Anda di halaman 1dari 6

Tugas Skill Laboratorium Prosedur Tindakan

MEMASANG COOLER BLANKET

Disusun Oleh :

- Mutiara Auliyah
(219025)

-Nur Annisa Juliana Ananda (219026)

-Tiffani Hasan (219045)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

MAKASSAR

2021
Rubrik Penilaian Tugas Skill
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I (MKK 5.05)

Judul :
Tanggal :

Item Penilaian Skore Nilai


A. Penyediaan Hard Copy SOP (40%)
1. Materi SOP sesuai petunjuk konten tugas : (20)
a. Pengertian 3
b. Tujuan 3
c. Indikasi/kontraindikasi 2
d. Persiapan alat 3
e. Persiapan pasien 2
f. Prosedur 3
g. Hal-hal yang dianggap penting 2
h. evaluasi 2
2. Referensi jelas (WHO/Depkes RI/Panduan laboratorium 5
Akper Pelamonia
3. Terdapat gambar untuk mempertegas SOP 5
B. Penyajian (60%)
1. Ketepatan memilih alat dan bahan 10
2. Ketepatan menggunakan alat 10
3. Ketepatan melakukan prosedur setiap fase SOP 10
4. Mempertahankan tindakan aseptik 10
5. Kesesuaian uraian prosedur tindakan dan SOP 10
6. Kemampuan menggunakan bahasa yang tepat dan 10
mudah dipahami
TOTAL 100

Disetujui oleh Fasilitator,

( )
SOP MEMASANG COOLER BLANKET

1. Pengertian

Tindakann keperawatan yang digunakan untuk meredakan perdarahan dengan


cara mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi,
dan meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf,
menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai pencegah iritasi

2. Tujuan:

a. Membantu menurunkan suhu tubuh


b. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
c. Membantu mengurangi perdarahan
d. Membatasi peradangan
3. Indikasi :
a. Pasien yang suhunya tinggi
b. Pasien perdarahan hebat
c. Pasien yang kesakitan
4. Kontraindikasi:
a. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi
aliran ke luka terbuka
b. Gangguan sirkulasi titik dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut
dan menyebabkan kerusakan jaringan.
c. Alergi atau hipersensitifitas terhadap dingin titik beberapa klien memiliki alergi
terhadap dingin yang dimanifestasikan dengan respon inflamasi (mis, eritema,
hive, bengkak, nyeri sendi, dan kadang-kadang spasme otot), dapat
membahayakan jika orang tersebut hipersensitif
5. Persiapan Alat
a. Alat
1) Bengkok
2) Kantong es
3) Sarung pelindung
b. Bahan
1) potongan es secukupnya dalam wadah
2) Kasa gulung
3) Plester
4) larutan klorin 0,5%
c. Perlengkapan

1) Baki dan alas


2) Perlak kecil atau handuk kecil dan alas
3) Tempat cuci tangan
4) Sarung tangan
5) Alat tulis dan buku catatan
6) Tempat sampah basah
7) Tempat sampah kering
8) Baskom
6. Persiapan Pasien:
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Menjaga privasi pasien
7. Prosedur Kerja
a. Tahap Pra Interaksi
Kaji :
1) Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan cedera
titik kaji apakah klien menyadari rasa dingin serta dapat membedakan suhu
yang terlalu dingin untuk jaringan tubuh
2) Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang sangat mudah,
sangat tua, tidak sadar, atau yang lemah tidak dapat menoleransi dingin
dengan baik
3) Area yang di kompres dengan memeriksa:
a) perubahan integritas kulit, seperti adanya edema, memar, kemerahan,
lesi terbuka, adanya rabas dan perdarahan
b) status sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan yang terasa dingin,
berwarna pucat atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau mati rasa
mengindikasikan kerusakan sirkulasi.
4) Tingkat ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau
nyeri sedang dikompres
5) Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah, faktor ini penting dikaji sebelum
dikompres diberikan pada area tubuh yang luas.
b. Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang
dilakukan.
Contoh"assalamualaikum bapak ibu perkenalkan saya perawat... Akan
melakukan tindakan pemberian cooler blanket/selimut dingin yang bertujuan
untuk...."
2) Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
3) Ajak pasien ber doa bersama sebelum melakukan tindakan dengan membaca
"bismillah hirohman nirohim"
c. Tahap Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan


2) Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke
dalam air untuk menghilangkan ujung-ujung yang runcing.
3) Isi alat dengan keping es sebanyak setengah hingga dua atau tiga kantong.
4) Keluarkan udara yang berlebihan dengan menepuk atau memelintir alat
5) Pasang tutup kantong atau kalor es dengan kuat, atau buat sebuah simpul
pada sarung tangan di bagian ujung yang terbuka.
6) Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.
7) Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran Bungkus alat
dengan sarung tangan penutup yang lembut, jika alat tersebut belum
terbungkus.
8) Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa
gulung, pengikat, atau handuk titik fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan.
9) Mencuci tangan di bawah air mengalir
10) Memasang perlak dan alasnya
11) mendekatkan alat dan bahan
12) Memakai sarung tangan
13) Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada
jangka waktu yang telah ditentukan guna menghindari efek yang
membahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
14) Mengucap hamdalah dengan pasien dan berpamitan
15) Membereskan alat-alat
16) Merendam sarung tangan dengan larutan klorin
17) Mencuci tangan
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
b) Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan selimut
dingin atau cooler blanket
2) Dokumentasi
a) Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah dilakukan
b) Posisi pasien setelah dilakukan pemberian selimut dingin atau cooler
blanket

Anda mungkin juga menyukai