : hilang timbul

DO : klien tampak
meringis menahan nyeri,
wajah tegang
2 22 DS : Klien mengatakan Pola tidur Gangguan pola
September sering tiba tiba terbangun tidak tidur
2018 saat tidur menyehatkan
10.15 wib DO : Klien tampak
kelelahan, tampak kurang
fresh
3 22 DS : Klien mengatakan Kurang Risiko
September selalu rutin mengecek gula pengetahuan ketidakstabilan
2018 darah dan hasilnya naik tentang gula darah
10.30 wib turun manajemen
DO : Hasil GDS 213 penyakit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis ditandai dengan
ekspresi wajah nyeri (Nanda hlm 469)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan
(kehilangan pasangan tidur) ditandai dengan sering terjaga tanpa jelas
penyebabnya (Nanda hlm 229)
3. Risiko ketidakstabilan gula darah faktor risiko kurang pengetahuan tentang
manajement penyakit (Nanda halaman 187)

RENCANA KEPERAWATAN

N DIAGNOSA KRITERI INDIKAT INTERVENSI


O KEPERAWATA A OR
N
1 Nyeri Akut Setelah 1. observasi adanya
dilakukan petunjuk non verbal
tindakan mengenai
3x24 jam, ketidaknyamanan
diharapkan terutama pada mereka
sekala yang tidak dapat
nyeri klien berkomunikasi secara
dapat verbal.
berkurang 2. lakukan pengkajian
dengan nyeri komprehensif
kriteria ysng meliputi
hasil : lokasi,karakteristik,onse
Dapat t/durasi,
mengguna frekuensi,kualitas,intens
kan itas atau beratnya nyeri
tindakan dan factor pencetus.
pengurang 3. ajarkan penggunaan
an (nyeri) teknik non farkalogi
tanpa (seperti, biofeedback,
analgesik TENS,
Melaporka hypnosis,relaksasi,bimbi
n gejala ngan antisipatis,terapi
yang tidak music,terapi bermain
terkontrol terapi
pada aktivitas,akupresur,aplik
profesional asi panas/dingin dan
kesehatan. pijatan, sebelum dan
Melaporka jika memungkinkan
n ketika melakukan
perubahan aktivitas yang
terhadap menimbulkan nyeri ;
gejala sebelum nyeri terjadi
nyeri pada atau meningkat; dan
profesional bersamaan dengan
kesehatan. tindakan penurun rasa
nyeri lainnya)
4. kolaborasi dengan
pasien,orang terdekat
dan tim kesehatan
lainnya untuk memilih
dan
mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
nonfarmakologi,sesuai
kebutuhan.
2 GANGGUAN Setelah 1. monitor pola tidur
POLA TIDUR dilakukan pasien, dan catat kondisi
tindakan fisik(misalnya, apnea
keperawata tidur,sumbatan jalan
n 3x24 nafas, nyeri/
jam, ketidaknyamanan,dan
diharapkan frekuensi buang air
gangguan kecil) dan/atau
pola tidur pesikologis (misalnya,
dapat ketakutan atau
teratasi kecemasan)keadaan
dengan
yang menggaggu tidur.
kriteria
hasil : 2. jelaskan pentingnya
Peningkata tidur yang cukup selama
n kualitas kehamilan,penyakit,
tidur tekanan psikososial, dan
Dapat tidur
lain-lain.
dari awal
sampai 3. ajarkan pasien
habis di bagaimana melakukan
malam hari relaksasi otot autogenic
secara atau bentuk non-
konsisten.
farmakologi lainnya
untuk memancing tidur

4. sesuaikan jadwal
pemberian obat untuk
mendukung tidur/siklus
bangun pasien.

3 RISIKO Setelah 1 monitor kadar glukosa


KETIDAKSTAB dilakukan darah,sesuai indikasi
ILAN GULA tindakan 2 fasilitasi kepatuhan
DARAH keperawata terhadap diet dan
n selama regimen latihan
3x24 jam, 3 instruksikan pada
diharapkan pasien dan keluarga
risiko mengenai menajemen
ketidakstab diabetes selama periode
ilan gula sakit, termasuk
darah penggunaan insulin
dapat dan/atau obat oral,
teratasi monitor asupan
dengan cairan,penggantian
kriteria karbohidrat, dan kapan
hasil : mencari bantuan
Kadar petugas kesehatan,
glukosa sesuai kebutuhan.
darah 4 berikan obat yang
stabil. diresepkan untuk
mengurangi preload
(misalnya ,furosemide,
dll)

INTERVENSI DAN EVALUASI


TANG JA N INTERVENSI E
GAL M O.
D
X
1 1. Mengobservasi adanya petunjuk non verbal
mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka
yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal.
2. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif ysng
meliputi lokasi,karakteristik,onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan
factor pencetus.
3. Mengajarkan penggunaan teknik non farkalogi
(seperti, biofeedback, TENS,
hypnosis,relaksasi,bimbingan antisipatis,terapi
music,terapi bermain terapi
aktivitas,akupresur,aplikasi panas/dingin dan
pijatan, sebelum dan jika memungkinkan ketika
melakukan aktivitas yang menimbulkan nyeri ;
sebelum nyeri terjadi atau meningkat; dan
bersamaan dengan tindakan penurun rasa nyeri
lainnya)
4. Berkolaborasi dengan pasien,orang terdekat dan
tim kesehatan lainnya untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
nonfarmakologi,sesuai kebutuhan.
2 1. Memonitor pola tidur pasien, dan catat kondisi
fisik(misalnya, apnea tidur,sumbatan jalan nafas,
nyeri/ ketidaknyamanan,dan frekuensi buang air
kecil) dan/atau pesikologis (misalnya, ketakutan
atau kecemasan)keadaan yang menggaggu tidur.

2. Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup selama


kehamilan,penyakit, tekanan psikososial, dan lain-
lain.

3. Mengajarkan pasien bagaimana melakukan


relaksasi otot autogenic atau bentuk non-
farmakologi lainnya untuk memancing tidur

4. Menyesuaikan jadwal pemberian obat untuk


mendukung tidur/siklus bangun pasien.

3 1 Memonitor kadar glukosa darah,sesuai indikasi


2 Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dan
regimen latihan
3 Menginstruksikan pada pasien dan keluarga
mengenai menajemen diabetes selama periode sakit,
termasuk penggunaan insulin dan/atau obat oral,
monitor asupan cairan,penggantian karbohidrat, dan
kapan mencari bantuan petugas kesehatan, sesuai
kebutuhan.
4 Memberikan obat yang diresepkan untuk
mengurangi preload (misalnya ,furosemide, dll)

Anda mungkin juga menyukai