Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada
orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan
merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan
konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan
lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih
dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

Hubungan antara kesehatan dengan kepercayaan  yang berlaku di


masyarakat berhubungan dengan kepercayaan yang mengandung unsur-
unsur kekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir yang sulit
untuk di rasionalkan. Jadi di masyarakat berlaku sebuah alasan mengapa
orang tersebut sakit yang dikait-kaitkan dengan kekuatan supranatural
maupun supernatural atau penyihir. Yang di sini mempengaruhi kesehatan
masyarakat yang menyangkut cara pengobatan yang dilakukan.

Banyak kepercayaan yang masih saat ini digunakan oleh


masyarakat. Mengapa hal itu terjadi. Salah faktor utamanya adalah masih
mempercayai kata-kata sesepuh atau orang terdahulu. Karena pada zaman
dahulu kata sesepuh selalu benar dan sudah banyak orang orang yang
mempercayai kepercayaan itu.sehingga sampai saat ini kepercayaan itu
masih melekat di masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah


dari makalah ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana hubungan kepercayaan dan agama sebagai kekuatan dalam


kehidupan masyarakat ?

1
1.3 Tujuan

Setelah melakukan presentasi tentang makalah ini, diharapkan mahasiswa


memahami dan meresapi apa yang sudah diterangkan oleh pemateri dan
diharapkan mahasiswa memberikan pertanyaan yang tidak dimengerti
kepada pemateri tentang makalah tersebut.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu


menjelaskan kepercayaan sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat,
agama sebagai kekuatan, hubungan kepercayaan dan agama sebagai
kekuatan dalam kehidupan masyarakat.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat


Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada
orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan
merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan
konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan
lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih
dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

2.2 Kasus Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat


Contohnya seperti beberapa kasus seperti ini yang dapat di jelaskan
dari segi kesehatan:

A. Benarkah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk


Banyak hal seputar pola makan yang ternyata gosip belaka.
Bahwa minum air es bisa bikin gemuk, misalnya. Ternyata ini
hanya mitos, karena mengonsumsi makanan dan minuman dingin
malah bisa membuat tubuh membakar kalori lebih banyak. Hanya
saja, selisihnya tak banyak dibandingkan bila kita mengonsumsi air
yang bersuhu ruangan. Demikian menurut Madelyn Fernstrom,
PhD, CNS, direktur dan pendiri UPMC Weight Management
Center, Pittsburgh.
B. Perempuan Lebih Rentan Osteoporosis
1) Menopause
Fase ini dapat meningkatkan risiko wanita terkena penyakit
tulang seiring dengan berkurangnya hormon estrogen, yaitu
salah satu faktor kunci dalam mempertahankan massa tulang.

3
2) Struktur Tulang
Tidak seperti laki – laki, perempuan memiliki massa tulang
30 % lebih sedikit yang membuat mereka rentan terhadap
osteoporosis.
3) Umur
Massa tulang mulai menurun secara alami dengan
pertambahan usia setelah kepadatan dan kekuatan tulang
maksimal tercapai.
C. Mandi Malam dapat Menyebabkan Penyakit Rematik
Penyakit rematik bisa dialami oleh siapa saja. Rematik merupakan
penyakit yang menyerang persendian. Banyak mitos yang
berkembang mengenai penyakit ini. Salah satunya soal mandi
malam hari yang disebut bisa menyebabkan penyakit rematik.
Apalagi mandi malam dengan air dingin.
"Mandi malam enggak masalah. Itu hanya mitos," tegas dokter
spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi, Handono
Kalim, di Jakarta, Jumat (24/10/2014).

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Pengobatan


Alternatif atau Tradisional
A. Faktor Sosial

Salah satu faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial


adalah sugesti yaitu pemberian suatu pandangan atau pengaruh
oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga
orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa
berpikir panjang.

B. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam


penerimaan atau penolakan suatu pengobatan.faktor ini diperkuat
dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatan alternatif

4
membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni,
2012).

C. Faktor Budaya
Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat,
kepercayaan, yang menjadi kebiasaan masyarakat (dalam
Agusmarni, 2012). Nilai-nilai budaya yang dominan pada individu
sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian individu.

2.4 Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat


Agama adalah  ajaran yang mengatur tata keimanan dan tata kaidah
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungan.

Antara agama dan unsur psikologis dalam kesehatan memiliki


kaitan yang erat. Orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan akan
timbul rasa tenang dan aman ,yang merupakan salah satu ciri sehat mental.

Sedangkan kaitan agama dengan perilaku sosial adalah kegiatan


ibadah atau sosial yang umumnya di lakukan bersama-sama oleh penganut
agama.  Hasil penelitian mendapatkan bahwa pada orang-orang yang
komitmen agamanya tinggi maka ketaatan terhadap norma sosialnya juga
tinggi.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan erat


antara kesehatan jiwa dengan aspek daya  tahan tubuh , yang terkait
dengan kondisi biologis seseorang . Pada sebuah penelitian ditemukan
bahwa orang-orang dengan skor religius tinggi, akan memiliki kadar CD-4
yang  juga tinggi. Hal ini menggambarkan tingginya daya tahan tubuh.

Serangkaian bukti-bukti lain juga menunjukkan bahwa agama tidak


dapat dipandang sebelah mata dalam proses penyembuhan pasien . Pasien
dengan tingkat religius tinggi akan rendah nilai depresinya. 

5
Peran do’a terhadap penyembuhan pasca operasi prostat juga telah
di teliti yang mendapatkan hasil bahwa peningkatan pemahaman agama
dan do’a dapat membantu menekan intensitas depresi pada pasien.

6
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Kepercayaan Sebagai Kekuatan dalam Kehidupan Masyarakat


Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif
menurut Foster dan Anderson yaitu :
1. Faktor sosial
Salah satu yang mendasari terjadinya interaksi sosial yaitu
pemberian suatu pandangan oleh seseorang kepada orang lain
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan
suatu pengobatan.
3. Faktor budaya
Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat, keprcayaan yang
menjadi kebiasaan masyarakat.
3.2 Agama Sebagai Kekuatan dalam Kehidupan Masyarakat
Agama adalah ajaran yang mengatur tata keimanan dan tata kaidah kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta
lingkungan.
Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara
kesehatan jiwa dengan aspek daya tahan tubuh, bukti-bukti lain juga
menunjukkan bahwa agama tidak dapat dipandang sebelah mata dalam proses
penyembuhan pasien. Pasien dengan tingkat religius tingi akan rendah nilai
depresinya,
3.3 Hubungan Agama dan Kepercayaan Sebagai Kekuatan di Masyarakat
Dari segi agama tidak boleh menganggap bahwa air yang menyembuhkan
tetapi Tuhan lah yang menyembuhkan. Air hanya sebagai perantara.

7
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Agama dan kepercayaan memang menjadi kekuatan dalam masyarakat
karena masyarakat berpedoman ada agama dan kepercayaan untuk
menilai benar atau salah
2. Kepercayaan itu tidak selalu benar, adakalah kepercayaan itu dianggap
salah apabila tidak ada pembuktian yang menyakinkan
4.2 Saran
Setiap individu pasti memiliki agama dan kepercayaan berbeda-beda oleh
karena itu kita harus saling mmembantu tidak hanyamelewati perantara

8
DAFTAR PUSTAKA

Hassan,Fuad. (1992). Renungan Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Haviland,William A. (1999). Antropologi Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Kaplan,David. (1999).Teori Budaya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. (1967). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakjat.

Anda mungkin juga menyukai