A. definisi
berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada ibu swlama masa kehamolan sampai
dengan proses persalinan
B. faktor risiko
1. besarnya ukuran janin
2. malposisi janin (posisi posterior)
3. induksi persalinan
4. persalinan lama kala I,II,dan III
5. disfungsi uterus
6. efek metode/intervensi bedah selama persalinan
7. kurangnya dukungan keluarga dan orang tua
8. kurang adekuatnya observasi dan antisipasi
9. keterlambatan pengambilan keputusan dan manajemen
10. skring dan perawatan prenatal yang tidak adekuat
11. kecemasan berlebihan pada proses persalinan
12. riwayat cedera pada persalinan sebelumnya
13. usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
14. paritas banyak
15. perubahan hormonal
16. perubahan postur tubuh
17. ketuban pecah
18. proses infeksi
19. penyakit penyerta
20. masalah kontrak
D. intervensi keperawatan
intervensi utama
1. pencegahan cedera
definisi: mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusakan
fisik
a. observasi
identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
idenfikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastic pada ekstremitas bawah
b. terapeutik
sediakan pencahayaan yang memadai
gunakan lampu tidur selama jam tidur
sosialisasikan pasien dan keluarga degan lingkungan ruang rawat (mis.
penggunaan telepon, tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar
mandi)
gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cedera serius
sediakan alas kaki antislip
sediakan pispot atau irunal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
pastikan barang-barang pribadu mudah dijangkau
pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
pastikan roda tempat tidur atau korsi roda dalam kondisi terkunci
gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi atau alarm sensor pada
tempat tidur atau kursi
diskusikan mengenai latihan dan reapi fisik yang diperlukan
diskusikan mengenai alat bantu mibilitas yang sesuai (mis. tongkat atau alat
bantu jalan)
diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
c. edukasi
jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri
intervensi pendukung
1. edukasi pengurangan risiko
Definisi: memberikan informasi pencegahan terjadinya risiko cedera akibat kesalahan
tindakan
a. observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. terapeutik
Berikan pendidikan kesehatan sebelum melakukan prosedur
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
c. edukasi
Anjurkan memperhatikan akurasi dosis dan waktu pemberian obat
Anjurkan memeriksa tanggal kadaluarsa obat
Anjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar
Ajarkan cara menyimpan obat dengan tepat
Ajarkan cara melakukan kebersihan tangan
Ajarkan cara pencegahan infeksi nosokomial
Ajarkan pencegahan cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
d. kolaborasi:-
2. konseling seksualitas
definisi: memberikan bimbingan seksual pada pasangan sehingga mampu menjalankan
fungsinya secara optimal
a. observasi
identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduksi, masalah seksualitas dan
penyakit menular seksual
identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
monitor stres, kecemasan, depresi, dan penyebab disfungsi seksual
b. terapeutik
fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
berikan pujian terhadap perilaku yang benar
berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan penggunaan bahasa yang
mudah dimengerti, dipahami dan tidak menghakimi
c. edukasi
jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi selsual
informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
d. kolaborasi
kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
3. manajemen nutrisi
definisi: Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
a. Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
b. Terapeutik
Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman (mis. piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
c. Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian meditasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan hali gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
8. pencegahan jatuh
Defisini: mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi
fisik atau psikologis
a. observasi
Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. Usia >65 tahun, penurunan tingkat
kesadaran, deficit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, neuropati)
Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan
kebijakan institusi
Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan faktor risiko jatuh (mis.
Lantai licin, penerangan kurang)
Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. Fall Morse Scale,
Humpty Dumpty Scale) jika perlu
Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur kekursi roda dan sebaliknya
b. Terapeutik
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
Pasang handrall tempat tidur
Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
Tempatkan pasien risiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dari
nurse station
Gunakan alat bantu berjalan (mis. Kursi roda, walker)
Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
c. Edukasi
Anjurkan memanggil perawat ketika membutuhkan bantuan untuk berpindah
Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Anjuran berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan
saat berdiri
Ajarkan menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
d. kolaborasi:-
2. perawatan perineum
Definisi: melakukan tindakan menjaga integritas kulit perineum dan mengurang
ketidaknyamanan pada perineum.
a. Observasi
Inspeksi insisi atau robekan perineum (mis. episiotomi)
b. Terapeutik
Fasilitasi dalam membersihkan perineum
Pertahankan perineum tetap kering
Berikan posisi nyaman
Berikan kompres es, jika perlu
Bersihkan area perineum secara teratur
Berikan pembalut yang menyerap cairan
c. Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum
(mis. infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
b. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
3. perawatan persalinan
Definisi:
Mengidentifikasi dan mengelola proses persalinan serta mencegah terjadinya
komplikasi.
a. Observasi
Identifikasi kondisi proses persalinan
Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien
Monitor kesejahteraan ibu (mis. tanda vital, kontraksi: lama, frekuensi dan
kekuatan)
Monitor kesejahteraan janin (gerakan janin 10x dalam 12 jam) secara
berkelanjutan (DJJ dan volume air ketuban)
Monitor kemajuan persalinan
Monitor tanda-tanda persalinan (dorongan meneran, tekanan pada anus,
perineum menonjol, vulva membuka)
Monitor kemajuan pembukaan menggunakan partograf saat fase aktif
Monitor tingkat nyeri selama persalinan
Lakukan pemeriksaan leopold
b. Terapeutik
Berikan metode alternatif penghilang rasa sakit (mis. pijat, aromaterapi,
hipnosis)
c. Edukasi
Jelaskan prosedur pertolongan persalinan
Informasikan kemajuan persalinan
Ajarkan teknik relaksasi
Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih
Anjurkan ibu cukup nutrisi
Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
E. luaran keperawatan
luaran utama
2. tingkat cedera: keparahan dan cedera yang diamati atu dilaporkan
Ekspektasi : Menurun
Kriteria Hasil
Cukup Cukup
menurun Sedang meningkat
menurun meningkat
Toleransi aktivitas 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Tolerasi makan 1 2 3 4 5
Meningk Cukup Cukup
Sedang menurun
at meningkat menurun
Kejadian cedera 1 2 3 4 5
Luka/lecet 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Fraktur 1 2 3 4 5
perdarahan 1 2 3 4 5
Ekspresi wajah
1 2 3 4 5
kesakitan
agitasi 1 2 3 4 5
iritabilitas 1 2 3 4 5
Gangguan mobilitas 1 2 3 4 5
Gangguan kognitif 1 2 3 4 5
membur Cukup Cukup
Sedang membaik
uk memburuk membaik
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Denyut jantung aplikasi 1 2 3 4 5
Denyut jantung radialis 1 2 3 4 5
Pola istirahat/tidur 1 2 3 4 5
luaran tambahan
1. tingkat infeksi: Derajat Infeksi berdasarkan observasi atau sumber informasi
Ekspektasi : Menurun
Kriteria Hasil
menuru Cukup Sedan Cukup mening
n menurun g meningkat kat
Kebersihan tangan 1 2 3 4 5
Kebersihan Badan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Mening Cukup Sedan Cukup menuru
kat meningkat g menurun n
Demam 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Bengkak 1 2 3 4 5
Vesikel 1 2 3 4 5
Cairan berbau
1 2 3 4 5
busuk
Sputum berwarna
1 2 3 4 5
hijau
Drainase purulen 1 2 3 4 5
Membu Cukup Sedan Cukup membai
ruk memburuk g membaik k
Kadar sel darah
1 2 3 4 5
putih
Kultur darah 1 2 3 4 5
Kultur urine 1 2 3 4 5
Kultur sputum 1 2 3 4 5
Kultur area luka 1 2 3 4 5
Kultur feses 1 2 3 4 5
Kadar sel darah
1 2 3 4 5
putih
2. tingkat keletihan
3. tingkat nyeri: Derajat Infeksi berdasarkan observasi atau sumber informasi
Ekspektasi : Menurun
Kriteria Hasil
menur Cukup Seda Cukup
meningkat
un menurun ng meningkat
Kemampuan menuntaksan
1 2 3 4 5
aktivitas
Meni Cukup Seda Cukup
menurun
ngkat meningkat ng menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diiri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri sendiri 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi (tertekan) 1 2 3 4 5
Perasaan takut mengalami
1 2 3 4 5
cedera berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa tertekan 1 2 3 4 5
Uterus teraba membulat 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Mem Cukup Seda Cukup
membaik
buruk memburuk ng membaik
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berpikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5