6. Intervensi
Intervensi utama:
1. Manajemen hipotermia
a. Observasi
1) monitor suhu tubuh
2) identifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar suhu lingkungan
rendah,
pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme,
kekurangan lemak subkutan)
3) monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan:
takipnea, disatria, menggigil, hipertensi, diuresis, hipotermia
sedang: aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, reflek menurun;
hipotermia berat: oligouria, reflek menghilang, edema paru, asam
basa abnormal)
b. Terapeutik
1) sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan,
inkubator)
2) ganti pakaian dan/atau linen yang basah
3) lakukan penghangatan pasif (mis. selimut, menutup kepala, pakaian
tebal)
4) lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol
hangat, selimut hangat, perawatan model kangguru)
5) lakukan penghangatan aktif internal (mis. infuse cairan hangat,
oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
c. Edukasi
1) anjurkan makan/minum hangat
d. Kolaborasi
2. Terapi paparan panas
a. Obserbasi
1) identifikasi kontraiindikasi penggunaan terapi (mis. penurunan atau
tidak adanya sensasi penurunan sirkulasi)
2) monitor suhu alat terapi
3) monitor kondisi kulit selama terapi
4) monitor kondisi umum, kenyamanan, dan keamanan selama terapi
5) monitor respon pasien terhadap terapi
b. Terapeutik
1) pilih metode stimulasi yang nyaman dan mudah didapatkan (mis.
botol air panas, bantal panas listrik, lilin parafin, lampu)
2) pilih lokasi stimulasi yang sesuai
3) bungkus alat terapi dengan menggunakan kain
4) gunakan kain lembab di sekitar area terapi
5) tentukan durasi terapi sesuai dengan respon pasien
6) hindari melakukan terapi pada daerah yang mendapatkan terapi
radiasi
c. Edukasi
1) ajarkan cara mencegah kerusakan jaringan
2) ajarkan cara menyesuaikan suhu secara mandiri
d. Kolaborasi:-
Intervensi pendukung:
1. Dukungan ventilasi
a. Obserbasi
1) identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
2) identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
3) monitor status respirasi dan oksigenasi (mis, frekuensi dan
kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas
tambahan, saturasi oksigen)
b. Terapeutik
1) pertahankan kepatenan jalan napas
2) beri posisi fowler atau semi fowler
3) fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
4) berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. nasal kanul, masker
wajah, masker rebreathing atau nonrebreathing)
5) gunakan bag-valve mask, jika perlu
c. Edukasi
1) ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
2) ajarkan mengubah posisi secara mandiri
3) ajarkan teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
1) kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
2. Edukasi pengukuran suhu tubuh
a. Obserbasi
1) identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2) jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3) berikan kesempatan untuk bertanya
4) dokumentasikan hasil pengukuran suhu
c. Edukasi
1) jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
2) anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran
aksila
3) ajarkan memilih lokasi pengukuran suhu oral atau aksil
4) ajarkan cara meletakkan ujung termometer dibawah lidah atau
dibagian tengah aksila
5) ajarkan cara membaca hasil termometer raksa dan/atau elektronik
6) ajarkan cara membaca hasil termometer raksa dan/atau elektronik
d. Kolaborasi: -
3. Edukasi program pengobatan
Definisi: mengajarkan penggunaan obat secara aman dan efektif
Tindakan:
a. Observasi
- Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang
direkomendasikan
- Identifikasi penggunaan pengobatan tradisional dan kemungkinan
efek terhadap pengobatan
b. Terapeutik
- Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan
pemahaman
- Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan
baik dan benar
- Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
- Jelaskan strategi mengelola efek samping obat
- Jelaskan cara penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali, dan
pemantauan sisa obat
- Jelaskan keuangan dan kerugian program pengobatan, jika perlu
- Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama
pengobatan
- Anjurkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan
- Anjurkan konsumsi obat sesuai indikasi
- Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum dan
sesudah pengobatan dilakukan
- Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri (self-medication)
5. Edukasi termoregulasi
a. Observasi
1) identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) ajarkan kompres hangat jika demam
2) ajarkan cara mengukur suhu
3) ajarkan penggunaan pakaian yang dapat meyerap keringat
4) anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
5) anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
6) anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
7) anjurkan banyak minum
8) anjurkan penggunaan pakaian yang longgat
9) anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
10) anjurkan melakukan pemerisaan darah jika demam >3 hari
d. kolaborasi: -
6. Kompres panas
a. Observasi
1) identifikasi kontraindikasi kompres panas (mis. penurunan sensasi,
penurunan sirkulasi)
2) identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
3) periksa suhu alat kompres
4) monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit
pertama
b. Terapeutik
1) pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.
kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan pemanas listrik)
2) pilih lokasi kompres
3) balut alat kompres panas dengan kain pelindung, jika perlu
4) lakukan kompres panas pada daerah yang cedera
5) hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi
radiasi
c. Edukasi
1) jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
2) anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
3) ajarkan cara menghindari kerusakan panas akibat panas
d. Kolaborasi:-
7. Manajemen cairan
a. Observasi
1) monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral,
pengisian kalpiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan
darah)
2) monitor berat badan harian
3) monitor berat badan sebelum dan sesudah dianalisis
4) monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. hematokrit, Na, K,
Cl, berat jenis urine, BUN)
5) monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP jika
tersedia)
b. Terapeutik
1) catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
2) berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
3) berikan cairan intravena, jika perlu
c. Edukasi:-
d. Kolaborasi
1) kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
8. Manajemen lingkungan
a. Observasi
1) identifikasi keamanan dan kenyamanan
b. Terapeutik
1) atur posisi forniture dengan rapi dan terjangkau
2) atur suhu lingkungan yang sesuai
3) sediakan ruang berjalan yang cukup dan aman
4) sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersif dan nyaman
5) sediakan pewangi ruangan, jika perlu
6) hindari pandangan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan
untuk eliminasi
7) ganti pakaian secara berkala
8) hindari paparan langsung dengan cahaya matahari atau cahaya
yang tidak perlu
9) izinkan membawa benda-benda yang disukai dari rumah
10) izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien
11) fasilitasi penggunaan barang-barang pribadi (mis. piyama, jubah,
perlengkapan mandi)
12) pertahankan konsistensi kunjungan tenaga kesehatan
13) berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat
c. Edukasi
1) jelaskan cara membuat lingkungan rumah yang aman
2) jelaskan cara menghadapi behaya kebakaran
3) jelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran
4) ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung tentang upaya pencegahan
infeksi
d. kolaborasi:-
9. Manajemen nutrisi
Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman (mis. piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian meditasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan hali gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Mengigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosianosis 1 2 3 4 5
Konsumsi
1 2 3 4 5
Oksigen
Piloereksi 1 2 3 4 5
Vasokonstriksi
1 2 3 4 5
perifer
Kutis memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardi 1 2 3 4 5
Dasar kuku
1 2 3 4 5
Sianolik
Hipoksia 1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Kadar glukosa 1 2 3 4 5
darah
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Ventilasi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
b) Luaran Tambahan
Cukup Cukup
Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat
Mengigil 1 2 3 4 5
Akroslanosis 1 2 3 4 5
Piloereksi 1 2 3 4 5
Konsumsi Oksigen 1 2 3 4 5
Kutis memorata 1 2 3 4 5
Dasar kuku Sianolik 1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Kadar glukosa darati 1 2 3 4 5
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Piloereksi 1 2 3 4 5
ventilasi 1 2 3 4 5