Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN PENDAHULUAN POSPARTUM SECTIO CAESAREA

OLEH:

NAMA : MARIA YULIANTI SINA

NIM : 223111084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini telah disetujui pada

Hari/tanggal:

OLEH

Preceptor Akademika Preseptor Klinikal

(Ns. Petrus Kanisius Tage,.S.Kep.M.Kep) ( Ns.Kristina linusiayati,.S.Kep.M.Kep)

Mengetahui

Kepala Ruangan

(Maria Huring,. SST)


A. KONSEP DASAR POSTPARTUM SECTIP CAESAREA

1. Pengertian

Post partum adalah masa atau periode yang dimulai sejak bayi lahir dan plasenta dilahirkan
hingga pulihnya organ-organ reproduksi seperti sebelum hamil yang membutuhkan waktu 6
minggu. Post partum merupakan masa nifas (peurperium) yaitu periode sesudah persalinan
yang diperlukan untuk pulihnya kandungan ke keadaan tidak hamil, biasanya membutuhkan
waktu lamanya sekitar minggu (Indraswuri, 2017).

Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding
abdomen dan uterus persalinan buatan. Sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding
perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat (Anjarsari, 2019).

2. Klasifikasi

Menurut Ramandanty (2019). Klasifikasi bentuk pembedahan sectio caesarea adalah


sebagai berikut:

a. Sectio caesarea klasik

Sectio caesarea klasik dibuat vertikal pasa bagian atas rahim. Pembedahan dilakukan
dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm. Tidak dianjurkan
untuk kehamilan berikutnya melahirkan melalui vagina apabila sebelumnya telah dilakukan
tindakan pembedahan ini.

b. Sectio caesarea transperitonel profunda

Sectio caesarea transperitonel profunda disebut juga low cervical yaitu sayatan
vertikal pada segmen lebih bawah rahim. Sayatan jenis ini dilakukan jika bagian bawah rahim
tidak berkembang atau tidak cukup tipis untuk memungkinkan dibuatnya sayatan transversal.
Sebagian sayatan vertikal dilakukan sampai ke otot-otot bawah rahim.

c. Sectio caesarea histeroktomi

Sectio caesarea histeroktomi adalah suatu pembedahan dimana setelah janin dilahirkan
dengan sectio caesarea dilanjutkan dengan pengangkatan rahim.

d. Sectio caesarea ekstraperitoneal


Sectio caesarea ekstraperitoneal yaitu sectio caesarea berulang pada seorang pasien
yang sebelumnya melakukan sectio caesarea. Biasanya dilakukan di atas bekas sayatan yang
lama. Tindakan ini dilakukan dengan insisi dinding atau faisa abdomen sementara peritoneum
dipotong ke arah kepala untuk memaparkan segmen bawah uterus dapat dibuka secara
ekstraperitoneum.

3. Etiologi

Menurut Sagita (2019), indikasi ibu dilakukan sectio caesarea ruptur uteri iminen,
perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres
dan janin besar melebihi 4000 gram. Dari beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat
diuraikan beberapa penyebab sectio sebagai berikut:

a. CPD (Chepalo Pelvik Dispropotion) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai
dengan ukuran kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak dapat melahirkan secara
normal. Tulang-tulang panggul merupakan susunan beberapa tulang yang membentuk
rongga panggul yang merupakan jalan yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir
secara normal. Bentuk panggul yang menunjukkan kelainan atau panggul patologis juga
dapat menyebabkan kesulitan dalam proses persalinan normal sehingga harus dilakukan
tindakan operasi. Keadaan patologis tersebut menyebabkan bentuk rongga panggul
menjadi asimetris dan ukuran-ukuran bidang panggul menjadi abnormal.

b. PEB (Pre-Eklamsi Berat) adalah kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh
kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi,
preeklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian maternatal dan perinatal paling
penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu
mengenali dan mengobati agar tidak berlanjut menjadi eklamsi.

c. KDP (Ketuban Pecah Dini) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan
dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartus. Sebagian besar ketuban pecah dini
adalah hamil aterm di atas 37 minggu.

4. Bayi kembar, tak selamanya bayi kembar dilahirkan secara sectio caesarea. Hal ini
karena kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada
kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah
letak lintang, sehingga sulit untuk dilahirkan secara normal.
5. Faktor hambatan jalan lahir, adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang
tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan
lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernapas.

6. Kelainan letak janin

a. Kelainan pada letak kepala

Letak kepala tengadah, bagian terbawah adalah puncak kepala pada pemeriksaan
dalam teraba UUB yang paling rendah. Etiologinya kelainan panggul, kepala
bentuknya bundar, anaknya kecil atau mati, kerusakan dasar panggul.

b. Presentasi muka, letak kepala tengah (defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak
paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27-0,5%. Presentasi dahi,
posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap
paling depan. Pada penempatan dagu, biasanya dengan sendirinya akan berubah
menjadi letak muka atau letak belakang kepala.

c. Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala
di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa
jenis letak sungsang yakni presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna,
presentasi bokong tidak sempurna dan presentasi kaki.
4. Manifestasi Klinis

Menurut Martowirjo (2018), manifestasi klinis pada klien dengan post sectio caesarea
antara lain:

1. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan 600-800 ml.

2. Terpasang kateter, urin jernih dan pucat.

3. Abdomen lunak dan tidak ada distensi.

4. Bising usus tidak ada.

5. Ketidaknyamanan untuk menghadapi situasi baru.

6. Balutan abdomen tampak sedikit noda.

7. Aliran lokhia sedang dan bebas bekuan, berlebihan dan banyak.

5. Patofisiologi

Adanya beberapa kelainan hambatan proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat
lahir secara normal spontan, misalnya karena ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dan
panggul ibu, keracunan kehamilan yang parah, preeklampsia dan eklampsia berat, kelainan
letak bayi seperti sungsang dan lintang, kemudian sebagian kasus mulut rahim tertutup
plasenta yang lebih dikenal dengan plasenta previa, bayi kembar, kehamilan pada ibu yang
berusia lanjut, persalinan yang berkepanjangan, plasenta keluar dini, ketuban pecah dan bayi
belum keluar dalam 24 jam, kontraksi lemah, dan sebagainya. Kondisi tersebut menyebabkan
perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu sectio caesarea (Ramadanty, 2018).
PATHWAY

Panggul sempit, ketuban


pecah dini, pre-eklampsia Sectio caesarea
berat, bayi kembar,
kelainan letak janin, letak
sungsang

Luka post operasi Post partum


nifas

Distensi kandung
Jaringan Jaringan kemih
terputus terbuka

Penurunan
Merangsang Proteksi progesteron dan
area sensorik kurang estrogen

Gangguan Invasi Kontraksi uterus


rasa nyaman bakteri

Involusi
Nyeri akut Resiko
infeksi

Perubahan Pendarahan
lokea
Resiko
HB menurun ketidakseimbangan
cairan
Kurang O2

Kelemahan

Defisit
perawatan diri
6. Pemeriksaan Penunjang

a. Hitung darah lengkap

b. Golongan darah (ABO), dan pencocokan silang, tes Coombs Nb.

c. Urinalisis : menentukan kadar albumin/glukosa.

d. Pelvimetri: menentukan CPD.

e. Kultur: mengidentifikasi adanya virus herpes simpleks tipe II.

f. Ultrasonografi: melokalisasi plasenta menentukan pertumbuhan, kedudukan, dan


presentasi janin.

g. Amniosintes: mengkaji maturitas paru janin.

h. Tes stres kontraksi atau non-stres: mengkaji respon janin terhadap gerakan/stres dari
pola kontraksi

i. Penentuan elektronik selanjutnya: memastikan status janin/aktivitas uterus.

7. Penatalaksanaan

Menurut Ramadanty (2019), penatalaksanaan post partum sectio caesarea adalah sebagai
berikut:

1. Pemberian cairan

Karena 24 jam pertama penderita pasca operasi, maka pemberian cairan per intravena
harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar tidak terjadi hipotermi, dehidrasi,
atau komplikasi pada organ tubuh lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS
10%, garam fisiologi dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung
kebutuhan. Bila kadar HB rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan.
2. Diet

Pemberian cairan per infus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah
pemberian minuman dan makanan per oral. Pemberian minuman dengan jumlah yang
sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 sampai 8 jam pasca operasi, berupa air putih dan
air teh.

3. Mobilisasi

Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi: miring kanan dan kiri dapat dimulai
sejak 6 sampai 10 jam setelah operasi. Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita
sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar, hari kedua post operasi, penderita
dapat didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk bernapas dalam lalu
menhembuskannya. Kemudian posisi tidur terlentang dapat diubah menjadi posisi
setengah duduk (semi fowler). Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien
dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri
pada hari ke-3 sampai hari ke-5 pasca operasi.

4. Katerisasi

Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan rasa tidak enak pada
penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan. Kateter biasanya
terpasang 24-48 jam/ lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan penderita.

5. Pemberian obat-obatan

Antibiotik cara pemilihan dan pemberian antibiotik sangat berbeda-beda sesuai indikasi.

6. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan

Obat yang dapat diberikan melalui supositoria obat yang diberikan ketopropen sup 2x24
jam, melalui oral obat yang dapat diberikan tramadol atau paracetamol tiap 6 jam,
melalui injeksi ranitidin 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila perlu.

7. Obat-obatan lain

Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat diberikan caboransia
seperti neurobian seperti neurobian I vit C.

8. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan berdarah harus
dibuka dan diganti.

9. Pemeriksaan rutin

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu, tekanan darah, nadi,
dan pernafasan.

10. Perawatan payudara

Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu memutuskan tidak
menyusui, pemasangan pembalut payudara yang mengencangkan payudara tanpa
banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi nyeri.

8. Komplikasi

Komplikasi pada pasien post partum sectio caesarea adalah:

1. Komplikasi pada ibu

Infeksi puerperalis, bisa bersifat ringan seperti kenaikan suhu selama beberapa hari
dalam masa nifas, atau bersifat berat seperti peritonitis, sepsis, dan sebagainya. Infeksi
post operasi terjadi apabila sebelum pembedahan sudah ada gejala-gejala yang
merupakan predisposisi terhadap kelainan itu (partus lama khususnya setelah ketuban
pecah, tindakan vaginal sebelumnya). Perdarahan, bisa timbul pada waktu pembedahan
jika cabang-cabang arteri uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri. Komplikasi lain
seperti luka kandung kemih dan embolisme paru, suatu komplikasi yang baru kemudian
tampak ialah kuatnya perut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya
bisa ruptur uteri. Kemungkinan hal ini lebih banyak ditemukan sesudah secti caesarea.

2. Komplikasi-komplikasi lain

Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kemih dan embolisme paru.

3. Komplikasi baru

Komplikasi yang kemudian tampak ialah kurang kuatnya perut pada dinding uterus,
sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptur uteri. Kemungkinan peristiwa
ini lebih banyak ditemukan sesudah sectio caesarea klasik.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Post Partum Sectio Caesarea

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan pada ibu post operasi sectio caesarea menurut Sagita 2019)
adalah sebagai berikut:

a. Identitas Klien

Meliputi: nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, status pernikahan, tanggal masuk rumah sakit, nomor registrasi, dan
diagnosa medis.

b. Keluhan Utama

Keluhan utama pada post operasi sectio caesarea biasanya adalah nyeri di bagian
abdomen akibat luka jahitan setelah operasi, pusing dan sakit pinggang.

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Riwayat kesehatan sekarang berisi tentang pengkajian data yang dilakukan untuk
menentukan sebab dari dilakukannya operasi sectio caesarea seperti kelainan letak
bayi (letak sungsang dan letak lintang), faktor plasenta (plasenta previa, solution
plasenta plasenta accrete, vasa previa), kelainan tali pusat (prolapses tali pusat, telilit
tali pusat), bayi kembar (multiple pregnancy), pre eklampsia dan ketuban pecah dini
yang nantinya akan membantu membuat rencana tindakan terhadap pasien. Riwayat
pada saat sebelum inpartus didapatkan cairan yang keluar pervaginam secara spontan
kemudian tidak diikuti tanda-tanda persalinan.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Didapatkan data klien pernah riwayat Sectio Caesarea sebelumnya, panggul sempit,
serta letak bayi sungsang. Meliputi penyakit yang lain dapat juga mempengaruhi
penyakit sekarang, seperti adanya penyakit diabetes mellitus, jantung, hipertensi,
hepatitis, abortus dan penyakit kelamin.

3) Riwayat Perkawinan

Pada riwayat perkawinan hal yang perlu dikaji adalah menikah sejakusia berapa,
lama pernikahan, berapa kali menikah, status pernikahan saat ini.

4) Riwayat Obstetri

Pada pengkajian riwayat obstetri meliputi riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu, berapa kali ibu hamil, penolong persalinan, dimana ibu bersalin, cara
bersalin, jumlah anak, apakah pernah abortus, dan keadaann nifas post operasi sectio
caesarea yang lalu.

5) Riwayat Persalinan Sekarang

Meliputi tanggal persalinan, jenis persalinan, lama persalinan, jenis kelamin anak,
keadaan anak.

6) Riwayat KB

Pengkajian riwayat KB dilakukan untuk mengetahui apakah klien pernah ikut


program KB, jenis kontrasepsi, apakah terdapat keluhan dan masalah dalam
penggunaan kontrasepsi tersebut, dan setelah masa nifas ibu akan menggunakan alat
kontrasepsi apa.

7) Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah penyakit turunan dalam keluarga seperti jantung, hipertensi, TBC, diabetes
mellitus, penyakit kelamin, abortus yang mungkin penyakit tersebut diturunkan
kepada klien.

b. Pola Fungsi Kesehatan


c. Pola Aktivitas

Aktivitas klien terbatas, dibantu oleh orang lain untuk memenuhi keperluannya karena
klien mudah letih, klien hanya bisa beraktivitas ringan seperti duduk di tempat tidur,
menyusui.

d. Pola Eliminasi

Klien dengan post partum biasanya sering terjadi adanya perasaan sering/susah kencing
akibat terjadinya edema dari trigono, akibat tersebut menimbulkan infeksi uretra
sehingga menyebabkan konstipasi karen takut untuk BAB.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Klien pada masa nifas sering terjadi perubahan pola istirahat dan tidur akibat adanya
kehadiran sang bayi dan nyeri jahitan.

f. Pola Hubungan dan Peran

Klien akan menjadi ibu dan istri yang baik untuk suaminya.

g. Pola Penanggulangan Stres

Klien merasa cemas karena tidak bisa mengurus bayinya sendiri.

h. Pola Sensori Kognitif

Klien merasakan nyeri pada perineum karena adanya luka jahitan akibat sectio caesarea

i. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Klien merasa dirnya tidak seindah sebelum hamil, semenjak melahirkan klien
mengalami perubahan pada ideal diri.

j. Pola Reproduksi dan Sosial

Terjadi perubahan seksual atau fungsi seksualitas akibat adanya proses persalinan dan
nyeri bekas jahitan luka sectio caesarea.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital

Apabila terjadi perdarahan pada post partum tekanan darah turun, nadi cepat, pernafasan
meningkat, suhu tubuh turun.

b. Kepala

1) Rambut

Bagaimana bentuk kepala, warna rambut, kebersihan rambut, dan apakah ada
benjolan.

2) Mata

Terkadang adanya pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva, dan kadang-


kadang keadaan selaput mata pucat (anemis) karena proses persalinan yang
mengalami perdarahan, sklera kuning.

3) Telinga

Biasanya bentuk telinga simetris atau tidak, bagaimaa kebersihannya, adakah cairan
yang keluar dari telinga.

4) Hidung

Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang-kadang ditemukan
pernapasan cuping hidung.

5) Mulut dan gigi

Mulut bersih/kotor, muksa bibir kering/lembab.

c. Leher

Saat dipalpasi ditemukan ada/tidal pembesaran kelenjar tiroid, karena adanya proses
penerangan yang salah.

d. Thorax

1) Payudara: simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan pada payudara, areola hitam
kecoklatan, puting susu menonjol, air susu encer dan banyak keluar.
2) Paru-paru

Inspeksi: simetris/tidak kiri dan kanan, ada/tidak terlihat pembengkakan

Palpasi: ada/tidak nyeri tekan, ada/tidak teraba massa

Perkusi: redup/sonor

Auskultasi: suara nafas vesikuler/ronkhi, wheezing

3) Jantung

Inspeksi: Ictus cordis teraba/tidak

Palpasi: Ictus cordis teraba/tidak

Perkusi: Redup/timpani

Auskultasi: Bunyi jantung lup dup

e. Abdomen

Inspeksi: terdapat luka jahitan post op ditutupi perban, adanya strie gravidarum.

Palpasi: nyeri tekan pada luka, konsistensi uterus lembek/keras.

Perkusi: redup

Auskultasi: bising usus


f. Genetalia

Pengeluaran darah bercampur lendir, pengeluaran air ketuban, bila terdapat pengeluaran
mekomium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan menandakan adanya
kelainan letak anak.

g. Ekstremitas

Pemeriksaan edema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarkan uterus,


karena pre eklampsia atau karena penyakit jantung atau ginjal.

3. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubunga dengan agen cedera fisik

2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit

3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

4. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan prosedur pembedahan

4. Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


Hasil

1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan SIKI:


agen cedera fisik tindakan keperawatan
Observasi:
1x24 jam diharapkan
masalah nyeri akut 1. Identifikasi lokasi,
menurun dengan karakteristik, frekuensi,
kriteria hasil: intensitas nyeri.

SLKI: 2. Identifikasi skala nyeri.

1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi faktor


menurun (5) penyebab nyeri.
2. Tampak meringis 4. Monitor efek samping
menurun (5) penggunaan analgetik.

3. Sikap protektif Terapeutik:


menurun (5)
1. Berikan teknik non
farmakologis (tarik napas
dalam, kompres hangat atau
dingin).

2. Kontrak lingkungan yang


memperberat rasa nyeri
(suhu, pencahayaan,
kebisingan).

3. Fasilitasi istirahat dan


tidur.

Edukasi:

1. Jelaskan penyebab dan


pemicu nyeri.

2. Jelaskan strategi pereda


nyeri.

3. Anjurkan monitor nyeri


secara mandiri.

4. Anjurkan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian
analgetik (jika perlu).
2. Resiko infeksi berhubungan Setelah melakukan SIKI:
dengan kerusakan integritas kulit tindakan keperawatan
Observasi:
3x24 jam diharapkan
masalah resiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala
teratasi dengan kriteria infeksi lokal dan sistemik.
hasil:
Terapeutik:
SLKI:
1. Batasi jumlah
1. Kebersihan tangan pengunjung.
meningkat (5)
2. Berikan perawatan kulit
2. Kebersihan badan pada area edema.
meningkat (5)
3. Cuci tangan sebelum dan
3. Nyeri menurun 5) sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien.

4. Pertahankan teknik
aseptik pada pasien beresiko
tinggi.

Edukasi:

1. Jelaskan tanda dan gejala


infeksi

2. Ajarkan cuci tangan


dengan benar.

3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi.

4. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan.
Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian
antibiotik ataupun imunisasi
(jik perlu).

3. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan SIKI:


berhubungan dengan kelemahan tindakan keperawatan
Observasi:
fisik. 3x24 jam diharapkan
masalah defisit 1. Monitor tingkat
perawatan diri kemandirian
meningkat dengan
kriteria hasil: 2. Identifikasi kebutuhan
alat bantu dalam melakukan
SLKI: kebersihan diri, berpakaian,
berhias, dan makan.
1. Kemampuan mandi
meningkat (5). 3. Monitor integritas kulit
pasien.
2. Kemampuan
mengenakan pakaian Terapeutik:
meningkat (5)
1. Dampingi dalam
3. Mempertahankan melakukan perawatan diri
kebersihan diri
meningkat (5) 2. Fasilitasi kemandirian
klien.

3. Jadwalkan rutinitas
perawatan diri.

Edukasi:

1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan.
2. Anjurkan ke toilet secara
mandiri.

4. Resiko ketidakseimbangan cairan Setelah dilakukan SIKI:


berhubungan dengan prosedur tindakan keperawatan
Observasi:
pembedahan. 3x24 jam diharapkan
masalah resiko 1. Monitor frekuensi dan
ketidakseimbangan kekuatan nadi.
cairan dapat teratasi
dengan kriteria hasil: 2. Monitor tekanan darah.

SLKI: 3. Monitor jumlah dan


warna urin.
1. Asupan cairan
meningkat (5). 4. Monitor intake dan output
cairan.
2. Kelembaban
membran mukosa Terapeutik:
meningkat (5).
1. Atur waktu pemantauan

3. Membran mukosa sesuai dengan kondisi klien.


membaik (5).
2. Dokumentasikan hasil

4. Turgor kulit pemantauan.


membaik (5).
Edukasi:

1. Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan.

2. Informasikan hasil
pemantauan.

5. Implementasi Keperawatan
Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalah dalam menetapkan
tindakan keperawatan. Tindakan ini dapat dilakukan secara mandiri atau kerjasama dengan
tim kesehatan lainnya.

6. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah untuk penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tujuan.
Jika kriteria yang ditetapkan belum tercapai maka tugas perawat selanjutnya adalah
melakukan pengkajian kembali.
Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina NIM : 223111084

Hari / Tanggal : Senin, 16 Januari 2023

FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU NIFAS


A. PENGKAJIAN
Tanggal MRS : 15 Januari 2023
Tanggal pengkajian : 16 Januari 2023 Jam : 16.00 WITA
Ruang/kelas : Anggrek/3 Diagnosa: G5P4A0 Uk. 37-38
minggu T/H
Obspart+Grandemulti+ Usia
>35 tahun.
Jam partus : 11.00 WITA
No RM : 018xxx
1. Identitas
Biodata Ibu Biodata Suami
Nama : Ny. N Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Timor/Indonesia Suku/bangsa : Timor/Indonesia
Status perkawinan: Sudah menikah Status perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Alamat : Kampung Jati Alamat : Kampung Jati
2. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan terasa nyeri pada jahitan operasi setelah melahirkan tanggal 16
Januari 2023 dan merasa pusing.
3. Riwayat menstruasi
Menarche usia: : 15 tahun, Siklus 3-4 hari, Jumlah: banyak, Bau/tidak bau, lama:-
hari
HPHT : 24/04/2022
Perkiraan Persalinan : 15 Januari 2023
4. Riwayat obstetric yang lalu
Hamil Perkawinan Riwayat Abortus prematur P.biasa/ ♂ ♀ Hidup Meninggal Riwayat puer
Kehamilan P.spontan sebabx perium yll
Lalu

1 9 bulan Tidak ada aterm P. √ Hidup Tidak ada


Spontan

Tidak ada aterm Tidak ada


9 bulan P. √ Hidup
2
Spontan

3 9 bulan Tidak ada Aterm p. √ Hidup Tidak ada


spontan

4 9 bulan Tidak ada Aterm p. √ Hidup Tidak ada


spontan

Riwayat Penyakit : tidak ada

5. Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada


6. Riwayat Kontrasepsi : pasien mengatakan memakai suntik KB 1 bulan selama
± 13 tahun.
7. Riwayat Kehamilan Sekarang : -
8. Riwayat Persalinan Sekarang : Operasi sesar
Tanggal persalinan : 16 Januari 2023 Jam: 11.00 WITA
Jenis persalinan : Operasi sesar
Letak : sungsang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Cukup bulan/tidak : cukup bulan
Uri lahir secara :-
Hasil pemeriksaan uri : -
Panjang tali pusat: cm, Ukuran placenta: cm, Tebal : cm, Berat uri
gr.
Lama persalinan :
Kala I : mulai jam →
Kala II : mulai jam →
Kala III : mulai jam →
TOTAL
Jumlah perdarahan :± cc
Robekan jalan lahir :-
Pengobatan yang diberikan: injeksi cefadroxil, injeksi dexamethasone, injeksi
ceftriaxone, injeksi ketorolac, injeksi ranitidine,
kalsup,.
Kala I :
Kala II :
Kala III :
Kala IV :
Keadaan bayi : Normal
Jenis kelamin : Laki-laki
Lahir : Hidup/ Mati
Apgar score : apgar skor 8
Berat badan lahir : 3,0 gr, Panjang badan
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari- hari
Kebutuhan Dirumah Dirumah sakit
Nutrisi Menghabiskan porsi makan Menghabiskan setengah porsi
makan, makan 2-3 sendok.
Eliminasi BAB 1X/hari BAB 1X/hari
BAK 3X/hari BAK 3-4x/hari
Aktifitas/istirahat Tidur 7-8 jam Tidur 3-4 jam, sering terbangun
Personal Hygiene Mandi dan mengganti pakaian Mandi dan mengganti pakaian
2x/hari, keramas 1x/hari 1x/hari
Kebiasaan yang Kurang beraktivitas dan olahraga
mempengaruhi
kesehatan
Fase Penerimaan .

B. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum : Sedang
Tanda-tanda vital : TD: 131/8 mmHg, nadi 101x/mnt
RR: 20x/mnt, Suhu: 36,7oC.
2) Kepala : simetris, tidak ada benjolan
Rambut : bersih, tidak ada ketombe
Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis
Wajah : pucat, ekspresi tampak meringis.
Hidung : simetris, tidak ada secret.
Mulut dan bibir : membrane mukosa pucat, tidak ada sariawan
Gigi dan gusi : gigi lengkap, gusi merah, tidak ada bengkak.
3) Dada dan axilla : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
4) Paru-paru : tidak ada suara napas tambahan
5) Jantung : bunyi vesikuler
6) Perut : ada luka jahitan operasi setelah melahirkan
7) Vulva & Perineum : tampak pengeluaran lokea.
8) Anus : tidak ada wasir.
9) Ekstremitas : bisa bergerak sepenuhnya, tidak ada lesi.
3.1.11 Pengetahuan dan Sikap Terhadap
1) Perawatan bayi: Baik
2) Laktasi : Baik
3) Kontrasepsi : Mengikuti program KB ± 13 tahun
4) Senam nifas : jarang mengikuti senam nifas.

Kupang, …………………………

Mentor

( )
ANALISA DATA

NO TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH

1. 16 JANUARI DS: pasien mengatakan Nyeri akut Agen cedera


2023 terasa nyeri pada luka fisik
jahitan operasi setelah
melahirkan.

DO:

KU: sedang, wajah


pasien tampak meringis.

TTV: TD: 131/81 mmHg,


N: 101x/menit, S:
36,7°C, RR: 20x/menit.

P: luka jahitan operasi


setelah melahirkan.

Q: seperti tertusuk-
tusuk.

R: bagian bawah
abdomen.

S: skala 6-7

T: 2-3 menit

2. 16 JANUARI DS: pasien mengatakan Nyeri Gangguan pola


2023 sulit tidur karena nyeri tidur
luka jahitan operasi.

DO: Wajah pasien


tampak pucat,
konjungtiva anemis,
membrane mukosa
pucat.

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

21 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dibuktikan dengan pasien
mengatakan terasa nyeri pada luka jahitan operasi setelah melahirkan, KU:
sedang, wajah pasien tampak meringis, TTV: TD: 131/81 mmHg, N:
101x/menit, S: 36,7°C, RR: 20x/menit, P: luka jahitan operasi setelah
melahirkan, Q: seperti tertusuk-tusuk, R: bagian bawah abdomen, S: skala 6-7,
T: 2-3 menit.
22 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan pasien
mengatakan sulit tidur karena nyeri luka jahitan operasi, wajah pasien tampak
pucat, konjungtiva anemis, membrane mukosa pucat.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik .

INTERVENSI KEPERAWATAN

TANGGAL N Diagnosa Tujuan Intervensi NAMA


O Keperawatan Keperawatan & TTD

Goal Objective Kriteria


hasil/evaluasi

16 1. Nyeri akut Selama Selama Dalam waktu 3x24 Manajemen nyeri


JANUARI berhubungan dalam dalam jam pasien dapat (I.08238):
2023 dengan agen perawatan perawatan menunjukkan
cedera fisik nyeri akut tidak kriteria hasil: Observasi:
dibuktikan dapat mengalami
Tingkat nyeri 1. Identifikasi
dengan pasien teratasi. agen
(L.08066): lokasi,
mengatakan cedera fisik
karakteristik, ,d
terasa nyeri
1. Keluhan urasi, frekuensi,
pada luka
nyeri kualitas,
jahitan operasi
menurun intensitas nyeri.
setelah
(5).
melahirkan, KU: 2. Identifikasi
sedang, wajah 2. Meringis skala nyeri.
pasien tampak menurun
meringis, TTV: (5). 3. Identifikasi
TD: 131/81 respon non
mmHg, N: 3. Kesulitan verbal.
101x/menit, S: tidur
36,7°C, RR: menurun Terapeutik:
20x/menit, P: (5).
1. Berikan teknik
luka jahitan
4. Pola tidur non
operasi setelah
membaik farmakologis
melahirkan, Q:
(5). untuk
seperti tertusuk-
mengurangi
tusuk, R: bagian
rasa nyeri.
bawah
abdomen, S: 2. Kontrol
skala 6-7, T: 2-3 lingkungan
menit. yang
memperberat
rasa nyeri (mis.
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.
3. Fasilitasi
istirahat dan
tidur.

Edukasi:

1. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri.

2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri.

3. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat.

4. Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.

Kolaborasi:

21 Kolaborasi
pemberian
analgetik,
jika perlu.

16 2. Gangguan pola Selama Selama Dalam 3x24 jam Manajemen nyeri


JANUARI tidur tindakan tindakan pasien dapat (I.08238):
2023 berhubungan keperawatan keperawata menunjukkan
dengan nyeri gangguan n nyeri kriteria hasil: Observasi:
dibuktikan pola tidur pasien
dengan pasien pasien dapat dapat Status kenyamanan 4. Identifikasi
(L.08064): lokasi,
mengatakan teratasi. teratasi.
karakteristik, ,d
sulit tidur karena
1. Perawatan urasi, frekuensi,
nyeri luka
sesuai kualitas,
jahitan operasi,
kebutuhan intensitas nyeri.
wajah pasien
meningkat
tampak pucat, 5. Identifikasi
(5)
konjungtiva skala nyeri.
anemis, 2. Keluhan
membrane sulit tidur 6. Identifikasi
mukosa pucat. menurun respon non
(5) verbal.

3. Pola tidur Terapeutik:


membaik
(5). 4. Berikan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.

5. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri (mis.
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.

6. Fasilitasi
istirahat dan
tidur.

Edukasi:

5. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri.

6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri.

7. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat.

8. Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.

Kolaborasi:

Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM TINDAKAN NAMA &


KEPERAWATAN KEPERAWATAN TTD
1. 16 JANUARI Nyeri akut 11.00 Mengukur TTV:
2023 berhubungan
dengan agen TD: 131/81
cedera fisik mmHg, N:
dibuktikan dengan 101x/menit, S:
pasien 36,7°C, RR:
mengatakan 20x/menit.
terasa nyeri pada
luka jahitan
operasi setelah
melahirkan, KU:
sedang, wajah
pasien tampak
meringis, TTV: TD: Memonitor
131/81 mmHg, N:
jumlah urine:
101x/menit, S:
300 cc
36,7°C, RR:
20x/menit, P: luka 11.01
jahitan operasi
setelah
melahirkan, Q:
seperti tertusuk-
tusuk, R: bagian
bawah abdomen, Mengganti
S: skala 6-7, T: 2- cairan infus RL
3 menit.

11.05

Memandikan
pasien dan
memberikan
obat anti nyeri
kalsup per rektal.
16.30

2216 JANUARI Gangguan pola 11.00 Mengukur TTV:


2023 tidur berhubungan
dengan nyeri TD: 131/81
dibuktikan dengan mmHg, N:
pasien 101x/menit, S:
mengatakan sulit 36,7°C, RR:
tidur karena nyeri 20x/menit.
luka jahitan
operasi, wajah
pasien tampak
pucat, konjungtiva
anemis,
membrane
mukosa pucat.
Memonitor
jumlah urine:
300 cc
11.01

Mengganti
cairan infus
RL+oksitosin

11.05

Memandikan
pasien dan
memberikan
obat anti nyeri
kalsup per rektal.

16.30

EVALUASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM CATATAN NAMA &


KEPERAWATAN PERKEMBANGAN TTD
HARI I

1. 17 JANUARI Nyeri akut 13.00 S: pasien


2023 berhubungan mengatakan masih
dengan agen terasa nyeri pada
cedera fisik luka jahitan operasi.
dibuktikan dengan
pasien
mengatakan
terasa nyeri pada O: TTV: TD: 123/71
luka jahitan mmHg, N:
operasi setelah 90x/menit, S: 36°C,
melahirkan, KU: RR: 20x/menit, KU:
sedang, wajah
sedang, pasien
pasien tampak
masih tampak
meringis, TTV: TD:
131/81 mmHg, N: meringis, skala
101x/menit, S: nyeri: 6.
36,7°C, RR:
20x/menit, P: luka
jahitan operasi
setelah A: masalah belum
melahirkan, Q: teratasi
seperti tertusuk-
tusuk, R: bagian
bawah abdomen,
S: skala 6-7, T: 2-
P: intervensi
3 menit. dilanjutkan

I: 1. Mengukur TTV

2. Memberikan
injeksi
ceftriaxone 3x1
ampul, injeksi
ketorolac 3x1
ampul.
3. Memonitor
skala nyeri
pasien.
4. Mengatur
posisi pasien
semi fowler
5. Mengajarkan
pasien teknik
napas dalam.

E: pasien
mengatakan masih
terasa nyeri pada
luka jahitan operasi,
TTV: TD: 123/71
mmHg, N:
90x/menit, S: 36°C,
RR: 20x/menit, KU:
sedang, pasien
masih tampak
meringis, skala
nyeri: 6.

1. 17 JANUARI Gangguan pola 13.00 S: pasien


2023 tidur berhubungan mengatakan masih
dengan nyeri sulit tidur karena
dibuktikan dengan nyeri luka jahitan
pasien
operasi.
mengatakan sulit
tidur karena nyeri
luka jahitan
operasi, wajah O: pasien masih
pasien tampak tampak pucat,
pucat, konjungtiva konjungtiva anemis.
anemis,
membrane
mukosa pucat.
A: masalah belum
teratasi

P: intervensi
dilanjutkan

I: 1. Mengukur TTV

2. Melepaskan
kateter urin.
3. Memberikan
injeksi
ranitidine 2x1
ampul.
4. Menganjurkan
pasien untuk
istirahat yang
cukup dan
harus banyak
bergerak.

E: pasien
mengatakan masih
sulit tidur karena
nyeri luka jahitan
operasi, pasien
masih tampak
pucat, konjungtiva
anemis

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM CATATAN NAMA &


KEPERAWATAN PERKEMBANGAN TTD
HARI II

1. 18 JANUARI Nyeri akut 14.00 S: pasien


2023 berhubungan mengatakan masih
dengan agen terasa nyeri tetapi
cedera fisik tidak sesakit pada
dibuktikan dengan saat setelah operasi
pasien hari pertama.
mengatakan
terasa nyeri pada
luka jahitan
operasi setelah O: TTV: TD: 115/60
melahirkan, KU: mmHg, N:
sedang, wajah 100x/menit, S:
pasien tampak 36,7°C, RR:
meringis, TTV: TD: 22x/menit, KU:
131/81 mmHg, N:
sedang, sesekali
101x/menit, S:
pasien meringis,
36,7°C, RR:
20x/menit, P: luka skala nyeri: 4.
jahitan operasi
setelah
melahirkan, Q: A: masalah belum
seperti tertusuk-
teratasi
tusuk, R: bagian
bawah abdomen,
S: skala 6-7, T: 2-
3 menit. P: intervensi
dilanjutkan

I: 1. Mengukur TTV

2.Memberikan
injeksi
ceftriaxone 3x1
ampul, injeksi
ketorolac 3x1
ampul.
3. Memonitor
skala nyeri
pasien.
4. Memberikan
kalsup anti
nyeri per rektal.
5. Melakukan
perawatan
luka.
6. Mengajarkan
pasien teknik
napas dalam.

E: pasien
mengatakan nyeri
yang dirasakan
sudah agak
berkurang, skala
nyeri 4, KU sedang,
sesekali pasien
tampak meringis

7. 18 JANUARI Gangguan pola 13.00 S: pasien


2023 tidur berhubungan mengatakan sudah
dengan nyeri masih sulit tidur
dibuktikan dengan karena sering
pasien
terbangun efek
mengatakan sulit
nyeri pada luka
tidur karena nyeri
luka jahitan jahitan.
operasi, wajah
pasien tampak
pucat, konjungtiva O: pasien masih
anemis,
tampak pucat,
membrane
konjungtiva anemis.
mukosa pucat.

A: masalah belum
teratasi

P: intervensi
dilanjutkan

I: 1. Mengukur TTV

2. Memberikan
injeksi
ranitidine 2x1
ampul.
3. Menganjurkan
pasien untuk
istirahat yang
cukup dan
harus banyak
bergerak.

E: pasien
mengatakan sudah
masih sulit tidur
karena sering
terbangun efek
nyeri pada luka
jahitan, pasien
masih tampak
pucat, konjungtiva
anemis.

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM CATATAN NAMA &


KEPERAWATAN PERKEMBANGAN TTD
HARI III

1. 19 JANUARI Nyeri akut 14.00 S: pasien


2023 berhubungan mengatakan nyeri
dengan agen yang dirasakan
cedera fisik sudah berkurang.
dibuktikan dengan
pasien
mengatakan
terasa nyeri pada O: TTV: TD:
luka jahitan 120/70 mmHg, N:
operasi setelah 70x/menit, S:
melahirkan, KU: 36,3°C, RR:
sedang, wajah
20x/menit, KU:
pasien tampak
sedang, skala
meringis, TTV: TD:
131/81 mmHg, N: nyeri: 2
101x/menit, S:
36,7°C, RR:
20x/menit, P: luka A: masalah sudah
jahitan operasi
teratasi
setelah
melahirkan, Q:
seperti tertusuk-
tusuk, R: bagian P: intervensi
bawah abdomen, dihentikan
S: skala 6-7, T: 2-
3 menit.

8. 18 JANUARI Gangguan pola 13.00 S: pasien


2023 tidur berhubungan mengatakan
dengan nyeri sudah bisa tidur
dibuktikan dengan dengan nyenyak.
pasien
mengatakan sulit
tidur karena nyeri
luka jahitan O: wajah pasien
operasi, wajah sudah tampak
pasien tampak segar.
pucat, konjungtiva
anemis,
membrane
mukosa pucat. A: masalah sudah
teratasi
P: intervensi
dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA

Boboak. 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta; EGC

Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.

Jakarta. EGC

PPNI. 2016 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteia


Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI

PPNI. 2016 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria


Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI

3S. SDKI, SIKI, SLKI.


Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina NIM : 223111084

Hari / Tanggal : 23 Januari 2023

FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU INPARTU RESUME HARI I


Tanggal MRS : 22 Januari 2023
Tanggal Pengkajian : 23 Januari 2023 Jam : 10.00
WITA
Ruang kelas : Cempaka
Diagnosa masuk : G1P0A0 uk.39-40 minggu+ inpartu kala I fase laten
A. PENGKAJIAN
1. Anamnese
a) Biodata
Nama : Ny. M. A Nama suami : Tn. H
Umur : 23 tahun Umur : 24 tahun

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : TNI
Agama : Katolik Agama : Katolik
Suku bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Sukubitetek Alamat : Sukubitetek
Status : Sudah menikah
a) Keluhan Utama : ibu hamil anak pertama, terasa nyeri pada perut
sejak tadi malam, keluar lendir dan darah.

b)Riwayat Menstruasi
 Menarche usia : 12 tahun
 Banyaknya :-
 HPHT : 7 April 2022
 Perkiraan persalinan : 23 Januari 2023
 Siklus : 28 hari
 Lamanya : 3-4 hari
 Keluhan : tidak ada
 Flour albus : terdapat keputihan warna
bening, tidak bau, kental.
c)Riwayat Penyakit : pasien mengatakan merasakan nyeri di area perut
sampai ke punggung disertai pusing. Pasien
dibawa ke rumah sakit Gabriel Mgr. Gabriel
Manek SVD pada tanggal 22 Januari 2023 pukul
23.15 dini hari, pasien mengatakan masuk
melalui IGD dan diantar ke ruang rawat cempaka
pada pukul 01.00 dini hari dan mendapat
perawatan hingga sekarang.
d)Riwayat Penyakit Keluarga : pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit keluarga.
e)Riwayat kontrasepsi : pasien mengatakan tidak ada riwayat
kontrasepsi.
f)Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester I
Trimester II : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester II
Trimester III : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester III
g)Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
7)Istirahat dan aktivitas
 Saat hamil : pasien mengatakan tidur 6-7 jam perhari
saat hamil
 Saat inpartu : pasien mengatakan tidur 6 jam perhari
saat inpartu
8)Nutrisi
 Saat hamil : pasien mengatakan makan 3-4x sehari
 Saat inpartu : pasien mengatakan 3x sehari
9)Personal hyegine
 Saat hamil : pasien mengatakan mandi dan
membersihkan diri 2x sehari
 Saat inpartu : pasien mengatakan mandi dan
membersihkan diri 2x sehari
10)Psikososial dan spiritual
 Saat hamil : pasien mengatakan beribadah di rumah
saja
 Saat inpartu : pasien mengatakan selalu berdoa
11)Eliminasi:
a.BAK:
 Saat hamil : 12-13x per hari
 Saat inpartu : 10x per hari
b)BAB:
 Saat hamil : 1xper hari
 Saat inpartu : 1x per hari
12)Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 Saat hamil : pasien mengatakan tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan
 Saat inpartu : pasien mengatakan tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan

h)Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum : sedang
TTV : TD: 112/77 mmHg, N: 91x/menit, RR: 20x/menit, S:
36,8°C
b) Kepala
Wajah : simetris.
Mata : simetris,konjungtiva anemis, sclera putih, tidak ada
kemerahan
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut dan bibir : membrane mukosa lembab.
Gigi dan gusi : tidak ada berlubang, gusi tidak bengkak.
c) Dada dan axial : simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dada

d) Abdomen
1) TFU : 29 cm
2) Leopold I : TFU 29, teraba bokong janin
3) Leopold II : punggung berada di kiri, dan ekstremitas di
kanan
4) Leopold III : teraba kepala
5) Leopold IV : kepala bayi sudah memasuki PAP
e) Vulva dan perineum : tidak ada kelainan, tidak terdapat cairan yang
abnormal
f) Anus : tidak ada hemoroid
g) Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah normal, tidak ada kelainan
a) Pengkajian Khusus
 Kala I : baru pembukaan kala I
 Kala II :
 Kala III :
 Kala IV :

Kupang,………………

Mentor

( )
ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF ETIOLOGI MASALAH

Pasien mengatakan KU: sedang, Agen cedera Nyeri akut (D.0077)


merasa nyeri pada kesadaran fisiologis
bagian perut composmentis,
sampai ke TTV: TD: 112/77
punggung disertai mmHg, N:
pusing. 91x/menit, RR:
20x/menit, S:
36,8°C, pasien
tampak meringis
dan kesakitan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis dibuktikan dengan


pasien mengatakan merasa nyeri pada bagian perut sampai ke punggung
disertai pusing, KU: sedang, kesadaran composmentis, TTV: TD: 112/77
mmHg, N: 91x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,8°C, pasien tampak meringis dan
kesakitan.

INTERVENSI KEPERAWATAN

TANGGAL N Diagnosa Tujuan Intervensi NAMA


O Keperawatan Keperawatan & TTD

Goal Objective Kriteria


hasil/evaluasi

23 1. Nyeri akut Selama Selama Dalam waktu 3x24 Manajemen nyeri


JANUARI berhubungan dalam dalam jam pasien dapat (I.08238):
2023 dengan agen perawatan perawatan menunjukkan
cedera fisiologis nyeri akut tidak kriteria hasil: Observasi:
dibuktikan dengan dapat mengalami
Tingkat nyeri 1. Identifikasi
pasien teratasi. agen
(L.08066): lokasi,
mengatakan cedera
karakteristik
merasa nyeri fisiologis.
1. Keluhan , ,durasi,
pada bagian perut
nyeri frekuensi,
sampai ke
menurun (5). kualitas,
punggung disertai
2. Meringis intensitas
pusing, KU:
menurun (5). nyeri.
sedang,
2. Identifikasi
kesadaran
skala nyeri.
composmentis,
TTV: TD: 112/77
mmHg, N: Terapeutik:
91x/menit, RR:
20x/menit, S: 1. Berikan teknik
36,8°C, pasien non
tampak meringis farmakologis
dan kesakitan. untuk
mengurangi
rasa nyeri.
2. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri
(mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.
3. Fasilitasi
istirahat dan
tidur.

Edukasi:

1. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri.
3. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat.
4. Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.

Kolaborasi:

1. Kolaborasi
pemberian
analgetik,
jika perlu.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM TINDAKAN NAMA &


KEPERAWATAN KEPERAWATAN TTD
1. 23 JANUARI Nyeri akut 08.00 Mengukur TTV
2023 berhubungan
dengan agen TD: 122/77
cedera fisiologis mmHg, N:
dibuktikan dengan 91x/menit, S:
pasien 36,8°C, RR:
mengatakan 20x/menit.
merasa nyeri pada
bagian perut
sampai ke
punggung disertai
pusing, KU:
sedang, Menghitung
kesadaran 08.01 denyut jantung
composmentis, janin 152x/menit
TTV: TD: 112/77
mmHg, N:
91x/menit, RR:
20x/menit, S: Memberikan
36,8°C, pasien 08.05 injeksi
tampak meringis Ceftriaxone 2x1
dan kesakitan. ampul.

Memberikan
09.00 obat oral Asam
mefenamat 3x1
tab, Ferro sulfat
2x1 tab,
cefadroxil 2x1
tab.
EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA JAM EVALUASI NAMA &
KEPERAWATAN KEPERAWATAN TTD

1. 23 JANUARI Nyeri akut 11.00 S: pasien


2023 berhubungan mengatakan
dengan agen masih
cedera fisiologis merasakan nyeri
dibuktikan dengan
pada bagian
pasien
perut.
mengatakan
merasa nyeri pada
O: pasien
bagian perut
tampak
sampai ke
punggung disertai
kesakitan sambil
pusing, KU: memegang
sedang, bagian perutnya.
kesadaran
composmentis, A: masalah
TTV: TD: 112/77 belum teratasi
mmHg, N:
91x/menit, RR: P: intervensi
20x/menit, S: dilanjutkan oleh
36,8°C, pasien perawat ruangan
tampak meringis
dan kesakitan.
Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina NIM : 223111084

Hari / Tanggal : 23 Januari 2023

FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU INPARTU RESUME HARI II


Tanggal MRS : 24 Januari 2023
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2023 Jam : 09.00
WITA
Ruang kelas : Cempaka
Diagnosa masuk : G2P1A0, Uk. 11-12 minggu+Hiperemesis gravidarum
B. PENGKAJIAN
2. Anamnese
a) Biodata
Nama : Ny. Y. T Nama suami : Tn. Y
Umur : 27 tahun Umur : 28 tahun

Pendidikan : S1 Pendidikan : Sarjana


Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai
Swasta
Agama : Katolik Agama : Katolik
Suku bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Beirafu Alamat : Beirafu
Status : Sudah menikah
b) Keluhan Utama : pasien mengatakan muntah lebih dari 3 kali,
terasa nyeri di bagian ulu hati.
b)Riwayat Menstruasi
 Menarche usia : 14 tahun
 Banyaknya :-
 HPHT : 05 November 2022
 Perkiraan persalinan : 12 Agustus 2023
 Siklus : 28 hari
 Lamanya : 3-4 hari
 Keluhan : tidak ada
 Flour albus : tidak ada keputihan yang abnormal

c)Riwayat Penyakit : pasien mengatakan merasakan nyeri di bagian ulu


hati, muntah lebih dari 3 kali. Pasien langsung dibawa ke rumah
sakit Mgr. Gabriel Manek SVD tanggal 24 Januari 2023 pukul 05.00
pagi dan masuk melalui IGD. Kemudian pasien dibawa ke ruang
Cempaka pukul 06.15 pagi dan mendapat perawatan hingga
sekarang.
d)Riwayat Penyakit Keluarga : pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit keluarga.
e)Riwayat kontrasepsi : pasien mengatakan tidak ada riwayat
kontrasepsi.
f)Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester I
Trimester II : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester II
Trimester III : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester III
g)Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
7)Istirahat dan aktivitas
 Saat hamil : pasien mengatakan tidur 6 jam perhari
saat hamil
 Saat inpartu :-
8)Nutrisi
 Saat hamil : pasien mengatakan tidak ada nafsu
makan, makan 2-3 sendok, saat makan ada rasa mual
hingga muntah.
 Saat inpartu :-
9)Personal hyegine
 Saat hamil : pasien mengatakan mandi dan
membersihkan diri 2x sehari
 Saat inpartu :-
10)Psikososial dan spiritual
 Saat hamil : pasien mengatakan beribadah di rumah
saja
 Saat inpartu :-
11)Eliminasi:
a.BAK:
 Saat hamil : 7-8x per hari
 Saat inpartu :-
b)BAB:
 Saat hamil : 1xper hari
 Saat inpartu :-
12)Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 Saat hamil : pasien mengatakan tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan
 Saat inpartu :-

h)Pemeriksaan Fisik
h) Keadaan umum : sedang
TTV : TD: 101/85 mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S:
36,5°C
i) Kepala
Wajah : simetris.
Mata : simetris,konjungtiva anemis, sclera putih, tidak ada
kemerahan
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut dan bibir : membrane mukosa lembab.
Gigi dan gusi : tidak ada berlubang, gusi tidak bengkak.
j) Dada dan axial : simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dada

k) Abdomen
6) TFU :-
7) Leopold I :-
8) Leopold II :-
9) Leopold III :-
10) Leopold IV :-
l) Vulva dan perineum : tidak ada kelainan, tidak terdapat cairan yang
abnormal
m) Anus : tidak ada hemoroid
n) Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah normal, tidak ada kelainan
b) Pengkajian Khusus
 Kala I : belum ada pembukaan
 Kala II :
 Kala III :
 Kala IV :

Kupang,………………

Mentor

( )
ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF ETIOLOGI MASALAH

Pasien mengatakan KU: sedang, Kehamilan Nausea (D.0076)


merasa nyeri pada kesadaran
ulu hati, muntah composmentis,
lebih dari 3 kali, TTV: TD: 101/85
tidak ada nafsu mmHg, N:
makan, makan 2-3 80x/menit, RR:
sendok, saat 20x/menit, S:
makan ada rasa 36,5°C, pasien
mual hingga tampak lemah,
muntah. tampak meringis
dan memegang
area yang nyeri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nausea berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan pasien


mengatakan merasa merasa nyeri pada ulu hati, muntah lebih dari 3 kali,
tidak ada nafsu makan, makan 2-3 sendok, saat makan ada rasa mual
hingga muntah KU: sedang, kesadaran composmentis, TTV: TD: 101/85
mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,5°C, pasien tampak lemah,
tampak meringis dan memegang area yang nyeri.

INTERVENSI KEPERAWATAN

TANGGAL N Diagnosa Tujuan Intervensi NAMA


O Keperawatan Keperawatan & TTD

Goal Objective Kriteria


hasil/evaluasi

23 1. Nausea Selama Selama Dalam waktu 1x24


JANUARI berhubungan dalam dalam jam pasien dapat
2023 dengan perawatan perawatan menunjukkan
kehamilan nausea tidak ada kriteria hasil:
dibuktikan dengan dapat gangguan
pasien teratasi. pada 1. Tingkat nausea
mengatakan kehamilan (L.08065)
merasa merasa pasien.
1. Nafsu
nyeri pada ulu
makan
hati, muntah lebih
meningkat
dari 3 kali, tidak
(5)
ada nafsu makan,
2. Keluhan
makan 2-3
mual
sendok, saat menurun
makan ada rasa (5)
mual hingga 3. Perasaan
muntah KU: ingin
sedang, muntah
kesadaran menurun
composmentis, (5)
TTV: TD: 101/85
mmHg, N:
80x/menit, RR:
1. Status nutrisi
20x/menit, S:
(L.03030):
36,5°C, pasien
1. Porsi
tampak lemah,
makanan
tampak meringis
yang
dan memegang
dihabiskan
area yang nyeri.
meningkat
(5)
2. Nyeri
abdomen
menurun (5)
3. Nafsu
makan
meningkat
(5)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM TINDAKAN NAMA &


KEPERAWATAN KEPERAWATAN TTD

1. 24 JANUARI Nausea 08.00 Mengukur TTV


2023 berhubungan TD: 131/80
dengan kehamilan mmHg, N:
dibuktikan dengan 98x/menit, S:
pasien
36,3°C, RR:
mengatakan
22x/menit.
merasa merasa
nyeri pada ulu
hati, muntah lebih
dari 3 kali, tidak
ada nafsu makan,
makan 2-3
sendok, saat
makan ada rasa
mual hingga
muntah KU: 08.05 Memberikan
sedang, injeksi
kesadaran omeprazole 2x1
composmentis, ampul,injeksi
TTV: TD: 101/85 ondansetron 3x1
mmHg, N:
80x/menit, RR: ampul.
20x/menit, S:
36,5°C, pasien
tampak lemah,
tampak meringis
dan memegang
area yang nyeri.

EVALUASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA JAM TINDAKAN NAMA &


KEPERAWATAN KEPERAWATAN TTD

1. 24 JANUARI Nausea 11.00 S: pasien


2023 berhubungan mengatakan
dengan kehamilan masih terasa
dibuktikan dengan nyeri pada
pasien
bagian ulu hati,
mengatakan
muntah 1 kali,
merasa merasa
nyeri pada ulu makan 2-3
hati, muntah lebih sendok.
dari 3 kali, tidak
ada nafsu makan,
O: KU sedang,
makan 2-3 pasien masi
sendok, saat tampak pucat,
makan ada rasa tampak meringis
mual hingga sambil
muntah KU: memegang area
sedang, nyeri.
kesadaran
composmentis, A: masalah
TTV: TD: 101/85 belum teratasi
mmHg, N:
80x/menit, RR: P: intervensi
20x/menit, S: dilanjutkan oleh
36,5°C, pasien perawat ruangan
tampak lemah,
tampak meringis
dan memegang
area yang nyeri.

Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina NIM : 223111084


Hari / Tanggal : 23 Januari 2023

FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU INPARTU

RESUME HARI KE 3

Tanggal MRS : Rabu, 25 Januari 2023


Tanggal Pengkajian : Rabu, 25 Januari 2023 Jam : 10.00
Ruang kelas : Cempaka
Diagnosa masuk : Pre EKlamsia Berat + Hipertensi
C. PENGKAJIAN
3. Anamnese
c) Biodata
Nama : M. L Nama suami : N. B
Umur : 42 Umur : 49
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan: Pegawai Swasta
Agama: Katolik Agama : Katolik
Suku bangsa : Tetun Suku Bangsa: Tetun
Alamat: Haliwen Alamat : Haliwen
Status:menikah
d) Keluhan Utama : Pasien mengatakan Nyeri di bagian perut
yang mejalar sampai ke pinggang, disertai pusing dan tegang di
area kepala bagian belakang

e) Riwayat Menstruasi
 Menarche usia : 15 tahun
 Banyaknya : klien mengatakan biasanya
menghabiskan 1-2 pembalut perhari
 HPHT : 18 April 2022
 Perkiraan persalinan : 25 Januari 2023
 Siklus : panjang (28 hari)
 Lamanya : 3-4 hari
 Keluhan : pasien mengatakan tidak ada keluhan
 Flour albus : pasien mengatakan bahwa tidak ada
keputihan yang berlebihan
f) Riwayat Penyakit : pasien mengatakan bahwa ia merasaia
merasakan nyeri di area perut yang menjalar hingga ke puunggung
disertai pusing dan tegang di area kepala bagian belakang sejak
kemarin jam 17.00 sore, sehingga pasien di bawah keluarga ke
RSUD Mgr. Gabriel Manek. SVD dan tiba di rumah sakit pada pukul
04.00, pasien mengatakan masuk melalui IGD dan diantar ke
ruangan rawat cempaka pada pukul 06.00, dan mendapat
perawatan hingga sekarang.
g) Riwayat Penyakit Keluarga: pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyaakit keluarga.
h) Riwayat kontrasepsi : pasien mengatakan tidak ada riwayat
kontrasepsi
i) Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester I
Trimester II : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester II
Trimester III : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada
trimester III
j) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Istirahat dan aktivitas
 Saat hamil : pasien mengatakan tidur 8 jam perhari
saat hamil
 Saat inpartu : pasien mengatakan tidur 7 jam perhari
saat inpartu
2) Nutrisi
 Saat hamil : pasien mengatakan makan 3x sehari
saat hamil
 Saat inpartu : pasienmengatakan makan 3x sehari saat
inpartu
3) Personal hyegine
 Saat hamil : pasien mengatakan mandi dan
memebersihkan diri 2x sehari
 Saat inpartu : pasien mengatakan mandi dan
memebersihkan diri 2x sehari
4) Psikososial dan spiritual
 Saat hamil :pasien mengatakan selalu berhubungan
baik dengan orang dan selalu beribadah saat hamil
 Saat inpartu : pasien mengatakan memiliki hubungan
baik dengan keluarga saat ini dan selalu berdoa
5) Eliminasi:
 BAK:
 Saat hamil : 10-12 kali/hari
 Saat inpartu : 10 kali perhari
 BAB:
 Saat hamil : 2x perhari
 Saat inpartu :1x perhari
6) Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 Saat hamil : klien mengatakan tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan
 Saat inpartu : klien mengatakan tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan

4. Pemeriksaan Fisik
o) Keadaan umum : normal
TTV :
TD: 150/90 Mmhg
DJJ: 132
S: 36,2
p) Kepala
Wajah : simetris

Mata : simetris
Hidung : tidak ada polip pada hidung
Mulut dan bibir : mukosa bibir dan mulut lembab dan tidak berbau
Gigi dan gusi : gigi dan gusi bersih
q) Dada dan axial
Tidak ada kelainan pada dada dan axial
r) Abdomen
11) TFU : 30
12) Leopold I : TFU 30, teraba bokong janin
13) Leopold II : punggung berada di kiri, dan ekstremitas di
bagian kanan
14) Leopold III : teraba kepala
15) Leopold IV : kepala bayi sudah memasuki PAP
s) Vulva dan perineum : tidak terdapat cairan yang tidak normal pada
area vulva
t) Anus : tidak ada kelainan di anus pasien
u) Ekstremitas : ekstremitas pasien normal
5. Pengkajian Khusus
 Kala I : belum ada tanda pembukaan
 Kala II :
 Kala III :
 Kala IV :

Kupang,………………

Mentor

( )
ANALISA DATA

DATA DATA ETIOLOGI MASALAH


SUBJEKTIF OBJEKTIF

Pasien KU: sedang, Peningkatan Perfusi perifer


mengatakan pasien tampak tekanan darah tidak efektif
merasa pusing lemah, TTV:
dan tegang di 150/90 mmHg,
kepala bagian N: 99x/menit,
belakang S: 36,2°C, RR,
23x/menit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah ditandai
dengan pasien mengatakan merasa pusing, dan tegang di kepala bagian belakang,
KU: sedang, pasien tampak lemah, TTV: 150/90 mmHg, N: 99x/menit, S: 36,2°C, RR,
23x/menit.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

TANGGAL NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN NAMA &


KEPERAWATAN & TANDA
DATA GOAL OBJECTIV KRITERIA TANGAN
PENDUKUNG E HASIL/EVALUASI

Perfusi perifer tidak Selama Selama Selama 3 x 24 jam SIKI Label I: Perawatan sikulasi
Rabu, 25 efektif berhubungan dalam dalam pasien menunjukkan (I.02079/345):
Januari dengan masa perawatan SLKI label 1 “perfusi 1. periksa sirkulasi perifer
2023 peningkatan perawata peningkatan perifer” dengan 2. anjurkan menggunakan obat
tekanan darah n perfusi tekanan kriteria: penurunan tekanan darah
3. anjurkan minum obat
ditandai dengan perifer darah 1. Denyut nadi
pengontrol tekanan darah
pasien mengatakan tidak teratasi perifer (5) secara teratur
merasa pusing, dan efektif 4. anjurkan pasien banyak
Keterangan:
tegang di kepala berkuran makan buah dan sayur yang
bagian belakang, g atau 1. menurun dapat mengontrol tekanan
KU: sedang, pasien hilang darah
tampak lemah, 2. cukup menurun
TTV: 150/90
mmHg, N: 3. sedang
99x/menit, S: 4.Cukup meningkat
36,2°C, RR,
23x/menit. 5. meningkat

2. Warna kulit pucat


(1)
3. Kram otot (1)
Keterangan:

1. meningkat

2. cukup meningkat

3. sedang

4. cukup menurun

5. menurun

4. Akral (5)
5. Turgor kulit (5)
6. Tekanan darah
sistolik (5)
7. Tekanan darah
diastolik (5)
Keterangan:

1. memburuk

2. cukup memburuk

3. sedang

4. cukup membaik

5. membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/ Diagnosa Jam Tindakan Evalaluasi Nama


Tgl/ keperawatan keperawatan keperawatan & TTD
Jam (SOAP)

1. Rabu, Perfusi perifer 08.00 Mengukur TTV Pasien S: -


25 tidak efektif 08.15 Melakukan kolaborasi:
Janua berhubungan dengan memberikan
O: Mengukur
ri dengan obat amlodipine 10
2023 peningkatan mg (peroral). tekanan tanda-
tekanan darah 10.00 Menganjurkan tanda vital
ditandai dengan kepadan pasien untuk
pasien: TD:
pasien selalu menkonsumsi
mengatakan buah dan sayur yang 130/90, S: 36,6
merasa pusing, dapat mengontrol Cº, N: 105x/m ,
dan tegang di tekanan darahn serta
RR: 20x/m
kepala bagian menerapkan diet
belakang, nadi rendah garam dan
perifer menurun 12.00 tinggi protein A: masalah
dan tekanan Mengukur tanda- teratasi sebagian
darah tanda vital pasien: TD,
140/90mmhg S,N,RR.
P: intervensi di
lanjutkan
FORMAT PENILAIAN LOG BOOK

Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina

Nim : 223111084

Ruangan Praktik : Anggrek

NO Hari/tgl Jenis tindakan Penilaian TTD TTD


(*Melakukan) Preseptee
Preseptor

1 2 3 4 5
Keterangan:
Keterangan:
- Mahasiswa harus melakukan tindakan minimal 5 jenis tindakan
- Setiap tindakan diberi nilai 20 1: Sangat kurang
- Total penilaian 100
Jumlah nilai: Skor X 100% 2: Kurang

50 3: Cukup

4. baik

5. sangat baik
Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda tangan CI

16 Januari 2023  mengukur TTV


 mengganti cairan infus
(Ruang
 aff infus
Anggrek)
 mengatur tempat tidur pasien
 memberikan injeksi
 memandikan pasien
 membantu perawatan luka
 memberikan obat anti nyeri (kapsum)
Catatan CI

Nama CI

………………..

Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda


tangan CI

Selasa, 17  mengukur TTV


Januari 2023  aff infus
 memberikan injeksi
 membantu perawatan luka
 membantu pemasangan infus
 mengganti cairan infus
 memberikan obat oral kepada pasien
Catatan CI

Nama CI

………………..

Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda


tangan CI

Rabu, 18  mengukur TTV


Januari 2023  memberikan injeksi
 membantu perawatan luka
 menjemput pasien dari ruangan operasi
 melepaskan kateter
 memberikan obat oral kepada pasien
 mengatur tempat tidur pasien
 aff infus
Catatan CI

Nama CI

………………..

Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda


tangan CI

Kamis, 19  mengukur TTV


Januari 2023  aff infus
 memberikan injeksi
 mengganti cairan infus
 menjemput pasien dari ruangan operasi
 melepaskan kateter
 membantu pemasangan infus
 membantu perawatan luka
 memberikan obat oral kepada pasien

Catatan CI

Nama CI

………………..
Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda
tangan CI

Jumat, 20  mengukur TTV


Januari 2023  mengantar pasien ke ruangan USG
 memberikan injeksi
 aff infus
 mengganti cairan infus
 mengatur tempat tidur pasien
 mengambil darah vena
 memandikan bayi pasien
Catatan CI

Nama CI

………………..

Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda


tangan CI

Sabtu, 21  mengukur TTV


Januari 2023  Memberikan injeksi
 Aff infus
 Membantu perawatan luka
 Mengganti cairan infus
 Memasukkan obat anti nyeri (kapsum)
 Memberikan obat oral
 Melepaskan kateter
 Mengatur tempat tidur pasien
Catatan CI

Nama CI

………………..

Hari/Tanggal Tindakan / Kegiatan Tanda


tangan CI

Senin, 23  mengukur TTV


Januari 2023  Memberikan injeksi
(Ruang
Cempaka)

Selasa, 24  mengukur TTV


Januari 2023  Memonitor DJJ bayi
 Memberikan injeksi
 Mengganti cairan infus
 Mengantar pasien ke ruang operasi

Rabu, 25  Mengukur TTV


Januari 2023
 Memonitor DJJ bayi

 Memberikan injeksi

 Memberikan obat oral kepada pasien

 Mengantar pasien ke ruang operasi

Kamis, 26
Januari 2023 SEMINAR KASUS

Jumat, 27  Mengukur TTV


Januari 2023  Memonitor DJJ bayi
 Memberikan injeksi
 Mengantar pasien ke ruang operasi

Sabtu, 28
 Mengukur TTV
Januari 2023

 Memonitor DJJ bayi

 Memberikan injeksi

 Mengantar pasien ke ruang anggrek

 Mengantar pasien ke ruang operasi


Catatan CI

Nama CI

………………..

ANGKET SIKAP MAHASISWA

PETUNJUK PENGISIAN : Berilah tenda centang (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan dan
sesuai dengan keadaan anda !

Keterangan : STS ; Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S: Setuju SS: Sangat Setuju

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA

STS TS S SS

Komunikasi

1. Setia pada masalah dikelas selalu saya komunikasikan kepada dosen/pembimbing

2. Saya adalah orang yang mudah berkomunikasi dengan orang lain

3. Saya mampu berbicara depan umum

4. Saya menghindari miskomunikasi antara anggota kelas

5. Saya menjaga komunikasi yang baik dengan teman kelas saya

Kehadiran

6. Saya selalu hadir tepat waktu di kelas/tempat praktik

7. Kehadiran saya dikelas/tempat praktik 100%

8. Saya selalu hadir sebelum dinas dimulai


9. Saya selalu mengikuti peraturan yang ada

10. Saya selalu menghadiri praktik dengan atribut yang lengkap

Kerjasama

11. Saya mampu bekerja secara kelompok

12. Saya menghargai pendapat dari teman ataupun dosen/pembimbing

13. Saya selalu aktif dalam kerja kelompok

14. Saya selalu berdikusi dengan teman jika ada yang kurang saya mengerti

15. Saya Peka dan cekatan terhadap kondisi selama perkuliahan/praktik

Cara Penilaian :

1. Jika Jawaban Sangat Tidak setuju diberi skor 1, jika Tidak Setuju diberik skor 2, Jika Setuju diberi Skor 3 dan jika
Sangat Setuju diberi Skor 4
Jumla h skor yang diperole h
2. Nilai Sikap : x 100
Total nilai maksimal (60)
3. Kemudian nilai tersebut di bagi kedalam dua kategori < 75 = Sikap Negatif dan ≥ 75 Sikap Positif
Nama Mahasiswa : Santi Snae
NIM : 223111115
Ruangan Praktek : Anggrek
Kasus : Post Partum Normal + Anemia
Tanggal Penilaian : ...................................................
ujtr

SKOR JUMLA
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4 H
1 Pengertian, etiologi, tanda & gejala

2 patofisiologi, pathway/WOC

3 Klasifikasi, pemeriksaan penunjang,


komplikasi
4 Penatalaksanaan

5 Pengkajian keperawatan

6 Kemungkinan diagnosa keperawatan

7 Intervensi

8 Evaluasi
9 Daftar Pustaka
10 Pengumpulan tepat waktu
Total

Kriteria Penilaian:

1: Kurang

2: Cukup
Nilai=
Jumlah Nilai x 100%
40
....................................................
Mentor,

( ...................................)
FORMAT PENILAIAN PRE CONFERENCE

Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina


NIM : 223111084
Ruangan Praktek : Anggrek
Kasus : Post Partum SC (letak sungsang)
Tanggal Mendapat
Kasus : 16 Januari 2023
Tanggal Penilaian : ...................................................

SKOR
NO ASPEK PENILAIAN NILAI
1 2 3 4

1 Kesiapan dalam pre conference

2 Mengemukakan pendapat selama pre conference /


pengetahuan penyakit
3 Pengetahuan tentang rencana perawatan:

- Identifikasi Masalah Klien

- Identifikasi Tujuan

- Identifikasi Intervensi

4 Memberi masukan (tanggapan, pendapat, ide) terhadap


Askep yang didiskusikan
5 Memberi respon (kognitif dan afektif) terhadap masukan

Total

Kriteria Penilaian:

1: Kurang 3 : Baik
2: Cukup 4 : Sangat Baik
Nilai=
Jumlah Nilai x Bobot

80 ....................................................
Mentor,

( ...................................)

FORMAT PENILAIAN POST CONFERENCE

Nama Mahasiswa : Santi Snae


NIM : 223111084
Ruangan Praktek : Anggrek
Kasus : Post Partum SC (letak sungsang)
Tanggal Penilaian : ...................................................

SKOR
NO ASPEK PENILAIAN NILAI
1 2 3 4
1 Kesiapan dalam post conference
2 Pengetahuan tentang penyakit
3 Pengetahuan tentang rencana perawatan:
- Identifikasi Prioritas Masalah Pasien
- Identifikasi Tujuan dan Diagnosa Keperawatan
- Identifikasi Intervensi
- Evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan
4 Memberi masukan (tanggapan, pendapat, ide)
terhadap Askep yang didiskusikan
5 Memberi respon (kognitif dan afektif) terhadap
masukan
Total
Keterangan:
▪ Isilah kolom skor menggunakan tanda (√)
▪ Skor:
○ 1: Kurang 3 : Baik ....................................................
○ 2: Cukup 4 : Sangat Baik Mentor,
▪ Jumlah Nilai = Skor x 100%
32

( ...................................)
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI SEMINAR KASUS
Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina
NIM : 223111084
Ruangan Praktek : Anggrek
Kasus : .Pre Eklampsia..................................................
Tanggal Penilaian : ...................................................

SKOR NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
A Persiapan:
- Sistematika penulisan makalah sesuai
EYD
- Konteks Bahasa
- Susunan Kalimat
- Penggunakan Media Presentasi
B Pelaksanaan Presentasi:
- Penggunaan Waktu
- Sistematika Penjelasan
- Penggunaan Bahasa
- Penguasaan Situasi atau Lingkungan
- Respon terhadap pertanyaan
- Sistematikan penyampaian jawaban
- Rasionalitas Jawaban
- Penyampaian Ide-Ide
- Penguasaan Emosi
- Peran serta anggota Kelompok
- Evaluasi
- Kemampuan menanggapi secara teoritis
/ konseptual
- Kemampuan menyimpulkan
Total

Keterangan:

Isilah kolom skor menggunakan tanda (√)

Skor:

○ 1: Kurang 3 : Baik

○ 2: Cukup 4 : Sangat Baik



Jumlah Nilai = Skor x 100

68

.....................................................
Mentor,

( ...................................)
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN

Nama Mahasiswa : .Maria Yulianti Sina


NIM : .223111084
Ruangan Praktek : Anggrek.
Kasus : Perawatan luka Post Operasi SC
Tanggal Penilaian : ...................................................

NO ASKEP YANG DINILAI SKOR


NILAI
A Persiapan
 1 2 3 4
SAP

- Latar Belakang : Data yang diperoleh

- Identifikasi Masalah

- Tujuan

- Sasaran

- Waktu dan Tempat Pelaksanaan

- Media

- Rencana Kegiatan

- Metode Evaluasi

B Pelaksanaan Penyuluhan

1. Persiapan Pelaksanaan:

▪ Media

▪ Materi

▪ Audiens
2. Pelaksanaan:

▪ Menyampaikan Tujuan

▪ Menyampaikan / Menjelaskan Materi


secara Jelas dan Sistematis
▪Menggunakan Metode dan Media yang
tepat
▪ Tepat Waktu

▪ Menggunakan Bahasa yang mudah di


mengerti audiens

▪ Kemampuan memberikan respon /


umpan balik dari audies
▪ Kemampuan menyimpulkan dan
menekankan pada hal - hal yang penting
C Evaluasi

▪ Kemampuan mengevaluasi diri

▪ Kemampuan mengevaluasi penyuluhan

Total

Kriteria Penilaian:

1: Kurang 3 : Baik

2: Cukup 4 : Sangat Baik


Nilai=
Jumlah Nilai (A+B+C)

.....................................................
Mentor,

( ...................................)
FORMAT PENILAIN UJIAN PRAKTIK
Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina
NIM : 223111084
Ruangan Praktek : ...................................................
Kasus : ...................................................
Tanggal Penilaian : ...................................................
SKOR BOBOT NILAI x
NO ASPEK YANG DINILAI
(1-4) (%) BOBOT
1 Pengkajian (20%) 20
1). Mempersiapkan alat dengan lengkap dan siap pakai
2). Melakukan pemeriksaan fisik dengan benar dan sistematis
3). Pengkajian dilakukan secara komprehensif
4). Mendokumentasikan data hasil pengkajian dengan benar dan valid
2. Diagnosa Keperawatan (10%): 10
1). Mengklarifikasikan data senjang sesuai dengan masalah
keperawatan
2). Menggunakan teori dalam mengidentifikasi penyebab timbulnya
masalah
3). Merumuskan masalah keperawatan dengan benar
4). Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
yang benar
3. Perencanaan (30%): 30
1). Menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi dengan SMART
2). Perencanaan yang dibuat dapat menyelesaikan masalah
3). Menggunakan landasan teori yang tepat dalam menyusun
perencanaan
4). Perencanaan disusun sesuai dengan prioritas kebutuhan klien
4. Implementasi (30%): 30
1). Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dengan lengkap dan siap pakai
2). Tindakan dilaksanakan dengan tepat dan sistematis
3). Memperlihatkan sikap yang etis selama melaksanakan tindakan
4). Mendokumentasikan setiap tindakan dengan benar
5. Evaluasi (10%): 10
1). Evaluasi dilakukan mengacu pada tujuan dan kriteria evaluasi
2). Melakukan evaluasi formatif dan sumatif pada setiap diagnosa
keperawatan
3). Mendokumentasikan seluruh hasil evaluasi dengan benar
4). Membuat rencana tindak lanjut sesuai dengan hasil evaluasi
Jumlah

Kriteria Penilaian:
Nilai 4 apabila peserta didik memenuhi 4 aspek yang dinilai
Nilai 3 apabila peserta didik memenuhi 3 aspek yang dinilai
Nilai 2 apabila peserta didik memenuhi 2 aspek yang dinilai
Nilai 1 apabila peserta didik memenuhi 1 aspek yang dinilai

Nilai = Jumlah Nilai x 100


4

.....................................................
Mentor,

( ...................................)
FORMAT PENILAIAN AKHIR DEPARTEMEN (STASE)

Nama Mahasiswa : Maria Yulianti Sina


NIM : 223111084
Ruangan Praktek : ...................................................
Kasus : ...................................................
Tanggal Mendapat
Kasus : ...................................................
Tanggal Penilaian : ...................................................

TOTAL
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI
BOBOT
1 Laporan pendahuluan 20 10
2 Laporan kasus 10
3 Responsi:
Pre conference 15 7,5
Post conference 7,5
4 Seminar 10 10
5 Tindakan :
Kompetensi kasus 10
30
Penyuluhan 10
Log book 10
6 Ujian 15 15
7 Sikap 10 10
Total 100 100

Nilai akhir = Total nilai capaian


Batasan Kelulusan = Nilai B (68)

.....................................................
Mentor,

( ...................................)

Anda mungkin juga menyukai