Anda di halaman 1dari 3

STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021


(SOP) KEPERAWATAN MEDIKAL No.Dok : SOP-LAB
BEDAH (KMB) No. Revisi : 00
MEMASANG COOLER BLANKET

1. Definisi/ pengertian
Tindakan keperawatan yang digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara
mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokontriksi, dan
meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi syaraf, menyebabkan mati
rasa, dan bekerja sebagai pencerah iritasi
2. Tujuan
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi pendarahan
4. Membatasi perdangan
3. Indikasi
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien pendarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan
Kontraindikasi
1. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi aliran
ke luka terbuka
2. Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan
3. Alerg atau hipersensitivitas terhadap dingin. Beberapa klien memiliki alergi
terhadap dingin yang dimanifestasikan dengan respon inflamasi (mis, eritema,
hive, bengkak, nyeri sendi, dan kadang

5. Tindakan
No Kegiatan Ket
A Persiapan Alat dan Bahan
1 Peralatan
STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021
(SOP) KEPERAWATAN MEDIKAL No.Dok : SOP-LAB
BEDAH (KMB) No. Revisi : 00
MEMASANG COOLER BLANKET

a. Cooler blanket
B Prosedur Kerja
1 TAHAPAN PRA INTERAKSI
Kaji :
1. Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat
menyebabkan cedera. Kaji apaan klien menyadari rasa
dingin serta dapat membedakan suhu yang terlalu dingin
untuk jaringan tubuh
2. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien
yang sangat muda, sangat tua, tidak sadar,atau yang
lemah tidak dapat menoleransi dingin dengan baik.
3. Area yang dikompres dengan memeriksa : a. Perubahan
integritas kulit, seperti adanya edema, memar,
kemerahan, lesi terbuka, adanya rabas, dan perdarahan.
b.Status sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan
yang terasa dingin, berwarna pucat atau kebiruan, dan
kurangnya sensasi atau mati rasa mengindikasikan
kerusakan sirkulasi.
4. Tingkat ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi
jika spasme otot atau nyeri sedang dikompres.
5. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini
penting dikaji sebelum kompres diberikan pada area
tubuh yang luas
2 TAHAP ORIENTASI
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
3. Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan
tindakan

3 TAHAP KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es
dicelupkan dulu ke dalam air untuk menghilangkan ujung-
ujungnya yang runcing.
3. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua
pertiga kantong.
4. Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau
memelintir alat
5. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau
buat sebauh simpul pada sarung tangan di bagian ujung
yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah
kebocoran cairan jika es meleleh.
6. Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada
kebocoran
STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021
(SOP) KEPERAWATAN MEDIKAL No.Dok : SOP-LAB
BEDAH (KMB) No. Revisi : 00
MEMASANG COOLER BLANKET

7. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika


alat tersebut belum dibungkus.
8. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan
menggunakan kasa gulung, pengikat,atau handuk. Fiksasi
dengan plester se suai kebutuhan.
9. Mencuci tangan di bawah ait mengalir
10. Memasang perlak dan alasnya
11. Mendekatkan alat dan bahan
12. Memakai sarung tangan
13. Memasang kompres pada bagian tubuh yang
memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang telah
ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan
dari kompres dingin yang berkepanjangan
14. Mengucap hamdallah dengan pasien dan berpamitan
15. Membereskan alat- alat
16. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
17. Mencuci tangan
4 TAHAP TERMINASI
EVALUASI
Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah
dilakukan b. Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan
tindakan selimut dingin/cooler blanket

DOKUMENTASI
1. Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah
dilakukan
2. Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan
pemberian selimut pendingin / cooler blanket

Koordinator Laboratorium
STIK KESOSI

(.....................................)
NIDN ..............................

Anda mungkin juga menyukai